“Apakah tuan Bintang memiliki usul siapa yang pantas untuk memimpin kita semua disini ?”
“Hamba rasa ini bukan masalah yang paling pantas, tapi lebih kepada yang paling cocok untuk mempelajari kitab ‘Cermin Langit’”. Ucap Bintang lagi.
“Bisa tuan Bintang jelaskan lebih jelas mengenai ucapan tuan tentang yang paling cocok untuk mempelajari kitab ‘Cermin Langit’ ?” ulang salah satu tetua aliran lagi angkat bicara.
“Kitab ‘Cermin Langit’ memiliki 10 unsur kehidupan. Bila orang awam yang belum pernah mempelajari secara lengkap ke-10 unsur kehidupan ini, maka bukan saja akan kesulitan, tapi juga akan memakan waktu yang sangat lama untuk menguasai kitab ‘Cermin Langit’”. Ucap Bintang lagi. 4 Dewa Penjaga Gerbang terlihat menganggukkan kepalanya juga beberapa pendekar yang mengerti dengan maksud ucapan Bintang.
“Jadi siapa yan
Sementara itu Yuan juga tampak tersenyum menawan menyambut senyuman Bintang. Setelah membersihkan kedua kakinya Bintangpun berjalan keperaduan, lagi-lagi sang wanita membantu melepaskan jubah yang Bintang kenakan.“Kakak pasti letih sekali hari ini, apa kakak mau Yuan pijat ?”. ucap sang wanita menawan yang ternyata adalah Putri Yuan ming zhu. Setelah memeluk agama islam dan mendapat wejangan dari Syekh Muhammad Karim Al Qusyairi tentang kewajiban dan hak seorang istri, kini Yuan lebih mengerti tentang bagaimana perannya sebagai seorang istri untuk dapat membuat suaminya bisa selalu tersenyum dan bahagia bersamanya.Mendengar ucapan Yuan, Bintang terlihat menatap dengan pandangan curiga. “Ihhhh. kakak jangan pandang Yuan seperti itu, Yuan sudah belajar sedikit sedikit cara memijat dari buku yang Yuan baca” ucap Yuan tersenyum.Bintangpun balas tersenyum dan menggerakkan tangannya, dengan lembut kedua jari Bintang mencubit hidung mancung i
Malam mulai tampak semakin larut, Bintang tampak berjalan menelusuri lorong yang tak terlalu panjang. Langkah Bintang terhenti didepan sebuah pintu yang tampak dijaga oleh sepasang laki-laki dan sepasang wanita bercadar.Melihat Bintang yang datang, ke-4nya langsung menjura hormat. Bintang membalasnya dengan cepat.“Silahkan tuan pendekar. ketua kami sudah menunggu didalam”. hampir bersamaan kedua pasangan itu mengeluarkan ucapan. Pintu dibuka, Bintangpun melangkah masuk kedalam. Didalam terlihat dua sosok tengah duduk menunggu. Melihat sosok Bintang, keduanya bangkit berdiri.Bintang mengenali kedua sosok tersebut, yang berada disebelah kirinya adalah ketua dari aliran Sekte Matahari Terbang, Raja Matahari Terbang dan yang berada disebelah kanan adalah ketua dari aliran Sekte Bulan Purnama, Ratu Bulan.“Maaf kalau harus merepotkan waktu tuan yang seharusnya beristirahat”. ucap Ratu Bulan seraya menjura hormat menyambut kedatangan
Keesokan harinya, satu demi satu aliran-aliran rimba persilatan mulai meninggalkan Bukit Batu Bulan, termasuk aliran Sekte Matahari Terbang dan Sekte Bulan Purnama dan yang terakhir berpamitan adalah Sekte Seruling Naga Emas.“Bibi.. hamba ucapkan terima kasih karena telah menyelamatkan dan merawat istri hamba selama ini”. ucap Bintang menjura hormat pada sosok Dewi Seruling Naga Emas yang tampil anggun.“Tidak perlu berterima kasih tuan pendekar. sudah kewajiban hamba untuk menolong yang hamba bisa” ucap Dewi Seruling Naga Emas lembut.“Guru.. kim sangat berterima kasih atas apa yang telah guru berikan selama ini”. ucap Putri Kim tiba-tiba berlutut dihadapan Dewi Seruling Naga Emas.“Bangunlah kim”. ucap Dewi Seruling Naga Emas dengan lembut mengangkat tubuh Putri Kim.“Kim.. kau sudah kuanggap seperti putriku sendiri.. suatu saat nanti mampirlah ke perguruan untuk menengok guru dan ka
Sementara itu sipenunggang kuda yang ada di sebelah Bintang adalah sosok seorang gadis bertubuh tinggi semampai, lekukan tubuh indahnya tampak terbalut indah dengan pakaian sutra berwarna Putih. Kulitnya seputih salju. Matanya terlihat begitu indah dengan bola mata berwarna hitam kecoklatan. Rambutnya yang panjang terlihat ditatanya membentuk poni dibagian depannya dengan begitu indah menjuntai panjang dan dihiasi dengan butiran-butiran mutiara yang berkilau bila diterpa cahaya, plakat emas tersampir diujung rambut diatas kepalanya. sepasang anting mutiara tersampir indah dikedua belah telinganya, dihidung kanannyapun terlihat sebuah berlian menghias begitu berkilau bila diterpa sinar, mengenakan kerudung putih yang menutupi kepala dan sebagian wajahnya, diantara kedua alisnya tampak indah terlihat sebuah tanda merah berbentuk persegi tiga. Sosok dengan tubuh menggoda ini tak lain adalah Putri Kim si hyang.Sepasang muda mudi ini tampak menggebah kuda mereka dengan cepat kear
Waktu terus berjalan, tak terasa sudah dua minggu lebih Bintang berada di puncak Bukit Batu Bulan, selain untuk menunggu adik angkatnya, hisui Yuki untuk menyempurnakan jurus cangkang kura-kura yang diajarkan oleh tetua Xuan Wu. Perkembangan pesat diperlihatkan oleh Yuki, dari jurus cangkang kura-kura tahap putih sampai sekarang sudah tahap merah, untuk menyempurnakan jurus cangkang kura-kura, Yuki harus mencapai tahap hitam.Malam itu secara khusus 4 Dewa Penjaga Gerbang mengundang Bintang untuk menemui mereka di aula pertemuan.“Maaf tetua, sebenarnya dimanakah tuan Fu Yi berlatih ? selama berada disini, hamba tidak pernah sekalipun bertemu dengan tuan Fu Yi ?”. ucap Bintang lagi“Saat ini tuan Fu Yi tengah melatih ilmu Cermin Langit disuatu tempat yang bernama ruang dimensi dan waktu”“Ruang dimensi dan waktu”. ulang Bintang lagi.“Benar, ruang dimensi dan wak
“Saat itu maharatu Bintang tengah mengandung dan sejak tewasnya Maharaja Dewa Bintang, keberadaan maharatu Bintangpun tak diketahui lagi dimana rimbanya”. Sambung tetua Xuan Wu lagi.“Dan salah satu dari pengikut Maharaja Dewa Bintang yang lebih memilih untuk menjadi seorang pertapa adalah guru kami, Mahadewa Bumi, dari guru kami mengetahui apa yang sebenarnya terjadi hingga kami bertemu denganmu Bintang”. Ucap tetua Qing Long lagi. Bintang terlihat menarik nafas panjang mendengar hal itu, antara percaya dengan tidak Bintang mendengar cerita oleh para tetua Dewa Penjaga Gerbang tersebut.“Bagaimana tetua bisa meyakini kalau hamba adalah putra dari Maharaja Dewa Bintang yang sudah ribuan tahun yang lalu masanya ?”. ucap Bintang lagi, sebenarnya Bintang masih ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya jika memang benar dirinya adalah putra Maharaja Dewa Bintang yang berasal dari ribuan tahun yang lalu. Tapi bintang menahan kei
Sebuah bangunan yang hampir bisa disebut benteng tampak berdiri gagah, bangunan megah dengan dinding benteng setinggi 5 meter semakin menambah megah dan angkernya bangunan tersebut. Dikejauhan terlihat serombongan kuda di pacu dengan cepat melintasi sebuah padang pasir yang luas, kepulan debu akibat gebahan kaki kuda terlihat membumbung tinggi. Hampir semua penunggang kuda tersebut terlihat mengenakan caping dikepala mereka. Para penunggang kuda ini tampak menghentikan langkah kuda mereka tepat didepan bangunan megah tersebut.Di pintu gerbang yang besar tersebut terlihat sebuah gambar matahari, diatasnya tertulis : “SEKTE MATAHARI TERBANG”. Hampir bersamaan mereka turun dari kuda mereka dan hampir bersamaan pula mereka saling melepas caping yang mereka kenakan. Kini terlihatlah wajah-wajah yang ada dibalik caping bambu tersebut, dua diantaranya adalah dua orang pemuda yang sudah berusia mapan, sedangkan 14 orang dibelakang keduanya adalah wanita, 13 diantaranya m
Malam menyambut datangnya sang bulan yang bersinar terang dimalam itu, bintang-bintangpun bertaburan dengan terang di angkasa. Rombongan Bintang dibagi atas 3 kamar, pertama kamar untuk Bintang dan tuan Fu yi, kamar kedua ditempati oleh putri Yuan, Putri Kim dan Hisui Yuki, sedangkan kamar terakhir ditempati oleh rombongan Sekte Bulan Purnama.Udara terasa begitu panas malam itu, hal ini pula yang membuat Lian Nishang memutuskan untuk berjalan-jalan keluar kamar untuk menghirup udara segar malam itu. Pada suatu ketika langkah Lian Nishang terhenti saat utusan Raja Matahari Biak-ang terlihat berjalan beriringan bersama dengan Bintang dan Huang Fu yi.“Mau kemana kak Bintang dan kak Fu yi”. Batin Lian Nishang, karena rasa penasaran, Lian Nishangpun mencoba mengikutinya.Bintang, Fu yi dan Biak-ang terlihat berjalan meninggalkan benteng istana Sekte Matahari Terbang dan berjalan memasuki sebuah hutan yang berada tak jauh dari tempat kediaman Sekte Matah