Share

Bab 3

Author: Widi
last update Last Updated: 2021-05-02 23:33:39

" Vita, kamu gapapa kan? " Tanya Adi cemas seraya mengangkat motor yang menopang kakinya.

Bagaimanapun, Vita tetaplah mantan kekasihnya. Rasa khawatir juga menerpa dirinya.

" Aduhh...sakit mas..!! " Jawab Vita kesakitan.

Adi menepikan motornya dan seketika orang berkerumun berusaha menolong. Untungnya, lokasi tempat kejadian itu berdekatan dengan rumah sakit. Hingga segera dibawanya gadis itu menuju ke rumah sakit. Kakinya terkilir dan terlihat bengkak walaupun tak seberapa.

Dilihat dari situasinya saat itu, waktu seakan tak bersahabat. Di satu sisi dia sedang berkabung, dan di sisi lain dia harus bertanggung jawab pada Vita. 

Mereka berjalan menuju ruang UGD dan tanpa pikir panjang dengan sigap pihak rumah sakit juga bergegas memberi pertolongan pertama.

' Aahh, siall!! Kenapa terjadi hal seperti ini?! ' gumam Adi dalam hati.

"Apa yang harus aku lakukan??" Adi berbicara sendiri dan mengernyitkan dahinya lalu menatap Vita yang begitu kesakitan menuju ruang UGD.

Dalam kebimbangan itu, 

" Tunggu, pak! " Vita sontak berteriak pada petugas rumah sakit dan memanggil Adi yang kebingungan.

" Mas. .kamu segera pergi saja tanpaku, aku gapapa! " Pinta Vita dengan menahan sakit dan memegangi kakinya.

" Tidak, aku disini dulu! Aku bertanggung jawab atas apa yang menimpamu. " Sahut Adi tegas.

" Kasihan Veny mas, dia butuh kamu disaat terakhirnya. " Sambil memegang lengan Adi lembut dan menatap penuh harap.

Adi dibuat bingung saat itu, tak tahu harus bagaimana. Dalam kekhalutan itu, dari luar ruangan seseorang memanggil nama Vita.

" Vita, ,Vita ?? " Seorang pria paruh baya dengan badan kekar dan berkumis lebat menuju ke arah Vita. Pak Rustam panggilan akrabnya di kesatuannya dan beliau adalah Ayah Vita. Merupakan seorang anggota Kepolisian. Jadi tidak sulit baginya untuk langsung tahu keadaan putrinya saat itu. Apalagi pada masa itu, hal sekecil apapun jika sudah menyebar di internet akan seketika menjadi konsumsi publik yang ramai.

" Hei, kamu!! Sembrono banget jadi orang?? Hah?!" Gelegar suara Pak Rustam sambil menatap tajam ke arah Adi.

" Ma, , maaf, Pak. Tadi murni ketidak sengajaan karena saya berusaha menghindari motor di depan yang berhenti mendadak. " Elak Adi.

" Sudah, kamu diam!!! Sebuah alasan hanya akan menambah kesalahanmu!! " Bentaknya lagi.

Tatapan mata Adi seketika memerah kemudian mengepalkan tangannya begitu dibentak oleh Pak Rustam. Meskipun saat itu Pak Rustam masih berseragam lengkap, bagaimanapun hal ini tak bisa dibenarkan. Begitu keras kepala dan arogannya sikap orang itu. 

Adi sadar siapa yang dihadapi dan dia tak peduli karena menurutnya benar. Begitu Adi ingin sedikit mendekat ke arah Pak Rustam, tangan Vita memegang lengan Adi untuk mencegahnya.

" Mas, aku mohon sudah. Jangan bertengkar dengan Ayah. " Vita berusaha menenangkan dan berbalik memegang lengan Ayahnya.

" Yah, Mas Adi gak salah yah. Ini semua murni kecelakaan. " Jelas Vita pada Ayahnya.

" Sudah, kamu juga diam!! Kita segera memeriksakanmu, gak usah kamu pedulikan dia !? " Kata pria kekar itu dengan menunjuk kearah Adi.

Adi hanya bisa menunduk mendengar kata Vita, bagaimanapun juga dia masih berpikir bahwa semua ini kesalahannya dan akan menjadi tanggung jawabnya. Dia tak peduli apa yang dikatakan Pak Rustam terhadapnya, toh juga Pak Rustam tidak tahu menahu tentang kejadiannya.

Sebelum Vita menuju ruang UGD, dia masih berusaha agar tak mempermasalahkan keadaannya dan bergegas menyuruh Adi untuk menuju rumah Veny.

" Sudah, kamu pergi sana!! Biar Vita disini aku yang urus. " Mata pria kekar itu melotot tajam ke arah Adi.

" Maaf, pak. Saya pamit, karena ada hal penting yang........" Adi belum menyelesaikan kalimatnya, gelegar suara Pak Rustam menyela dan melontarkan kalimat kasarnya.

" Sudah, dasar pria bangsat!! Pergi kataku!!! " Tanpa mendengar penjelasan dari Adi, Pak Rustam dan Vita berlalu menuju sebuah ruang operasi.

Adi menghentikan langkahnya dan menatap tajam mereka, " Maaf. " Kata singkat yang menurutnya sudah pantas dia ucapkan, dan berbalik pergi tanpa menoleh kembali. Perasaannya dipenuhi amarah dan kekecewaan yang tergambar jelas pada raut wajahnya.

Dalam benaknya, dia masih berpikir betapa kesalnya ia atas sikap Ayah Vita. Meskipun begitu, Pak Rustam juga tak tahu hubungannya dengan Vita seperti apa, jadi untuk apa terlalu dipikirkan.

Jika diingat-ingat, justru Adilah yang selama ini sangat tertekan ketika berhubungan dengan Vita. Yang sangat jelas diingatnya adalah saat-saat dia dicampakkan Vita yang memilih lelaki lain selain dirinya. Itupun juga andil orang tua Vita juga sebenarnya. Vita dijodohkan oleh seorang pria yang juga berada di anggota kesatuan Pak Rustam. Sungguh sangat menguras emosi jika harus mengingat lagi.

Sekarang Vita mungkin sadar apa yang dia putuskan saat itu merupakan kesalahan terbesar dalam hidupnya. Karena telah memilih pria itu jadi pendamping hidupnya. Pada kenyataannya pria itu sungguh pria biadab. Dia mencampakkan Vita begitu saja dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal. Kemudian menikah lagi dengan seorang wanita lajang yang kaya raya. Status Vita saat ini adalah janda, sudah resmi bercerai dan memiliki satu orang putra. 

Adi pun juga sudah melupakan hal itu, toh juga semua orang berhak memilih. Meskipun kadang sebuah pilihan juga bisa menyebabkan luka.

Beralih kepada Adi yang gusar.

Di depan rumah sakit, Adi menepis pikiran-pikiran lalu yang seketika menghampiri pikirannya. Dia melihat motornya yang hampir tidak mungkin untuk dikendarai. Tiba-tiba ...

" Adi??!! "

Sebuah mobil honda jazz menepi, pintu mobil terbuka dan.....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kisah cinta lelaki bodoh   Bab 36

    Vita juga tak tahu harus bagaimana setelah mendapati dirinya tak kunjung datang bulan, yang dia lakukan hingga saat ini hanya menunggu untuk datangnya rutinan bulanannya itu keluar. Dia bahkan tak berani membeli testpack untuk mengetahui kebenarannya." Ini masih belum pasti, Lin. Dan akupun tak berani bilang pada Mas Adi. " Vita mengatakan itu sambil memegangi perutnya." Ahhh, sudahlah kalau begitu. Terserah kamu saja. Yang pasti aku tak mau terlibat apapun mengenai itu. Dan....." Belum sempat Linda melanjutkan kata-katanya, Dia terperanjat kaget ketika tahu bahwa ada seseorang dibelakang Vita.Saat Linda ingin mengetahui siapa orang itu, suara seorang pria terdengar dengan jelas. " Ohhh, jadi kejutan ini berlanjut??!"Suara itu tidak lain dan tidak bukan adalah Adi. Dia memegang kotak cincin perak ditangannya bermaksud untuk memberikannya pada Vita. Namun saat ia kembali, dia mendapati Vita dan Linda sedang berbincang serius. Dan sekarang dia tahu apa

  • Kisah cinta lelaki bodoh   Bab 35

    Setidaknya penjelasan yang benar-benar akurat adalah hal yang diinginkan Adi saat ini. Karena bagaimanapun, Desta adalah orang yang membunuh Johan dan Fanya. Ditambah lagi dengan nasib Kang Ujang yang saat ini masih dalam penjara. Ohhhh!! Sungguh, di negeri ini sudah hilang yang namanya keadilan. " Aku tanya sekali lagi, apakah kau benar-benar ingin berubah??" Adi menatap tajam ke arah Desta yang sejak tadi ingin berjabat tangan dengan Adi namun tak direspon sama sekali. " I..iya. Aku minta maaf. Sungguh minta maaf. Jika memang kata maafku tak bisa membuatmu memaafkanku, kau bisa melakukan apapun sesukamu padaku. Aku tak akan membalas. Bahkan jika kau menginginkan aku lenyap dari pandanganmu, aku bisa melakukannya sekarang di hadapanmu." Desta berbicara lalu mencari sesuatu di sekitar. Di menemukan bekas pecahan botol di bawah tempat mereka duduk, lalu seketika mengambilnya. Dengan perasaan bersalahnya, dia lalu menggoreskan di urat nadi lengannya. Tak

  • Kisah cinta lelaki bodoh   Bab 34

    Sangat jelas sekali bahwa di dalam foto itu adalah Desta dan Vita yang bergandengan tangan." Terima kasih, Linda. Kau melakukan hal yang tepat. Akan aku beri kejutan untuknya atas kedatanganku kali ini. " Adi sedikit menyunggingkan senyum berkata pada Linda yang hanya terbengong melihat ekspresi Adi.Reaksi Adi sungguh berbeda kali ini. Meskipun terlihat gusar, namun ketenangannya dalam menangani masalahnya bersama Vita sedikit berbeda dari pada sebelumnya. Mungkin terlalu seringnya gadis itu berperilaku seperti ini kepada Adi. Jadi, Adi hanya mengekspresikannya dengan senyum pahit.Keinginannya memberikan sebuah kejutan, justru lebih dikejutkan lagi dengan apa yang dilihatnya dalam foto itu. Apalagi Vita bersama dengan seseorang yang seharusnya mendekam dalam penjara. Apa-apaan ini??Adi berusaha menelepon Vita, namun lagi-lagi ponselnya tidak aktif. Sesuatu yang sama berulang kali ketika dia akan memergoki gadis itu dengan pria lain.Karen

  • Kisah cinta lelaki bodoh   Bab 33

    Terlihat banyak kerutan di dahi Adi saat mendengar pernyataan dari Tika. Itu karena keterkejutannya mendengar hal yang begitu tampak serius di mata Tika. " Ap...apa??" " Iya, aku akan berusaha sepenuhnya menjadi istri yang baik untukmu. Dan akan selalu menutupi segala kekuranganmu. Percayalah padaku! " Tika berkata dengan sesekali membelai lembut pipi Adi. Adi membalas dengan senyum lalu berkata, " Baiklah, tapi aku belum bisa memastikannya. Akan aku pertimbangkan, aku juga masih memiliki Vita, kau tahu?? Dia cinta pertama di hidupku. Meski tak bisa dipungkiri bahwa kau memang lebih darinya. " Meski Adi berkata demikian, dalam hatinya sebenarnya ragu. Dia sengaja berbohong untuk memastikan bahwa dia tak melukai hati Tika yang penuh harap. Setelah beberapa waktu, Tika pamit pulang. Dan sesaat setelah Adi kembali ke kamar, panggilan telepon dari Vita sudah puluhan kali terlewat. Adi kemudian beralasan bahwa ponselnya dicas dan dia tertidur

  • Kisah cinta lelaki bodoh   Bab 32

    Tokk..tokk..tookkk.. Setelah terdengar suara motor yang berhenti di depan rumahnya, suara ketukan pintu menggerakkan Adi membuka jalan untuk gadis itu memasuki rumahnya. " Silahkan, masuk nyonya!" Canda Adi dengan badan sedikit membungkuk dan gestur seperti seorang bodyguard. " Dasar, pria polos!" Tika hanya tersenyum manja menatap Adi dan melangkah masuk. Hari itu ada sedikit perbedaan dari tampilan Tika. Biasanya rok mini selalu jadi andalannya saat bepergian kemana-mana. Tapi sekarang dia memakai rok panjang dengan corak dan pernak pernik khas cewek pada masa itu. Baju yang di kenakan juga lebih sopan dari saat terakhir kali bertemu. Sekitar 2 bulan yang lalu, Adi mengantarkan Tika ke Terminal. Karena dia akan menyelesaikan urusannya untuk resign dari pekerjaannya. Entah apa yang mendasari keputusannya untuk tidak lagi bekerja di sana. Yang pasti, Tika ingin mencari pekerjaan di sini dan memulai hal baru lagi mulai sekarang. " Udah

  • Kisah cinta lelaki bodoh   Bab 31

    Mereka berdua sudah memesan makanan dan minuman pada saat Adi melihatnya dari kejauhan. Di dalam hatinya berkecamuk banyak hal. Perasaan yang tak mudah dideskripsikan dengan tulisan.Saat mereka berdua akan menempati salah satu meja yang memang di sekat sedemikian rupa, Adi memotretnya dan mengirim foto itu kepada Vita. Pada saat itu, ponsel berkamera sudah beriringan memasuki gerai handpone. Dan ponsel baru dengan fitur kamera lebih jernih di launching tiap minggunya. Itulah kenapa Adi bergegas melakukan itu, agar buktinya semakin jelas. Sungguh tekhnologi yang bermanfaat. Hahahahaha.Sangat disayangkan, ponsel Vita dimatikan. Dia lalu menuju kasir dan mencoba memesan beberapa minuman. Pesanan itupun merupakan kesukaan Vita." Mbak, bisa minta tolong?" Adi menyapa gadis pelayan di kasir itu." Iya, mas. Silahkan. Ada perlu apa?" Senyum ramah pelayan itu sangat profesional." Pesan satu Alpukat susu dan kentang goreng satu. Lalu tolong kirimk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status