Setelah memutuskan untuk beristirahat panjang dan fokus pada keluarga kecilnya, Tae Ho dan Samiya tetap berada di Seoul. Sesekali Mr. Park datang ke rumah itu untuk melihat keadaan mereka berdua. Kedua orang tua Kim Tae Ho juga datang berkunjung setiap bulan untuk melihat kondisi menantu mereka yang sedang hamil.
Samiya tidak lagi tinggal di paviliun seperti sebelumnya. Dia sudah tinggal bersama dengan Kim Tae Ho di rumah utama, setelah pernikahan mereka diketahui banyak orang.
Pada awalnya Tae Ho sering mendapat komentar kasar dari fans yang kecewa padanya di media sosial, tapi ia menghadapinya dengan sabar. Sifat sabar pria itulah yang membuat mereka berubah haluan dari semula menyerang menjadi mendukungnya. Mereka tidak sabar menunggu Tae Ho untuk kembali ke layar kaca lagi.
Tidak sedikit juga dari para fans mengagumi Samiya. Mereka terpikat dengan kesederhanaan wanita itu. Setiap kali Tae Ho memposting foto kebersamaannya dengan istrinya me
Setelah memutuskan untuk beristirahat panjang dan fokus pada keluarga kecilnya, Tae Ho dan Samiya tetap berada di Seoul. Sesekali Mr. Park datang ke rumah itu untuk melihat keadaan mereka berdua. Kedua orang tua Kim Tae Ho juga datang berkunjung setiap bulan untuk melihat kondisi menantu mereka yang sedang hamil.Samiya tidak lagi tinggal di paviliun seperti sebelumnya. Dia sudah tinggal bersama dengan Kim Tae Ho di rumah utama, setelah pernikahan mereka diketahui banyak orang.Pada awalnya Tae Ho sering mendapat komentar kasar dari fans yang kecewa padanya di media sosial, tapi ia menghadapinya dengan sabar. Sifat sabar pria itulah yang membuat mereka berubah haluan dari semula menyerang menjadi mendukungnya. Mereka tidak sabar menunggu Tae Ho untuk kembali ke layar kaca lagi.Tidak sedikit juga dari para fans mengagumi Samiya. Mereka terpikat dengan kesederhanaan wanita itu. Setiap kali Tae Ho memposting foto kebersamaannya dengan istrinya me
Samiya mengikuti instruksi yang diberikan dokter. Tae Ho menahan tubuh istrinya dengan tangan kanan dan menggenggam tangan Samiya dengan tangan kiri untuk memberikan tenaga ekstra kepadanya.Sampai di embusan napas ketiga, lahirlah seorang bayi berjenis kelamin laki-laki.“Selamat, anak pertama Anda seorang laki-laki.” Dokter tersenyum dan memberikan bayi itu ke perawat untuk dibersihkan.Beberapa menit kemudian, lahirlah bayi kedua berjenis kelamin perempuan.“Bayi kedua perempuan,” ucap dokter memandang Samiya dan Tae Ho.Tae Ho kemudian mengembuskan napas lega dan mengecup kening Samiya, sebagai tanda terima kasih, karena telah memberikan sepasang anak sekaligus. Dia tidak peduli dengan keringat yang membasahi kening istrinya.Setelah bayi mereka dibersihkan, Tae Ho bersiap untuk mengazankan dan mengikamahkan kedua buah hatinya. Pria itu berwudu terlebih dahulu. Setelah diazankan dan diikamahkan, kedua bayi dibawa
Satu tahun sudah Kim Tae Ho dan Samiya melalui indahnya masa-masa menjadi orang tua. Mereka tidak melewatkan sedikit pun perkembangan buah hati yang kini sudah berusia satu tahun. Suka duka dilewati bersama. Apalagi merawat bayi kembar, tidak mudah dijalani. Perlu tenaga ekstra untuk mengawasi perkembangan mereka.Meski kembar, Kim Ha Neul dan Kim Ha Na terlihat sedikit berbeda karena Ha Neul lebih mirip Samiya dengan mata bulat, hidung lancip yang diwarisi dari ayahnya dan senyum manis yang diwarisi dari ibunya.Sedangkan Ha Na lebih mirip Tae Ho dengan mata sipit, hidung lancip, dan senyum manis seperti ayahnya.Orang tua Samiya telah kembali ke kampung halaman. Sesekali mereka melakukan video call untuk melihat perkembangan cucu-cucu mereka yang setiap hari semakin menggemaskan.“Apakah kamu benar-benar menerima tawaran tahun lalu?” tanya Samiya sembari bermain dengan Ha Na.“Ya, aku tidak ingin mengecewakan penulisnya. Selain
Samiya berjalan pelan dengan kepala tertunduk, entah ke mana kaki akan melangkah. Sudah tiga jam berjalan menyusuri jalan-jalan kecil di Kota Seoul, tapi langkahnya masih terus berlanjut. Dirapatkan jaket parasut tebal ke tubuh, karena angin pagi terasa semakin dingin. Walaupun kerudung telah menutupi kepala, tetap saja dingin begitu kuat terasa. Sesekali perbincangan dengan sahabatnya sebelum berangkat ke Seoul, kembali terngiang di telinga. “Kamu yakin mau bekerja ke Korea?” tanya Putri tidak yakin, saat Samiya mengungkapkan keinginannya untuk bekerja ke Korea. Samiya menganggukkan kepala dengan penuh keyakinan. Dia bertekad ingin memberikan kecukupan materi untuk keluarganya. Perempuan itu tidak tega melihat orang tua yang sudah memasuki usia senja, masih bekerja membanting tulang, demi mencukupi kebutuhan hidup yang semakin tinggi. “Apa kamu sudah tahu risiko bekerja di sana?” tanya Putri lagi. “Ya, aku tahu,”-Dia berhenti sejenak dan menj
Hari Minggu pun tiba, saatnya gips Samiya dilepas. Pagi hari, Kim Tae Ho sudah datang menjemput di depan rumah.“Neo kwenchana (kamu baik-baik saja)?” tanya Tae Ho saat melihat Samiya hampir terjatuh, karena bergegas turun ke bawah.“Ne, kwenchana (ya, saya baik-baik saja).”Samiya mencoba menegakkan tubuh yang hampir oleng dan mengembalikan keseimbangan tubuhnya.Perempuan cantik itu tidak menyangka Kim Tae Ho akan menepati janji untuk menemaninya melepas gips ke Rumah Sakit.Belakangan Samiya mulai tahu tentang aktivitas Tae Ho melalui cerita-ceritanya di chat Line. Pria itu terkadang bekerja hingga dini hari dan ada juga yang bekerja hingga keesokan paginya. Tapi sampai saat ini, Samiya belum tahu apa persisnya pekerjaan Tae Ho.Karena hampir setiap hari berkomunikasi, baik hanya sekedar menanyakan kabar atau menanyakan apakah Samiya sudah mendapatkan pekerjaan. Mereka menjadi ak
Seminggu telah berlalu. Samiya mencoba menggerakkan kembali tangannya, sudah tidak lagi terasa ngilu. Artinya ia sudah bisa mulai bekerja sekarang. Selama satu minggu ini, Kim Tae Ho menyuruh Samiya beristirahat, agar fokus pada kesembuhan tangannya.Samiya datang menemui Kim Tae Ho yang sedang beristirahat di ruang tamu.“Tae Ho, tanganku sudah pulih. Jadi aku sudah bisa bekerja.”Kim Tae Ho memerhatikan tangan Samiya dengan saksama.“Oke Samiya. Ini jadwal kegiatanku hingga tiga bulan ke depan. Bisakah kamu mempersiapkan semua kebutuhanku untuk tour concert nanti?” Tae Ho menyerahkan beberapa lembar kertas.Samiya mengambil kertas yang diberikan Tae Ho dan membacanya satu per satu.“Kamu jangan khawatir. Aku akan mengurus semua legalitasmu selama berada di sini. Jadi kamu bisa bekerja dengan tenang,” ujar Tae Ho.Samiya menganggukkan kepala mendengarkan penjelasan Tae Ho, kemudian kembali
Sore itu para kru sedang melakukan briefing untuk persiapan launching serial terbaru yang dibintangi Kim Tae Ho. Karena hari itu adalah hari terakhir syuting, maka mereka berniat mengadakan pesta syukuran di tempat yang telah mereka persiapkan. Kali ini manajer Park Seo Yoon membujuk Samiya agar ikut di pesta itu.“Ayolah Nona Samiya, kali ini Anda harus ikut bergabung dengan kami. Bagaimanapun Anda sudah menjadi bagian dari produksi serial ini.”Pria bertubuh gempal yang telah memasuki usia 45 tahun itu, berusaha untuk membujuk Samiya agar ikut menghadiri pesta.“Betul Samiya, ikutlah bersama kami. Sekali ini saja,” bujuk Yoon Ah, salah satu kru production house. Gadis seusia dengan Samiya, berkacamata dengan rambut ikal sebahu.“Di sini banyak wanita, kamu tidak sendirian,” tambahnya lagi.Karena cukup lama mengenal Samiya, para kru sudah tahu dengan batasan-batasan Samiya. S
Kim Tae Ho menepati janjinya. Setelah sarapan, dia segera mengetuk paviliun Samiya.Tok-tok-tokCeklek!Terlihat seorang wanita cantik berada di dekat pintu.“Ayo kita pergi! Jangan lupa bawa pakaian untuk dua hari,” kata Kim Tae Ho setelah Samiya membukakan pintu.Meski tidak tahu akan ke mana, Samiya segera bergegas mengemasi pakaiannya untuk dibawa berliburan. Pagi itu ia mengenakan baju kaus dilapisi dungarees berbahan jeans, dipadu dengan mantel panjang yang menutupi lekuk tubuhnya. Kerudung cerah berwana putih dengan motif bunga pink menambah pancaran kecantikan wajahnya.Sepanjang perjalanan, mereka bercerita berbagai hal untuk menghilangkan rasa bosan. Cerita tentang masa kanak-kanak mereka, bagaimana Kim Tae Ho mengawali karir, hingga pekerjaan Samiya saat di Indonesia.Tae Ho tidak menyangka jika dulunya Samiya seorang gadis tomboi.“Sewaktu di sekolah dasar, aku selalu berpenampila