Putri Aurellya dan Bintang kembali kekamar setelah menyelesaikan pesta syukuran di istana. Begitu di dalam kamar Bintang langsung rebahan di tempat tidur, karena perjalanan sedikit melelahkan membuat pegal-pegal di persendian. “Kanda.. dinda mau mandi dulu yah,” kata Putri Aurellya lagi. “Nanti keburu kedinginan, sekarang aja mulai terasa nih udaranya,” sahut Putri Aurellya lagi. “Kalau begitu kita sekalian aja mandi berdua dinda,” goda Bintang tersenyum, Putri Aurellya hanya tersenyum lalu kemudian mengulurkan tangannya kearah Bintang, Bintang segera bangkit dari peraduannya dan berjalan kearah Putri Aurellya yang tersenyum kearahnya. Sesampainya di dalam kamar mandi, keduanya langsung saling berpelukan, baik Bintang maupun Putri Aurellya sama-sama melepas pakaian yang melekat ditubuh mereka masing-masing. “Ohh.. Kanda,” desahnya lembut. Setelah puas bercinta didalam kamar mandi, Bintang dan Putri Aurellya sama-sama terkapar diperaduan dengan tubuh lelah. Nafas keduanya terlihat
KAPAL LAYAR yang megah dan mewah terlihat membelah lautan, dengan bendera kerajaan Antapura diujung tiang layarnya, Bintang, Putri Aurellya, Pudja, nyai Purbasari dan beberapa prajurit mengiringi perjalanan Bintang menuju ke Nagari Batuah, negari seberang pulau.Saat ini Bintang tengah berada dianjungan, menatap lautan luas yang ada dihadapanya, disebelahnya tampak berdiri bersandar sosok Putri Aurellya yang terus memeluk erat dirinya sejak dari tadi.“Oh ya dinda, kemaren permaisuri bilang kalau perginya bersama kanda, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, maksudnya apa?” tanya Bintang lagi, Putri Aurellya hanya tersenyum mendengar hal itu.“Ada banyak bajak laut disepanjang jalur laut yang akan kita lewati kanda.” ucap Putri Aurellya lagi hingga membuat Bintang mengerti.Kemesraan Bintang dan Putri Aurellya rupanya tampak diperhatikan oleh sepasang mata yang terus mengawasi keduanya sejak tadi.Perjalanan menuju Nagari Batuah memang memakan cukup waktu yang lama. Bisa memakan waktu 1-
Satu lagi adalah sosok yang begitu kharismatik, penampilan begitu menampakkan kalau dirinya seorang terpelajar, kumis dan janggut tipis menghiasi wajahnya yang kharismatik, mengenakan pakaian merah dengan ikat kepala putih yang menguncir rambutnya.Sosok yang terakhir adalah sosok seorang laki-laki bertubuh besar, dengan mengenakan pakaian yang terbuka dibagian kedua lengannya sehingga menampakkan lengannya yang besar dan sosoknya yang perkasa. Wajahnyapun memiliki kumis, jenggot dan jambang yang tebal, wajahnya terlihat sedikit agak sangar ketimbang kedua orang lainnya.“Siapa kalian ini?” tanya Bintang lagi dengan penuh wibawa.“Aku Pesilat Bangsawan”“Aku Pelajar Bangsawan”“Aku Perkasa Bangsawan”“Kami adalah bajak laut bangsawan” ucap ketiganya bersamaan.“Bajak laut bangsawan” ulang Bintang lagi“Siapa kau anak muda?” ucap Pelajar Bangsawan lagi.“Aku Bintang, seorang pengembara” ucap Bintang singkat dan jelas.“Maksudku siapa nama besarmu didunia persilatan?” sambung Pelajar Ba
“Hentikan tuan! hentikan!”Serrr..Sebuah suara disusul dengan sebuah bayangan dengan cepat menghentikan pertarungan yang terjadi. Bintang yang melihat sosok Pelajar Bangsawan sudah berdiri diantara kedua rekannya segera melepaskan kedua tangannya yang tadi mencengkram kedua tangan pesilat dan Perkasa Bangsawan.Pesilat dan Perkasa Bangsawan terlihat langsung lemas karena kehabisan tenaga.Tapp! Tapp!Pelajar Bangsawan terlihat langsung menempelkan kedua telapak tangannya ke punggung pesilat dan Perkasa Bangsawan. Sementara Bintang yang ada dihadapan mereka hanya tampak diam memperhatikan.Cukup lama juga Pelajar Bangsawan mengerahkan hawa murninya untuk mengembalikan tenaga kedua sahabatnya itu. Tapi karena pada dasarnya tenaga Pelajar Bangsawan yang paling lemah diantara mereka bertiga, makanya perlu waktu lama bagi Pelajar Bangsawan untuk memulihkan tenaga kedua sahabatnya itu. Bahkan Pelajar Bangsawan yang kini harus kehilangan tenaganya sendiri.Tappp!Tiba-tiba Pelajar Bangsawan
Dengan dikawal 3 kapal bajak laut bangsawan, kapal yang Bintang tumpangi melanjutkan perjalanannya. Kawalan ketiga kapal bajak laut bangsawan ternyata sangat membantu kapal Bintang, karena berikutnya, bila ada bajak laut yang menghadang, gerombolan bajak laut bangsawan yang menghadapinya, bahkan banyak bajak laut yang lain tidak berani untuk menghadang kapal yang Bintang tumpangi karena melihat kawalan bajak laut bangsawan. Rupanya gerombolan bajak laut bangsawan cukup memiliki nama yang disegani diantara bajak laut lainnya. Malam itu langit tak seperti biasanya, bulan dan Bintang-Bintang tak terlihat dilangit, tertutup oleh gerombolan awan hitam yang menutupi langit, angin lautpun tampak berhembus dengan kencang. Bila melihat keadaan cuaca, kemungkinan akan terjadi badai hujan dalam waktu dekat. Benar saja, badai hujanpun terjadi dengan derasnya, gelombang lautpun ikut bergejolak dengan hebat, tapi bagi seorang pelaut / nelayan, hujan badai yang terjadi di lautan itu adalah hal yang
EMPAT KAPAL tampak saling merapat dilautan, 1 kapal milik Bintang dan 3 kapal lainnya adalah kapal bajak laut bangsawan.“Nagari Batuah sudah tak jauh lagi, kami hanya bisa mengantar tuan sampai disini” ucap Cao yi lagi.“Maklumlah tuan, kami para bajak laut tidak terlalu akrab dengan pasukan kerajaan” sambung Wei yi lagi.Bintang hanya tersenyum dan memang memaklumi hal tersebut.“Aku mengucapkan terima kasih kepada kalian atas apa yang telah kalian lakukan selama perjalanan ini” ucap Bintang seraya menjura hormat.Ketiga komandan bajak laut bangsawan dengan cepat membalas juraan hormat Bintang. Tak lama kemudian salah seorang anggota bajak laut datang dengan membawa sebuah burung merpati dalam sangkar. Cao yi segera menerimanya.“Ini adalah merpati laut, kapanpun dan dimanapun tuan membutuhkan kami, lepaskan merpati laut ini, dia akan kembali kepada kami.. dan kami akan segera datang untuk membantu tuan” ucap cao yo lagi seraya menyerahkan merpati dalam sangkar itu kepada Bintang.B
Kerajaan Nagari Batuah adalah kerajaan yang terdapat di dalam provinsi Sumatra Barat sekarang. Nama kerajaan ini dirujuk dari nama pohon Nibung atau Ruyung, kerajaan ini tergabung dalam Malayapura, sebuah kerajaan yang pada Prasasti Amoghapasa disebutkan dipimpin oleh Adityawarman, yang mengukuhkan dirinya sebagai penguasa Bhumi Malayu di Suwarnabhumi. Termasuk pula di dalam Malayapura adalah kerajaan Dharmasraya dan beberapa kerajaan atau daerah taklukan Adityawarman lainnya. Adityawarman pada awalnya dikirim untuk menundukkan daerah-daerah penting di Sumatra, dan bertahta sebagai raja bawahan (uparaja). Saat ini yang memerintah Nagari Batuah adalah Paduko Rajo Ananggawarman. Ia adalah putra sekaligus pewaris dari Adityawarman.Dalam menjalankan roda pemerintahannya Rajo Paduko Ananggawarman dibantu oleh beberapa orang menteri kepercayaanya, salah satunya adalah Datuk Rajo Dilangit, kakeknya Putri Aurellya dan Putri Aurelie.Datuk Rajo Dilangit memiliki dua orang putri, yang tertua b
“Hahaha...” tiba-tiba saja Datuk Rajo Dilangit tertawa dengan keras, lalu bangkit berdiri.“Ambo Datuk Rajo Dilangit memberi hormat pada pendeka besar seperti paduko rajo” ucap Datuk Rajo Dilangit memberikan hormat kepada Bintang.Bintang yang terkejut melihat hal itu dengan cepat memberi balasan hormat.“Aurelie sudah menceritakan semuanya tentang diri paduko rajo.. Mari silahkan duduk paduko” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi mempersilahkan duduk didekatnya. Bintang yang kini mengerti kenapa Datuk Rajo Dilangit menyebutnya paduko rajo kepadanya.“Ambo sebagai Inyiak Aurellya, sungguh bangga mendengar Aurellya mendapatkan suami seorang pandeka besar seperti paduko rajo”“Saya hanyalah pengembara biasa Datuak, Ilmu yang saya miliki tidak seberapa tinggi, yang penting cukup untuk bisa menjaga diri saja,” kata Bintang merendah. Hingga membuat Datuk Rajo Dilangit kagum kepada Bintang.“Aurellya, kemarilah” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi memanggil Aurellya untuk mendekat.Putri Aurellya segera