Share

Bab 2 Dina ingin menikahi Wahyu

Bab 2

Di meja Wahyu ...

"Berapa jumlah anakmu?" tanya Wati menegaskan apa yang sudah didengarnya.

"Tiga," jawab Wahyu dengan wajah santai. Dengan begini wanita ini akan mundur dari perjodohan ini dan tidak menyia-nyiakan waktunya lagi!

Wati terperangah tidak bisa berkata-kata dan mengumpat mak comblang yang sudah merekomendasikan Wahyu kepadanya! "Ta-tapi ..."

Wahyu tertawa di balik topengnya. "Ibuku sengaja tidak memberitahumu tapi aku tidak akan menyembunyikan apapun darimu karena nantinya kau yang akan menjadi ibu sambung bagi anak-anakku."

Wati tidak tahan lagi dan mengumpat secara terang-terangan. Ia merasa kesal dengan data yang diberikan mak comblang kepadanya! Dia hanya membaca kalau Wahyu Pratama adalah seorang CEO dan dia belum pernah menikah sebelumnya! Dia adalah calon suami terindah di jaman now! Tapi kenyataannya! Bagaimana mungkin!? ratap Wati menangisi nasip apesnya dalam hati.

"Jadi ...?" Wahyu menunggu dan sudah bersiap disiram dengan air saat ini!

"Tidak ada jadi! Semua ini batal! Aku tidak mungkin mau menikah dengan seorang duda beranak tiga dan buruk rupa sepertimu!" seru Wati sambil mengumpat Wahyu dengan kata-kata tajam dan menghina.

Wahyu tertawa di dalam topengnya dan hanya terdiam saat Wati mengumpat sekaligus mengeluhkan segalanya di hadapannya!

Wati merasa kesal karena telah membayar mahal untuk perjodohannya hari ini dan terus mengumpat Wahyu dengan kata-kata yang menghina. Stok umpatannya masih banyak dan ini belum waktunya berhenti! seru Wati dengan terang-terangan sengaja membesarkan volume suaranya. 

Duda dengan tiga anak? ulang Dina sambil tersenyum merasa kesenangan karena telah menemukan calon suami yang bisa memberikan ijin untuk meraih cita-citanya! Dengan kualifikasi seperti ini dia bisa mengajukan penawaran yang mungkin bisa saling menguntungkan apa lagi ekonominya terbatas dengan begitu ia bisa menawarkan sejumlah uang untuk membantu Wahyu.

Tapi ..., apa dia mau yah? Waktu belajar tinggal tersisa beberapa minggu saja, dia harus segera menikah dengan pria yang akan mengijinkannya belajar akting kalau perlu ia bisa menawarkan imbalan kepadanya!

Dina merasa senang dengan gagasan yang didapatnya saat ini! Ia berdiri sambil menghampiri meja sebelah dengan wajah yang geram.Belum pernah seumur hidupnya mendengar umpatan dan hinaan sepanjang ini! Ia mendehem sambil menahan emosinya. "Permisi, Nona. Ijinkan saya bertanya apa kau masih menginginkannya?"

Wati menoleh dengan kesal ke arah seorang wanita muda yang sedang mengganggu waktunya yang sedang mengumpat Wahyu. "Apa maksudmu?" sergah Wati sambil menggebrak meja.

"Kau ini ingin menikahinya atau tidak?" tanya Dina menegaskan dengan wajah kesal.

Wati gelagapan kemudian pada akhirnya menggeleng. "Tidak, aku tidak akan menikahinya. Kau tahu, kupikir dia CEO sungguhan yang misterius, tidak kusangka kalau dia itu duda beranak tiga! Bayangkan! Apa mungkin wanita sepertiku mau menikahinya! Coba lihat wajahnya itu! Menggelikan sekali ..."

Dina merasa kasihan saat melihat raut wajah pria yang sedang dihina wanita modis ini. Dengan cepat ia menghampiri pria yang sudah agak berumur ini. "Om, apa kau menginginkannya?" tanya Dina memastikan sebelum ia menyuarakan keinginannya.

"Hah!?" Wahyu tertegun lama sebelum merespon pertanyaan seorang bidadari cantik yang saat ini sedang berdiri memandangnya tanpa merasa jijik sedikitpun. "Oh, aku sih terserah saja ..."

"Aku tidak mau!" sela Wati menyuarakan pendapatnya.

"Baiklah," sahut Wahyu sambil memasang wajah sedih. Diam-diam dia mengamati gadis cantik yang sedang menyabotase perjodohannya ini dan merasa penasaran mencari tahu apa yang akan dilakukan gadis ini? Apa dia juga akan membantu menghinanya seperti yang dilakukan Wati terhadapnya? Yah, wajarlah saat ini dia mengenakan topeng pria yang berwajah sangat jelek dan tua! Wanita waras mana yang akan menikahinya?!

"Kalau begitu beres."

"Apa maksudmu?"

"Kau tidak mau menikahinya, bukan? Kalau begitu biar aku yang akan menikahinya!" sahut Dina sambil tersenyum penuh percaya diri ke arah wanita yang sudah menolak pria dewasa di hadapannya ini.

"Apa!?"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status