Home / Romansa / Konfirmasi Cinta / Chap. 5. Saling menatap

Share

Chap. 5. Saling menatap

Author: Lee_Yuta
last update Last Updated: 2021-03-26 05:08:24

Hari ini, Arshima kedatangan temannya yang dari Amerika. Monica adalah sahabat Arshima semasa dia berada di negri paman sham tersebut. Monica selalu membantu Arshima, di setiap Arshima memiliki masalah. Monica datang ke Indonesia, karena disuruh Kakaknya untuk membantu di perusahaan orang tua mereka yang berada di Indonesia. 

"Kenapa kamu nggak bilang dulu kalau mau kesini? Kan Aku bisa menjemputmu di bandara," ucap Arshima senang, lalu memeluk sahabat barunya. 

"Aku sangat merindukanmu, Beibeh. Aku hanya ingin memberimu kejutan," ucap Monica seraya memeluk Arshima. 

"Oh ya, kamu tinggal di rumahku kan?" tanya Arshima pada Monica. 

"Ya enggak lah, Beib. Aku tinggal sama Kak Alex. Mana beri ijin dia kalau aku tinggal di sembarang tempat," jawab Monica. Alex adalah Kakak dari Monica. 

"Yaahhh...sayang banget. Padahal aku masih kangen berat sama kamu," Arshima memanyunkan bibirnya. 

"Kita kan bakal sering bertemu Beib. Nggak usah di gituin bibirnya. Udah jelek juga," goda Monica seraya tertawa. 

"Kamu itu yah! Eh, kalau begitu sekarang kita pergi ke cafe BENNING saja. Di sana bagus katanya untuk di buat background foto," usul Arshima yang teringat akan rekomendasi dari teman sosmednya. 

"Dasar, kamu itu. Masih saja narsis di mana-mana," Monica menggelengkan kepala. Temannya itu tetap saja narsis. 

Kemudian mereka pergi menuju cafe Benning yang di rekomendasikan tersebut. Arshima dengan mudah menemukan tempat cafe itu. Karena jalannya searah dengan rumah Rayzell dan juga Hana. Ia masih ingat betul jalan itu, yang dulu sering ia lewati bersama Fida. 

Dua puluh menit kemudian, mereka sampai di cafe Benning. Tempatnya memang gaya anak millenial banget. Kedua gadis itu sangat menyukai pemandangan yang di suguhkan di sana. Padahal mereka masih di depan cafe, dan belum masuk. 

"Wiishh bagus banget tempatnya!" seru Arshima. Ia begitu takjub melihat cafe yang bernuansa modern tersebut. 

"Lah! Emang, lo belum pernah kesini?" tanya Monica yang heran melihat reaksi Arshima. Padahal Arshima lah yang mengrekomendasikan tempat ini. 

"Belum," jawab Arshima menyengir. 

"Dasar, kamu itu," ucap Monica seraya menggelengkan kepala. 

"Aku kan tau nya di igeh Mon, dan baru sempat datang sekarang ini," Arshima mencoba membela diri. 

Kemudian mereka melangkah masuk kedalam cafe. Mereka di buat tercengang, saat melihat desain setiap sudut ruangan yang berbeda. Benar-benar brilian banget yang ngedesain ini. Hasilnya juga seperti garapan orang yang handal. Dan pintar meletakkan berbagai ornamen yang mendukung tampilan di setiap sudutnya. 

"Kita duduk di sebelah sana saja!" ucap Arshima yang menunjuk ke tempat yang tidak terlalu ramai di tempati oleh pasangan kekasih yang sedang memadu kasih di sana. 

"Oke, boleh. Lagian disitu juga tidak terlalu banyak oleh pasangan alay. Jadi lo nggak usah takut iri pada mereka," ucap Monica seraya menggoda Arshima. 

"Enak aja lo!" kesal Arshima. 

"Dasar, jomblo akut!" goda Monica seraya ia berlari menuju tempat yang di tunjuk oleh Arshima. 

Sedangkan Arshima merasa sangat kesal dengan Monica. Ia memonyongkan bibirnya, sambil duduk di sebelah Monica. 

"Nggak usah begitu nih muka, ntar nggak ada cowok yang mau melihat kearah mu," ucap Monica mencolek wajah Arshima yang cemberut, karena ulahnya barusan. 

Kemudian Arshima tersenyum terpaksa kearah Monica. Monica selalu bisa membuat dirinya cemberut. Namun juga cepat bisa mengembalikan mood Arshima. 

Mereka tidak sadar, bila keseruan mereka membuat pengunjung lain menatap kearah mereka. Monica yang sadar akan ada seorang cowok terus menatap kearah mereka, kemudian menyenggol Arshima dan memberitahukan bahwa ada orang yang sedari tadi tidak memalingkan tatapannya pada mereka. 

"Eh Beib, Lihat deh! Ada cowok yang terus menatap kesini. Mana ganteng banget lagi," ucap Monica seraya menunjuk kearah seorang cowok yang di maksud. 

Arshima mengikuti arah yang di tunjuk oleh jari Monica. Ia melihat cowok yang memang benar, sedang menatap kearah mereka. Awalnya memang tidak terlihat jelas wajah cowok itu. Karena terhalang oleh orang yang berlalu lalang lewat di depan. 

Mata Arshima melotot, setelah dengan jelas melihat wajah siapa yang sedang menatap kearahnya. Arshima diam, tubuhnya tiba-tiba saja menjadi kaku. Mulut juga terasa berat, saat ingin berucap. 

Pandangan mereka saling bertemu, untuk pertama kali setelah berpisah selama dua tahun. Hati Arshima bergemuruh tidak karuan. Jantungnya berdetak lebih kencang, ingin mengajak disko di siang bolong. Pikirannya, hanya terpatri pada sosok lelaki yang berada dalam jeratan pandangan mata. Ada selipan rasa rindu terhadap sosok lelaki yang juga tengah memandang dirinya dengan tidak berkedip. 

Monica mengibaskan tangannya di depan wajah Arshima. Namun tidak ada respon yang di perlihatkan oleh Arshima. Ia masih sibuk dengan pikiran tentang lelaki yang berada dalam jeratan pandangan mata. Begitupun dengan lelaki yang sedang menatap mereka. Monica berasumsi, mungkin mereka saling mengenal satu sama lain. 

Rendra menatap dengan lekat Arshima, yang juga tengah terdiam terpaku menatap kearahnya. Ada desiran aneh di dalam dadanya. Rasa yang seperti dulu itu, muncul kembali. Ia semakin tidak bisa menahan rasa itu, saat di tatap oleh Arshima dengan begitu lekat. 

Ingin sekali Rendra menghampiri gadis polosnya itu dan bertegur sapa, untuk mengawali hubungan di antara mereka. Membangun dengan cara yang benar dan tidak terkesan terburu-buru. Meskipun Rendra ingin sekali segera memiliki Arshima seutuhnya. Dan hanya dirinya lah yang berhak akan Arshima. Agar ia merasa lebih tenang, Arshima juga tidak akan menghilang lagi dari hidupnya bila sudah ia miliki. 

Rendra menyusun rencana yang sangat cerdik dan rapi. Ia ingin hubungan kali ini, terlihat sangat normal prosesnya. Ia sudah tahu sekarang, bahwa Arshima tidak mudah luluh dan tidak mau dengan suatu yang berhubungan dengan paksaan. 

Rendra beranjak berdiri dari duduknya, dan mau menghampiri Arshima. Ia berencana ingin menyapa dan bertanya tentang kemana selama ini ia pergi. Walaupun Rendra tahu, dimana Arshima selama dua tahun ini tinggal. Namun, Rendra hanya diam dan mengawasi Arshima melalui anak buahnya. Ia tidak ingin menorehkan luka pada Arshima, bila dirinya muncul di hadapan Arshima, disaat Arshima ingin menenangkan dirinya dan juga menempuh pendidikan S2 di Amerika. 

Rendra juga tahu, siapa perempuan bule yang bersama dengan Arshima. Namun, saat ia melangkahkan kalinya. Arshima ditarik pergi oleh teman bule itu. Rendra dapat dengan jelas, kalau Arshima terus menatap dirinya seraya berjalan menjauh dari tempat Rendra berdiri sekarang. 

Aku tau, namaku pasti masih tersimpan rapi di dalam lubuk hatimu yang paling dalam. Terlihat dari dirimu yang tidak melepaskan pandangan matamu dariku. Lihat saja, aku pasti akan mendapatkan mu kembali. Rendra tersenyum tipis menatap kepergian Arshima yang belum sempat ia sapa. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 24. Persiapkan Fisikmu

    Assalamu'alaikum," Rendra mengucapkan salam seraha menunduk sopan. Rendra meraih pergelangan tangan orang tersebut, lalu mencium punggung tangan orang itu.Arshima sedikit cemas, takut akan ada penolakan dari mama nya. Tapi apa yang di takutkan olehnya, kini pudar sudah. Mama Indah menyapa Rendra dengan senyuman, bahkan menanyakan kabar Rendra.Dulu memang Rendra pernah beberapa kali menjemput Arshima dari rumah. Dan tidak jarang pula Rendra singgah sebentar, hanya untuk meminum teh dan mengobrol dengan Eko, papa nya Arshima.Karena Rendra dulu suka membuat Arshima bekerja lembur dan akhirnya mau tidak mau Arshima pulang malam. Dan memang itulah tujuan terselubung yang Rendra rencanakan. Ia akan selalu memaksa untuk mengantar Arshima pulang, meskipun Arshima sering kali menolaknya."Bagaimana kabarmu, Nak Rendra?" sapa Indah dengan ramah."Alhamdulillah baik, Tante," ada rasa

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 23. Yakinlah Padaku

    Setelah beristirahat dan sholat di rumah itu masa depan mereka, Rendra mengajak Arshima pulang ke rumah papa Eko. Sebenarnya Arshima masih takut, kalau Rendra akan di usir dan parahnya mereka tidak di restui.Mobil yang mereka tumpangi telah sampai. Rendra segera mematikan mesin mobil dan akan bersiap untuk kamu turun dari mobil. Namun kegiatannya di cegah eh Arshima."Mas....," Panggil Arshima.Rendra menoleh ke arah Arshima berada lalu bertanya dengan lembut. "Iya, Sayang. Ada apa?""Aku takut, kalau Papa nggak merestui hubungan kita, Mas." ucap Arshima lirih.Ia tidak bisa membayangkan, bagaimana jika papanya nanti malah menentang hubungan mereka. Arshima tidak sanggup bila harus terpisah lagi dengan Rendra. Ia merasa tak mampu untuk itu, dan tidak siap bila harus di paksa melupakan Rendra. Lelaki pertama yang ada di dalam hatinya sampai saat ini."Sshhtt... Kamu jangan pesimis dulu, Sayang. Kita belum mencobanya.

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 22. Aku Terlalu Bahagia

    "Kita mau ke mana, Mas?" tanya Arshima saat Rendra membawanya pergi dan sekarang tengah melewati jalan yang tidak pernah ia lewati sebelumnya.Ya, setelah kejadian tadi di cafe. Rendra kemudian mengajak Arshima pergi menuju tempat dimana ia mempunyai sesuatu yang akan di tunjukkan pada Arshima.Rendra membelokkan mobilnya di perumahan yang cukup mewah. Hal itu membuat Arshima heran, pasalnya ia tahu kalau rumah Renda bukan di daerah ini. Apalagi Rendra selama ini hanya tinggal di apartemen. Bukan di rumah utama. Lalu sekarang mereka mau bertandang ke rumah siapa?"Kita mampir sholat maghrib dulu di sini. Setelah itu baru aku antar pulang, sekalian meminta restu pada orang tuamu, Sayang," ucap Rendra dengan nada lembut.Kemudian Rendra membuka pintu mobil dan keluar terlebih dulu. Setelah itu ia berjalan memutari depan mobil, lalu membukakan pintu mobil untuk Arshima. Arshima tertegun sekaligus senang dengan apa yang di lakukan oleh

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 21. Nikahin Aku

    "Kamu risegn saja, Sayang. Nggak usah kerja. Aku yang akan menghidupi semua kebutuhan kamu mulai dari sekarang," Rendra masih betah bermanja ria pada Arshima."Aku akan risegn, kalo aku sudah hamil."Kali ini, jawaban yang di pilih Arshima sangat tidak menguntungkannya dan hampir membawanya ke ujung bahaya. Bagaimana tidak, dengan gerakan cepat Rendra mendorong tubuh Arshima hingga terjatuh ke sofa. Dengan posisi Rendra menindih tubuh Arshima.Beberapa detik, Arshima di buat terpana dengan ketampanan Rendra yang berada tepat di atas tubuhnya. Namun, ia segera menggeleng dan mengembalikan kesadarannya. Lalu mendorong tubuh Rendra meskipun itu sia-sia. Karena perbedaan kekuatan mereka terlalu jauh. Walaupun Arshima seorang yang bisa bela diri."Kalo begitu, kita buat dedeknya sekarang. Biar kamu cepat hamil dan tidak bekerja lagi dengan lelaki itu," sifat posesif Rendra mulai tumbuh.Awalnya, Arshima bersikap tenang dengan perlakua

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 20. Kamu Risegn Saja, Sayang

    Setelah lama berpikir sambil menatap buku daftar menu, akhirnya Alex memutuskan untuk makan makanan yang belum pernah ia makan sebelumnya. Alex memilih Bakso Genderuwo. Karena makanan ini tidak dapat di temukan di negara nya.Saat mereka tengah menikmati makan siangnya, datanglah seorang lelaki tampan yang menghampiri meja mereka. Lelaki itu tanpa sungkan duduk menarik kursi dan langsung duduk di samping Arshima."Hai, cantik! Gimana kabarnya?" tanya lelaki itu tersenyum tampan ke arah Arshima.Monica yang berada di samping Arshima pun terpana seketika, saat melihat senyuman maut milik lelaki itu yang mampu membius wanita manapun yang melihatnya."Iisshh apa-apa sih, Kak! Ngapain di sini? Kencan?" Arshima menatap kesal pada lelaki yang baru saja duduk di sebelah nya itu."Enggak. Baru meeting sama klien, terus lihat ada kamu di sini. Ya sudah deh, aku belok!" ujar lelaki itu sembari menyeng

  • Konfirmasi Cinta   Chap. 19. Makan Siang

    Tok ... Tok ... Tok ..."Masuk!"Setelah mendapat sahutan dari dalam, Arshima memutar engsel pinta lalu masuk ke dalam ruangan pimpinan perusahaan AW group tersebut. Ia melihat Alex yang tengah duduk di kursi kebesarannya sambil menatapnya melangkah mendekat."Bapak mencari saya?" tanya Arshima kemudian ia duduk karena Alex mengisyaratkan agar Arahima duduk terlebih dulu."Kamu sudah makan siang?" tanya Alex menatap lembut wajah Arshima."Ini kan belum waktu nya makan siang, Pak?" Arshima heran dengan atasannya itu. Mengapa menanyakan perihal makan siang yang belum waktunya."Nggak apa-apa, kan kurang sepuluh menit lagi. Kalo gitu temani saya makan siang di cafe Benning, ya? Katanya di sana selain tempatnya yang nyaman, makanannya juga enak."Ajakan Alex membuat Arshima terdiam. Pasalnya cafe yang di sebutkan barusan adalah milik kekasihnya, Rendra. Ia tahu Rendr

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status