Share

28. Ana dan Kai

Gemercik air kolam mendominasi. Kai melangkah masuk ke rumahnya, duduk di sofa dalam ruang tengah. Dia berselonjor kaki dalam remang cahaya teras menyinari taman kecil, kolam ikan, juga gazebo di tengah kolam yang menjadi pemandangan baginya. 

Dia merindu pada Aira. Dia khawatir pada gadis idolanya.

Dia tak tenang. Bayu pasti marah pada Aira. Gadis itu tidak salah, semua karena dia yang memaksa untuk keluar melihat bintang. Semua kemesraan selama perjalanan pulang antara Bayu dan Aira pasti hanya tipu muslihat Bayu. Bukan tanpa alasan anggapan itu muncul. Kai mengenal lama pemuda atos itu dan tahu sikap, sifat, serta wataknya.

Sekali lagi ia mengecek iphone di meja. Pesan singkat yang dia kirim belum dibaca. [Aira, apa kamu baik-baik saja?] Simpel, tidak berbelit, pasti bukan karena Aira tak bisa menjawab, mungkin karena dia tak boleh menjawab oleh suami culasnya. 

Tiba-tiba bel berbunyi, tanda jika ada tamu. Seorang gadis berpakaian maid me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status