Share

BAB 5

Karena mereka berdua bosan, akhirnya mereka memutuskan untuk menonton film diruang tamu. Ran membawa beberapa cemilan dan air lemon untuk dirinya dan Kevin. Ran pun duduk disamping Kevin.

"Ran," Kevin memberi jeda"emm, untuk saat ini jangan berharap sama gue ya, kita temenan aja, lo mau ga?" tanya Kevin.

"Gue ga akan berharap sama lo ka, dan ya gue setuju sama saran lo," jawab Ran antusias.

"Sorry ya Ran."

"Santai aja kali, kek ama sapa aja lo." Ran jawab dengan santainya.

"Lo mao nonton apa?" tanya Kevin, membuat suasana agar tidak tegang.

"Serah lo aja ka gue ikut aja."

"Ck, dari kemaren serah gue mulu lo."

"Yaudah film drakor aja deh," ucap Ran antusias.

"Eh...Ga ga ga gue ga suka film drakor, apaansi muka plastik aja disukain!" tolak Kevin mentah-mentah. Kevin memang tidak suka dengan oppa-oppa yang katanya muka plastik itu!

"Tuh kan tadi serah gue, giliran gue pilihin lo malah marah, maunya apansi!" ketus Ran,"Dan inget ya oppa gue bukan muka plastik!" lanjutnya.

"Ck, emang lo tau muka dia perawatan nya apa? Operasi apa engga?"

"Ya gue gatau, terus lo juga tau dari mana kalo oppa gue muka plastik?!" Ran bertanya balik.

"Gatau lo ngapa nanya ama gue si!" kesel Kevin, "Udah ah nonton film horor aja!" Kevin langsung menyetel film horor yang berjudul 'dread out'.

Mereka asik nonton film tersebut sambil memakan cemilan yang Ran bawa tadi. Tiba-tiba ponsel Ran berbunyi menandakan bahwa ada yang menelpon nya. Ran melihat nama yang tertera jelas disana. Lalu Ran melihat ke arah jam, pantas saja Jihan menelpon nya, karena sekarang adalah jam istirahat.

Ran langsung menekan tombol hijau, dan.

"RAN KO LO GA MASUK SEKOLAH SI?!" Kuping Ran langsung sakit karena Jihan tiba-tiba berteriak diseberang sana.

"Gausah teriak bisa ga si Han?! Iya gue ga masuk sampe besok soalnya gue ada acara keluarga," jawab Ran santai.

"Wkwkwk...sorry ya lagian ko ga ngabarin gue si!"

"Lupa," Singkat, padat,jelas.

"Idihhh...so jutek lo!" teriak Jihan.

"Eh anaknya bapak Sumanto bisa ga si gausah teriak-teriak kalo ngomong sama orang?! Sakit ni kuping gue!" Ran kesal lalu langsung mematikan telpon itu tanpa menunggu persetujuan dari Jihan.

"Napa si?" tanya Kevin.

"Engga, itu Jihan nelpon gue," balas Ran tanpa menoleh ke kevin karena fokus ke film yang berputar didepannya.

Kevin hanya ber 'oh'ria mendengar jawaban Ran.

***

"Lo berangkat sama gue ya Ran."

"Nanti kalo anak-anak pada liat gimana? Apalagi fans lo banyak, bisa-bisa dikeroyok gue!"

"Ck, gausah alay gitu kali. Gimana bareng ga?" tanya Kevin lagi.

"Yauda tapi dihalte deket sekolah gue turun ya, biar ga ada yang liat."

"Oke."

Mereka pun berangkat bersama pagi ini. Seperti kata Ran tadi, dia turun di halte dan jalan menuju ke sekolahnya agar anak-anak tidak curiga pada Kevin dan Ran. Setelah menurunkan Ran, Kevin berjalan dengan mobilnya menuju sekolah.

Saat Ran ingin melangkah tiba-tiba ada tangan yang mencegah nya, karena penasaran Ran menoleh ke belakang.

DEG!

Wajah itu! Wajah seseorang yang dulu mehiasi hidup Ran, namun dia meninggalkan Ran karena alasan yang tidak jelas. Lalu buat apa dia datang kembali?

"Ran?" Laki-laki itu mengibaskan tangannya didepan wajah Ran. Detik itu juga Ran sadar dari lamunannya.

"Lo? Mau apa lo kesini?" tanya Ran dengan ketus dan memasang wajah datarnya.

"Gue sekolah disini Ran, gue baru pindah hari Senin, dan liat betapa beruntungnya gue ketemu sama lo lagi Ran, Lo apa kabar?" tanyanya sambil menunjukkan senyum manisnya.

"Tapi gue ga sudi ketemu sama lo lagi, Leon!" bentak Ran pada Leon. Ya Leon lah orang yang pernah menghiasi hidup Ran waktu di SMP.

Ran langsung meninggalkan Leon sendirian yang sedang mematung!

Jam pelajaran pertama dikelas Ran sedang kosong karena Bu Desi sedang mengadakan rapat dengan guru-guru khusus pelajaran IPA. Ran sangat tidak mood hari ini, bagaimana bisa Leon datang lagi kehadapan Ran? Setelah sekian lamanya? Huuhh! Ran sangat menyesal pernah kenal dan mengemis cinta pada seseorang yang bernama Leon itu!

Saat sedang melamun tiba-tiba Jihan menepuk pundaknya. Sontak membuat Ran menoleh ke arah Jihan.

"Jalan-jalan aja yo, gue yakin lo kaget banget dengan kehadiran si Leon yang tiba-tiba, Makannya kita keluar aja nyari angin ayo!" Jihan memang sudah tau kalau Leon sekolah disini, dia sengaja tidak memberi tahu Ran karena takut acara dengan keluarga nya terganggu karena memikirkan kehadiran Leon. Tanpa menunggu jawaban dari Ran, Jihan menarik lengan Ran. Sedangkan Ran? Dia hanya pasrah saja entah kemana Jihan mengajak nya pergi.

Saat melewati koridor, mata ran melihat adegan yang tidak mengenakan, dimana suaminya kevin sedang dikerumuni banyak orang dan cewe semua! Ran sangat yakin bahwa itu adalah para fans suaminya itu!

Dan Ran mencoba tidak peduli, lagi pula Kevin memintanya untuk menjadi temannya bukan? Jadi apa harus dia campuri urusan Kevin? Tapi bukannya teman saling membantu ya? Oh tidak, Ran sangat bingung ingin berbuat apa!

"Ran ngapa bengong sih! Nanti kesambet lo!" Ran tidak menggubris ucapan dari Jihan.

Jihan mengikuti arah pandangan Ran, dan Ran sedang menatap Kevin! Ada apa sebenarnya dengan mereka? Seketika Jihan ingat satu hal!

"Ran, lo kan janji mao ngasih tau ke gua tentang lo sama ka Kevin!" sontak Ran langsung menoleh ke arah Jihan. Oh iya, dia sudah lupa dengan janjinya!

"Iyaiya gue ceritain sekarang, tapi jangan disini ya gaenak nanti didenger orang!"

Jihan hanya mengangguk dan mengajak Ran ke roftoop. Sesampainya di roftoop, Jihan langsung menatap tajam ke arah Ran.

"Biasa aja kali ngeliat nya, udah kek pengen makan gue aja lo!" gerutu Ran karena mendadak merinding mendapatkan tatapan seperti itu dari Jihan.

"Buruan cerita!"

"Oke-oke gue cerita nih, tapi lo jangan motong omongan gue ya, kebiasaan lo kan kek gitu!" Jihan hanya mengangguk.

"Jadi gue sama ka Kevin itu," Ran menggantungkan ucapannya "udah nikah," ucapnya sambil berbisik.

Terlihat dari ekspresi Jihan, bahwa dia sangat terkejut!

"Kita dijodohin sama ortu kita, gue ga bisa nolak permintaan ortu gue, gue takut mereka kecewa," ucapnya lirih sambil tertunduk.

"Ya ampunnn, lo beruntung banget bisa nikah sama ka Kevin! Sumpah gue jadi Lo seneng banget pastinya!" Jihan terlihat senang sekali sampai lompat-lompatan sendiri.

"Tapi, gue sama ka Kevin sepakat jadi temen aja, karena dia bilang jangan terlalu berharap sama dia, yauda gue ikutin aja, orang gue juga ga ada perasaan sama dia," jawab acuh Ran.

"Haduh susah juga kalo kek gitu!"

"Yauda sekarang udah puas kan lo? Jadi gue ga punya janji lagi sama lo ya?!"

"Iya Ran iya santai aja dong"

Ran memutar bola matanya malas. Lalu mengajak Jihan pergi dari roftoop karena bel pelajaran ke tiga sudah mulai.

***

See you next chapter guys <3

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status