Share

4|bahagia itu sederhana.

last update Last Updated: 2024-02-29 02:10:16

"Jangan-jangan kamu kepoin Kaivan?" tebak Arvelio menerka-nerka, dengan mata yang memicing.

"Haha Mana mungkin," sanggah Kim terkekeh palsu, "aku hanya pernah mendengar kabar angin tentang kamu," tambahnya menyanggah tuduhan Arvelio, agar kedua lelaki itu tidak curiga padanya.

"Kalau gitu tunggu apalagi, cepat tanda tangan disini." tunjuk Kaivan pada kolom yang diberi tanda kurung.

Alhasil membuat Kimberly tercekat, karena bingung apakah tindakan yang Kim akan ambil. Adalah tindakan yang benar. Terutama tidak merugikan Kimberly, maupun Diska dan keluarganya.

Setelah menimbang-nimbang, akhirnya Kimberly menuruti perjanjian yang diajukan oleh Kaivan. membuat lelaki di depannya itu tersenyum penuh kemenangan.

keesokan paginya, waktu tidur Kimberly terganggu. Akibat Diska terus-menerus menggoncang tubuhnya agar terbangun.

"Kim, lo harus tanggung jawab pokonya!" Sarkasnya dengan emosi yang menggunung.

Sementara Kim jadi meruntuk, karena tidurnya yang terusik. Membuatnya tak henti berdecak.

"Aduh apasih Dis, gue masih ngantuk! hoamm," jawabnya sambil mengucek kedua mata.

"Lo bilang apa sama Kaivan? sampai dia bilang ke orang tuanya, untuk mempercepat pernikahan gue sama dia. Hah?" tanya Diska marah.

Mendengar penuturan Diska, Kimberly jadi melotot. Dan teringat dengan perjanjianya semalam dengan lelaki itu.

"Ya ampun Dis, sumpah! si Kaivan tuh licik banget asli. Gue udah ngelakuin hal paling konyol didepan dia, tapi..ya gitu. Dia kayanya tetep kekeh deh pengen dijodohin sama lo," jelas Kim menyesal.

Membuat Diska kelimpungan tidak karuan, sekalipun Diska sudah melihat foto Kaivan. Tapi tetap saja, Kaivan bukanlah tipenya.

"Terus gue harus gimana Kim? gue gamau dijodohin sama dia. Apalagi lo bilang dia orangnya kaku abis! dih bisa mati berdiri gue, kalo punya suami kaya dia," Diska menggeleng takut, saat membayangkan seperti apa jika dia dan Kaivan sampai menikah.

"Ya gimana? gue aja bingung. Atau lo ngaku aja deh kedia, kalo selama ini lo udah nipu dia," saran Kim .

"Yang bener aja lo, bisa digantung gue sama papah," sahutnya kesal, "atau lo terusin aja deh Kim sandiwara ini. Biar lo aja yang terus ketemu saja Kaivan. Siapa tau dia jadi naksir lo beneran. Terus ngga bakalan marah tuh, kalo ternyata dia dibohongin. Gimana?" ucap Diska memberi ide.

Ide yang Diska ucapkan sedikit membuat Kimberly kelimpungan, pasalnya dua kali berhadapan dengan Kaivan saja sudah membuat Kim naik darah. Lah ini disuruh terusin perjodohan, bahkan sampai membuat Kaivan naksir padanya? bisa gila Kimberly lama-lama.

"Nggak mau, lo sama aja dong jerumusin gue Ke kandang singa. Dia atasan gue Dis, apa jadinya kalo nanti penyamaran gue terbongkar?" tolak Kim.

"Ck, emang lo mau duit 500 juta yang udah gue kasih, terus gue minta lagi?" ancam Diska.

Kimberly memejamkan mata sesaat, merasa bingung harus bagaimana. Di satu sisi iya butuh uang, tapi disisi lain iya juga engga mau membohongi Kaivan yang sudah jelas dia adalah atasanya--Di kantor.

Detik kemudian Kimberli mengangguki keinginan Diska, walau hatinya bertolak belakang dengan mulut serta pikiranya.

Siang harinya, Kimberly berkunjung kerumah sakit. Di mana papahnya saat ini sedang dirawat. Sambil menenteng satu kantong buah segar kesukaan papahnya.

"Siang Pah," sapa Kim saat melihat Dirga sedang duduk menonton tv Di atas kasur.

"Hai, Kim. mamah mu baru saja keluar untuk makan siang," balas Dirga meraih tangan putrinya hendak bersalaman.

"Hm, kangen. udah sebulan kayanya, aku engga jenguk papah disini," ucapnya manja, memeluk Dirga penuh cinta.

"Kamu terlalu sibuk sih,lagian Kapan nikahnya putri papah kalo kerja terus," goda Dirga bercanda penuh tawa.

"Dih, papah kaya netizen aja nanya-nanya kapan nikah? nanti kalo udah ketemu yang klik juga pasti langsung nikah."

Percakapan antara putri dan ayah itupun terhenti, saat perempuan paruh baya memasuki kamar inap tersebut.

"Akhirnya datang juga kamu Kim. Lihat tuh, papah mu udah ngomel dari kemarin. Sejak kamu hanya mengirimkan kami uang, tapi kamunya tidak menjenguk," tegur Santi.

"heheh maaf mah, biasalah kerjaan dikantor numpuk! liat nih putrimu aja sampai kurus begini," candanya sambil terkekeh.

Santi menabok lengan Kimberly "Dasar kamu, pinter memang kalo menyahuti omongan orang tua."

Percakapan Kimberly dan orang tuanya terus berlanjut dengan santai, sesekali terdengar tawa Kimberly yang terbahak-bahak. Sungguh keluarga yang bahagia bukan?.

Setelah dirasa puas bercengkrama dengan kedua orang tuanya. Kimberly pun pulang, lalu jadi teringat jika persediaan cemilanya dikamar habis. Akhirnya Kimberly menyempatkan mampir terlebih dahulu. Ke Minimarket.

Menyusuri lorong demi lorong. Kimberly akhirnya mengulurkan tanganya. Saat melihat Snack jagung kesukaanya.

Srekkk!

"Eh!" kaget Kim, lalu menoleh dan tergugup saat melihat sosok yang iya kenali.

"Loh? kamu yang Di lift itu kan? kebetulan banget ketemu, ingat saya kan?" sapa Arvelio sambil tersenyum.

Ada perasaan was-was, saat Arvelio mengenalinya, mengenali dalam artian sebagai Kim bukan Diska palsu.

"Iya Pak saya inget," tuturnya seramah mungkin dengan suara yang sedikit diubah.

"Wah jangan panggil Bapak dong, saya kan bukan Bapak Mu," ucap Arvelio kecewa diselingi sebuah candaan.

"Ah? hahah jangan dong Pak, Bapak kan atasan saya juga," rasanya Kimberly ingin sekali berlari ke langit ketujuh. agar tidak bertemu dengan orang-orang yang berhubungan dengan Kaivan

"Tidak apa, saya kan sama seperti kamu. Hanya Karyawan. jadi kalau diluar gini panggil nama aja oke,"

"Atau mau panggil Sayang. juga boleh," canda Arvelio yang sudah mengeluarkan taring playboynya.

Membuat Kim hanya bisa mengulum bibir. Karena gombalan Arvelio kali ini sangatlah ngena di hatinya.

"Oh iya, kamu mau beli ini juga?" tanya Arvelio.

Kimberly mengangguk setuju, lalu meriah dua bungkus snack jagung dan memasukkanya ke keranjang belanjaanya.

"Iya Pak eh Arvelio maksudnya," ucapnya kikuk.

"Gaush gugup gitu dong Kim, panggil saja Lio. biar kita makin akrab," celetuknya dengan santai, lalu diangguki Kimberky dengan sebuah senyuman.

Setelah usai berkutik dengan keperluanya, Kimberly pun memutuskan untuk pulang. Entah Kim habis bertapa dimana. Tapi dia hari ini beruntung, karena bisa bertemu Arvelio diluar kantor.

Secara, Arvelio itu adalah Lelaki incaran para Wanita-wanita Di kantor, termasuk Kimberly sendiri.

Namun sayangnya, Kim hanya sebatas ngefans. Ngga seperti teman-temanya yang bahkan pada Berharap menjadi pacarnya Arvelio.

Ting!

Satu panggilan masuk ke telepon milik Kimberly. Lalu dengan santai Kimberly menekan tombol hijau.

"Halo ini siapa?" tanya Kim berbicara pada seseorang dibalik benda tipis itu.

"Maksud kamu apa membohongi saya?" suara seorang lelaki terdengar jelas ditelinga Kimberly, detik itu juga Kimberly dibuat syok.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   26| Pasar malam

    "Pak, apa kita langsung pulang?" tanya Kimberly. Acara makan malam telah selesai dan membuat Kaivan memutuskan untuk segera beranjak kembali ke dalam kamar, akan tetapi pertanyaan yang Kimberly lontarkan menghentikan langkahnya seketika. "Ya."Mendengar jawaban singkat itu, Kimberly mengerucutkan bibir bawahnya. padahal iya masih ingin jalan-jalan. "Wah sayang banget ya? padahal kesini berniat liburan tapi malah lebih banyak didalam kamar," celetuk Kimberly. Kaivan membalik badanya setelah dia berjalan lebih dulu membelakangi gadis itu. "Kamu-" DrttttKalimat Kaivan terjeda saat ponsel yang berada disaku celananya bergetar, buru-buru iya ambil benda pipih itu dan mengusap layarnya dengan segera. "Halo," [Kamu lagi liburan? kenapa engga ajak aku, sayang] terdengar suara seorang wanita dari sebrang sana. "Hem, maaf." [Sendiri?]pertanyaan dari wanita yang tak lain adalah Diska ; wanita yang statusnya kini menjadi tunanganya. Mendengar itu Kaivan melirik kearah Kimberly yang se

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   25|Cermin

    "M-mandi bareng? Bapak jangan gila!" sarkas Kimberly. Tidak ada hujan tidak ada angin, tiba-tiba minta mandi bareng, wanita mana sih yang tidak marah. terlebih lelaki didepanya itu adalah mantan suaminya. yah walaupun hanya menikah sirih dan umur pernikahan mereka seumur jagung. "Kamu pikir saya sudi? mandi bareng sama wanita pengkhianat sepertimu?" ucap Kalian begitu nyelekit. "Pengkhianat? saya tidak pernah merasa mengkhianati siapapun," Kimberly sedikit sakit hati dengan ucapan yang lelaki itu lontarkan, lagi-lagi kalimat menyakitkan menusuk relung hatinya begitu dalam. Tanpa mau memperdulikan Kaivan lagi Kimberly pun melangkah masuk kedalam kamar mandi. Brakkkk!!!Pintu kamar mandi dibanting dengan keras, membuat tubuh Kaivan sedikit terlonjak. "Dia... marah?" gumamnya. Setelah hampir 30 menit selesai mandi, Kimberly keluar dengan rambut basahnya serta pakaian yang sudah lengkap dan berganti. wajahnya terlihat segar tanpa polesan makeup sedikitpun, membuat wajah putih pucat

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   24|Possesiv

    "Pak, lepaskan! Bapak mau bawa saya kemana?" Kimberly berusaha melepaskan cengraman tangan lelaki itu. Namun, usahanya gagal. "Jangan banyak tanya kamu!" sentak Kaivan. langkah keduanya berhenti tepat saat Kaivan membawa Kimberly masuk kedalam toko baju yang menjual beberapa baju-baju pantai dengan berbagai model. Kimberly bingung mengapa iya diajak masuk kedalan toko? apa atasanya itu ingin berbelanja? pikirnya begitu. Sementara Kaivan sibuk memilih beberapa dress pantai yang memang dijual disana, lalu mengambil satu baju yang menurutnya cukup sopan dan terbilang cocok untuk dipakai di area pantai. "Pakai Kim," suruh Kaivan. Kimberly mengerutkan alisnya karena bingung tiba-tiba disuruh mengganti bajunya dan memakai baju yang baru. "Kok buat saya Pak? saya engga minta lho?" jawab Kim polos. "Ck, saya bilang pakai ya, pakai. ganti baju mu yang kekurangan bahan itu dengan yang ini." "Kurang bahan? ini bagus kok cocok untuk dipantai. kata temen saya sih, heheh," jawab Kim terkek

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   23|Liburan

    Kaivan dan Kimberly benar-benar pergi berlibur, keduanya baru saja mendaratkan kaki di sebuah Bandara. Terlihat Kimberly kesusahan saat membawa koper miliknya dan milik Kaivan, dengan sengaja lelaki itu ingin mengerjai Kim hingga membuat wanita itu kesusahan. "Lelet! bawa koper dua aja, lelet!" ucap Kaivan. Kimberly terlonjak dengan ucapan atasanya, "Hah? lelet? gimana bisa cepet kalau gue bawa dua koper sekaligis!" gumamnya dalam hati. Tidak lama keduanya sampai pada sebuah hotel yang cukup mewah, lalu Kaivan memesan satu kamar dengan sengaja. "Ko kamarnya cuma satu Pak? terus saya tidur dimana?" imbuh Kimberly bingung. "Dijalanan." ucap asal Kaivan, hingga membuat Kimberly syok tidak percaya. "Disofa, dan saya dikasur. " lanjutnya dengan ketus.perjalanan yang cukup lama, membuat Kaivan akhirnya memutuskan tidak kemana-mana, dan hanya berdiam diri didalam kamar. Sementara Kimberly sudah membaringkan tubuhnya diatas sofa. "Tega banget sama mantan!" gumam Kim kesal, sementara s

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   22| Jadi sekretaris baru

    "Kenapa makananya Bapak buang?" tanya Kim sambil menatap Kaivan penuh kesabaran. berkali-kali nafasnya terbuang kasar karena harus menghadapi sikap lelaki itu yang cukup membingungkan Kimberly. "Sudah saya bilang makanan yang tidak diinginkan sebaiknya di buang!" jelas Kaivan dengan galak bahkan beberapa karyawan menatap kearah keduanya dengan terheran. "Kalau mau perhatian jangan sambil marah-marah bisa Pak? saya akan makan tapi nanti setelah pekerjaan saya selesai," "Ck, apanya yang perhatian? saya cuma gamau karyawan saya ada yang sakit, paham?" lalu Kaivan pun pergi begitu saja dan membuat Kimberly bertanya-tanya dalam hatinya. "Aneh!" ucap Kimberly setelah kepergian Kaivan. Sementara itu diruanganya saat ini Kaivan terlihat Kebingungan, pertemuannya kembali dengan Kimberly membuat perasaanya yang telah iya kubur lama kembali bangkit. "Pokoknya aku harus bikin wanita itu sengsara selama dia bekerja disini, dia harus merasakan sakit hati yang pernH iya berikan kepadaku!" guma

  • Kontrak Cinta 500 Juta dengan Atasan Dingin   21|balas dendam Kaivan

    "Kimberly?" ucap Diska terkejut, "Lo kerja disini? sejak kapan? kok gue baru tau ya kalau lo bekerja dikantor pacar gue?" lanjutnya sambil menghampiri Kimberly. Kimberly dan Diska mereka sama-sama terkejut. Keduanya ternyata tidak saling tau hubungan yang sempat Kimberly jalin bersama lelaki yang saat ini ternyata menjadi pacar Diska, rupanya seiring berjalanya waktu. Diska mau menerima perjodohanya dengan Kaivan, begitu juga sebaliknya. Kaivan akhirnya menuruti permintaan Papahnya walau dengan terpaksa. "Pa... pacar? bukanya kamu selalu menolak untuk dijodohkan denganya?" jawab Kim terbata. Diska terkekeh kecil, "Awalnya sih iya Kim, tapi lama kelamaan seiring berjalanya waktu, aku akhirnya bisa menerima Kaivan. Bahkan aku jadi suka dan sayang beneran sama dia," Kimberly menatap Kaivan dengan sorot mata yang sedih, semudah itukah Mas? kamu melupakan aku dalam hidupmu?, suara hati Kimberly tanpa sadar terus berbicara. Ada perasaan kecewa dalam hatinya melihat Kaivan kini bersama w

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status