Orang-orang yang ditanya saling berpandangan satu sama lain dengan perasaan khawatir karena mereka masih belum berhasil dengan tugasnya.
"Ampun, Yang Mulia, menurut beberapa orang mata-mata kita, anak itu memang selama ini tinggal di suatu lembah. Beberapa prajurit kami itulah yang berhasil memancingnya supaya dia keluar dari lembah itu, Yang Mulia." Jenderal Hei Kun Long yang menjawab."Di suatu lembah?" Hei Xin Long tiba-tiba bersemangat. "Kalau begitu tunggu apa lagi? Kita datangi dan minta anak itu secara baik-baik. Jika tidak diberikan, kita hancurkan dan obrak-abrik lembah itu sampai rata dengan tanah!""Setuju, Yang Mulia!" Hei Xiang dengan bersemangat mengepalkan kedua tangannya, menggenggam kuat-kuat hingga terdengar bunyi 'krek' di antara tulang-tulang jarinya. "Sudah sangat lama aku tidak melakukan kesenangan seperti saat masih di Alam Naga Langit.""Tunggu!" Hei Kun Long melangkah maju ke depan dan berhenti tepat di hadapan Hei XinPembicaraan rahasia antara ketiga orang tersebut masih berlanjut. "Benar, Yang Mulia. Jangan sampai Caihong Xue berhasil bangkit lagi dengan kekuatan mutlaknya!" seru Jenderal Hei Xiang dengan tatapan khawatir. "Karena seperti yang sudah kita ketahui, kalau dia berhasil bangkit, maka kemungkinan kita untuk dapat membangkitkan Yang Mulia Raja Naga Hitam akan sangat mustahil!" Penasihat Agung Hei Xin Long sendiri masih terdiam di tempat duduknya. Sikapnya tenang dan santai. Satu tangan untuk menopang dagu dan yang lainnya sibuk mengetuk-ngetuk tangan singgasana tulangnya dengan ujung kukunya. "Yang Mulia, bagaimana ini? Tolong jangan diam saja atau kita akan benar-benar terlambat?" Jenderal Hei Xiang benar-benar sudah tidak sabar lagi. Ia lantas memberi isyarat dengan kedipan mata ke arah kawannya, seolah berkata, 'Cepat bujuk dia!' Jenderal Hei Kun Long tentu saja mengerti akan maksud sang kawan. Ia mengangguk dan berkata, "Xin Ge, saya rasa benar juga apa yang dikatakan oleh Jende
Pangeran Hei Xian dibuat bingung dengan keadaan dirinya yang dikatakan memiliki darah ras naga pelangi. Jika memang benar adanya, lalu mengapa dia bisa ada di tengah-tengah Klan Naga Hitam? Sementara itu, pandangan mata Yin Long terpaku pada sosok pemuda di hadapannya, kelopak matanya enggan berkedip seakan takut pemandangan ini akan sirna seperti fatamorgana."Bagaimana mungkin?" bisik Yin Long, suaranya serak seperti daun kering yang terinjak. "Bagaimana golongan darah ini ada dalam tubuhmu?"Yang terhampar di hadapannya terlalu mengejutkan untuk dipercaya. Tetesan darah putih bercampur warna pelangi yang masih berkilau yang mengalir dari luka di lengan Pangeran Hei Xian menjadi saksi kebenaran akan identitas pemuda ini. 'Jika Yang Mulia Raja tahu kalau masih ada orang yang memiliki garis darah ini, tentu beliau akan merasa sangat senang,' pikir Yin Long. 'Pantas saja Yang Mulia memerintahkan aku untuk menyelidikinya. Ternyata Yang Mulia memang sudah memiliki firasat ini.' 'Hemm,
Pada saat ini, suasana menjadi berat, seolah kabut malam menebal di antara keduanya. Pangeran Hei Xian yang aslinya memiliki darah paling beda di antara ras naga hitam, ia merasa dadanya seakan terhimpit hingga napasnya terasa sedikit sesak. Pada awalnya ia hanya berpura-pura tidak menunjukkan ketakutan, tapi mengapa sekarang dia justru menjadi semakin takut? Kilatan cahaya di matanya yang biasanya penuh kesombongan perlahan meredup, tergantikan oleh bayangan takut yang tak mampu ia sembunyikan. Bayangan itu seolah mengiris kedalaman pikiran akan gambaran dirinya tanpa sayap spiritual dan tentu saja itu adalah suatu Tangannya yang gemetar tanpa sadar meraih punggungnya sendiri, meraba bagian tulang belikat seolah ingin memastikan kehadiran sayap spiritual yang selama ini menjadi kebanggaan dan sumber kekuatan. 'Apakah itu benar-benar sangat sakit?' Detak jantung Pangeran Hei Xian berdegup kacau, mengiringi suara gemuruh yang hanya bisa didengar oleh mereka yang memiliki darah na
Yin Long tak langsung menjawab, tapi kuku panjang peraknya tiba-tiba saja keluar, lalu mulai menyentuh punggung Pangeran Hei Xian dengan sentuhan lembut namun dingin dan tajam. "Maksudnya adalah ...." Demi mendapat sentuhan ujung kuku perak Yin Long, bulu kuduk Pangeran Hei Xian jadi merinding. "Apa yang akan kamu lakukan?" Pangeran Hei Xian merasa ada getaran aneh yang membuatnya takut. Takut kalau-kalau Yin Long menyerangnya sewaktu-waktu. Secara diam-diam pula, kuku cakarnya ikut keluar dan ia siap melawan jika diperlukan. "Sstt, diamlah!" bisik Yin Long, suaranya lembut tetapi menakutkan. "Aku sedang mencari celah terbaik untuk mencabut tulang belikat spiritualmu." "Lakukan saja kalau kau berani!" Mata Pangeran Hei Xian melirik ke kanan dan ke kiri. "Mengapa aku tidak berani?" tanya Yin Long, tepat di telinga Pangeran Hei Xian. "Lagipula, kedua orang tuamu juga tidak akan tahu kalau aku mencabut tulang belikatmu." Pangeran Hei Xian menelan ludah. Ia kian merasa
Mata Yin Long terbelalak lebar, seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Napasnya tercekat sejenak. "Klan Naga Hitam bahkan memiliki eliksir seistimewa itu?" Sebagai seorang tabib berpengalaman, Yin Long tentu saja merasa hal ini sangat janggal dan mencurigakan.Setahunya, eliksir jenis ini tidak diperjualbelikan secara bebas karena proses pembuatannya yang sangat rumit, unik, dan memakan waktu bertahun-tahun. Yang lebih penting lagi, hanya alkemis tingkat tujuh ke atas yang mampu meramu obat dengan kualitas sebagus itu. Alkemis dengan level tersebut bisa dihitung dengan jari di seluruh dunia ini.Pangeran Hei Xian menundukkan wajah. "Sepertinya Tuan Yin tidak percaya pada ucapanku. Baiklah, aku tidak akan memaksa. Tapi itulah yang kudengar dari ibuku dulu saat aku baru saja terluka akibat bertarung melawan seseorang."Sebenarnya, Yin Long merasa sangat tidak nyaman saat Pangeran Hei Xian menyebutnya dengan sebutan Tuan. "Kamu bilang, kamu pernah terluka sampai-sa
Yin Long sengaja menggantungkan kalimatnya, meninggalkan ancaman yang tidak terucap namun terasa begitu nyata.Pangeran Hei Xian merasakan keringat dingin mulai membasahi punggungnya. Meski berusaha tampak tenang, hatinya bergejolak seperti lautan dalam badai. Ia tahu betul bahwa Yin Long bukanlah lawan yang bisa diremehkan, keahliannya dalam membaca ekspresi seseorang."Sekarang." Mata Yin Long menyipit berbahaya. "Katakan padaku dengan jujur, bagaimana caramu memulihkan luka-luka dalam waktu sesingkat itu? Dan jangan coba untuk membohongiku lagi!"Pangeran Hei Xian merasakan jerat yang semakin mengencang di lehernya. Dalam hati, ia terpaksa mengakui kecerdikan lawan bicaranya. 'Bagaimana ini?' pikiran Pangeran Hei Xian kalut. 'Kalau aku mengatakan yang sebenarnya, bukankah itu sama saja aku sedang mengkhianati klanku sendiri? Tapi kalau terus berbohong, maka nyawaku yang akan melayang.'"Paman Yin ...." ia mencoba dengan nada yang lebih lembut."Jangan memanggil aku dengan sebutan