Share

4|bahagia itu sederhana.

"Jangan-jangan kamu kepoin Kaivan?" tebak Arvelio menerka-nerka, dengan mata yang memicing.

"Haha Mana mungkin," sanggah Kim terkekeh palsu, "aku hanya pernah mendengar kabar angin tentang kamu," tambahnya menyanggah tuduhan Arvelio, agar kedua lelaki itu tidak curiga padanya.

"Kalau gitu tunggu apalagi, cepat tanda tangan disini." tunjuk Kaivan pada kolom yang diberi tanda kurung.

Alhasil membuat Kimberly tercekat, karena bingung apakah tindakan yang Kim akan ambil. Adalah tindakan yang benar. Terutama tidak merugikan Kimberly, maupun Diska dan keluarganya.

Setelah menimbang-nimbang, akhirnya Kimberly menuruti perjanjian yang diajukan oleh Kaivan. membuat lelaki di depannya itu tersenyum penuh kemenangan.

keesokan paginya, waktu tidur Kimberly terganggu. Akibat Diska terus-menerus menggoncang tubuhnya agar terbangun.

"Kim, lo harus tanggung jawab pokonya!" Sarkasnya dengan emosi yang menggunung.

Sementara Kim jadi meruntuk, karena tidurnya yang terusik. Membuatnya tak henti berdecak.

"Aduh apasih Dis, gue masih ngantuk! hoamm," jawabnya sambil mengucek kedua mata.

"Lo bilang apa sama Kaivan? sampai dia bilang ke orang tuanya, untuk mempercepat pernikahan gue sama dia. Hah?" tanya Diska marah.

Mendengar penuturan Diska, Kimberly jadi melotot. Dan teringat dengan perjanjianya semalam dengan lelaki itu.

"Ya ampun Dis, sumpah! si Kaivan tuh licik banget asli. Gue udah ngelakuin hal paling konyol didepan dia, tapi..ya gitu. Dia kayanya tetep kekeh deh pengen dijodohin sama lo," jelas Kim menyesal.

Membuat Diska kelimpungan tidak karuan, sekalipun Diska sudah melihat foto Kaivan. Tapi tetap saja, Kaivan bukanlah tipenya.

"Terus gue harus gimana Kim? gue gamau dijodohin sama dia. Apalagi lo bilang dia orangnya kaku abis! dih bisa mati berdiri gue, kalo punya suami kaya dia," Diska menggeleng takut, saat membayangkan seperti apa jika dia dan Kaivan sampai menikah.

"Ya gimana? gue aja bingung. Atau lo ngaku aja deh kedia, kalo selama ini lo udah nipu dia," saran Kim .

"Yang bener aja lo, bisa digantung gue sama papah," sahutnya kesal, "atau lo terusin aja deh Kim sandiwara ini. Biar lo aja yang terus ketemu saja Kaivan. Siapa tau dia jadi naksir lo beneran. Terus ngga bakalan marah tuh, kalo ternyata dia dibohongin. Gimana?" ucap Diska memberi ide.

Ide yang Diska ucapkan sedikit membuat Kimberly kelimpungan, pasalnya dua kali berhadapan dengan Kaivan saja sudah membuat Kim naik darah. Lah ini disuruh terusin perjodohan, bahkan sampai membuat Kaivan naksir padanya? bisa gila Kimberly lama-lama.

"Nggak mau, lo sama aja dong jerumusin gue Ke kandang singa. Dia atasan gue Dis, apa jadinya kalo nanti penyamaran gue terbongkar?" tolak Kim.

"Ck, emang lo mau duit 500 juta yang udah gue kasih, terus gue minta lagi?" ancam Diska.

Kimberly memejamkan mata sesaat, merasa bingung harus bagaimana. Di satu sisi iya butuh uang, tapi disisi lain iya juga engga mau membohongi Kaivan yang sudah jelas dia adalah atasanya--Di kantor.

Detik kemudian Kimberli mengangguki keinginan Diska, walau hatinya bertolak belakang dengan mulut serta pikiranya.

Siang harinya, Kimberly berkunjung kerumah sakit. Di mana papahnya saat ini sedang dirawat. Sambil menenteng satu kantong buah segar kesukaan papahnya.

"Siang Pah," sapa Kim saat melihat Dirga sedang duduk menonton tv Di atas kasur.

"Hai, Kim. mamah mu baru saja keluar untuk makan siang," balas Dirga meraih tangan putrinya hendak bersalaman.

"Hm, kangen. udah sebulan kayanya, aku engga jenguk papah disini," ucapnya manja, memeluk Dirga penuh cinta.

"Kamu terlalu sibuk sih,lagian Kapan nikahnya putri papah kalo kerja terus," goda Dirga bercanda penuh tawa.

"Dih, papah kaya netizen aja nanya-nanya kapan nikah? nanti kalo udah ketemu yang klik juga pasti langsung nikah."

Percakapan antara putri dan ayah itupun terhenti, saat perempuan paruh baya memasuki kamar inap tersebut.

"Akhirnya datang juga kamu Kim. Lihat tuh, papah mu udah ngomel dari kemarin. Sejak kamu hanya mengirimkan kami uang, tapi kamunya tidak menjenguk," tegur Santi.

"heheh maaf mah, biasalah kerjaan dikantor numpuk! liat nih putrimu aja sampai kurus begini," candanya sambil terkekeh.

Santi menabok lengan Kimberly "Dasar kamu, pinter memang kalo menyahuti omongan orang tua."

Percakapan Kimberly dan orang tuanya terus berlanjut dengan santai, sesekali terdengar tawa Kimberly yang terbahak-bahak. Sungguh keluarga yang bahagia bukan?.

Setelah dirasa puas bercengkrama dengan kedua orang tuanya. Kimberly pun pulang, lalu jadi teringat jika persediaan cemilanya dikamar habis. Akhirnya Kimberly menyempatkan mampir terlebih dahulu. Ke Minimarket.

Menyusuri lorong demi lorong. Kimberly akhirnya mengulurkan tanganya. Saat melihat Snack jagung kesukaanya.

Srekkk!

"Eh!" kaget Kim, lalu menoleh dan tergugup saat melihat sosok yang iya kenali.

"Loh? kamu yang Di lift itu kan? kebetulan banget ketemu, ingat saya kan?" sapa Arvelio sambil tersenyum.

Ada perasaan was-was, saat Arvelio mengenalinya, mengenali dalam artian sebagai Kim bukan Diska palsu.

"Iya Pak saya inget," tuturnya seramah mungkin dengan suara yang sedikit diubah.

"Wah jangan panggil Bapak dong, saya kan bukan Bapak Mu," ucap Arvelio kecewa diselingi sebuah candaan.

"Ah? hahah jangan dong Pak, Bapak kan atasan saya juga," rasanya Kimberly ingin sekali berlari ke langit ketujuh. agar tidak bertemu dengan orang-orang yang berhubungan dengan Kaivan

"Tidak apa, saya kan sama seperti kamu. Hanya Karyawan. jadi kalau diluar gini panggil nama aja oke,"

"Atau mau panggil Sayang. juga boleh," canda Arvelio yang sudah mengeluarkan taring playboynya.

Membuat Kim hanya bisa mengulum bibir. Karena gombalan Arvelio kali ini sangatlah ngena di hatinya.

"Oh iya, kamu mau beli ini juga?" tanya Arvelio.

Kimberly mengangguk setuju, lalu meriah dua bungkus snack jagung dan memasukkanya ke keranjang belanjaanya.

"Iya Pak eh Arvelio maksudnya," ucapnya kikuk.

"Gaush gugup gitu dong Kim, panggil saja Lio. biar kita makin akrab," celetuknya dengan santai, lalu diangguki Kimberky dengan sebuah senyuman.

Setelah usai berkutik dengan keperluanya, Kimberly pun memutuskan untuk pulang. Entah Kim habis bertapa dimana. Tapi dia hari ini beruntung, karena bisa bertemu Arvelio diluar kantor.

Secara, Arvelio itu adalah Lelaki incaran para Wanita-wanita Di kantor, termasuk Kimberly sendiri.

Namun sayangnya, Kim hanya sebatas ngefans. Ngga seperti teman-temanya yang bahkan pada Berharap menjadi pacarnya Arvelio.

Ting!

Satu panggilan masuk ke telepon milik Kimberly. Lalu dengan santai Kimberly menekan tombol hijau.

"Halo ini siapa?" tanya Kim berbicara pada seseorang dibalik benda tipis itu.

"Maksud kamu apa membohongi saya?" suara seorang lelaki terdengar jelas ditelinga Kimberly, detik itu juga Kimberly dibuat syok.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status