แชร์

Eps. 07

ผู้เขียน: Mamak_A
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2022-07-04 21:22:38

“Ars, ayo turun!” cebik Azmya, saat sang suami terlihat sangat betah di atas tubuhnya. Arsyil terus memeluk erat tubuh Azmya sejak pria itu menyemburkan laharnya dalam tubuh sang istri.

“Aku susah bernapas, Ars!” rengek wanita itu sekali lagi.

Akhirnya Arsyil pun beringsut. Namun pria itu langsung membawa Azmya ke dalam pelukannya.

“Kamu luar biasa, Mi. Pakaian yang kamu kenakan malam ini, juga luar biasa!” bisik Arsyil.

Azmya hanya tersenyum mendengar ucapan sang suami. Azmya pun berjanji, selepas berbulan madu, dirinya harus mengucapkan terima kasih pada Vani. Karena sepupu sekaligus sahabatnya itulah yang memilihkan gaun malam seksi itu. Walaupun malu, tapi Azmya bertekad untuk membuat sang suami tambah terpikat padanya.

“Selama kita menginap di sini, Kamu pakai terus ya, gaunnya. Nanti, sepulang dari hotel, akan aku belikan lebih banyak lagi. Aku suka,” bisik Arsyil yang semakin mengeratkan pelukannya pada sang istri.

Namun, jawaban Azmya membuat pria itu kembali melonggarkan pelukannya, dan menatap sang istri.

“Aku sudah beli tiga model lingerie, kok. Dan yang dua lagi, malah lebih seksi dari ini."

“Serius?!!”

Azmya mengangguk pelan dan kembali masuk dalam pelukan Arsyil. Sikap malu-malu macan Azmya, membuat rasa cinta Arsyil terhadap wanita itu semakin menggila. Di kecupnya lama pucuk kepala wanita yang sangat dicintainya itu.

Cukup lama mereka saling diam. Saling menikmati dekapan hangat setelah pertempuran panas itu, hingga akhirnya mereka pun terlelap.

***

Saat mentari masih malu-malu menyapa dari balik tirai jendela, Azmya sudah terbangun dari tidurnya. Wanita itu benar-benar tidur dengan lelap, malam tadi. Pun dengan Arsyil. Pertempuran panas mereka tadi malam, membuat tubuh sepasang pengantin baru itu sangat lelah. Terlebih sejak pagi hingga sore, tenaga dan emosi mereka benar-benar terkuras untuk ceremonia pernikahan, mulai dari akad hingga resepsi.

Azmya merasakan bagian sensitifnya masih sedikit perih, akibat perbuatan brutal sang suami. Saat wanita itu melihat Arsyil yang masih tertidur begitu pulas, Azmya pun memutuskan untuk berendam air hangat.

Setelah menyalakan lilin beraroma lavender, Azmya masuk ke bathtub, merendam tubuhnya lalu memejamkan matanya sejenak.

Aroma lavender yang menenangkan pikiran, serta air hangat yang membuat tubuh lelahnya menjadi nyaman, berhasil membuat Azmya terlelap selama hampir lima belas menit.

Takut jika Arsyil sudah bangun dari tidurnya, gegas Azmya membersihkan diri. Wanita itu keluar dengan rambut yang dililit dengan handuk.

Arsyil masih terlelap saat Azmya keluar dari ruang mandi. Dan tak lama setelahnya, seorang pelayan datang membawakan sarapan yang telah mereka pesan sewaktu reservasi tadi malam.

Setelah menata sarapan itu di atas meja, Azmya pun melangkahkan kaki menuju ranjang, menghampiri sang suami yang masih begitu lelap.

“Ars, ayo bangun. Sarapan sudah datang nih,” ucap Azmya sembari mengguncang tangan Arsyil.

Pria itu pun akhirnya bangun. Senyum Arsyil seketika mengembang, saat menatap Azmya. Hal ini sudah sangat lama diimpikannya. Bangun tidur dan menatap wajah cerah Azmya. Namun, senyum Arsyil luntur saat menyaksikan pakaian yang digunakan istrinya.

“Kok Kamu pakai piyama sih? Pakaian seksi yang tadi malam mana?” rengek Arsyil.

“Iya, nanti malam aku pakai model yang lainnya.”

“Kenapa harus malam? Kamu bisa memakainya sepanjang hari. Dari pagi hingga pagi,” ucap Arsyil seraya menaik turunkan alisnya. Azmya memukul lengan sang suami sembari mengulum senyumnya.

“Dasar mesum! Yasudah, ayo sarapan,” ajak Azmya sekali lagi.

Arsyil pun menegakkan tubuhnya. Bukannya malah beringsut dari atas ranjang, pria itu malah mendekap Azmya, “aku mau makan Kamu lebih dulu!”

Seketika Azmya sudah berbaring di atas ranjang, dan pria itu langsung menarik celana Azmya lalu melemparkannya ke sembarang tempat.

“Ars ... Ya ampun, kita makan du- aaakhh...”

Ucapan Azmya seketika berganti desahan, saat Arsyil sudah membenamkan wajahnya di pusat kewanitaannya.

Tak butuh waktu lama, Azmya pun terbuai dengan permainan sang suami.

Melihat Azmya yang sudah begitu siap, gegas Arsyil melepas seluruh pakaian yang menempel di seluruh tubuh sang istri.

Pria itu lantas memasuki Azmya, lalu mendekap erat tubuh mungil sang istri.

“Siap-siap, Sayang, pesanan instan datang!”

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 96

    Anggita begitu terkejut saat tiba-tiba kedua orang tuanya masuk ke dalam bilik ya dan mengatakan jika mereka baru saja menemui Arsyil. Bertanya-tanya dalam hati, apa yang diperbuat orang tuanya di kediaman pria yang dicintainya itu? Apa orang tuanya sudah mengetahui alasan yang sebenarnya, mengapa dia dipecat? Apa ayah dan ibunya akan memarahinya karena mencintai suami orang? Apa ayah dan ibunya akan murka karena dia sering menonton aksi Arsyil dan Azmya?Anggita pun menegakkan tubuhnya. Gadis itu bersiap akan cecaran orang tuanya. Tapi, kalimat pertama yang ditanyakan oleh ibunya, membuat Anggita terkejut.“Apa benar Pak Arsyil sering menggoda kamu?” tanya Mila. Dahi Anggita berkerut mendengar pertanyaan sang ibunda.Menggoda? Pria beristri itu tak pernah sekalipun menggodanya. Jangankan menggoda, pria itu bahkan tidak bisa untuk digoda. Kenapa kedua orang tuanya bisa mempunyai pikiran seperti itu?“Bapak dan ibu tadi bertemu dengan tetangganya. Katanya Pak Arsyil itu sering menggo

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 95

    “Kenalkan, nama saya Indri. Saya istri dari ketua RT, tempat di mana Arsyil dan Azmya tinggal. Kebetulan rumah saya tepat di depan rumah mereka,” ucap Indri.“Ada apa dengan mereka?” tanya wanita itu. Mila pun tanpa ragu menyeritakan apa yang terjadi pada anaknya.“Mia memang seperti itu. Cemburuan gak jelas. Anak saya juga mengalami nasib yang tidak jauh beda. Padahal Arsyil itu naksir berat dengan anak saya tadinya. Tau-tau digoda oleh si Mia itu! Eh ... sekarang malah menuduh anak Ibu dan Bapak yang menggoda suaminya. Padahal saya yakin, pasti Arsyil yang lebih dulu menggoda anak Bapak dan Ibu. Arsyil itu sebenarnya jenuh sama istrinya yang tidak bisa apa-apa itu!”“Berarti Pak Arsyil itu mata keranjang ya?” tanya Mila. Wanita paruh baya itu menatap tak percaya.“Bukan Arsyil yang mata keranjang. Tapi, istrinya itu yang tidak becus dalam mengurusi suami. Mia itu kan tidak bisa memasak, tidak bisa mengurus rumah. Bahkan sudah tidak perawan saat menikah!”Mata Mila dan Jajang melebar

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 94

    Mila dan sang suami memutuskan untuk berhenti di sebuah warung makan yang tak jauh dari kediaman Arsyil dan Azmya. Pasangan suami istri paruh baya itu masih begitu emosional. Ucapan Arsyil dan Azmya yang menuduh anaknya hendak menjadi orang ketiga bagi rumah tangga keluarga petani itu, membuat Mila dan sang suami meradang.Mereka tau betul sikap Anggita. Putri sulung mereka itu adalah seorang anak yang lemah lembut. Lakunya juga sangat baik. Anggita bahkan tak pernah terlihat berhubungan dekat dengan seorang pria. Bagaimana mungkin anak yang begitu lugu bisa menggoda seorang pria yang notabenenya adalah majikannya? Bahkan pria itu berusia jauh lebih tua dari anak mereka.“Saya yakin Pak. Pasti Bu Mia itu mengada-ada. Masa anak kita dituduh menggoda suaminya. Pasti dianya saja yang cemburuan. Atau ... jangan-jangan Pak Arsyil yang menggoda anak kita, tapi menuduh Anggi yang menggodanya, saat ketahuan oleh istrinya itu!” umpat Mila.“Menurut Bapak juga

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 93

    Ibu kandung Anggita menghampiri rumah Arsyil yang berada di desa yang bersebelahan dengan desa tempatnya tinggal. Mila berangkat ke sana bersama sang suami. Sebenarnya pria itu tak mau menemani sang istri untuk mengemis sebuah pekerjaan untuk anaknya. Menurut pria itu, Anggita terlalu berlebihan. Harusnya, dengan pengalaman kerjanya selama mendampingi Arkana, anak gadisnya itu mampu mencari pekerjaan dengan lebih mudah.Namun, saat Anggita sama sekali tak menyentuh makanannya. Saat anaknya itu harus dipasangi selang infus karena tak mendapatkan asupan makanan dan cairan yang cukup, mau tak mau, pria itu mengikuti sang istri ke kediaman Arsyil dan Azmya.Sesampainya di sana, kedua orang tua Anggita memohon agar sang anak diperbolehkan untuk kembali bekerja di sana.“Kasihan Anggi sampai tidak mau makan dan minum, Pak, Bu,” ucap Mila. Wanita paruh baya itu, tanpa tau persolan yang menimpa anaknya, terus memohon pada Arsyil dan Azmya.“Mohon maaf, Pak. Saya tidak bisa menerima Anggi untu

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 92

    Sementara itu, saat Azmya begitu menikmati permainan sang suami. Ada seorang gadis cantik yang terus menangis karena baru saja diberhentikan dari pekerjaannya. Gadis itu menangis bukan karena kehilangan pekerjaan. Dia menangis karena tak lagi bisa menatap pria pujaan hatinya lagi.Biasanya, setiap pagi gadis itu bersemangat karena akan kembali melihat seorang pria dewasa yang begitu perkasa. Menyapa pria itu, mendengar suara pria itu, bahkan menyaksikan tubuh atletis pria itu, sudah menjadi santapan sehari-hari Anggita. Arsyil Yudistira memang begitu memesona. Walau pria itu berusia tiga puluhan, tapi wajah tampan dan tubuh atletisnya, membuat Arsyil terlihat sangat menggairahkan bagi gadis-gadis seumuran Anggita.Gadis itu tak pernah menyangka jika dirinya akan jatuh cinta pada seorang pria yang berusia sepuluh tahun lebih tua darinya. Anggita merasakan getaran-getaran itu di hatinya, saat Arsyil mulai suka memujinya. Sejak saat itu, senyuman yang selalu ditampilkan oleh petani tamp

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 91

    “Sepertinya beberapa hari belakangan, kamu cukup sehat,” ucap Arsyil saat dirinya bersama sang istri baru saja masuk ke kamar.“Iya. Rasanya tubuhku sudah mulai segar kembali. Apalagi tadi pagi sudah diurut dengan Ceu Edah. Tubuh ini jadi terasa tambah segar,” ungkap Azmya. Senyuman lebar terkembang di wajah Arsyil. Pria itu seketika menyergap Azmya. Memeluk erat sang istri dari belakang. Kini Arsyil sudah membenamkan wajahnya pada lekuk leher Azmya.“Sudah bisa melayaniku dong, kalau begitu.”Arsyil tak membutuhkan jawaban dari Azmya. Melihat kondisi tubuh sang istri begitu bugar, Arsyil pun tau jika Azmya sudah siap untuk melayaninya.Jemari pria itu kini telah menangkup salah satu benda kenyal milik Azmya. Arsyil memberikan pijatan-pijatan lembut di sana seraya memberikan jejak-jejak kepemilikan di leher sang istri.Azmya tentu saja mulai menikmatinya. Terlebih saat pria itu mulai menggesek-gesekkan bagian tubuhnya yang

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status