Share

Part 48

Aku membekap mulut membaui aroma minyak kayu putih yang langsung membuat perut ini mual serta kepalaku bertambah pusing.

“Muntahin di sini saja, Dek!” Mas Kenzo menyodorkan sebuah keresek.

Aku mengeluarkan semua isi perutku, hingga kerongkonganku terasa perih dan mulutku terasa sangat pahit.

“Kamu sudah tes belum, Fit. Kayanya kamu beneran isi deh!” ucap Ibu sambil menggenggam jemariku.

“Sudah, tapi negatif!” jawab Mas Kenzo mewakiliku.

“Coba dites lagi. Siapa tahu kemarin belum terdeteksi!”

Ragu-ragu aku berjalan menuju kamar mandi, dipapah oleh Mas Kenzo karena badanku masih terasa lemas. Kebetulan aku juga sedang ingin buang air kecil dan langsung menampung sedikit urine di wadah yang ibu sodorkan.

Ibu membuka sebungkus test pack yang sengaja aku simpan di dalam laci, mencelupkannya ke dalam air seniku beberapa detik, lalu dia terus mengamati benda kecil tipis itu tanpa berkedip.

“Coba ambil satu lagi, Za!” titah Ibu kepada Mbak Kenza.

“Gimana, Bu?” Mbak Kenza terlihat penasara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status