Kontrak Sandiwara Jadi Cinta

Kontrak Sandiwara Jadi Cinta

By:  Gabriel Matsuka  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings
46Chapters
959views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Dina menghadiri acara temu jodoh yang telah diatur orang tuanya. Bukannya berkonsentrasi dengan pasangannya, perhatiannya teralih dengan duda beranak tiga yang duduk di belakangnya. Ia pun semakin muak mendengarkan permintaan calon suami yang terlalu mengada-ada. "Kita tidak cocok. Pergilah!" kata Dina mengusir Adam dari mejanya. Dina berniat pergi dari restoran tapi merasa tidak tahan mendengar hinaan yang keluar dari mulut wanita dari meja sebelah. "Kau gila berharap aku akan menjadi ibu dari ketiga anakmu!" Wahyu menahan tawanya dalam hati. "Kau tidak mau yah sudah, pergilah dari sini dan jangan menghinanya!" seru Dina dengan wajah jengkel. Maria yang menyaksikan semua itu dari kejauhan, bergegas mendekati Dina dan Wahyu. "Mama setuju dengan wanita ini, Wahyu. Kapan kalian akan menikah!?" Saksikan kelanjutannya hanya di Goodnovel Selamat membaca

View More
Kontrak Sandiwara Jadi Cinta Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
agneslovely2014
Wah seru ceritanya, next dong Kak!
2023-12-20 20:51:03
0
user avatar
Lucy Ang
ayo dukung karya Gabriel biar bisa menang lomba!
2023-12-05 23:37:06
3
46 Chapters
Bab 1 Acara Temu Jodoh
Bab 1Dina menghela napas sesaat sebelum memasuki tempat acara perjodohan diadakan. Mencoba membulatkan tekad dan berusaha menekan egonya. Di usia ke 22 tahun dia harus menjajakan diri seperti ini?! OMG, tolong!"Ingat Dina, kalau kau ingin jadi artis, kau butuh restu dari seorang suami!""Dina hanya butuh ijin dan restu dari Mama dan Papa! Itu saja ...""Kami sudah memberi jawab dan kami tetap tidak akan mengijinkannya, titik!"Dina merasa harus mencari cara lain untuk membujuk kedua orang tuanya. Tanggal keberangkatan semakin dekat, dia harus segera mendapat ijin dari mama dan papa karena itu ia mengganti strateginya dan memainkan aktingnya. Ia mulai terisak dengan wajah penuh kesedihan."Kenapa Dina harus menikah, Ma? Makan Dina nggak banyak-banyak amat. Dina ini masih muda, Ma. Belum mau kawin! Apa Mama dan Papa berniat memadamkan semangat Dina?!" Dina menangis lagi.Kedua orang tua Dina hanya menatap tanpa bergeming sedikitpun dengan isak tangisnya.Dina menambah volume isakannya
Read more
Bab 2 Dina ingin menikahi Wahyu
Bab 2Di meja Wahyu ..."Berapa jumlah anakmu?" tanya Wati menegaskan apa yang sudah didengarnya."Tiga," jawab Wahyu dengan wajah santai. Dengan begini wanita ini akan mundur dari perjodohan ini dan tidak menyia-nyiakan waktunya lagi!Wati terperangah tidak bisa berkata-kata dan mengumpat mak comblang yang sudah merekomendasikan Wahyu kepadanya! "Ta-tapi ..."Wahyu tertawa di balik topengnya. "Ibuku sengaja tidak memberitahumu tapi aku tidak akan menyembunyikan apapun darimu karena nantinya kau yang akan menjadi ibu sambung bagi anak-anakku."Wati tidak tahan lagi dan mengumpat secara terang-terangan. Ia merasa kesal dengan data yang diberikan mak comblang kepadanya! Dia hanya membaca kalau Wahyu Pratama adalah seorang CEO dan dia belum pernah menikah sebelumnya! Dia adalah calon suami terindah di jaman now! Tapi kenyataannya! Bagaimana mungkin!? ratap Wati menangisi nasip apesnya dalam hati."Jadi ...?" Wahyu menunggu dan sudah bersiap disiram dengan air saat ini!"Tidak ada jadi! S
Read more
Bab 3 Ternyata semua hanya sandiwara!
Bab 3 "Apa maksudmu?" "Kau tidak mau menikahinya, bukan? Kalau begitu biar aku yang akan menikahinya!" sahut Dina sambil tersenyum penuh percaya diri ke arah wanita yang sudah menolak pria dewasa di hadapannya ini. "Apa!?" Semua orang terkejut mendengar ucapan gadis muda yang sangat cantik ini. "Kau ingin menikahiku?" tanya Wahyu mencoba memastikan pendengarannya tapi jantungnya berdebar kencang dan menyembunyikan senyuman di balik topeng anehnya itu. "Tapi Nona, aku juga tidak kaya, mak comblang memberi ...." Dina tersenyum dengan penuh percaya diri. Well dia sudah mendengar informasi itu karena meja mereka bersebelahan! Tentu dia tidak keberatan. Dia kaya, sepertinya, pikir Dina seraya meralat ucapannya sendiri. Lebih dari cukup mungkin lebih tepat. Dia bisa menopang perekonomian keluarga selama pria ini mau memuluskan jalannya untuk menjalani pelatihan aktingnya di luar negeri. Dia hanya butuh ijin dari suami sebagai persyaratan dari kedua orang tuanya! Wati menyela dengan w
Read more
Bab 4 Ayo kita menikah!
Bab 4Wahyu mengaduh dalam hati! Mamanya telah salah paham rupanya. "Ma, begini ..."Maria mengacuhkan Wahyu dan langsung berfokus untuk menenangkan Dina yang tampak syok saat mendengar ucapannya."Saya menikah dengan siapa, Tante?" tanya Dina dengan hati-hati seraya menelan air ludahnya dengan susah payah."Aku," sahut Wahyu dengan wajah memerah. Dina pasti akan menolaknya! Dia pasti akan menolaknya! teriak Wahyu merasa tingkat percaya dirinya turun ke tingkat nol!"Tentu saja dengan Wahyu, Sayangku. Lihat, saat itu dia mengenakan topeng yang sangat jelek. Inilah wajah aslinya dan dia pria yang sangat tampan untuk menjadi suamimu bukan?""Tunggu, tunggu, maaf semuanya. Apa bisa beri saya waktu untuk mencerna semua ini.Tante?" tanya Dina sambil mendehem. "Ini hanya salah paham!" ucapnya setengah mencicit.Tubuh Wahyu menegang mendengar dan melihat ekspresi ngeri dari wajah Dina. Apa ini berarti Dina benar-benar telah menolakku? tanya Wahyu merasa sangat gugup menanti apa yang akan te
Read more
Bab 5 Membuat perjanjian
Bab 5 "Apa maksud, Om?" tanya Dina dengan jantung berdebar kencang. Apa itu berarti om ganteng ini bersedia menikah denganku? tanya Dina dengan tidak sabaran dalam hati. Wahyu tersenyum. "Ayo, kita menikah." "Apa, OM!?" seru Dina langsung menatap ke arah Wahyu dengan ekspresi kaget. "Maksud Om, Om bersedia menikah dengan saya?" tanya Dina menegaskan. Wahyu mengangguk. "Iya, kalau kamu tidak keberatan. Ayo kita menikah." Dina tidak percaya dengan ucapan Wahyu. "Kenapa Om mau menikah dengan saya?" tanya Dina dengan perasaan bingung. Ini mimpi bukan yah? tanya Dina reflek mencubit pahanya sendiri diam-diam. Atittt! berarti ini bukan mimpi! Wahyu menatap Dina dengan bingung. "Kenapa kau mencubit dirimu sendiri?" Dina hanya bisa menggigit bibirnya dan fokus meneruskan ucapannya lagi. "Begini Om, setelah kita menikah, saya harus pergi ke luar negeri untuk belajar akting ..." "Kapan dan berapa lama?" Dina menatap Wahyu dengan perasaan ragu. "Tanggal 20 ini saya harus berangkat ke N
Read more
Bab 6 Wahyu Geram!
Bab 6 "Mas," ralat Dina dengan cepat. "Tapi pernikahan kita bukan dilandasi saling cinta jadi ..." Wahyu berpikir cepat. "Kita berdua sama-sama sudah dewasa, Din. Meski kau jauh lebih muda dibanding Mas tapi Mas tidak mau berzinah. Kalau kau keberatan apa sebaiknya perjanjian ini kita batalkan saja?" Dina tertegun lama seraya menatap ke arah Wahyu dengan hati yang gundah gulana. Aduh bagaimana ini!? "Loh, kok begitu Mas?!" sahut Dina dengan panik. "Kau tidak mau publikasi baiklah aku terima tapi syaratnya itu, kita harus menikah secara hukum dan juga secara agama." "Tapi Mas ..." "Kalau kau ragu, kita tidak perlu meneruskan hal ini. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya dan aku tidak mau hidup di dalam dosa. Aku ingin mengawali semua ini dengan benar!" sahut Wahyu dengan penuh percaya diri kalau Dina tidak akan menolak keinginannya setelah melihat ekspresi Dina saat ini. Dina menahan kertas yang ingin diambil darinya. "Baik, baiklah," balas Dina dengan wajah panik. "Ay
Read more
Bab 7 Perasaan Yang Sama
Bab 7 Dina mendehem. "Aku tidak tahu siapa papanya Miracle, Mas." Wahyu mencengkram buku tangannya erat-erat dan mencoba menahan emosinya. Masa lalu Dina ternyata begitu kelam hingga ia tidak tahu siapa ayah dari bayinya. Wahyu sangat kecewa saat Dina membawanya untuk bertemu dengan Miracle di sebuah panti asuhan! Wahyu benar-benar tidak habis pikir. Katanya Dina sangat menyayangi Miracle tapi kenapa dia tega membiarkan Miracle tinggal di sebuah panti asuhan! Walau bagaimana Miracle adalah putrinya! Seharusnya ia membawanya pulang dan merawatnya dengan penuh kasih sayang tapi sampai detik ini setiap kali ia menyarankan hal itu Dina selalu menolaknya dan tidak pernah meminta hal itu. Mungkin karena fokus Dina saat ini untuk meraih cita-citanya hingga ia rela menitipkan anaknya di panti asuhan, pikir Wahyu merasa sangat kecewa dengan kenyataan yang ada. "Mas?" tegur Dina karena melihat mas Wahyu melamun. "Kadang aku kasihan memikirkan masa depan Miracle, Mas tapi jangan khawatir a
Read more
Bab 8 Kecelakaan
Bab 8"Hah! Be-belum, Mas.""Kalau begitu biar Mas yang mengajarimu," kata Wahyu dengan wajah serius."Hah! itu ...""Apa kau tidak mau, Din?"Dina menelan air ludahnya dengan susah payah. Dia merasa penasaran juga ingin merasakan bagaimana yang namanya ciuman itu. Selama ini dia hanya melihat di televisi dan berusaha mencari tahu kenapa semua pasangan itu suka berciuman!"Din, bagaimana? Apa kau mau?" tanya Wahyu dengan suara parau.Dina teringat Lira dan kemudian menggeleng. "Sebaiknya jangan Mas, nanti kalau aku memerlukan latihan aku akan mencobanya dengan suamiku.""Din ..., apa kau lupa kalau Mas adalah suamimu?""Suami yang sesungguhnya, Mas.""Din, kita ...""Mas, kau tahu akhir dari pernikahan ini, bukan?""Tapi Din, kita bisa ..."Dina menggeleng. "Tidak Mas, kita tidak bisa." Dina menegaskan.Wahyu menahan Dina dan mencoba untuk memberitahu Dina isi hatinya namun Dina menarik tangannya dari genggamannya."Dina mandi dulu yah Mas, Dina pilih kamar yang ini saja. Nanti kita b
Read more
Bab 9 Wahyu lupa ingatan!
Bab 9Dina berteriak histeris saat tubuh mas Wahyu terpental beberapa meter dari jalan raya. Ia langsung bangun dan menghampiri mas Wahyu dengan wajah cemas!“Mas, bangun Mas, bangun!” teriak Dina sambil menangis penuh ketakutan.Saat ini wajah mas Wahyu berlumuran darah! Dina merasa takut kalau sampai mas Wahyu meninggal!Wahyu mengerti kesedihan Dina karena itu ia berusaha untuk bisa tersenyum dengan susah payah. Ia mencoba menenangkan Dina tapi yang keluar dari mulutnya justru muntahan darah segar. Dina berteriak memanggil mas Wahyu dengan tubuh gemetaran. Seharusnya aku yang terluka dan bukannya mas Wahyu! kata Dina merasa bersalah dalam hati seraya menangis pilu.Di sisa tenaganya Wahyu mengelus wajah Dina dan berucap, “Mas mencintaimu …” Ia merasa tenaganya menghilang dan pandangannya langsung gelap seketika.“Mas!”Wahyu tidak sadarkan diri dalam pelukan Dina.Dina memeluk tubuh mas Wahyu dengan berderai air mata hingga ambulance datang dan memberikan pertolongan kepada mas Wa
Read more
Bab 10 Pertengkaran Terjadi!
Bab 10Bab 10“Wahyu, apa kau tidak mengenali Dina? Dia ini istrimu, Nak.”Kepala Wahyu langsung merasa sakit saat mencoba mencerna kata-kata mamanya. “Ma, kepala Wahyu sakit!”Pratama langsung memanggil suster jaga.Dina merasa bingung melihat dan mendengar ucapan mas Wahyu. “Apa kau melupakan aku, Mas?”Wahyu menatap Dina dan tertegun lama. Ia merasa baru pertama kali ini mereka bertemu! “Maaf, aku tidak mengenalmu dan tolong jangan panggil saya dengan panggilan Mas. Panggilan itu kurang cocok …”“Wahyu! Dia itu Dina istrimu! Sudah seharusnya dia memanggilmu dengan panggilan Mas! Apa kau berharap istrimu memanggilmu dengan panggilan Om!” seru Maria memarahi Wahyu. Ia merasa kasihan melihat besan dan juga Dina yang tampak terpukul dengan hal ini.Setelah dilakukan pemeriksaan, Wahyu memang mengalami amnesia.Beberapa hari kemudian, mereka pulang dan menginap di kondo.“Aku mencintai Lira!”“Aku tahu!”“Kau tidak bisa memisahkan aku dari Lira!”“Sudah kukatakan aku tahu!” seru Dina de
Read more
DMCA.com Protection Status