Naven melihat seseorang berada tak jauh dari tempatnya berpijak. Orang yang dilihat Naven pun juga ikut berhenti. Tampak terkejut melihat Naven. Saat tak mendapati jawaban dari Naven, Nerissa mengalihkan pandangan ke arah Naven memandang. Matanya membulat sempurna ketika melihat siapa yang berada di kejauhan. โKenapa mereka berdua?โ tanya Nerissa pada sang suami. โApalagi jika bukan kencan.โ Naven menebak.โMereka bergerak cepat sekali. Tidak seperti kamu.โ Nerissa justru menyindir sang suami. Naven hanya bisa terperangah ketika mendengar sindiran sang istri. Dia justru kesal ketika melihat dua manusia yang menjadi alasan sang istri menyindir. Dua manusia itu adalah Kiki dan Ana. Dua orang itu tampak berjalan saling beriringan menuju ke arah Naven dan Nerissa. โPak Naven di sini juga?โ Kiki tampak terkejut ketika melihat atasannya si tempat yang sama. โIya, aku di sini.โ Naven mengangguk. โSa.โ Ana menyapa Nerissa. โKamu sedang apa di sini?โ Nerissa sudah tahu, tapi tetap sa
Ana yang mendengar ucapan Kiki itu sontak terkejut. Apalagi dia tadi bercerita sambil melihat film. Alhasil, dia langsung mengalihkan pandangan ke arah Kiki. โKamu sedang tidak bercanda?โ tanya Ana memastikan. โApa aku terlihat bercanda?โ Pipi Ana langsung merona ketika mengetahui jika Kiki sedang mengajaknya menjalin hubungan. โAku memang tidak terlalu suka basa-basi. Jadi jika kamu mau, ayo kita jalin hubungan.โ โDasar tidak romantis! Bagaimana bisa kamu mengajak wanita menjalin hubungan seperti itu?โ Ana menekuk bibirnya, kesal karena Kiki mengajak menjalin hubungan di bioskop. โAku memastikan dulu. Jika aku mengatakan di restoran mewah dan tiba-tiba ditolak, bukankah sayang?โ Rasanya Ana ingin tertawa mendengar jawaban Kiki. Namun, dia berpikir realistis saja. Jika dia di posisi Kiki mungkin akan melakukan hal yang sama. Sayang bukan jika buang-buang uang, tapi tidak mendapatkan wanita yang diinginkan.โAku akan jawab jika kamu sudah mengatakan dengan romantis.โ Ana yang m
Nerissa dan Ana segera menemui Naven dan Kiki. Ana yang tadi diajak oleh Nerissa terpaksa harus meminta izin pada Kiki, mengingat Kiki yang mengajaknya ke mal. โKi, aku antar Nerissa dulu ke toko sepatu. Kamu tidak keberatan โkan?โ Ana memberanikan diri untuk mengatakan pada Kiki. โTentu saja pergilah.โ Kiki mengulas senyum manisnya. Dia senang ketika Ana akan pergi. Jadi dia bisa menyiapkan semua. Ana merasa aneh melihat senyum Kiki. Padahal Ana berharap Kiki akan kecewa karena dirinya tidak akan pergi dengan Nerissa. โSayang, aku pergi dulu.โ Nerissa tersenyum seraya mengedipkan mata, memberikan kode pada Naven.โPergilah, aku akan cari beberapa kebutuhan mobil bersama Kiki dulu.โ Naven berpura-pura saat di depan Ana. Akhirnya Nerissa dan Ana pergi ke toko sepatu Marlene, sedangkan Naven dan Kiki pergi ke restoran K-Vin. โSelamat datang di Restoran K-Vin.โ Pramusaji menyapa Naven dan Kiki.โApa saya bisa bertemu dengan manajer restoran?โ Tanpa basa-basi, Naven langsung bertany
Melihat ruangan yang tampak aneh akhirnya Ana memilih untuk menutup pintu. Namun, sebelum menutup pintu, dia melihat Kiki di sana. Tentu saja itu membuatnya merasa terkejut. Karena itu, dia langsung kembali membuka pintu lebar-lebar. Senyum Kiki langsung menghiasi wajahnya ketika melihat Ana di sana. Ana melihat dengan saksama ruangan yang didekorasi. Dekorasi dengan tulisan โI Love Youโ itu jelas ditujukan padanya. Tak pernah di pikiran Ana jika Kiki akan mempersiapkan sekarang juga. Padahal baru saja pria itu mengatakannya ingin menjalin hubungan dengannya. Ana berpikir mungkin Kiki akan mengatakan satu atau dua hari lagi. Melihat Kiki di dalam rumah, Ana segera, menghampiri Kiki. Tampak pria itu berdiri tegak dengan buket bunga di tangannya. โKamu mempersiapkan ini semua?โ tanya Ana ketika melihat apa yang disiapkan oleh Kiki. โIya.โ Kiki mengangguk. Ana terus memikirkan bagaimana bisa Kiki menyiapkan semua secara singkat. Sejenak dia mengingat bagaimana tadi Nerissa menga
Mendapati pertanyaan itu, membuat Nerissa bingung. Namun, dia ingat janjinya kala itu. Nerissa berusaha menimbang-nimbang permintaan sang mama mertua. Memikirkan apakah dirinya sanggup. โBisa, Ma. Aku akan hubungi dia untuk datang ke acara Mama.โโSyukurlah kalau kamu bisa membawanya ke acara arisan.โ Mama Ruby tampak senang sekali. โTapi, jangan bilang-bilang Naven. Mama yakin dia tidak akan mengizinkan hal-hal seperti ini.โ Mama Ruby tahu betul bagaimana sikap anaknya. Ikut arisan saja dia tidak diizinkan, apalagi mengundang artis segala.Nerissa ragu sebenarnya. Namun, saat mertuanya meminta seperti itu, tentu saja tidak ada pilihan. โBaiklah kalau begitu.โ Nerissa setuju dengan permintaan mertuanya itu. Di ruangan lain, tepatnya ruang keluarga, Naven sedang mengobrol asyik. โBagaimana malam pertama?โ tanya Papa Raven. โWah ... itu rahasia.โ Naven tidak mau mengatakan yang sesungguhnya. โHalah, Papa sudah tahu. Tapi, kamu belum menyentuh wanita sama sekali. Jadi apakah cepat
Saat melihat ponselnya, Nerissa langsung mengalihkan pandangan ke ponselnya. Melihat siapa gerangan yang menghubungiSaat melihat ponselnya, senyuman merekah di wajahnya. Dilihatnya ternyata Navenlah yang menghubungi. Tanpa pikir panjang, Nerissa langsung mengangkat sambungan telepon tersebut. โSayang, aku berangkat bertemu klien. Jangan lupa nanti makan. Aku takut sibuk dan tidak bisa menemui kamu.โ Naven di seberang sana memberitahu sang istri.โBaiklah, aku akan makan nanti. Kamu hati-hati di jalan.โ Nerissa merasa begitu senang sekali ketika sang suami begitu perhatian sekali. Akhirnya sambungan telepon pun berakhir. Nerissa kembali melanjutkan pekerjaannya. Namun, di tengah pekerjaannya, tiba-tiba suara ponselnya kembali berbunyi. Sebuah pesan masuk ke ponselnya. [Bisa, temui aku di restoran Star jam makan siang.]Pesan itu ditulis oleh Evleyn. Tentu saja itu membuat Nerissa senang. Dengan bertemu Evelyn, dia bisa meminta Evelyn untuk datang ke pesta. Apalagi restoran itu t
Mendengar ucapan Nerissa itu membuat Evelyn mempertimbangkan untuk datang. Apalagi tidak ada Naven. โBaiklah, aku akan pertimbangkan dulu.โ Nerissa berharap jika Evelyn akan menerima tawarannya. Karena ini yang bisa dilakukan untuk mertuanya. Tepat saat itu juga, ponsel Nerissa berdering. Dia segera mengangkat sambungan telepon itu. โIya, Sayang.โ Dari apa yang diucapkan Nerissa, Evelyn merasa jika yang dipanggil โsayangโ adalah Naven. Rasanya Evelyn kesal sekali mendengar panggilan itu. Ternyata memang hubungan Nerissa dan Naven sudah sangat dekat. โKamu di mana?โ Naven di seberang sana. โAku sedang makan di restoran Star.โ Nerissa menjelaskan di mana keberadaanmu. โBaiklah, aku akan ke sana.โ โBaiklah, aku akan menunggumu di sini.โNerissa segera mematikan sambungan telepon. Dia merasa tidak ada salahnya jika Naven ke sini. Lagi pula dia juga kenal dengan Evelyn.Mendengar percakapan Nerissa dan suaminya, membuat Evelyn seketika panik. Dia tidak tahu harus bagaimana. Kare
Nerissa sampai di rumah segera membersihkan diri. Tepat saat keluar dari kamar mandi, ponselnya berbunyi.Naven yang melihat ponsel berbunyi langsung mengambil ponsel tersebut.Saat Naven mengambil ponsel, Nerissa langsung buru-buru menghampiri.โSayang.โ Nerissa menarik tangan Naven.Langkah Naven langsung terhenti ketika tangannya ditarik. Dia langsung memutar tubuhnya untuk melihat sang istri.Matanya menyalang melihat sang istri hanya memakai handuk. Tentu saja itu sangat menggoda sekali.โApa kamu sedang menggodaku?โ tanya Naven menyeringai.Nerissa baru sadar jika dirinya tidak memakai pakaian dan hanya memakai handuk. Hal itu membuatnya menyesali kebodohannya itu. Tapi, demi agar tidak membuat Naven tidak mengambil ponselnya. Akhirnya Nerissa harus rela.โMenurutmu?โ Nerissa melingkarkan tangannya di lengan sang suami.Mendapati aksi sang istri, Naven jelas tak mau kehilangan kesempatan. Dengan segera, Naven langsung mengikis jarak di antara mereka. Tempat yang dituju adalah bi
โSayang, cepat kita tidak boleh datang terlambat, apalagi kita adalah pendamping pengantin wanita.โ Naven mengetuk pintu kamar mandi karena sang istri tidak kunjung keluar.Hari ini adalah hari pernikahan Dya dan Dave. Pesta pernikahan di adalah di pulau dewata. Keluarga turut hadir untuk menemani pernikahan Dya.Tadinya, Dya mau menunggu kuliahnya selesai, tetapi sang oma memaksa untuk segera Dya menikah agar oma tenang ketika Dya di luar negeri. Alhasil, akhirnya Dya pun menuruti.Mengingat Dya dan Dave saling mencintai, jadi tak ada masalah bagi mereka menikah kapan pun. Mungkin lebih cepat justru lebih baik.โIya-iya, sebentar.โ Nerissa segera keluar dari kamar mandi.โAyo, semua sudah siap.โ Naven segera mengayunkan langkah keluar dari kamar hotel sambil menggendong Naresh di dadanya.Nerissa mengekor sang suami di belakang. Sebenarnya, tadi ada yang ingin dikatakan oleh Nerissa, tetapi sepertinya, dia akan mengatakan pada suaminya nanti saja.Acara pesta pernikahan Dya dan Dave d
โKi, pastikan pria itu mendapatkan hukuman yang setimpal. Aku tidak mau sampai dia bebas dengan mudah setelah apa yang dilakukan pada Nerissa!โ Naven memberikan perintah pada Kiki untuk mengurus semuanya. Memastikan jika Harry akan mendapatkan ganjaran yang setimpal atas apa yang dilakukannya.โBaik, Pak. Saya akan pastikan jika Harry akan mendapatkan balasan setimpal atas apa yang dilakukannya.โโBaiklah, aku titip kantor beberapa hari padamu. Jika tidak ada urusan mendesak jangan hubungi aku.โ Hari ini rencananya Naven dan Nerissa akan pergi ke pulau dewata untuk menikmati liburan. Sejujurnya kejutan yang akan diberikan Naven adalah mengajak Nerissa berlibur. Namun, ternyata semua berantakan karena ulah Harry.โBaik, Pak.โ Kiki mengangguk. โKalau begitu saya permisi dulu.โ Kiki segera keluar dari ruang kerja Naven.Setelah Kiki pergi, Naven segera keluar dari ruang kerjanya dan beralih ke kamarnya. Karena hari ini dia berangkat ke Bali, jadi dia tidak ke kantor dan memilih meminta
Harry langsung mempercepat langkahnya. Meraih tangan Nerissa.Nerissa yang ditarik Harry berusaha untuk melepaskan diri. Sayangnya, tangan Harry cukup kuat saat mencengkeram tangan Nerissa.โKali ini kamu tidak akan bisa lari.โโLepaskan aku.โ Nerissa memukul Harry. Sayangnya, pukulan itu tak seberapa. Jadi tangan Nerissa masih terus dicengkeram. Karena tak bisa lepas dengan memukul, Nerissa beralih menggigit tangan Harry.โAchhh โฆ.โ Harry kesakitan ketika digigit, dengan segera dia melepaskan tangannya yang mencengkeram tangan Nerissa.Nerissa yang mendapatkan kesempatan itu segera berlari ke arah pintu.Harry yang melihat Nerissa berlari, segera mengejar. Dia menarik rambut Nerissa hingga Nerissa terjatuh. Tubuh Nerissa terjatuh ke lantai cukup keras. Hingga membuatnya kesakitan.Tak membuang waktu Kiki menarik kedua tangan Nerissa. Menyeret tubuh Nerissa dan membawa tubuh wanita itu ke tempat tidur.Nerissa terus meronta-ronta. โTolong โฆ tolong โฆ tolong โฆ.โ Teriakan Nerissa terus b
Satu jam sebelumnya. Tepatnya saat Nerissa tengah berangkat, di tempat lain Arumi mengerutkan dahinya ketika melihat Harry sedang memesan kamar hotel dengan kartu debit miliknya.โUntuk apa dia memesan hotel?โ Arumi pun bertanya-tanya akan hal itu.Sejenak Arumi teringat pertengkaran dengan Harry kemarin. Kemarin Harry masih berpikir untuk balas dendam atas apa yang dilakukan Nerissa. Sekuat tenaga Arumi mencegah itu. Memberitahu jika selama kehamilan dibantu oleh Nerissa. Sayangnya, Harry seolah tak peduli sama sekali dengan apa yang dikatakan oleh Arumi.โJangan-jangan dia mau menjebak Nerissa.โTak mau hal itu terjadi, Arumi segera menghubungi Nerissa. Sayangnya, ponsel Nerissa tak kunjung diangkat. Berulang kali dia mencoba menghubungi, tapi tidak kunjung diangkat.โSa, ayo angkat.โ Arumi benar-benar panik ketika Nerissa tidak kunjung mengangkat sambungan telepon.โHalo.โAkhirnya setelah sekian lama, sambungan telepon diangkat juga. โSa. Ini aku Arumi.โโMaaf, Bu, Bu Nerissa tida
โSebentar lagi ulang tahun pernikahan kita. Apa kamu akan memberikan kejutan padaku?โ tanya Nerissa yang sedang memasangkan dasi pada sang suami.Usia pernikahan Nerissa dan Naven sudah memasuki dua tahun. Nerissa ingin setiap momen selalu mengesankan.Naven hanya tersenyum mendengar ucapan sang istri. โJika kejutan diberitahu, namanya bukan kejutan.โNerissa menekuk bibirnya. Ternyata sang suami tidak akan memberitahunya. Tetap mau merahasiakannya.Melihat sang istri yang menggemaskan, membuat Naven mendaratkan kecupan di bibir sang istri.โTunggu saja kejutan dari aku.โ Naven mengedipkan matanya.Nerissa tentu saja penasaran sekali dengan kejutan apa yang akan diberikan oleh sang suami. Namun, dia harus bersabar.Mereka segera keluar setelah rapi. Di luar sudah ada Naresh dengan babysitter. Selama di rumah memang ada babysitter yang menemani Nerissa merawat Navesh. Namun, hanya sekedar membantu saja. Karena semua masih dikerjakan oleh Nerissa sendiri.โAnak Papa.โ Naven segera merai
Pesta berakhir juga. Kiki dan Ana segera kembali ke kamar hotel untuk beristirahat. Perasan Ana begitu berdebar karena menyadari jika setelah pernikahan usai, pastinya kini akan ada malam pertama.Saat masuk ke kamar, rasa berdebar itu semakin bertambah karena melihat kamar yang didekorasi untuk pengantin baru. Bunga-bunga yang berbentuk love di atas tempat tidur tampak begitu cantik. Aromanya semerbak menghiasi kamar.โAku dulu atau kamu dulu yang mau membersihkan diri?โ Kiki langsung bertanya ketika baru masuk ke kamar. Dia sendiri sebenarnya juga berdebar-debar. Jadi memilih untuk mengalihkan perhatian.โKamu dulu saja. Aku masih mau membersihkan wajahku.โโBaiklah.โKiki segera masuk ke kamar mandi, sedangkan Ana langsung membersihkan wajahnya yang masih memakai make up. Jantung Ana begitu berdegup kencang. Membayangkan apa yang akan terjadi nanti setelah ini.Setengah jam berlalu, akhirnya Kiki selesai juga. Pria itu keluar hanya memakai celana panjang saja dan membiarkan dadanya
Mendapati jawaban Ana itu, Kiki senang sekali. Ternyata tidak sia-sia dirinya membuat kejutan ini untuk Ana.Segera menyematkan cincin pada jemari Ana. Kemudian langsung berdiri. Sebuah kecupan pun diberikan oleh Kiki di dahi Ana.โTerima kasih sudah menerima aku.โ Kiki benar-benar bahagia.โSama-sama.โ Ana mengulas senyuman.Beberapa saat kemudian petugas hotel datang. Mereka menyajikan makan di meja yang berada di balkon. Ternyata Kiki memesan makan di kamar hotel sekalian.โSejak kapan kamu menyiapkan ini semua?โ Ana masih belum menyangka jika Kiki akan mempersiapkan semua ini.โAku mempersiapkan ini kemarin.โโDapat ide dari mana kamu menyiapkan semua di kamar hotel?โ Ana begitu penasaran.โTidak dapat ide dari mana-mana. Aku merasa di sini akan lebih leluasa dan tidak dilihat oleh banyak orang.โ Kiki merasa jika di restoran biasa, akan banyak orang di sana. Jadi sengaja dia menyiapkan ini semua di kamar hotel.โDasar, aku sudah berpikir yang tidak-tidak, ternyata kamu hanya membe
Sepanjang jalan Ana memilih diam. Dia merasa tidak nyaman dengan apa yang dilakukan Kiki.โKenapa diam saja?โ tanya Kiki.โAku kesal, kenapa kamu mengajak aku pulang. Mereka akan tahu jika kita ada hubungan jika seperti itu.โ Ana meluapkan rasa kesalnya pada Kiki.โAku sudah tidak mau menutupi semua. Ini sudah saatnya orang-orang tahu hubungan kita.โ Kiki merasa jika yang dikatakan Dya ada benarnya. Semakin dirinya menyembunyikan hubungan dengan Ana. Orang-orang justru akan membuat Ana seperti pelakor yang merusak rumah tangganya.Ana merasa memang sudah saatnya hubungan mereka diketahui oleh semua orang. Apalagi tadi Ana melihat Dya sudah menggandeng pria lain. Namun, tetap saja ada rasa berdebar. Sedikit takut dengan tanggapan orang tentang hubungannya.โAku sudah tidak mau sembunyi-sembunyi lagi. Aku mau semua orang tahu jika kita menjalin hubungan.โโBaiklah, biarkan semua orang tahu hubungan kita.โ Ana pun setuju dengan apa yang dikatakan Kiki.****Pagi-pagi Kiki sudah datang ke
Ana tadinya hendak keluar dari bilik toilet. Namun, urung melakukannya ketika mendengar rekan-rekannya membicarakan dirinya. Namun, saat keluar, dia tidak menyangka jika akan bertemu dengan Dya.โIya.โ Ana mengangguk.โKamu dengar apa yang mereka bicarakan tadi?โ tanya Dya, walaupun sejujurnya Dya yakin jika Ana mendengar.โDengar.โ Ana mengangguk.โKamu dan Kiki sudah menjalin hubungan?โ Dya kembali menelisik, ingin tahu tentang apa yang terjadi pada Kiki dan Ana setelah perceraian mereka.โKami sudah menjalin hubungan lagi setelah dua bulan perceraian kalian.โ Ana mencoba menjelaskan, walaupun merasa tidak enak karena langsung menjalin hubungan dengan Kiki pasca bercerai.Mendengar itu sejujurnya Dya tidak masalah. Lagi pula Dya sudah move on. Mau Kiki menjalin hubungan lagi dengan Ana secepat apa pun, bukan masalah baginya. โApa di kantor belum ada yang tahu perceraian kami?โ Dya tampak penasaran lagi.โBelum. Kiki masih merahasiakan semua.โDya merasa jika ada alasan yang dilak