Share

2. Satu Milyar

Bayu berjalan cepat di lorong kampus. Beberapa kali dia bersenggolan dengan lengan orang sampai barang yang orang pegang jatuh. Dia tidak peduli. Mereka pun hanya bisa menghela napas. Bisa apa mereka melawan Bayu.

"Berengsek, jadi doi wanita?" 

Langkahnya terhenti. Bayu mengelus pipi korban tamparan Aira. Tentu rasa sakit di sana telah lama pergi, tetapi rasa panas hati malah semakin membara. 

Dia Bayu Anggara, tamparan seperti tadi adalah hal yang pertama selama dia hidup di bumi. Dia yakin pasti semua ini akan menjadi trending topic. Karir bisa goyang. Tentu dia tidak dikenal sebagai si alim bak malaikat yang selalu baik di depan kamera, tapi tetap saja ditampar wanita adalah pengalaman memalukan.

Waktu terus berlalu. Jadwal harus tetap berlangsung. Sepulang sekolah, di rumah orang tua Bayu yang jarang ada orang tua, dia bersama teman-teman membuat konten youtube. Rencananya hari ini dia bakal membuat konten berjalan-jalan di rumah, sekalian pamer jeroan rumah kepada semua fans di seluruh dunia.

Akan tetapi konsentrasinya lagi-lagi pecah. "Istirahat dulu!" sentaknya, membanting diri ke sofa.

"Lo niat syuting, apa kagak?" tanya Lukman, ikut duduk di sofa lain, kesal memandang Bayu sembari memegang handy-cam mahal. "Ini sudah ke sepuluh kali, kita mengulang adegan masuk rumah. Mikir dong, capek gila."

"Dia masih teringat akan masalah Nona Plak," ledek Kevin. Pemuda kurus itu duduk berselonjor kaki di sofa panjang sambil membaca komik. "Kalau kamu melihat kejadiannya, pasti ngakak."

"Emang lo lihat?" celetuk Bayu dengan gusar.

"Tidak sih, tapi videonya sudah viral. Lukman, buka pesan WA deh, sudah kukirim linknya." 

Apa yang Bayu takutkan akhirnya terjadi. Viral. Sebenarnya dia suka menjadi trending topic, tapi untuk hal memalukan seperti ini? Dia lebih suka mengubur dalam-dalam kejadian tadi.

Lukman terpingkal melihat video penamparan Bayu oleh Aira. "Gila, sadis bener. Lo sih, sama dada tepos aja beringas. Padahal dadanya Cecil lebih besar, lebih enak diremas!"

"Tau tuh Bayu."

"Lo berdua kalau tidak bisa diem, gue jahit mulut lo semua. Mau?" Ancam Bayu, boro-boro mereka berhenti tertawa, malah tambah besar tawanya.

Lukman Kagoya cowok keturunan Papua-Solo berambut keriting kaku dan mempunyai warna kulit gelap. Jagonya kamera. Rekamannya tak kalah dengan rekaman hasil kamera TV. Lengan kekar itu mampu membuat handycam tidak bergerak-gerak ketika syuting, bahkan ketika berjalan sekalipun hasil rekaman stabil. 

Sementara Kevin Anugerah, cowok kelahiran Palembang. Berbadan mungil. Hobi tertawa dengan wajah manis. Tugasnya penulis skrip yang dipenuhi ide-ide gila. Suatu ketika dia membuat skrip di mana Bayu terjebak dalam situasi harus mencium Kai, si editor video mereka yang sekarang sibuk di studio rekaman. Video itu paling banyak ditonton dengan tiga ratus juta viewer. Para gadis sangat menyukai adegan dua cowok tampan berciuman. Sampai sekarang Bayu enggan melihat video itu, apalagi Kai.   

Keduanya baru tenang, berusaha mengatur napas sehabis tertawa-tawa.

Kevin bertanya, "Bro, bagaimana tawaran Genrecorps?"

"Gue ikut aja, kan yang main Bayu," jawab Lukman. 

Bayu cuek bebek enggan memberi tanggapan. 

"Bayu, kita ikut tandatangan tidak?" tanya Kevin.

"Lo jangan cuek gitu lah, beri kejelasan," sambung Lukman.

"Kenapa, gue yang tandatangan kok lo berdua yang repot?"

Sumber keributan mereka adalah tawaran kontrak bernilai satu milyar rupiah dari pihak Genrecorps, pemilik saham terbesar di lima stasiun TV dunia. Genrecorps ingin membuat konten seperti keluarga Raffi, menyuruh Bayu menikah dengan Cecil. Tentu ini bakal menjadi hal yang heboh, mengingat Bayu terkenal bukan hanya di Indonesia, tapi di nagara tetangga. 

Suara mesin mobil membuat mereka mengintip ke halaman depan. Mobil sedan Porsche kuning parkir tepat di belakang mobil Camaro Bayu. Gadis cantik dalam balut sabrina satin keluar dari sana, melepas sunglasses, berjalan melenggang-lenggok seperti peragawati berjalan di catwalk.

"Sayang, jadi tanda tangan tidak?" tanya Cecil, berdiri di ambang pintu. 

"Tidak sabar dia ingin dihalalin," celoteh Kevin, mengundang tawa Lukman.

Bayu tetap cuek tak peduli dengan ucapan kedua sahabatnya. Dia bangkit angkat kaki bersama Cecil memakai mobil Porche. Sesampainya di gedung sepuluh tingkat milik Genrecorps, mereka masuk lalu menaiki lift menuju lantai paling atas.

Di dalam lift dengan manja Cecil memeluk lengan pacarnya. "Aku tidak sabar ingin menikah. Bulan madu kita keliling dunia, ya."

Cecil seorang peragawati juga pemain film yang baru naik daun.  Hubungan mereka sudah terjalin lama. Yang membuat Bayu betah adalah body dan kecantikan gadis itu. Banyak orang bilang Cecil matre. Menurut Bayu tidak ada wanita matre. Mereka yang cantik dan molek, butuh perawatan. Kasarannya seperti mobil Ferrari, mereka ada untuk kaum berduit. Tapi, apa mau Bayu berbagi?

"Bayu kok diam saja?"

"Sudah lah, lo juga sebaiknya dia," ujar Bayu. Dia sedang cemas, kira-kira Genrecorps ingin apa darinya? Satu Milyar bukan jumlah kecil.

Keduanya sampai di kantor CEO Genrecorps.

"Akhirnya kalian datang juga," ujar Raul. Pria atletis nan tampan, keturunan Spanyol. Dia berdiri menyambut Bayu dan Cecil. Matanya terlalu lama memandang kemolekan tubuh pacar Bayu.

"Jadi kita hanya berdiri saja?" tanya bayu, membuat Raul salah tingkah.

Raul mempersilahkan Bayu dan Cecil duduk berbagi sofa panjang. "Langsung saja ya, ini tentang kontrak satu Milyar. Kamu Bayu, cukup tanda tangan di sana maka semua biaya pernikahan dan bulan madu kami yang tanggung. Selama satu tahun kamu bakal menjadi properti Genrecorps dan mendapat perlindungan. Jangan takut, kamu bebas mengikat kontrak dengan pihak lain selama tidak mengganggu jadwal kita. Kita akan membuat konten seperti keluarga Raffi dengan nama keluarga Bayu. Selain itu kamu juga bakal main film. Teman-temanmu juga akan kecipratan untung, kok."

Ketika membaca kontrak, Bayu sesekali melihat Raul mencuri pandang pada Cecil, terutama pada kulit lengan yang terekspose. Dia kenal senyum Raul, senyum mesum, otak kadal penuh nafsu. Dia berdeham kencang hingga membuat Raul berhenti sejenak dan kembali fokus pada kontrak.

Cecil berkomentar. "Kok aku tidak disuruh tanda tangan juga?"

Raul menggeleng. "Tidak perlu, kamu kurang menjual. Yang kami butuhkan Bayu dan teman-teman kanal youtuber. Ayo Bayu, dengan tanda tangan, uang itu akan menjadi milikmu."

Tentu gadis itu cemberut, tapi tanpa malu Raul mengedipkan satu mata kepadanya. Hal ini mengusik Bayu. Dia semakin gagal fokus membaca setiap pasal di sana. 

Cecil berbisik lembut sambil meremas-remas paha Bayu. "Uang satu Milyar itu seribu juta."

Bisikan bidadari membuat Bayu membubuhkan tandatangan. Setelah selesai, Raul dan Cecil bertepuk tangan. Mereka berdiri dan berjabat tangan.

"Selamat bergabung dengan Genrecorps," ujar Raul.

Setelah beramah tamah, Bayu dan Cecil keluar menuju mobil. Selama perjalanan Cecil kembali mencerocos ingin beli rumah dan apartemen. Bayu menanggapi dengan senyum. Bayu berpikir, apa uang satu Milyar cukup untuk membahagiakan Cecil? Gadis ini sebenarnya ingin menikah dengannya karena cinta atau uang?

Baru saja mereka masuk mobil, wajah Cecil melipat-lipat. "Aduh Say, maaf, aku ke toilet dulu ya. Sakit perut." Dia buru-buru keluar mobil, meninggalkan Bayu. 

"Sakit perut, tapi malah menutup mulut?"

Bayu selalu curiga pada Cecil. Sekarang pun tak ubahnya seperti hari-hari yang lalu. Tentu untuk menjadi pacar Cecil adalah pilihan utama. Gadis itu enak untuk diajak bercinta. Akan tetapi untuk menjadi istri? Bayu mulai berpikir realistis. Membiayai gadis seperti itu, satu Milyar bisa habis sekali kunyah. 

Bayu mulai memilah antara uang atau gadis seksi yang dia panggil pacar. Genrecorps tidak terlalu peduli dengan siapa Bayu menikah. Raul sendiri yang bilang tadi. Terlebih Ibunya Bayu sangat menentang hubungan dengan Cecil.

Tiba-tiba HP Cecil bergetar di dalam tas.

Bayu bergegas membuka tas untuk mengangkat, tetapi dia malah menemukan alat test kehamilan, terselip di antara kertas-kertas di sana. Tentu dia bingung. Selama bercinta Bayu selalu memakai kondom, lalu kenapa benda ini ada di sini?

"Kampret, dia tidur dengan siapa?" gumam Bayu.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status