Namun, dia tidak yakin akan kebenaran mereka. Apakah mereka benar? Apakah Jay berarti salah satu dari kata-kata itu? Akankah cintanya untuknya selalu ada?
Bahkan sebelum dia bertanya, dia tahu jawaban atas pertanyaannya. Dia tahu, saat dia menatap mata hijau terindah yang pernah dia lihat, bahwa dia mencintainya, dan pada detik itu, dia tahu dia tidak ingin pergi dari cintanya lagi.Berbalik menghadap sungai, dia memegang vas berisi abu ayah di dadanya. "Ayahku meninggal, Jay."Ini adalah pertama kalinya dia menyebutkan kematian ayahnya dengan lantang. “Saya selalu berpikir untuk membalas dendam atas kematian ibu saya. Apa aku sudah memberitahumu bahwa dia membunuhnya?” Dia bergumam tanpa jiwa. "Ayahku...Dia membunuh ibuku..." Air mata segar mengalir di matanya dan dia membiarkannya jatuh ke wajahnya. "Tetap saja, aku berdiri di sini, meratapi dia, tidak bisa mencurahkan abunya."Dia mengendus dan menatap tidak ada yang"Hati-hati!" Jay berbisik di rambut Kyra saat dia menuntunnya menaiki tangga. Dengan mata terlipat, dia mencoba yang terbaik untuk memastikan dia tidak tersandung sari birunya."Ini tidak masuk akal, Jay!" Dia mengerutkan kening."Aku tahu.." Dia terkekeh sebelum membantunya menaiki tangga terakhir.Kiara benar, itu tidak masuk akal. Seluruh hidup mereka selama setahun terakhir sejak mereka meninggalkan India tidak masuk akal. Ke seluruh dunia, Jay dan Kiara tidak ada lagi pada sore hari mereka berdua menghilang tanpa sepatah kata pun; Kiara, lalai menyerahkan pengunduran dirinya ke perusahaannya atau hanya menjualnya, dan Jay, lalai memberi tahu orang tuanya tentang keputusannya untuk meninggalkan India.Jay tahu keluarganya – terutama ayahnya – akan sangat marah dengan tindakannya, tetapi dia tidak peduli. Dia tidak bisa mengambil risiko ayahnya mencoba untuk kembali ke kehidupan mereka dan mencoba untuk menyakiti Kiara dan
"Hati-hati!" Jay berbisik di rambut Kyra saat dia menuntunnya menaiki tangga. Dengan mata terlipat, dia mencoba yang terbaik untuk memastikan dia tidak tersandung sari birunya."Ini tidak masuk akal, Jay!" Dia mengerutkan kening."Aku tahu.." Dia terkekeh sebelum membantunya menaiki tangga terakhir.Kiara benar, itu tidak masuk akal. Seluruh hidup mereka selama setahun terakhir sejak mereka meninggalkan India tidak masuk akal. Ke seluruh dunia, Jay dan Kiara tidak ada lagi pada sore hari mereka berdua menghilang tanpa sepatah kata pun; Kiara, lalai menyerahkan pengunduran dirinya ke perusahaannya atau hanya menjualnya, dan Jay, lalai memberi tahu orang tuanya tentang keputusannya untuk meninggalkan India.Jay tahu keluarganya – terutama ayahnya – akan sangat marah dengan tindakannya, tetapi dia tidak peduli. Dia tidak bisa mengambil risiko ayahnya mencoba untuk kembali ke kehidupan mereka dan mencoba untuk menyakiti Kiara dan
"Hati-hati!" Jay berbisik di rambut Kyra saat dia menuntunnya menaiki tangga. Dengan mata terlipat, dia mencoba yang terbaik untuk memastikan dia tidak tersandung sari birunya."Ini tidak masuk akal, Jay!" Dia mengerutkan kening."Aku tahu.." Dia terkekeh sebelum membantunya menaiki tangga terakhir.Kiara benar, itu tidak masuk akal. Seluruh hidup mereka selama setahun terakhir sejak mereka meninggalkan India tidak masuk akal. Ke seluruh dunia, Jay dan Kiara tidak ada lagi pada sore hari mereka berdua menghilang tanpa sepatah kata pun; Kiara, lalai menyerahkan pengunduran dirinya ke perusahaannya atau hanya menjualnya, dan Jay, lalai memberi tahu orang tuanya tentang keputusannya untuk meninggalkan India.Jay tahu keluarganya – terutama ayahnya – akan sangat marah dengan tindakannya, tetapi dia tidak peduli. Dia tidak bisa mengambil risiko ayahnya mencoba untuk kembali ke kehidupan mereka dan mencoba untuk menyakiti Kiara dan
Saat aku beranjak dewasa, hidupku mulai dipenuhi dengan film India. Aku mengenal film ini dari sepupuku, sejak mengenal India kami mulai mempelajari bahasanya. Ada salah satu hal yang membuatku tertarik dengan budaya India, salah satunya budaya ini mirip dengan budayaku. Saat melihat budaya mereka, aku merasa ada banyak keluarga yang dihargai disana. Aku tahu menikah bukan hal yang sepele bahkan sangat penting.Aku sering melihat beberapa orang tua harus menjalankan tugas terakhir mereka, yaitu menikahkan anak-anak mereka. Di India, ada banyak kasus tentang pernikahan, ada yang bertahan selama-lamanya. Dan ada juga yang harus berpisah karena orang ketiga. Rasanya aku tidak ingin menikah, tapi ini tidak mungkin orangtuaku selalu memintaku untuk segera menikah.Pada cerita ini, Kiara mengajarkan kita bagaimana menanggapi kehidupan dengan tidak lemah. Tidak menyerah dan tidak putus asa. Tetapi pada dasarnya di dalam kehidupan ini, kita akan bertemu
Delhi, IndiaKiara mulai menggerakkan bibirnya secara perlahan selaras dengan kata-katanya yang didengar tadi. Dia mulai merasakan jantungnya berdebar begitu keras. Dia tahu. Dia tahu ketika ibunya sedang berjuang keras untuk mengendalikan reaksi di pipinya. Dia tahu dari maganya yang tidak bisa melakukan kontak mata dengan mata Kiara. Dia tahu dan merasakan kegelisahan itu melalui beberapa jari-jarinya yang mulai menggenggam secara keras.Hal ini terlihat ketika Kiara mulai frustasi maka kerutan alis tebalnya berubah menyatu. Dia tahu dia mendengarkan sepeti apa yang sudah dilakukannya, memastikan supaya mengingat setiap kata yang terdengar.Ibu sedang memberikan peran baru kepada Kiara. Peran sebagai seorang istri yang selalu dijauhi oleh Kiara, justru selama ini dipersiapkan oleh ibu dan neneknya.“Kamu, adalah wanita yang istimewa untuk Jay,” kata Ibunya. “Kamu harus bersiap-siap besok untuk bertemu
Kiara melihat ibunya yang sedang memilah-milah perhiasan mana yang cocok dipakai dengan sadi berwarna ungu itu. Sedangkan pembantunya, Rani sedang merapikan rambut Kiara agar terlihat lebih rapi di depan Jay. Rani memastikan agar tidak satu helai rambut pun yang menganggu wajah Kiara.“Bagaimana tentang ini?” Kiara mengalihkan pandangannya dari Rani dan mulai melihat ke arah ibunya. Ibunya memberi perhiasan Kiara yang diberikan oleh ayahnya sejak dirinya berusia 12 tahun. Sebagai seorang anak tunggal, Kiara sudah mendapatkan banyak hal yang diidam-idamkan oleh anak di luar sana. Sebagai anak tunggal dia berhak memiliki harta kekayaan milik orang tuanya. Hidupnya selalu dihiasi dengan uang dari kedua orangtuanya. Dan ibunya hanya bisa menjadi korban pelecehan tetapi Kiara malah menjadi objek pemujaan.“Terlihat berlebihan, bukan, Bu?” Kiara tertawa sambil menunggu ibunya menjawab pertanyaan darinya.“Tidak ada yang berlebihan untukmu, K
Sebelum turun dari mobil, Jay sudah marah-marah di mobil. Dia kesal, orangtuanya tetap kekeh untuk menjodohkannya dengan wanita yang tidak dia cintai. Tapi ucapan dan kekesalan dari Jay tidak ada gunanya, orangtuanya hanya mendengarkan saja tanpa bereaksi apapun.Hal ini wajar karena Jay merupakan anak semata wayangnya yang artinya Jay adalah anak tunggal di dalam keluarga. Dia adalah satu-satunya pewaris keluarga yang dimiliki oleh kedua orangtuanya jadi bukan tidak mungkin jika dia akan dinikahkan dengan putri dari seorang miliarder. Dia dijodohkan dengan Kiara sejak 12 tahun, dia sudah tahu pasti seperti apa masa depannya nanti.Saat ini yang dilakukannya adalah berusaha menjauhi sebaik mungkin dari Kiara, dia tidak mau mendekat dengan gadis itu. Kalau dia bisa, dia tidak ingin tinggal di Delhi melainkan ingin tinggal di luar negeri, kuliah dan bercinta disana. Ahh..tapi ini mustahil, dia tidak mungkin melawan permintaan dari orangtuanya.Namanya Kiara, dia b
Tangan Kiara tiba-tiba bergetar saat memegang garpu dan bisa-bisanya dia duduk dihadapan pria yang tidak disukainya itu, Jay. Dia duduk dengan gugup dan tiba-tiba garpunya jatuh ke lantai. Kiara masih memikirkan peristiwa itu rasanya dia enggan untuk menemui calon suaminya itu.Jelas-jelas awalnya dia menolak untuk menyetujui pernikahan ini tetapi dia tidak bisa berbuat apapun. Dan sekarang Kiara malah menikmati makanan yang disuguhkan oleh keluarganya. Walaupun sekarang dia menguatkan diri dan berani untuk makan di depan Jay. Kiara bisa merasa pasti Jay adalah orang yang tidak memiliki sopan santun.“Kenapa kamu tidak datang saat bergabung minum teh di ruang kerja saya?” Aman berkata, kata-katanya mengagetkan pikiran ayahnya.Dia kaget dan mulai mengangkat kepalanya setelah mendengar ucapan ayahnya. Kiara bisa merasakan jantungnya mulai berdetak kencang, Kiara takut ayahnya akan marah padanya. Di dalam pikirannya, dia cemas dan apa yang ayahnya bica