Home / Rumah Tangga / Kontrak Sandiwara Jadi Cinta / Bab 2 Dina ingin menikahi Wahyu

Share

Bab 2 Dina ingin menikahi Wahyu

last update Last Updated: 2023-10-30 22:37:01

Bab 2

Di meja Wahyu ...

"Berapa jumlah anakmu?" tanya Wati menegaskan apa yang sudah didengarnya.

"Tiga," jawab Wahyu dengan wajah santai. Dengan begini wanita ini akan mundur dari perjodohan ini dan tidak menyia-nyiakan waktunya lagi!

Wati terperangah tidak bisa berkata-kata dan mengumpat mak comblang yang sudah merekomendasikan Wahyu kepadanya! "Ta-tapi ..."

Wahyu tertawa di balik topengnya. "Ibuku sengaja tidak memberitahumu tapi aku tidak akan menyembunyikan apapun darimu karena nantinya kau yang akan menjadi ibu sambung bagi anak-anakku."

Wati tidak tahan lagi dan mengumpat secara terang-terangan. Ia merasa kesal dengan data yang diberikan mak comblang kepadanya! Dia hanya membaca kalau Wahyu Pratama adalah seorang CEO dan dia belum pernah menikah sebelumnya! Dia adalah calon suami terindah di jaman now! Tapi kenyataannya! Bagaimana mungkin!? ratap Wati menangisi nasip apesnya dalam hati.

"Jadi ...?" Wahyu menunggu dan sudah bersiap disiram dengan air saat ini!

"Tidak ada jadi! Semua ini batal! Aku tidak mungkin mau menikah dengan seorang duda beranak tiga dan buruk rupa sepertimu!" seru Wati sambil mengumpat Wahyu dengan kata-kata tajam dan menghina.

Wahyu tertawa di dalam topengnya dan hanya terdiam saat Wati mengumpat sekaligus mengeluhkan segalanya di hadapannya!

Wati merasa kesal karena telah membayar mahal untuk perjodohannya hari ini dan terus mengumpat Wahyu dengan kata-kata yang menghina. Stok umpatannya masih banyak dan ini belum waktunya berhenti! seru Wati dengan terang-terangan sengaja membesarkan volume suaranya. 

Duda dengan tiga anak? ulang Dina sambil tersenyum merasa kesenangan karena telah menemukan calon suami yang bisa memberikan ijin untuk meraih cita-citanya! Dengan kualifikasi seperti ini dia bisa mengajukan penawaran yang mungkin bisa saling menguntungkan apa lagi ekonominya terbatas dengan begitu ia bisa menawarkan sejumlah uang untuk membantu Wahyu.

Tapi ..., apa dia mau yah? Waktu belajar tinggal tersisa beberapa minggu saja, dia harus segera menikah dengan pria yang akan mengijinkannya belajar akting kalau perlu ia bisa menawarkan imbalan kepadanya!

Dina merasa senang dengan gagasan yang didapatnya saat ini! Ia berdiri sambil menghampiri meja sebelah dengan wajah yang geram.Belum pernah seumur hidupnya mendengar umpatan dan hinaan sepanjang ini! Ia mendehem sambil menahan emosinya. "Permisi, Nona. Ijinkan saya bertanya apa kau masih menginginkannya?"

Wati menoleh dengan kesal ke arah seorang wanita muda yang sedang mengganggu waktunya yang sedang mengumpat Wahyu. "Apa maksudmu?" sergah Wati sambil menggebrak meja.

"Kau ini ingin menikahinya atau tidak?" tanya Dina menegaskan dengan wajah kesal.

Wati gelagapan kemudian pada akhirnya menggeleng. "Tidak, aku tidak akan menikahinya. Kau tahu, kupikir dia CEO sungguhan yang misterius, tidak kusangka kalau dia itu duda beranak tiga! Bayangkan! Apa mungkin wanita sepertiku mau menikahinya! Coba lihat wajahnya itu! Menggelikan sekali ..."

Dina merasa kasihan saat melihat raut wajah pria yang sedang dihina wanita modis ini. Dengan cepat ia menghampiri pria yang sudah agak berumur ini. "Om, apa kau menginginkannya?" tanya Dina memastikan sebelum ia menyuarakan keinginannya.

"Hah!?" Wahyu tertegun lama sebelum merespon pertanyaan seorang bidadari cantik yang saat ini sedang berdiri memandangnya tanpa merasa jijik sedikitpun. "Oh, aku sih terserah saja ..."

"Aku tidak mau!" sela Wati menyuarakan pendapatnya.

"Baiklah," sahut Wahyu sambil memasang wajah sedih. Diam-diam dia mengamati gadis cantik yang sedang menyabotase perjodohannya ini dan merasa penasaran mencari tahu apa yang akan dilakukan gadis ini? Apa dia juga akan membantu menghinanya seperti yang dilakukan Wati terhadapnya? Yah, wajarlah saat ini dia mengenakan topeng pria yang berwajah sangat jelek dan tua! Wanita waras mana yang akan menikahinya?!

"Kalau begitu beres."

"Apa maksudmu?"

"Kau tidak mau menikahinya, bukan? Kalau begitu biar aku yang akan menikahinya!" sahut Dina sambil tersenyum penuh percaya diri ke arah wanita yang sudah menolak pria dewasa di hadapannya ini.

"Apa!?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kontrak Sandiwara Jadi Cinta   Bab 46

    Bab 46Sebuah panggilan telepon menghentikan percintaan mereka.“Mas harus mengangkatnya,” kata Dina dengan wajah memerah karena mas Wahyu tidak berhenti memanjakan tubuhnya.“Apakah harus?” erang Wahyu dengan wajah penuh keberatan. "Biarkan saja. Nanti juga berhenti sendiri. Ini sudah larut."“Mungkin saja panggilan itu penting,” sahut Dina mengingatkan sambil menjilati bibirnya yang kering karena menahan perasaan nikmat saat mas Wahyu menyentuhnya di bawah sana.“Kita berada dalam situasi yang lebih penting. Biarkan saja. Mas mohon berkonsentrasilah dan nikmati semua bonusmu ini.”Dina terkekeh dan membiarkan ma

  • Kontrak Sandiwara Jadi Cinta   Bab 45

    Bab 45Dina menelan air ludahnya dengan susah payah saat wajah mas Wahyu semakin mendekat ke arahnya.“Din, sekarang tolong jawablah, apa Mas boleh bercinta denganmu?”Dina menatap mas Wahyu kemudian setelah berpikir lama, ia mengangguk secara perlahan. Tapi setelah semua ini terjadi hubungan kita akan bagaimana, Mas …? tanya Dina dalam hati saat mas Wahyu mencium bibirnya dengan lembut.Semua keraguan dan berbagai pertanyaan langsung menghilang dari benak Dina saat bibir Mas Wahyu menciumnya. Ia membiarkan dirinya terhanyut dan tanpa sadar mengerang. Dina menyadari hal itu dan langsung menutupi bibirnya. “Maaf!”Wahyu terkekeh dan menenangkan Dina. “Itu adalah reaksi n

  • Kontrak Sandiwara Jadi Cinta   bab 44

    Bab 44Dina menelan air ludahnya dengan susah payah saat wajah mas Wahyu semakin mendekat ke arahnya.“Din, sekarang tolong jawablah, apa Mas boleh bercinta denganmu?”Dina menatap mas Wahyu kemudian setelah berpikir lama, ia mengangguk secara perlahan. Setelah semua ini terjadi hubungan kita akan bagaimana, Mas …? tanya Dina dalam hati saat mas Wahyu mencium bibirnya dengan lembut.Semua keraguan dan berbagai pertanyaan langsung menghilang dari benak Dina saat bibir Mas Wahyu menciumnya. Tanpa sadar ia mengerang.“Apa kau menyukainya Din?”Dina mengangguk seraya memejamkan mata. Ia tidak mau berhenti membalas ciuman mas Wahyu.

  • Kontrak Sandiwara Jadi Cinta   Bab 43

    Bab 43 Dina bingung karena saat ini mas Wahyu tidak memanggilnya lagi. Secara perlahan ia berbalik dan kaget saat mendapati mas Wahyu yang tengah menatapnya dengan lekat. “Mas …” ucapnya lirih sambil menelan air liurnya dengan susah payah. Wahyu bergerak cepat dan tidak menahan diri lagi. Ia mencium bibir Dina dan menarik tubuhnya dengan cepat ke arahnya. Dina kaget dan langsung menahan mas Wahyu lalu mencoba mengelak. Wahyu tahu meski Dina menolaknya tapi Dina juga menginginkannya karena itu ia tidak membiarkan Dina untuk mundur kali ini. Ia menarik tubuh Dina mendekat padanya dan menciumnya lagi tapi kali ini secara perlahan dan membujuk Dina dengan lembut. “Tolong buang keraguan dalam diri Mas, Din. Mas takut kehilanganmu. Sangat takut,” ucap Wahyu dengan jujur. Dina terdiam seraya mengamati ekspresi mas Wahyu yang telah meluluhkan hatinya. Ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri kalau dia juga sangat menginginkan mas Wahyu tapi ia takut mas Wahyu hanya menjadikan dirinya seb

  • Kontrak Sandiwara Jadi Cinta   Bab 42

    Bab 42Dina berpikir keras. “Aku tidak bisa menjawabnya sekarang Mas.”Wahyu merasa kecewa mendengar jawaban Dina. Ia merasa kalau Dina telah jatuh cinta dengan pria lain. “Apa kau jatuh cinta pada pria lain, Din?”“Mas, apa yang kau katakan?!”“Jawab Mas, Din!”Dina terdiam saat mas Wahyu mengiba padanya. Ia menggeleng. “Tidak. Selama ini aku hanya fokus dengan karirku …”“Bagaimana dengan Steven Stenly!?” tanyanya dengan perasaan gugup. Ia yakin kalau Dina memiliki perasaan lain terhadap Steven.“Kalau dia …”“Tuh ‘kan!”“Apa?”Wahyu berbalik berniat meninggalkan Dina.“Mas, jawab aku.”“Apa kau menyukainya lebih dari Mas?”Wajah Dina memerah mendengar pertanyaan mas Wahyu. “Apa sih Mas?!”“Jawab saja, Din. Kalau kau memang menyukainya, Mas rela mundur.”Lah, lah, lah kok malah begini?! seru Dina merasa kaget melihat mas Wahyu yang meninggalkannya. Ia menyusul mas Wahyu dengan cepat. “Mas bukan begitu …”“Tapi apa?” tanya Wahyu dengan cepat.Dina tidak menyangka mas Wahyu berbalik d

  • Kontrak Sandiwara Jadi Cinta   Bab 41

    Bab 41“Pembohong!”“Mas tidak berbohong! Dari awal Mas melihatmu, Mas merasakan hal yang berbeda karena itulah Mas ingin menikah denganmu!”“Hah!”Wahyu menahan Dina dan membujuk Dina untuk menatapnya. “Beri Mas waktu untuk membuktikan segalanya, Din.”Setelah melihat ekspresi wajah mas Wahyu, Dina pun luluh. “Baik, silahkan buktikan.”“Kau berjanji akan menunggu Mas ‘kan?”“Tapi kalau hal itu benar, bagaimana?”“Kalau benar dan kau tidak keberatan, kita akan mengadopsi bayi itu.”

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status