Share

Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar
Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar
Author: RUKMINI

episode 1

Author: RUKMINI
last update Last Updated: 2024-05-05 17:39:17

"Fitri! kamu dimana, Fitri?" terdengar suara teriakan dari ibu mertua yang memanggil nama Fitri.

"Ya, Mah. Sebentar," Fitri yang sedang beristirahat pun langsung bangun menghampiri mertuanya.

"Kamu itu di panggil dari tadi kenapa diem aja?"ucap Bu Dinar sambil melipat kedua tangannya

"Maaf Bu, Fitri tadi ke tiduran." jawab Fitri sambil menundukkan kepala, karena dia takut oleh bentakan yang Ibu mertuanya ucapkan.

Bu Dinar pun berjalan ke hadapan Fitri yang sedang berdiri.

"Kamu lihat mie instan punya Ibu? Kemarin sore Ibu baru membelinya dari warung, belum ibu masak. Tapi sekarang udah gak ada." Ucap Bu Dinar, sambil melihat Fitri dengan sorot mata yang sangat tajam.

"Maksud ibu?" tanya Fitri yang tidak mengerti dengan ucapannya Ibu mertuanya.

"Gak usah berlaga gak tau deh, kamu Fit. Kamu pasti sudah memasak dan memakannya,iya kan?" tuduh Bu Dinar kepada Fitri, dengan cepat, Fitri pun menggelengkan kepalanya, Karena memang bukan dia yang mengambil mie tersebut .

"Enggak Bu, bukan Fitri yang mengambil mie instan ibu, tetapi Kirana Bu." Jawab Fitri dengan sedikit agak lantang, karena dia tidak mau selalu di salahkan.

Tepat setelah Fitri berkata Kirana muncul dari arah pintu kamarnya, sambil membawa semangkuk mie instan yang sudah matang, dan siap untuk di makan. Fitri pun melangkah menuju Kirana dan langsung bertanya soal mie instan tersebut.

"Kiran kamu ya, yang sudah mengambil dan memasak mie instan ibu?" Tanya Fitri to the point, karena dia bukan tipe orang yang suka berbasa-basi.

"Sembarang kamu ya kalo ngomong! ini mie instan baru aku beli tadi pagi." Pekik Kirana tidak terima atas tuduhan Fitri.

"Kapan? Kapan kamu membelinya Kiran, setau Mbak, sedari tadi Mbak gak lihat tuh kamu pergi ke warung." jelas Fitri yang tidak melihat Kirana keluar kamar.

Akhirnya Kirana naik pitam, dia berjalan ke hadapan Fitri, dan mengangkat sebuah gelas yang berisi air. lalu Kirana menyiramkannya tepat ke wajah Fitri

Byurr!!!

"Kamu lupa mbak! kalo saya ini orang kaya, jadi kalau cuma buat membeli satu bungkus mie instan aja, aku sangat-sangat sanggup!" dengan sombongnya Kiran berujar seperti itu di hadapan Fitri.

"Beda sama mbak, yang hanya orang miskin lalu di pungut, di jadikan Ratu oleh masku!" hina Karin, seketika Fitri pun tidak mau menjawab hinaan dari adik iparnya itu, bukan karena dia takut sama Kirana, melainkan Fitri tidak mau mendengar penghinaan yang keluar dari mulut Kirana yang ke sekian kalinya.

"Diem kan kamu mbak, jadi jangan seenaknya kalau mau menuduh orang!"

Kemudian Kirana pergi memasuki kamarnya lagi.

Fitri berdiri mematung, bahwa dia tidak percaya kalau adik iparnya tega, memperlakukan dia sekejam itu.

"Cepat kamu masuk ke kamar, ganti baju! dan ingat, saya tidak suka melihat kamu menuduh Kirana seperti itu lagi." ujar Bu Dinar dia melangkah pergi sambil menyenggol bahu Fitri, sehingga Fitri pun sedikit terhuyung.

Dan akhirnya, benteng pertahanan yang dia tahan sedari tadi pun roboh. Fitri menangis sambil berjalan menuju kamarnya, setelah sampai di kamar dia tidak langsung berganti baju, melainkan dia menatap sebuah foto yang selalu dia bawa ke mana pun.

"Bu Fitri rindu." ucap Fitri sambil memeluk foto ibundanya tercinta.

Kring!! Kring

Telepon pun berbunyi dan menunjukkan nama si penelpon tersebut, betapa bahagianya Fitri melihat nama yang ada dalam panggilan itu ternyata suaminya, yang sedang bertugas di luar kota.

"Hallo assalamualaikum Mas." Ucap Fitri dengan antusias

"Wa'alaikum salam, apa kabar kamu sayang?" Ucap Angga di sebrang sana

"Alhamdulillah, kabarku baik Mas. Mas kapan pulang? Aku rindu," ungkap Fitri sambil menangis menahan sesak di dada, karena teringat perilaku mertua dan adik iparnya tadi.

"Alhamdulillah besok pagi, Mas akan pulang sayang, Mas sudah membeli tiket pesawat dan jadwal penerbangannya besok pagi, kamu yang sabar ya?" sikap seperti itu yang membuat Fitri merasa nyaman, merasa di sayangi dan tidak melihat dari mana dia berasal.

"Iya mas".

Angga adalah sosok suami yang sangat penyayang,berbeda sekali dengan adik dan ibunya. Di mana ibu dan adik iparnya selalu merendahkan dan menghina Fitri, tapi Angga ini tidak mempermasalahkan status Fitri yang terbilang orang yang tidak mampu.

Angga selalu memprioritaskan Fitri dan menjadikan dia seperti Ratu.

Sedang asyik bertelepon dengan sang suami, Fitri di kejutkan oleh gedoran pintu yang sedikit memekakkan telinga.

tok!!tok!!tok

"Udah dulu ya mas kayaknya aku di panggil sama ibu".

"Oh ya udah kalau begitu, tunggu aku besok pagi ya, Sayang."

"Iya mas, assalamualaikum?" Ucap Fitri sambil mematikan telepon

"Wa'alaikum salam"

Setelah selesai menutup panggilan tersebut, Fitri pun berjalan sambil mengusap air mata yang jatuh di pipinya, dia langsung membukakan pintu.

"Lama banget sih! cuma buka pintu doang." ucap Kirana yang sedikit sewot.

"Ada apa?" Tanya Fitri

"Pake nanya lagi, lihat tuh jam berapa? Waktunya kamu bikin makan siang lah." ketus Kirana.

"Kamu kan punya tangan, kenapa harus aku?"

Dengan sedikit keberanian, Fitri membantah perkataan Kirana.

"Sudah berani ya kamu, ngejawab seperti itu." ujar Bu Dinar yang tiba-tiba muncul dari bawah, kebetulan kamar Fitri dan suami memang berada di lantai dua.

"Iya Bu, Fitri buatkan." imbuh Fitri yang selalu mengalah.

"Cepat mbak, aku udah laper nih."

Fitri pun berjalan menuju dapur, dan segera memasak. Menu makan siang hari ini tumis kangkung dan ayam kecap, dengan lihainya Fitri menumis dan membumbui masakannya.

"Tuh, kan. apa aku bilang Mbak, kamu memang cocok jadi pembantu dari pada jadi istri Masku." Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba Kirana datang seperti jelangkung.

"Semua istri itu, memang harus pandai memasak Kiran, biar bisa menyenangkan hati suami." tegas Fitri.

"Itu berlaku untuk mbak ya, kalau aku kan banyak duit. ya, nyewa pembantu lah." Jawab Kirana mulai terpancing emosi

"Kalu nyewa pembantu itu pemborosan namanya, iya kalau pembantu masakannya enak kalau enggak? Cuma buang-buang duit aja." Ucap Fitri yang mulia berani kepada Kirana.

"Terserah mbak aja, pokoknya aku tetap gak mau, kalau nanti aku punya suami terus aku yang masak, bisa-bisa tangan aku jadi rusak," jawab Kirana sambil berlalu pergi

Sementara Fitri hanya tersenyum melihat tingkah adik iparnya itu, sempat tidak habis pikir dengan didikan yang Ibu mertuanya berikan kepada Kirana. Sampai-sampai melihat orang yang lihai memasak, di katakan cocok sebagai pembantu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 34

    "Uangnya sudah Ibu pakai untuk arisan." ucap Bu Dinar."Apa!" "Ibu egois!" pekik Kiran.Plaaaak!"Jaga ucapanmu, Kiran. Jangan pernah salahkan Ibu! andai saja kamu bisa menjaga kehormatanmu, kejadian ini tidak akan pernah terjadi!" ucap Bu Dinar yang berlalu pergi meninggalkan Kiran dan Angga.Angga mengusap wajahnya dengan kasar, selama ini uang yang ia kirimkan di pakai untuk kesenangan semata oleh ibunya."Astaga... Kenapa keluargaku menjadi berantakan seperti ini?" batin Angga.*Sedangkan di tempat lain, Alex sudah tiba di kediaman Pak Rahardi.Kemudian, pria tampan itu melihat ke arah belakang yang di mana ada Fitri di sana.Rupanya wanita cantik itu masih belum bangun, padahal ia tertidur sudah cukup lama."Non bangun, kita sudah sampai." ucap Alex.Hening, tidak ada respon sama sekali dari Fitri, wanita yang memiliki mata sayu itu masih anteng dalam mimpi indahnya.Jika begini, Alex terpaksa harus membawa Fitri masuk dengan cara di gendong."Huh! Menyusahkan." Pria tampan be

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 33

    Sedangkan di mobil, Alex melihat Fitri yang tertidur di kursi belakang. Terlihat masih ada bekas air mata yang membingkai di wajah cantiknya.“Bisa-bisanya ada pria yang tega menyakiti dia.” ucap Alex.Alex teringat dengan Pak Rahardi. Kemudian, Alex pun memberi tahu jika anaknya saat ini sedang bersamanya menuju arah pulang.[Pak maaf, saya sekarang sedang di jalan menuju arah pulang dengan Non Fitri.] Kirim.Drrrrt... drrrrt.Tidak lama, ada sebuah panggilan video call dari Pak Rahardi.“Kenapa pulang terlebih dahulu? Anak saya mana?” ucap Pak Rahardi.Alex pun langsung mengarahkan ponselnya ke wajah Fitri yang sedang tertidur pulas di kursi belakang. Sebelum itu, Alex pun menepikan mobilnya ke pinggir jalan.“Fitri habis nangis? Ada apa?” tanya Pak Rahardi.“Nanti saya ceritakan semuanya ke Bapak di kantor.” jawab Alex.“Oke kalau begitu, hati-hati di jalan dan awas saja jika anak saya kenapa-kenapa.” “Baik, Pak Bos.” jawab Alex.Setelah panggilan terputus, Alex pun melanjutkan pe

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 32

    “Pak maaf, Bapak sudah di tunggu di ruang meeting.” ucap sekretaris Pak Rahardi.“Oh, ok. Saya akan segera ke sana,” jawab Pak Rahardi, “ nanti lagi ya sayang, dan kalian semua, ayo bubar kerjakan tugas kalian masing-masing!” tambahnya.Setelah kepergian Pak Rahardi, hanya tersisa Tantri, Angga dan Fitri yang masih berdiri mematung.Tantri menatap Fitri dengan tatapan penuh selidik, lalu wanita yang memiliki tubuh langsing itu berjalan mendekatinya.“Ada hubungan apa kamu dengan Pak Rahardi?” tanya Tantri dengan sorot mata yang tajam.“Bukan urusan kamu.” jawab Fitri.Karena malas berlama-lama di depan mantan suami dan si pelakor kemudian, Fitri berlenggang pergi meninggalkan mereka berdua.“Heh, mau ke mana kamu? Aku tahu, kamu pasti wanita simpanan Pak Rahardi. Dasar murahan!” celetuk Tantri.Wanita cantik yang memakai pakaian kantor itu langsung menghentikan langkahnya, tangannya terkepal kuat guna untuk menahan emosi yang sudah mulai naik.“Sabar, Fit. Ini bukan saatnya untuk memb

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 31

    Pria tampan itu pun mendekati Fitri, lalu ia melepaskan sabuk pengaman yang masih terpasang.“Sudah, silakan kalau memang mau keluar.” ucap Alex yang tersenyum.“Oh, hehehe terima kasih.” ucap Fitri yang menahan malu.Kemudian, wanita cantik itu pun keluar dari mobil. Ia nampak menatap ke sekeliling gedung itu, tiba-tiba ia melihat Tantri yang sedang berdiri di dekat pintu masuk.Sepertinya wanita ular itu sedang menunggu seseorang, terlihat dari wajahnya yang sedang melihat ke kiri dan kanan.“Sedang apa wanita gatal itu ada di sini?” ucap Fitri yang menatap ke arah Tantri.“Mas...” pekik Tantri.Terlihat jika Angga yang baru saja keluar dari dalam mobil dan langsung di sambut dengan penuh cinta oleh Tantri.“Apa! Mas Angga bekerja di sini? Bukannya dia bekerja di daerah Bandung?” gumam Fitri.“Ada apa?” Tiba-tiba saja pertanyaan dari Alex mampu membuatnya terkejut.“Bisa enggak kalau datang itu nggak usah ngagetin!?” ujar Fitri kesal.“Lah, kok, jadi marah? Lagian ngapain kamu bengo

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 30

    Fitri tersenyum kecut, ketika mengingat semua pengorbanan yang ia lakukan malah di balas dengan rasa sakit yang luar biasa.“Duh... Kenapa harus nangis, jangan nangis Fit. Ini waktunya untuk membalas rasa sakit yang mereka berikan kepadamu,” ucap Fitri yang berusaha untuk menguatkan hatinya.“Udah ah galaunya, mending tidur besok kan aku mau di ajak Ayah untuk melihat perusahaannya.”Wanita cantik itu pun langsung membereskan semua barang-barang yang tadi ia beli, dan tidak lupa juga sebelum tidur Fitri membiasakan diri untuk memakai skincare pemberian dari sang Mama.*Sedangkan di tempat lain, Kiran terus saja menangis memikirkan masa depannya yang hancur oleh perbuatannya sendiri. Apalagi, ia sudah gagal untuk menggugurkan kandungannya.“Pokoknya Om Hendra harus bertanggung jawab atas perbuatannya, aku yakin jika istrinya itu mau menerima kehadiranku dan anak ini.” ucap Kiran.“Nak, kamu belum tidur?” tanya Bu Dinar yang baru saja masuk sambil membawa kantong plastik yang berisi ma

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 29

    “Adik Bapak hampir saja mengalami ke guguran, karena dia terlalu banyak meminum obat penggugur kandungan.” jelas Dokter, “beruntung Bapak dan Ibu tepat waktu membawa Kiran ke Rumah Sakit, sehingga janin yang ada di kandungannya masih bisa di selamatkan.” tambahnya .Deg!Angga dan Bu Dinar terkejut mendengar penjelasan dari Dokter, bahwa ternyata Kiran sedang mengandung.“Kira-kira berapa bulan janin yang ada di dalam kandungan Kiran?” tanya Angga untuk memastikan.“Kurang lebih baru tiga Minggu, Pak.” ucap Dokter, “setelah ini Kiran akan di pindahkan ke ruang rawat inap, silakan Bapak ke ruang administrasi untuk menyiapkan pembayarannya.” sambungnya.“Baik, Dok.” ucap Angga dengan lirih.Setelah kepergian Dokter, tubuh Bu Dinar luruh ke lantai. Ia merasakan lemas pada tubuhnya saat mendengar penjelasan dari Dokter tadi, wanita berusia 50 tahun itu menangis, ia tidak menyangka kalau anak perempuannya bisa melakukan hal sejauh itu.“Ibu lagi mimpi kan, tolong bangunkan Ibu dari mimpi b

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   bab 28

    “Kiran!” pekik Bu Dinar yang melihat putri semata wayangnya jatuh pingsan di depan teras rumahnya.Bu Dinar pun berlari dengan tergopoh, ia terkejut mendapati Kiran yang sedang tergeletak. Sebelumnya ia terlihat sehat-sehat saja ketika pamit kepada sang ibu.“Kiran bangun! Kamu kenapa?” Bu Dinar pun terus mengguncang tubuh Kiran agar tersadar. Namun, sudah beberapa kali ia coba tidak ada respons sama sekali dari gadis cantik itu.“Aduh ... Mana enggak ada orang lagi, bagaimana ini?” Wanita yang berusia 50 tahun itu termenung, memikirkan cara untuk mengangkat tubuh Kiran.Karena tidak ada solusi dan perasaan Bu Dinar sudah terlanjur panik, ia merogoh ponselnya yang berada di saku celananya. Kemudian, ia menghubungi Angga memberi tahu keadaan Kiran yang sebenarnya.Bu Dinar berharap Angga akan segera cepat pulang, dan membawa Kiran ke rumah sakit.*Di lain tempat, kebetulan Angga baru saja pamit untuk pulang kepada ke dua orang tua Tantri, karena ia merasa perasaannya tidak enak.Baru

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 27

    Tantri pun mendorong tubuh Fitri sehingga terjatuh ke lantai.“Rasain! Makanya jangan belagu jadi orang.” ucap Tantri setelah mendorong tubuh Fitri.Wanita cantik itu pun langsung berdiri dan membalas perbuatan Tantri kepadanya, Fitri membalas dengan mendorong tubuh Tantri dengan sekuat tenaga. Sehingga membuat musuhnya tersungkur ke lantai dan sedikit mengeluarkan darah pada dahinya akibat terbentur.Semua orang terkejut, terutama dengan Angga. Ia tidak menyangka jika Fitri akan membalas dengan mendorong tubuh Tantri, biasanya dia tidak akan pernah membalas. Namun, kali ini Fitri nampak berbeda dari sebelumnya.“Bagaimana? Sakit?” tanya Fitri sambil menyunggingkan senyumnya.“Wanita sialan! Berani-beraninya kau mendorong tubuhku!” pekik Tantri.“Hahahah, ngapain aku harus takut, emang kamu siapa? Oh, iya aku lupa. Kamu kan, pelakor yang merebut suamiku.” ucap Fitri dengan lantang di depan semua orang.Semua orang menatap Tantri dengan penuh kebencian, bahkan ada salah satu orang yang

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 26

    ‘Begitu cepat sekali kamu melupakanku, Mas. Lihat saja, aku akan membuatmu dan keluarga kamu menyesal’ batin Fitri.Lengan wanita cantik itu mengepal dengan kuat, ia sadar bahwa pengorbanan yang ia berikan malah di balas dengan pengkhianatan.Kali ini dia tidak mau menjadi wanita yang lemah, ia berjanji kepada dirinya sendiri akan membalaskan semua rasa sakit yang mereka berikan.“Nak, kamu ngeliatin apa?” pertanyaan Bu Sinta sukses membuat Fitri terkejut.“Em... Enggak kok, Mah.” jawab Fitri dengan singkat.Tidak lama mereka pun sampai di pusat perbelanjaan, Fitri yang turun terlebih dahulu menatap kagum ke gedung tinggi yang berada di hadapannya.Ia tidak menyangka bisa menginjakkan kakinya di Mall untuk pertama kali, sebenarnya dulu sering Angga mengajak Fitri untuk belanja ke Mall. Namun, Bu Dinar selalu melarang karena harga pakaian di Mall jauh lebih mahal dari pada di pasar.“Sayang, ini buat kamu. Belanjalah dengan sepuasnya, beli apa saja yang kamu inginkan.” ucap Pak Rahardi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status