Malam Sidney masih gelap, dengan bayang-bayang misteri yang mengelilingi kota. Detektif Bee dan Briella bergerak dengan hati-hati, menuju rumah Alexander Gray. Mereka telah merencanakan penyergapan yang tepat, tapi kekeliruan mulai mengintai.
Detektif Bee: "Briella, pastikan tim siap. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi." Briella: "Semua siap, Bee. Kami akan menangkap Alexander hidup-hidup." Saat mereka mendekati rumah Alexander, sebuah mobil misterius melintas, memicu kecurigaan Detektif Bee. Detektif Bee: "Briella, mobil itu... Apakah itu teman Alexander?" Briella: "Tidak ada informasi tentang rekan Alexander. Ini tidak beres." Detektif Bee dan Briella memutuskan untuk menyergap rumah tersebut. Mereka masuk dengan hati-hati, tapi menemukan rumah kosong. Detektif Bee: "Briella, ini perangkap! Alexander tidak ada di sini!" Briella: "Apa yang terjadi? Bagaimana dia bisa tahu?" Tiba-tiba, telepon Detektif Bee berdering. Suara di seberang membuatnya terkejut. Suara Misterius: "Detektif Bee, Anda terlambat. Alexander sudah pergi." Kegagalan penyergapan membuat Detektif Bee dan Briella kehilangan jejak. Mereka harus memulai lagi dari awal, dengan kebenaran yang semakin jauh. Detektif Bee: "Briella, kita harus mencari sumber kebocoran. Siapa yang membocorkan informasi?" Briella: "Saya akan memeriksa tim. Kita harus menemukan pengkhianat tersebut. *** Malam Sidney masih gelap, dengan misteri yang semakin tebal. Detektif Bee dan Briella harus bergerak cepat, sebelum Alexander melancarkan serangan berikutnya. Kebenaran masih tersembunyi, tapi mereka tidak akan menyerah. Kegagalan penyergapan masih terasa pahit bagi Detektif Bee dan Briella. Mereka kembali ke kantor polisi, mencari jawaban atas kebocoran informasi. Udara kantor terasa berat dengan kekecewaan. Detektif Bee: "Briella, kita harus menemukan pengkhianat tersebut. Kita tidak bisa mempercayai siapa pun lagi." Briella: "Saya setuju, Bee. Saya akan memeriksa rekaman CCTV dan wawancara dengan anggota tim." Briella memulai penyelidikan internal, mencari tanda-tanda kecurigaan. Sementara itu, Detektif Bee menerima panggilan dari Inspektur Renji. Inspektur Renji: "Detektif Bee, saya mendengar tentang kegagalan penyergapan. Apa yang terjadi?" Detektif Bee: "Kita mengalami kebocoran informasi, Inspektur. Kami sedang menyelidiki." Briella menemukan sesuatu yang menarik dalam rekaman CCTV. Briella: "Bee, saya menemukan sesuatu! Rekaman ini menunjukkan seseorang yang mencurigakan di sekitar kantor polisi." Detektif Bee: "Siapa itu? Apakah kita memiliki foto yang jelas?" Briella memperbesar rekaman tersebut, menampilkan wajah yang tidak terduga. Briella: "Bee, ini tidak mungkin... Wajah itu... adalah wajah Inspektur James." Kantor polisi terasa seperti labirin yang membingungkan. Detektif Bee dan Briella harus memutuskan langkah berikutnya, dengan kebenaran yang semakin kompleks. Apakah Inspektur James benar-benar pengkhianat? Pertanyaan awal muncul *** Detektif Bee dan Briella berdiri terpaku, menatap wajah Inspektur James di layar monitor. Kebenaran yang tidak terduga itu memicu kekacauan emosi. Briella: (terkejut) "Tidak mungkin... Inspektur James, orang yang kami percayai..." Detektif Bee: (marah) "Bagaimana dia bisa melakukan ini? Kami adalah tim yang solid." Tiba-tiba, suara tembakan bergema dari lantai atas. Detektif Bee dan Briella berlari ke arah suara tersebut. Briella: (cemas) "Apa yang terjadi? Siapa yang menembak?" Detektif Bee: (serius) "Kita harus segera menemukan sumber suara." Mereka tiba di lantai atas dan menemukan Agen Thompson tergeletak di lantai, darah mengalir dari dadanya. Briella menutup mulutnya, terkejut. Briella: (menangis) "Tidak, Thompson! Jangan meninggalkan kami!" Detektif Bee: (marah) "Siapa yang melakukannya? Kita harus menemukan pelakunya." Inspektur James muncul dari bayangan, senyum sinis di wajahnya. Inspektur James: (menyindir) "Kalian terlambat, Detektif Bee. Alexander sudah mendapatkan apa yang dia inginkan." Detektif Bee: (murka) "Kau akan membayar atas kejahatanmu, James." Agen Thompson mengambil napas terakhir, menatap Briella dengan mata yang memudar. Agen Thompson: (lemah) "Briella... tolong... temukan... kebenaran..." Briella: (menangis) "Saya akan, Thompson. Saya janji." Kantor polisi terasa seperti kuburan yang sunyi. Detektif Bee dan Briella berdiri di atas mayat Agen Thompson, hati mereka dipenuhi dendam dan kesedihan. Kebenaran masih tersembunyi, tapi mereka tidak akan menyerah. Bee dan Briella yang dibutakan amarah dan sedih sesaat, tak menyadari seorang pria memandangi mereka dari jauh menggunakan teropong. Di lengan pakaian tebalnya terdapat tulisan, 'EVIT'.Bee, Briella, dan Renji memutuskan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut tentang latar belakang penumpang dan awak pesawat. Mereka ingin menemukan beberapa petunjuk yang menarik dan mengungkap identitas pembunuh. Mereka memulai dengan mengumpulkan informasi tentang penumpang yang duduk di sekitar Madame Kuznetsova. Mereka menemukan bahwa salah satu penumpang, seorang pria bernama Sergei, memiliki alibi yang tidak kuat. Sergei mengatakan bahwa ia sedang tidur saat pembunuhan terjadi, tetapi Bee dan timnya menemukan bahwa Sergei memiliki riwayat konflik dengan Madame Kuznetsova. Mereka memutuskan untuk melakukan wawancara lebih lanjut dengan Sergei. Selain itu, Bee dan timnya juga menemukan bahwa salah satu awak pesawat, seorang pramugari bernama Natalia, memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Madame Kuznetsova. Mereka memutuskan untuk melakukan wawancara lebih lanjut dengan Natalia. Dengan informasi yang mereka kumpu
Bee merasa terkejut dengan berita tersebut. Ia tidak mengerti mengapa pesawat harus melakukan pendaratan darurat. Pilot menjelaskan bahwa kontrol lalu lintas udara telah menerima laporan tentang adanya bahaya di pesawat dan bahwa mereka harus melakukan pendaratan darurat untuk memastikan keselamatan semua penumpang.Bee memutuskan untuk mempersiapkan diri untuk pendaratan darurat. Ia meminta pramugari untuk mempersiapkan semua penumpang dan memastikan bahwa mereka semua dalam keadaan aman.Saat pesawat melakukan pendaratan darurat, Bee merasa sangat tegang. Ia memperhatikan bahwa semua penumpang terlihat sangat ketakutan dan tidak nyaman.Setelah pesawat mendarat dengan selamat, Bee memutuskan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Ia meminta pilot untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang laporan bahaya yang diterima oleh kontrol lalu lintas udara.Pilot menjelaskan bahwa laporan tersebut berasal dari sebuah sumber yang tidak diketahui
Bee meminta pramugari untuk memanggil pilot dan meminta bantuan untuk mengambil tindakan yang lebih serius. Pilot segera menghubungi kontrol lalu lintas udara dan meminta bantuan untuk mengirimkan tim penyelidik ke bandara tujuan.Sementara itu, Bee memulai penyelidikan intensif. Ia meminta semua penumpang untuk memberikan keterangan tentang apa yang mereka lihat dan dengar saat pembunuhan terjadi. Bee juga meminta pramugari untuk memberikan informasi tentang rutinitas penerbangan dan apakah ada sesuatu yang tidak biasa terjadi saat penerbangan.Saat penyelidikan berlangsung, Bee menemukan bahwa beberapa penumpang memiliki alibi yang tidak kuat. Seorang pria yang bernama Alexei Petrov mengaku bahwa ia sedang tidur saat pembunuhan terjadi, namun Bee menemukan bahwa Petrov memiliki riwayat kriminal dan mungkin memiliki motif untuk membunuh Madame Kuznetsova.Bee juga menemukan bahwa Sophia Patel memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Madame Kuznetsova. Patel mengaku bahwa ia dan Mad
Detektif Bee memandang ke luar jendela pesawat, menatap awan putih yang terbentang seperti lautan tak terhingga. Ia merasa lega karena telah menemani kekasihnya, Rin, wisuda di Universitas Sidney. Kini, ia siap kembali ke Moskow, Polandia, untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai detektif.Saat pesawat lepas landas, Bee merasa sedikit nostalgia. Ia ingat saat-saat indah bersama Rin di Sidney, dari berjalan-jalan di pantai Bondi hingga menikmati makan malam romantis di restoran Italia. Namun, ia juga tahu bahwa ia harus kembali ke kenyataan dan melanjutkan pekerjaannya.Bee memandang sekelilingnya, melihat penumpang lain yang duduk di sekitarnya. Ada seorang pria tua yang sedang membaca koran, seorang ibu muda yang sedang menenangkan anaknya yang menangis, dan seorang wanita yang duduk di sebelahnya, Madame Kuznetsova.Madame Kuznetsova adalah seorang wanita yang elegan dan anggun, dengan rambut hitam yang tergerai dan mata hijau yang tajam. Ia memakai gaun merah yang mewah dan perhiasan
...dengan senyum di wajahnya. "Selamat, Detektif Bee," Briella berkata dengan suara yang tinggi. "Kamu telah menyelesaikan kasus ini dengan sukses."Detektif Bee memandang ke arah Briella dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik kata-kata yang tercantum di dalamnya. "Aku hanya melakukan pekerjaan saya," Detektif Bee berkata dengan suara yang stabil.Briella tersenyum dan memeluk Detektif Bee. "Kamu adalah detektif yang terbaik," Briella berkata dengan suara yang rendah.Detektif Bee memandang ke arah Briella dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik mata yang tajam tersebut. Saat mereka berpelukan, Inspektur Renji mendekati mereka."Detektif Bee, kamu telah melakukan pekerjaan yang luar biasa," Inspektur Renji berkata dengan suara yang tinggi. "Kamu telah menyelamatkan banyak nyawa dan menghentikan kejahatan yang besar."Detektif Bee memandang ke arah Inspektur Renji dengan mata yang taja
Detektif Bee memandang ke arah kunci yang terlihat seperti kunci besar dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik kunci tersebut. Ia melihat bahwa kunci tersebut memiliki beberapa simbol yang terlihat seperti simbol rahasia.Saat Detektif Bee memandang ke arah simbol-simbol tersebut, ia mendengar suara-suara yang terdengar seperti suara-suara langkah kaki yang datang dari belakangnya. Ia berpaling dan melihat Rin yang berjalan dengan cepat menuju ke arahnya."Apa yang kamu temukan?" Rin bertanya dengan suara yang tinggi. Detektif Bee memandang ke arah Rin dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik mata yang tajam tersebut."Aku menemukan kunci!" Detektif Bee menjawab dengan suara yang stabil. Rin memandang ke arah Detektif Bee dengan mata yang tajam, seolah-olah sedang menunggu Detektif Bee untuk menemukan jawabannya sendiri.Saat Detektif Bee dan Rin berbicara, mereka mendengar suara-suara yang terd
Detektif Bee memandang ke arah meja-meja yang terlihat seperti meja laboratorium dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di atas meja-meja tersebut. Ia melihat bahwa meja-meja tersebut memiliki beberapa benda yang terlihat seperti benda-benda laboratorium.Saat Detektif Bee mencari kunci, Rin tiba-tiba berseru dengan suara yang tinggi. "Detektif Bee, kita harus pergi dari sini sekarang!" Rin berkata dengan suara yang tergesa-gesa.Detektif Bee memandang ke arah Rin dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang terjadi. Ia melihat bahwa Rin menunjuk ke arah pintu yang terlihat seperti pintu rahasia."Apa yang terjadi?" Detektif Bee bertanya dengan suara yang stabil. Rin memandang ke arah Detektif Bee dengan mata yang tajam, seolah-olah sedang menunggu Detektif Bee untuk menemukan jawabannya sendiri."Pintu tersebut telah terkunci," Rin menjawab dengan suara yang rendah. Detektif Bee memandang ke arah pintu tersebut dengan mata yan
Detektif Bee memandang ke arah lampu-lampu tersebut dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik lampu-lampu tersebut. Ia melihat bahwa lampu-lampu tersebut memiliki beberapa simbol yang terlihat seperti simbol peringatan. Ia tahu bahwa simbol-simbol tersebut digunakan untuk memberikan peringatan bahwa mesin-mesin tersebut sedang berjalan dengan tidak normal.Saat Detektif Bee memandang ke arah lampu-lampu tersebut, ia mendengar suara-suara yang terdengar seperti suara-suara pintu yang terbuka. Ia berpaling dan melihat sebuah pintu yang terlihat seperti pintu rahasia yang terbuka lebar. Ia tahu bahwa pintu tersebut digunakan untuk memasuki sebuah ruangan yang tersembunyi.Detektif Bee memandang ke arah pintu tersebut dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik pintu tersebut. Ia melihat bahwa pintu tersebut memiliki sebuah kunci yang terlihat seperti kunci besar. Ia tahu bahwa kunci tersebut digunakan untuk membuka pintu
Detektif Bee memandang ke arah peti tersebut dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di dalamnya. Ia melihat bahwa peti tersebut memiliki sebuah kunci yang terlihat seperti kunci besar. Ia tahu bahwa ia harus membuka peti tersebut untuk menemukan apa yang tersembunyi di dalamnya.Saat Detektif Bee mencoba membuka peti tersebut, ia mendengar suara-suara yang terdengar seperti suara-suara langkah kaki yang datang dari belakangnya. Ia berpaling dan melihat beberapa orang yang terlihat seperti ilmuwan yang berjalan dengan cepat menuju ke arahnya."Apa yang kamu lakukan di sini?" salah satu ilmuwan tersebut bertanya dengan suara yang tinggi. Detektif Bee memandang ke arah ilmuwan tersebut dengan mata yang tajam, mencari tahu apa yang tersembunyi di balik kata-kata yang tercantum di dalamnya."Aku mencari Rin," Detektif Bee menjawab dengan suara yang stabil. Ilmuwan tersebut memandang ke arah Detektif Bee dengan mata yang tajam, seolah-olah sed