Share

55. PUTRA MAHKOTA

Author: Rosemala
last update Huling Na-update: 2025-07-06 09:29:04

Lobi utama Aksara & Co.

Sebuah BMW hitam seri 7 berhenti tepat di depan pintu kaca berputar. Seorang pria turun dari dalamnya setelah petugas membukakan pintu mobil.

Pria itu berjalan dengan langkah mantap menuju pintu lobi. Setelan jas abu tua membungkus tubuh tegapnya, dasi navy tertata rapi, dan sepatu kulitnya berkilat sempurna.

Bramantyo Aksara.

Seolah sedang menunjukkan pada dunia wujud aslinya. Dan di sini memang tempatnya.

Wajahnya dingin. Rahang tegasnya. Dan sorot matanya tak menyisakan ruang untuk basa-basi. Setiap langkahnya seperti dentum kendali. Tegas. Konsisten. Berwibawa.

Karyawan yang berpapasan menundukkan kepala, beberapa mengangguk hormat. Sementara karyawan wanita hanya bisa kasak-kusuk di balik meja resepsionis. Mengagumi sosok yang sempurna tapi tak tersentuh itu.

“Itu dia...” bisik salah satu staf wanita. “Akhirnya Pak Aksara muda muncul juga. Padahal biasanya tidak menunjukkan diri pada karyawan.”

“Iya, kita tidak pernah melihat dia berkeliaran. Astaga… terny
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (6)
goodnovel comment avatar
Fahriani Bidaria
nambah lah kak ..please
goodnovel comment avatar
Lilis Yulaili
bab ini ngatung Thor...
goodnovel comment avatar
Cahyaningsih Nuri
Tyo kalo kembali ke kelg..harus umpet2 kalo cinta ama Gladys
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   81. INTEROGASI?

    “Selamat malam, semuanya,” sapa Tyo pada akhirnya karena tak satu pun dari mereka menyapa lebih dulu.Metha duduk di kursi ujung meja panjang. Wajahnya dingin, dagunya sedikit terangkat. Billy, ayah Tyo, tampak tenang tapi dingin seperti batu karang. Sedangkan Bintang, adik Tyo, hanya menyandarkan punggung ke sandaran kursi, memutar sendok kecil di atas meja makan dengan ekspresi malas.“Duduklah. Kenapa kalian masih berdiri?” Suara Metha terdengar datar, nyaris tak berintonasi.Tyo dan Gladys saling melirik sekilas. Suara itu membuat tubuh Gladys menegang seketika, tetapi Tyo menenangkan dengan anggukan halus. Ia lalu melangkah ke kursi terdekat dan menarik salah satunya untuk Gladys.Pelayan yang hendak maju, terhenti karena isyarat tangan Tyo. “Biar aku saja.”Perhatian tiga anggota keluarga yang duduk di meja tertuju padanya. Ada ketidaksukaan yang tak tersembunyi di mata Metha, dan kecurigaan dalam lirikan Bintang. Tapi Tyo tidak peduli. Ia menunggu Gladys duduk sebelum mengambil

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   80. KECEMASAN

    “Kamu tahu kenapa aku bertahan sampai dua tahun di rumahmu?” tanya Tyo yang berbaring telentang tanpa penutup dada. Salah satu tangannya dipakai mengganjal kepala, dan satu lagi membelai kepala Gladys yang rebah di dadanya.Mereka baru saja menuntaskan percintaan entah untuk ke berapa kalinya. Rasanya sekali tidak akan cukup. Seharian mereka tidak keluar kamar hanya untuk menikmati waktu, seakan dunia milik berdua saja.“Padahal Papa hanya memberiku waktu setahun saja,” lanjutnya, menyelipkan rambut Gladys ke belakang telinga.“Kenapa?” Gladys yang tengah memainkan jarinya di antara kotak-kotak di perut Tyo, bertanya seadanya.“Karena ada yang menahanku di sana.”“Siapa?” Gladys menghentikan gerakan tangannya. Memusatkan perhatian pada wajah yang berbaring di bawahnya.“Anaknya Pak Satrio.”“Idih, siapa? Nggak merasa.” Gladys memajukan bibirnya. Bola matanya diputar.Melihat itu, Tyo gemas. Ia menangkup kedua pipi Gladys dan menarik wajahnya mendekat. Namun, ketukan di pintu membuat w

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   79. DAN ...?

    Ruangan yang seharusnya sejuk itu kini berubah panas. Gerakan-gerakan liar di atas ranjang membuat semua benda terasa ikut bergetar. Bahkan gelas berkaki tinggi di atas nakas membuat airnya seolah akan tumpah.Suara erangan, desahan, dan teriakan-teriakan kecil berpacu dengan deru napas yang memburu.Tubuh keduanya sudah bermandi peluh sejak tadi, tapi belum ada tanda-tanda mereka akan segera mengakhiri perjalanan itu.Tangan Gladys meremas seprei yang sudah tak beraturan. Sesekali menjambak rambut Tyo atau menancapkan kukunya di kulit keras sang pria seiring tubuhnya yang terus menggelinjang. Mulutnya tak pernah sepi. Terus menceracau mengekspresikan perasaannya.Matanya terpejam seiring sensasi indah yang terasa membawanya terbang berpetualang di atas nirwana. Sesekali terbuka, menatap penuh cinta wajah pria yang tengah memberikan keindahan itu.“Tyo…,” desahnya manja saat merasakan tubuhnya terguncang lebih cepat karena ritme gerakan sang pria semakin tinggi. Diremasnya kuat-kuat s

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   78. CERITA TYO

    Tyo menatap Gladys sebentar, sebelum mengalihkan pandangan dan mengembuskan napasnya.“Dulu, aku pernah merasa hidupku sangat hampa, Gladys,” ucap Tyo lirih, memecah keheningan di antara mereka. “Waktu itu, aku bahkan tidak tahu lagi untuk apa aku hidup.”Gladys balik menatap pria itu, mendengarkan dengan saksama setiap kata yang keluar dari mulutnya. Wajah dan ekspresi Tyo yang selalu serius, kini tampak bertambah kadar keseriusannya.“Saat itu perusahaan Papaku sedang terpuruk. Aku tahu betul betapa kerasnya beliau berusaha mempertahankan semuanya. Lalu, ketika Papa bilang ada sesuatu yang bisa aku bantu… aku mengangguk. Tanpa banyak tanya. Tanpa pikir panjang.”Tyo menatap langit yang mulai berwarna keunguan. Suaranya terdengar jernih, tenang, tapi penuh beban.“Beliau ingin aku menyelundup ke rumah seseorang. Pria yang katanya penyebab kejatuhan bisnis kami.”Gladys refleks menahan napas.“Aku mengikuti pelatihan fisik di sebuah agensi yang menelurkan banyak pengawal kredibel. Age

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   77. GEMAS

    Angin sore berembus lembut melewati balkon berdinding kaca yang terbuka sebagian. Tirai putih tipis bergoyang pelan, membiarkan cahaya keemasan menari-nari di lantai kayu. Tyo baru saja selesai menata makanan di meja kecil balkon.Sementara itu, Gladys baru keluar dari kamar mandi dengan masih menggunakan handuk kimono dan rambut basah yang digelung seadanya. Ia menatap sekeliling ruangan, matanya langsung tertumbuk ke atas ranjang. Sesuatu menarik perhatiannya.Di sana terhampar satu blouse berwarna krem pastel. Potongannya elegan, lembut, dan terlihat… sangat sesuai dengan seleranya. Gladys memicingkan mata, lalu menoleh ke arah Tyo yang sedang menuangkan teh.“Tyo,” panggilnya dengan nada curiga, “itu… baju siapa?”Tyo hanya melirik sebentar, lalu kembali sibuk mengisi gelas. “Bajumu.”Gladys mengerutkan kening. “Bajuku? Maksudmu—”“Kenapa? Tidak suka?” sahut Tyo ringan. “Kalau begitu kamu pilih saja sendiri. Ada di lemari.”Tyo menunjuk sisi dinding di mana ada ruangan di baliknya

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   76. MAU LAGI?

    Pintu terbuka. Seorang pelayan wanita berdiri di ambang pintu, membungkukkan badan dengan sopan.“Maaf mengganggu, Tuan Muda. Makanannya sudah siap,” ucapnya pelan, dengan suara nyaris tak terdengar.Tyo mengerutkan keningnya dengan bingung. “Kenapa disiapkan makanan? Aku tidak meminta,” tanyanya, nada suaranya datar tapi terdengar jelas nada heran di baliknya.“Nyonya yang menyuruh, Tuan,” jawab si pelayan tanpa menatap langsung ke arahnya.Alis Tyo terangkat. “Apa Nyonya sudah menunggu di meja makan?”Pelayan itu menggeleng dengan anggukan sopan. “Tidak, Tuan. Nyonya dan Tuan besar sudah pergi keluar sejak pagi. Tuan Muda Bintang juga pergi.”Tyo menarik napas pelan, nyaris tak terdengar. Ada sedikit kelegaan yang perlahan menyelinap dalam dadanya. Setidaknya hari ini ia tak perlu menghadapi tatapan penuh penilaian dari ibunya atau sindiran tajam yang kadang dilemparkan ayahnya tanpa ampun. Gladys bisa beristirahat dulu. Tanpa tekanan. Tanpa harus terus waspada.“Tolong bawakan saja

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status