Share

Bab 6

Cinta berusaha untuk mengeraskan suaranya. Namun tetap saja suaranya tidak keluar. Tangan lebar Rafasya dengan keras menekan batang lehernya.

Rafasya melepaskan tangannya di leher istrinya ketika melihat kondisi wanita itu sudah semakin melemah.

Tidak ada kelembutan dan tidak ada rasa kasihan. Hatinya seakan mati. Yang ada hanya rasa bahagia dan senang saat mendengar jeritan dan suara tangis kesakitan wanita yang sangat di bencinya.

Entah sudah berapa kali dan sudah berapa jam ia melakukan penyatuan terhadap istrinya. Rafasya baru menghentikan permainannya ketika benar-benar merasa puas. Meskipun tahu ini merupakan pengalaman pertama untuk Cinta, namun pria itu tetap melakukannya dengan kasar dan tanpa ada rasa kasihan.

Dilihatnya Cinta yang sudah terkulai lemas dan tidak sadarkan diri. Wajahnya pucat, bibir putih dan kering. Di sudut bibir kiri dan kanan, ada sisa darah yang sudah mengering.

Tubuh wanita itu tampak menyedihkan. Kulitnya yang putih, meninggalkan jejak tangan yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status