Share

Mendatangi Arya

"Minggir jangan menghalangi jalanku."Teriak Elisa keras,sejak di depan loby tadi,wanita itu sudah mengeram kesal karena merasa di persulit untuk masuk ke kantor itu.

"Maaf Nona Elisa,saat ini Tuan Arya sedang tidak ada di kantor."Jawaban Alex tetap saja tidak membuat keinginan wanita itu di urungkan.

"Mamang kenapa kalau kak Arya tidak ada di kantor.Aku akan menunggunya sampai dia datang,lagian kenapa si kalian dari tadi menghalangi jalanku."

Gadis itu menatap tajam Alex beserta Pak Satpam yang terpaksa ikut masuk karena di depan tadi sudah gagal mencegah wanita itu.

"Saya hanya menjalankan tugas,jadi tolong kerjasamanya."Ucap Pak Satpam dengan nada sopan,ia kenal betul wanita di depannya ini adalah Elisa Andreas,putri tunggal salah satu pengusaha ternama di kota itu.

"Aku hanya ingin ke ruangan Kak Arya,ish....kenapa kalian menyebalkan seperti ini sih!"Umpatnya sekali lagi seraya menghentak keras kakinya ke lantai.

"Tapi Tuan Arya sedang tidak bisa di ganggu,Eh."

Tuh kan,Alex sampai keceplosan karena terlalu frustasi menghadapi wanita itu.

"Nah 'kan?Tadi kamu bilang Kak Arya tidak ada di sini.Kalian bohongin aku,iya?"Elisa semakin marah karena merasa di permainkan.Sekarang ia tidak peduli lagi dengan dua orang itu.Dengan berani ia menerobos dua pasang manusia yang sejak tadi pasang badan demi menghalanginya masuk.

"Minggir!Kalian tidak tau kalau aku sedang hamil,kalau sampai ada apa_apa dengan kandunganku,kalian yang harus bertanggung jawab."Elis mulai mengancam dengan kata_kata yang seketika membuat keduanya mundur tanpa perlawanan.

Sial,apa yang harus aku lakuakan,umpat Alex dalam hati.

Wanita itu tersenyum puas saat melihat wajah pucat kedua laki_laki di hadapannya,sekarang jalan sudah terbuka lebar,dan dengan langkah mantap ia berjalan menuju ke ruangan Arya.

Ceklek,

"Kak...?"Pintu terbuka bersamaan dengan seorang wanita masuk dan langsung berjalan mendekatinya,membuat yang pemilik ruangan seketika terlonjak kaget.

"Lis,kamu?"

"Kenapa?Kak Arya bingung 'kan,aku bisa masuk ke sini?"Kata wanita itu dengan sinis."

"Aku sibuk Lis,kenapa kamu malah datang kesini?"Arya semakin pusing karena sekarang Elisa tidak hanya mengganggu lewat panggilan dan pesan,tapi wanita itu malah sekarang nekad mendatanginya kemari.

"Sibuk?Ckck..."Ia menggeleng tak percaya,memang ia tidak terlalu mengerti dengan pekerjaan seorang CEO,karena selama ia menjabat sebagai wakil CEO di perusahaan papinga,gadis itu setiap hari hanya sibuk main hp dan seolah_olah ia benar_benar menjadi seorang bos.

"Kamu tidak lihat tumpukan berkas ini."Menunjuk berkas di depannya.

"Lalu kenapa kalau banyak kerjaan,bukannya Kak Arya seorang bos,untuk apa punya karyawan banyak kalau semua pekerjaan malah Kak Arya sendiri yang menyelesaikan."Tuh kan,dasar gadis aneh bahkan ia menyalahkan orang lain.

"Apa mau mu?"Akhirnya Arya mengalah daripada harus berdebat dan semakin menambah pekerjaan.

"Aku...?"Menunjuk dirinya sendiri.

"Aku ingin Kak Arya menemani ku jalan_jalan."Ucap Elisa terus terang.

Memang apalagi yang ia inginkan sampai susah payah mendatangi Arya,dan sempat bertengkar dengan Alex tadi.

"Nggak bisa,Lis.Kamu lihat sendiri kan aku sibuk."

Elisa tampak merengut mendengar jawaban Arya yang sama sekali tidak menatapnya.Haruskah ia mengalah dan kembali pulang setelah ia berhasil menemui laki_laki itu.Padahal untuk sampai di tempat ini Elisa harus menyelinap diam_diam keluar rumah dan membohongi papinya.

"Pokoknya aku mau kak Arya menemaniku,titik!"

"Terserah,aku benar_benar tidak bisa."Ucap Arya tanpa masih sibuk menatap berkas yang satu persatu harus ia periksa.

"Oke."Ucapan Elisa seketika membuat Arya lega,pasti habis ini gadis itu akan pulang dan ia bisa melanjutkan pekerjaannya.

Namun sepertinya Arya salah,Elisa masih duduk manis di sofa tanpa berniat meninggalkan kantor itu.

"Hallo Rengganis ada di rumah,Bi?"Terlihat Elisa tengah menghubungi seseorang,sembari melirik ke arah Arya yang mulai terpancing saat ia menyebut nama istrinya dengan keras.

"Oh tidak,saya hanya ingin berbicara sebentar,apa bole____?"

Seketika handphone Elisa di rampas paksa oleh Arya,entah sejak kapan laki_laki itu sudah berdiri dan menatapnya tajam.

"Kak,kembaliin hp aku."Teriak Elisa penuh kesal,padahal di dalam hati ia tertawa senang karena berhasil membohongi Arya.

"Tidak akan."

"Kakak kenapa si aku kan hanya ingin menghubungi Rengganis dan bilang___...?"

"Cukup,Lis!"

"Kenapa,kakak takut Rengganis tau masalah ini?"Gadis itu tersenyum mengejek sembari melipat kedua tangannya."Ck,benar 'kan apa yang aku bilang,kakak pasti khawatir kalau sampai wanita itu___..."

"Lis...?"Laki_laki itu memilih mengalah daripada harus meladeni Elisa yang semakin menjadi,apalagi sekarang gadis itu menggunakan Rengganis untuk mengancamnya.

"Apa?"Balas gadis itu menantang.

"Ambil,dan gunakan sesukamu."Arya melempar black card di pangkuan Elisa,membuat gadis itu melotot tidak percaya.

"Kakak pikir aku tidak punya uang?"Ia bangkit hingga kartu itu jatuh ke lantai begitu saja.

"Bahkan aku masih sanggup membiayai hidupku sendiri."

Dasar,dia pikir aku miskin sampai harus meminta_minta...

"Lalu apa yang kau inginkan?"Kali ini Arya benar_benar geram,ia pikir Elisa akan menerimanya dan akan segera angkat kaki dari kantor ini.

"Aku cuma mau Kak Arya menemani ku jalan_jalan."

"Hahhh...?"

Rasanya Arya sangat malas meladeni perempuan satu ini,tapi jika ia tidak menurutinya,pasti Elisa akan tetap di sini dan kemungkinan akan kembali mengancamnya melalui Rengganis.

"Oke."Arya pasrah jika memang hari ini ia harus menuruti permintaan gadis itu.

Ingat!Cuma hari ini...

"Yesss."

Elisa tersenyum puas saat melihat Arya tidak berkutik dan menuruti permintaannya.Walaupun dengan paksaan.

Aku tidak peduli walaupun harus mengancamnya lebih dulu,yang penting hari ini aku akan bersenang_senang.

Dan akhirnya Arya menuruti permintaan Elisa yang mengajaknya ke sebuah mall,bohong jika seorang perempuan tidak menyukai belanja.Nyatanya saat ini Elisa tengah membeli apapun yang ia mau,bahkan ia membeli alat make up mahal yang sebenarnya ia sama sekali tidak menyukainya.

"Aku bahagia Kak."Sepanjang perjalanan Elisa yerus bergelayut manja layaknya sepasang kekasih,hingga membuat Arya risih dan ingin segera mengakhiri semuanya.

"Apa kita akan pulang sekarang,bagaimana kalau kita nonton."Lagi_lagi gadis itu ngelunjak,merasa Arya pasti akan mengabulkan semua keinginannya.

"Aku harus pulang,Lis.Rengganis pasti menungguku di rumah."

Cih,wanita itu lagi.

"Tapi aku masih ingin di sini."Rengek gadis itu manja.

"Terserah,jika kamu masih ingin di sini."Arya melangkah keluar gedung dan berjalan menuju parkiran,meninggalkan Elisa yang terlihat sangat kesal.

Terpaksa gadis itu menurut daripada ia harus di tinggalkan sendiri di dalam gedunh,dan ia harus pulang dengan taksi nantinya.

"Ingat,jangan pernah menghubungiku lagi."Arya manahan tangan Elisa yang hendak membuka pintu mobil,membuat Elisa sedikit salah paham.Ia kira Arya akan memberinya ucapan selamat malam untuk sekedar basa_basi.Namun lagi_lagi Rengganis yang ia anggap paling penting.

Elisa mendengus,tanpa menjawab gadis itu keluar dari mobil dan menutupnya kembali dengan sangat kencang.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nani Lestari
CEO tapi Bodoh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status