Share

Gugup berkepanjangan

Naya mulai membuka kedua matanya. Perlahan, ia melihat kakinya yang sudah bersih dari lumuran darah.

"Ya Tuhan, apa mas Alen akan mempermasalahkan tentang kejadian ini?" tanya Naya berbicara seorang diri.

***

Plak

Tamparan keras mengenai pipi Roy. Pak Lukman marah saat mengetahui kalo Roy salah sasaran. 

"Begitu saja tidak becus! Apa kamu tidak berpikir dulu sebelum bertindak? Untung saja kanaya baik-baik saja!" bentak pak Lukman. 

Kedua tangannya tak berhenti memegang pinggang dan mondar-mandir kesana kemari. Memperlihatkan betapa kecewa dirinya saat ini.

"Maaf, Pak! Saya tidak tau, kalo ada dua sepeda di villa itu!" ucap Roy menjelaskan sambil menundukkan kepala.

"Pergilah! Dan jangan berharap kamu mendapatkan imbalan yang saya janjikan padamu," ujar Pak Lukman mengingatkan Roy.

"Saya mengerti, Pak!" kata Roy pergi saat tangan Pak Lukman mengkodenya untuk keluar.

"Sial! Kenapa dari dulu aku tak pernah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status