Share

Tatapan Dingin

Bab48

"Aamiin. Yang semangat dong, Ki. Kamu harus kuat, dan harus bisa menemukan Ganesa," kata Alia memberi semangat.

"Terimakasih, Al. Maaf, jika aku melibatkan kamu dalam masalah rumah tanggaku. Jujur aku nggak enak banget sama kamu."

"Santai saja lagi. Kita rekan bisnis, sekaligus teman baik. Jadi, kamu nggak perlu sungkan begini sama aku. Oke."

"Hhmm ..., baiklah. Dari dulu, kamu memang selalu baik dan mengerti aku."

"Kamu berlebihan." Alia tersipu malu, mendengar semua ucapan Zaki.

"Bagaimana bisnis kamu di Kalimantan ini? Apakah kamu akan merelakan semua usahamu, dikelola kembali oleh Maura."

"Iya nggak apa-apa. Lagi pula, bisnis kita lagi berkembang pesat di Jakarta. Aku tidak masalah, jika harus melepaskan bisnisku di Kalimantan," ungkap Zaki dengan masih fokus mengemudi.

"Sulit juga, jika aku masih di Kalimantan. Maura merupakan w

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status