Share

Chapter 154

Penulis: Asayake
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-09 14:20:22

Salma membuka matanya dengan penuh perjuangan, dari ujung kaki hingga ujung kepala semuanya sangat sakit sampai membuatnya kesulitan menggerakan anggota tubuhnya.

Samar-samar Salma melihat kepenjuru arah sambil menginga-ngingat apa yang telah terjadi padanya hingga bisa berada disini.

“Aurelie..” geram Salma dengan penuh amarah, terbayang-bayang pertengkaran mereka didalam mobil.

Salma yang tidak mengenakan sabuk pengaman terbanting-banting dalam mobil yang terguling di hutan.

Setelah itu, Salma tidak ingat apapun yang terjadi, dia tidak tahu siapa yang telah membawanya ketempat ini dan dimana dia sekarang berada.

Jika Salma terluka separah ini, bagaimana dengan kondisi Aurelie putrinya yang tidak tahu diri itu? Salma berharap Aurelie mati saja dengan begitu dia tidak perlu repot-repot mengurusnya yang sudah tidak berguna.

Sia-sia Salma selalu memanjakannya selama ini dan memberinya kemewahan, ternyata Aurelie justru tidak menghasil lebih banyak uang seperti apa yang Salma harapkan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Lussy Alyanii
dikit bangat ya thor baru baca kok udh selesai aj
goodnovel comment avatar
ilmiaharyo17
next kak, panjangin lagi dong hehehe
goodnovel comment avatar
Puji Lestari
bab Dante dong kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 171

    Chapter 171Dibawah gelapnya malam, lampu-lampu menerangi penjuru tempat, pepohonan penuh dengan cahaya, para pejalan kaki berkostum pakaian tradisional berjalan teraturan menuju ruang terbuka di dekat kembatan yang menghubungkan dua desa.Festival kembang api di musim dingin akan berlangsung malam ini, menyambut libur panjang yang akan dan tahun baru yang tinggal beberapa hari lagi. Gemercing suara lonceng terdengar saat pintu kaca terbuka. Audrey menengok ke belakang, memperhatikan Jach yang pergi ke sebuah toko kue sendirian dan tidak mengizinkannya ikut masuk.Audrey mengetuk-ngetuk ujung sepatung dengan senyuman, semburat merah terlukis dipipinya tidak dapat menutupi kebahagiaan yang membuncah.Ini untuk pertama kalinya Audrey bisa menikmati festival musim dingin di desanya sendiri, biasanya dia akan mengurung diri di rumah atau lebih sibuk bekerja melayani orang-orang yang sedang liburan.Andai saja, ada Aurelie dan Arman malam ini, lalu mereka berkumpul bersama untuk pertama k

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 170

    Dante melangkah pergi meninggalkan kamarnya usai menidurkan Matthias. Dante butuh seteguk wine agar bisa menenagkan diri dari pikirannya yang masih rumit.Sudah Dante dengar kabar Serena yang pergi meninggalkan rumah, namun kepergiannya yang langsung ke Korea adalah sebuah keputusan yang sulit untuk dibaca. Disana Serena tidak memiliki teman maupun kerabat yang bisa dikunjungi, lantas untuk apa tujuannya ke negara itu?Sejak tahu sifat asli Serena beracun dan super playing victim, tidak pernah mau disalahkan dan tetap dengan percaya dirinya membela diri seolah dia seorang korban, Dante baru menyadari tentang seberapa berbahayanya isi pikiran perempuan itu. Cara Serena berpikir sangat nol empati, perempuan itu sudah seperti seorang psikopat.Sulit untuk menyingkirkan wanita itu, sekaras apapun Dante berusaha menutup semua akses dan fasilitas keuangan yang Serena terima selama ini, wanita itu tetap saja memiliki kekuatan dikakinya sendiri. Serena terlahir dari keluarga yang berada, ib

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 169

    Audrey menelan salivanya dengan kesulitan, matanya mulai bergerak melihat kepenjuru arah dengan napas memberat. Audrey baru menyadari bahwa ada lebih dari enam orang asing yang berada satu kereta dengannya, dan mereka ada disekitarnya sejak pagi ini.“Apa kau seorang mafia?” tanya Audrey dengan suara bergetar.“Lebih dari itu,” jawab Jach dengan berat.Kulit Audrey menggigil kedinginan, perasaannya campur aduk tidak tahu apakah harus takut, khawatir atau bersyukur karena Jach berani berbicara jujur padanya sekarang. Meski berat, jauh lebih baik jika Audrey mendengar kebenarannya langsung dari mulut Jach, bukan dari siapapun.Lantas apa yang harus Audrey sampaikan kepadanya sekarang? Semuanya masih terasa seperti mimpi.Sampul sempurna yang Jach tunjukan telah membuat Audrey memandangnya sebagai mahluk yang sempurna tanpa cela.Audrey tidak marah, tidak juga benci, tidak pula kecewa, dia hanya tidak menyangka bahwa lelaki yang berbulan-bulan berada disampingnya selama ini ternyata buka

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 168

    “Aku tidak gila! Biarkan aku pulang! Kenapa kalian mengurungku disini!” jerit Salma dengan suara yang serak, menggebrak-gebrak teralis besi yang mengurungnya siang dan malam.Salma yang selama ini terawat dan selalu terkanvas sebagai seorang isteri pengusaha, sempurna tanpa cela. Kini, siapapun yang melihatnya pasti tidak akan ada yang mengenalinya.Salma kehilangan banyak berat badan, wajahnya terlihat lesu, rambut panjangnya yang terawat telah kusut tidak beraturan dan dia telah kehilangan satu kakinya.Tidak ada lagi pakaian mewah yang dipakai, tidak ada lagi perhiasan yang menghiasi tubuhnya, dan tidak ada lagi tas mahal yang dia tenteng.Sudah kering air mata Salma untuk menangisi nasibnya sekarang yang telah dijunhkir balikan semudah membalikan telapak tangan.Salma kehilangan dunia yang telah memanjakannya, fisiknya yang dia banggakan sudah tidak sempurna lagi, dan ditengah sakitnya kini dia harus terkurung di rumah sakit jiwa yang benar-benar akan membuatnya gila karena setres

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 167

    Dante menjinjing keranjang bayinya dibawah payung yang menaungi, melangkah masuk ke dalam rumah diikuti oleh Victor yang membawa tas besar peralatan bayinya.Tidak sempat Dante pergi ke kamar, aroma manis kue menarik langkahnya untuk pergi ke ruang lain. Dilihatnya Aurelie yang tengah berdiri didekat jendela dengan sepiring kue ditangannya.Dante menarik napasnya dengan sesak, memperhatikan Aurelie dari kejauhan yang mengenakan gaun merah muda dan merias diri tidak seperti hari-hari sebelumnya.Dari segala sisi manapun Dante lihat, wajah Aurelie yang begitu identik membuat Dante semakin kesulitan melupakan Audrey.Terkadang dalam satu moment, Dante sangat berharap ada satu sifat Audrey didalam diri Aurelie agar bisa mengobati sedikit kerinduan yang begitu berat untuknya.Dante masih berharap, ada sedikit kerinduan yang Audrey rasakan tentang rumah ini. Meski kerinduan itu bukan untuk Dante, namun untuk Matthias, bayi mereka.Seperti apa kondisi Audrey sekarang? Apakah sekarang dia sud

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 166

    Audrey mematut dirinya di depan cermin, mengenakan dress bermotif bunga dengan jaket merah muda pemberian Arman. Itu untuk pertama kalinya Audrey mengenakannya karena hari ini dia berulang tahun.Audrey memoles riasan tipis wajahnya, sesekali mengambil helaian rambutnya yang masih berjatuhan karena kerontokan.Didepan cermin itu Audrey tersenyum, membuat pipinya yang kedinginan memerah. Diterangi oleh pantulan cahaya mentari pagi yang menerobos masuk melalui jendela, sepasang mata zambrud itu terlihat bersinar menembus garis-garis bergerlombang irish mata.Berkali-kali Audrey mengatur napas untuk mengumpulkan energy positifnya, menyingkirkan banyak pikiran buruk yang telah merusak waktunya. Hari ini Jach datang, dia ingin bersenang-senang dan menyebarkan kebahagiaan dengan Jach sebelum pria itu kembali pulang.Audrey akhirnya keluar dari kamar dan menghampiri Jach tengah berbicara dengan seseorang melalui telepon. Menyadari kehadiran Audrey, pria itu tersenyum lembut menyambut kedata

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 165

    Jach menggenggam erat botol sake ditanganya, pria itu terdiam tidak mengelak bahwa hubungannya dengan Audrey memanglah masih rapuh. Tidak banyak waktu yang mereka habiskan bersama, tidak ada banyak moment yang bisa mereka kenang untuk dijadikan alasan bertahan, dan kini mereka tinggal di pulau yang berbeda.Mereka akan berpisah dalam waktu lama, bukan hanya satu dua hari, tapi tahunan.Jach sadar, hati dan prilaku manusia bisa berubah karena beberapa alasan. Lantas apakah Jach harus meragukan janjinya sendiri dengan Audrey hanya karena penantiannya panjangnya tidak memiliki akhir yang pasti?Jach menyayangi Audrey dengan tulus, dia melepas Audrey bukan berarti membiarkannya pergi. Janjinya pada Audrey bukanlah sesuatu yang main-main, janjinya untuk menunggu adalah kontrak psikologis atas kesanggupan bahwa dia berkomitmen."Kenapa kau begitu yakin untuk menantinya Jach?" tanya Mante memecah keheningan Jach yang tengah merenung."Aku tahu impian Audrey, aku tahu apa yang membuat Audrey

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 164

    Dante menempatkan handponenya ditelinga, menantikan panggilan teleponnya tersambungkan. “Ada apa?” sambut Carmen begitu menerima panggilan dari Dante. Dante mendekati jendela kamar hotel, memandangi langit yang sudah gelap gulita. “Apa keluarga Harper sudah jatuh miskin hingga memburu semua barang rongsokan yang tersisa diluar?” “Apa maksud dari ucapanmu itu Dante?” tanya balik Carmen dengan geraman kesalnya. “Kau pasti mengerti ucapanku Carmen, dan jika kau tidak mengerti, aku akan membuktikan ucapanku agar perusahaanmu yang sedang mengalami krisis itu benar-benar bangkrut.” “Jangan pernah ikut campur dengan urusanku, apalagi meremehkan perusahaanku! Orang yang kau hadapi saat ini bukan lagi orang yang sama.” “Tentu saja, yang aku hadapi sekarang adalah Carmen Harper karena Daud sedang dipenjara. Perlukah aku membuat semua orang tahu juga bahwa Daud dipenjara karena kasus berat? Berapa juta dollar kerugian yang akan kau terima jika public tahu bahwa peminpin brand fashion

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 163

    Kaki Audrey berjinjit, mengambil sebuah buku dia atas rak dan memeluknya. Audrey butuh membaca dan menemani malam-malamnya kedepan yang kini tinggal seorang diri di villa.Sangat menyesakkan saat dia diam sendirian ditengah kesunyian sambil menahan sakit yang terkadang datang dari sisa-sisa melahirkan.Audrey masih belum tahu kapan Aurelie akan kembali pulang, padahal beberapa hari lagi mereka akan ulang tahun.Kembali ke kampung halaman dan kehilangan Arman membuat Audrey sepenuynya tidak lagi memiliki teman untuk bisa dia ajak bicara.“Audrey, itu kau,” sapa seorang pemuda, menghampiri Audrey yang sedang mencari-cari buku lain.Wajah Audrey sedikit terangkat, melihat Kelvan anak dari pemilik kedai tempat dulu Audrey pernah bekerja paruh waktu.Kelvan tersenyum menghampiri Audrey lebih dekat, meninggalkan sekelompok temannya yang datang bersama Kelvan. Dalam kesempatan itu, Kelvan menyapa menanyakan kabar Audrey yang sudah lama tidak terlihat.Keramahan Kelvan membuat Audrey tidak ny

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status