Share

Kontrak Eksklusif Dari Pewaris Posesif
Kontrak Eksklusif Dari Pewaris Posesif
Author: NataJungie

Bab 1

“Aku baru pertama kali melihatmu, kau aktris baru di agensi ini?”

Aleena yang hendak mengambil minum menghentikan aksinya, wanita cantik bergaun silver nan memukau itu menoleh pada seseorang yang barusan berbicara padanya.

Ia mengenal wanita yang tengah berbicara dengannya, namanya Alexa. seorang aktris populer yang baru-baru ini mendapatkan penghargaan sebagai aktris pendatang baru populer tahun ini.

“Aku baru bergabung beberapa bulan yang lalu.” jawab Aleena terdengar gugup.

Wanita bernama Alexa itu tersenyum tipis, “Pantas saja, aku belum pernah melihat mu tampil di televisi manapun.” ujar wanita itu.

Aleena tersenyum kecut, padahal dirinya sudah menjadi seorang aktris lebih dari dua tahun. ia juga pernah membintangi beberapa series sebelumnya, meski hanya menjadi pemeran pembantu. tapi rupanya orang-orang banyak yang tidak mengenal dirinya.

“Aku memang baru bergabung dengan agensi ini, tapi aku sudah menjadi aktris sejak dua tahun lalu.” Aleena mencoba menjelaskan sebisanya.

Alexa yang mendengar itu langsung menampilkan raut muka yang kurang bersahabat bagi Aleena, dan tatapan wanita itu terkesan meremehkannya.

“Oh, benarkah? Siapa namamu?” tanya Alexa seraya menyesap winenya.

“Aleena Natasha.” jawab Aleena seramah mungkin.

“Ya! Aku pernah membaca namamu dalam sebuah artikel.” seru Alexa membuat Aleena tersenyum kecil.

“Kau yang mendapat kritikan gara-gara aktingmu itu, kan?” tanya Alexa.

Wanita itu tertawa kecil seolah-olah apa yang diucapkannya barusan adalah hal yang lucu. begitu kentara wanita itu mengejek Aleena.

Aleena bungkam, ia enggan untuk menanggapi perkataan wanita itu. Alexa kemudian kembali menatap Aleena dengan senyum culasnya.

“Setidaknya kalau tidak populer, minimal bisa berakting.” ujar Alexa.

Setelah mengucapkan kalimat tidak mengenakan itu, Alexa pergi begitu saja meninggalkan Aleena.

Aleena menatap kepergian Alexa dengan perasaan kesal. dirinya memang sudah biasa mendengar beberapa orang meremehkan popularitasnya ataupun kemampuannya, namun tetap saja terasa menjengkelkan jika mendengar ucapan itu secara langsung.

Aleena menghela nafas pelan, wanita itu kemudian memutuskan untuk berpindah tempat ke pojokkan dan berusaha menyamarkan diri terhadap sekitar.

Sejujurnya Aleena tidak berniat untuk hadir di pesta ini, pesta yang diperuntukkan menyambut pemilik baru agensi di mana dirinya bernaung. namun berhubung dirinya juga mendapatkan undangan, membuat Aleena terpaksa menghadiri pesta ini.

"Kau nampak bosan." Ucap seseorang yang berasal dari sampingnya. Aleena menoleh dan tertegun beberapa saat. 

Seorang pria dewasa dengan wajah tampan bak aktor adalah yang berbicara padanya. Aleena tersenyum sungkan, ia tidak mengenal pria itu, namun tidak baik jika dirinya mengabaikan orang asing yang mau berbaik hati memulai pembicaraan dengannya. 

"Aku tidak terbiasa berada di tempat seperti ini." jawab Aleena dengan sopan.

Pria itu tersenyum tipis sambil menyesap bir hitamnya, Aleena menatapnya dari samping dan kedua matanya terfokus pada leher kokoh milik pria itu. Tanpa sadar ia ikut menelan saliva nya. 

Dia nampak keren. Batin Aleena takjub.

"Kau aktris baru?" tanya pria itu lagi dengan mata hitamnya yang menatap tajam. Aleena mengangguk tipis, "Ya, aku baru disini." 

Pria itu menganggukkan kepala beberapa kali, dan hal itu itu tidak luput dari pandangan mata Aleena. 

"Pantas saja." sahutnya pelan. 

Aleena mengerutkan dahinya, apakah pria itu akan mengatakan hal serupa seperti yang diucapkan oleh Alexa?

"Baiklah, aku harus pergi. Tolong nikmati pestanya." ucapnya lagi lalu berlalu begitu saja meninggalkan Aleena dengan beberapa pertanyaan yang muncul dalam kepalanya. 

Aleena menatap kepergian pria itu tanpa berkedip, dan kedua matanya sontak terbelalak saat melihat pria tadi kini berdiri di atas podium dan memperkenalkan diri sebagai pemilik baru Jewelry Entertainment. 

***

Ada beberapa macam pelakon di dunia hiburan yang menginginkan berada di puncak kejayaan. Mereka yang bekerja keras, mereka yang beruntung, atau mereka yang memiliki koneksi kuat entah itu atas keterlibatan orang tua yang kaya raya atau justru ada main dengan para petinggi di industri hiburan. 

Aleena sendiri bukanlah seseorang yang berasal dari keluarga yang memiliki power untuk membuat karir nya menjadi lebih mudah. Ia hanyalah orang yang benar-benar mengandalkan kemampuan dan keberuntungan dalam mencapai itu. Namun nyatanya itu tidak cukup untuk membuat Aleena seketika sukses menjadi bintang. Masih banyak tahapan yang harus ia lewati, dan dirinya sadar akan itu. 

Dan sekarang Aleena tengah dilanda kebingungan, sejak beberapa bulan ia bergabung dengan Jewelry Entertainment namun sampai saat ini dirinya masih belum mendapat pekerjaan. Entah untuk akting maupun pemotretan. Terkadang ia iri dengan beberapa teman-teman aktrisnya, mereka terlihat sibuk mengerjakan project. Sedangkan dirinya hanya bisa terdiam dengan segala rasa sepi di apartemen miliknya. Padahal tuntutan hidup semakin tinggi, ia juga harus membayar sewa ini dan itu karena penghasilannya sebagai seorang aktris junior belum bisa menghasilkan banyak uang. 

"Aku harus bagaimana?" keluhnya pada diri sendiri.

Dalam kekalutannya, Aleena memutuskan untuk menelepon salah satu temannya. Ia mengajak temannya yang sesama aktris untuk bertemu di sebuah cafe langganan mereka.

Namanya Diana, pelakon baru di dunia hiburan yang namanya langsung melejit karena menjadi pemeran utama dalam sebuah film. Beberapa orang merasa kebingungan karena Diana adalah aktris junior yang baru debut namun langsung memiliki kesempatan menjadi pemeran utama wanita. 

"Kau nampak sibuk," ujar Aleena sedikit sungkan. Diana tertawa pelan namun wajahnya menampilkan raut bangga yang kentara. 

"Aku sangat sibuk minggu-minggu ini, selain harus tampil di variety show, aku juga memiliki jadwal pemotretan di beberapa majalah." Jelasnya membanggakan diri.

Aleena kembali tersenyum, "Kau sangat beruntung." jawabnya pelan. dalam hatinya terbesit rasa iri akan kesuksesan Diana.

Diana tersenyum remeh, "Keberuntungan saja tidak cukup, Aleena. Kau mau tahu bagaimana aku bisa sukses seperti ini?" tanya Diana dengan nada serius. Aleena terdiam dan menatap temannya itu, entah kenapa ia jadi penasaran dengan apa yang akan diucapkan wanita itu.

Diana mendekat dan membisikkan sesuatu di telinga Aleena, "Kau harus pintar menarik sponsor dengan tubuhmu." 

Setelah mengatakan itu Diana tertawa, "Hei, aku hanya bercanda!" Ucapnya riang setelah melihat Aleena yang menatapnya dengan horor. 

Wanita itu mengibaskan tangannya di depannya wajah Aleena, "Memang sulit bertahan di dunia peran, aku bisa seperti ini karena kedua orang tuaku kaya raya. Mereka menghabiskan banyak uang agar aku bisa mendapatkan promosi gila-gilaan." jelas Diana lagi. 

Aleena menatap temannya dengan sendu, meski Diana selalu tampil pongah Sejujurnya wanita itu juga sama seperti dirinya, frustasi dan tertekan. Hanya saja Diana memang berasal dari keluarga berada, yang mampu mendukung wanita itu tanpa ragu. berbeda dengan Aleena yang harus memulai semuanya dari nol dan tanpa dukungan siapapun. 

Perkataan Diana perihal sponsor cukup mengganggu pikirannya, ia tahu wanita itu hanya bercanda, namun entah kenapa Aleena tergoda untuk mencobanya. 

Ia berdiri di depan cermin memperhatikan wajah dan tubuhnya yang cantik tanpa cela. Seharusnya akan sangat mudah menggoda pria kaya raya dengan wajah dan tubuh seperti ini, hanya saja dirinya selalu kurang percaya diri. Aleena juga tidak berani untuk bertindak agresif dan penuh godaan, ia terlalu pasif sebagai seorang publik figur. 

Aleena kembali menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang, ia mengambil ponsel dan mencari beberapa pria kaya yang berpengaruh di kota ini. Dan dalam daftar tersebut muncul nama Juan Scherbakov sebagai salah satunya, ia terdiam cukup lama. Aleena meng klik profil pria itu, pemilik agensi dimana ia bernaung ternyata memiliki kekayaan yang fantastis. 

"Dia belum berkeluarga," Gumamnya sambil menggulirkan layar Ponsel dengan ibu jari miliknya. Ingatannya kembali pada beberapa waktu lalu, dimana ia pertama kali bertemu dengan pria itu. 

Aleena terdiam, ia masih mengingat bagaimana suara berat nan maskulin milik Juan, juga aroma tubuh pria itu yang memikat dirinya. Mahal dan menggairahkan. 

Kedua pipinya bersemu merah membayangkan pria itu lagi. "Tapi aku tidak yakin dia pria yang mudah tergoda."

bisiknya sarat akan frustasi.

Kemudian Aleena kembali terdiam dan sorot matanya berubah tajam, senyum tipis terbit di wajah cantiknya," Tidak mudah bukan berarti tidak bisa." ucapnya dengan pelan namun penuh arti. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status