Share

68. PILIH MANA?

Penulis: Rosemala
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-13 23:24:02

“Suka fotonya?”

Gladys membeku.

Pertanyaan itu terdengar ringan, seolah tidak menyimpan apa pun. Tapi bagi Gladys, suaranya seperti peluru yang ditembakkan tepat ke dadanya. Tanpa luka terbuka, namun menghancurkan dari dalam.

Ia tidak perlu menoleh untuk tahu siapa yang berdiri di belakangnya. Suara itu... terlalu ia kenal.

Tyo.

Gladys tak berbalik, tapi jantungnya berdegup lebih cepat. Napasnya terasa sesak, seperti ada tangan tak kasatmata yang mencekik tenggorokannya. Ia mencoba bicara, tapi suaranya tertelan amarah, getir, dan rasa malu yang menyesakkan.

Ingin rasanya marah. Meneriaki dan menampar wajah pria itu. Tapi untuk apa? Tidak akan mengubah apa pun. Tidak akan menarik kembali semua yang sudah dilakukan Tyo hari ini. Dan yang pasti ia sadar diri, siapa dirinya di sana. Membuat keributan hanya akan menarik perhatian dan menambah malunya.

Dengan napas berat yang ia paksa masuk ke paru-parunya, Gladys menarik diri. “Permisi,” gumamnya datar. Tapi ada getar halus yang tak bisa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Fahriani Bidaria
lama amat sih kak marahnya Gladys...kpn baikan lg SM tyo
goodnovel comment avatar
Lilis Yulaili
dtunggu up nya author....
goodnovel comment avatar
sevenseasof7
semangat KK Thor... ku tunggu lanjutannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   80. KECEMASAN

    “Kamu tahu kenapa aku bertahan sampai dua tahun di rumahmu?” tanya Tyo yang berbaring telentang tanpa penutup dada. Salah satu tangannya dipakai mengganjal kepala, dan satu lagi membelai kepala Gladys yang rebah di dadanya.Mereka baru saja menuntaskan percintaan entah untuk ke berapa kalinya. Rasanya sekali tidak akan cukup. Seharian mereka tidak keluar kamar hanya untuk menikmati waktu, seakan dunia milik berdua saja.“Padahal Papa hanya memberiku waktu setahun saja,” lanjutnya, menyelipkan rambut Gladys ke belakang telinga.“Kenapa?” Gladys yang tengah memainkan jarinya di antara kotak-kotak di perut Tyo, bertanya seadanya.“Karena ada yang menahanku di sana.”“Siapa?” Gladys menghentikan gerakan tangannya. Memusatkan perhatian pada wajah yang berbaring di bawahnya.“Anaknya Pak Satrio.”“Idih, siapa? Nggak merasa.” Gladys memajukan bibirnya. Bola matanya diputar.Melihat itu, Tyo gemas. Ia menangkup kedua pipi Gladys dan menarik wajahnya mendekat. Namun, ketukan di pintu membuat w

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   79. DAN ...?

    Ruangan yang seharusnya sejuk itu kini berubah panas. Gerakan-gerakan liar di atas ranjang membuat semua benda terasa ikut bergetar. Bahkan gelas berkaki tinggi di atas nakas membuat airnya seolah akan tumpah.Suara erangan, desahan, dan teriakan-teriakan kecil berpacu dengan deru napas yang memburu.Tubuh keduanya sudah bermandi peluh sejak tadi, tapi belum ada tanda-tanda mereka akan segera mengakhiri perjalanan itu.Tangan Gladys meremas seprei yang sudah tak beraturan. Sesekali menjambak rambut Tyo atau menancapkan kukunya di kulit keras sang pria seiring tubuhnya yang terus menggelinjang. Mulutnya tak pernah sepi. Terus menceracau mengekspresikan perasaannya.Matanya terpejam seiring sensasi indah yang terasa membawanya terbang berpetualang di atas nirwana. Sesekali terbuka, menatap penuh cinta wajah pria yang tengah memberikan keindahan itu.“Tyo…,” desahnya manja saat merasakan tubuhnya terguncang lebih cepat karena ritme gerakan sang pria semakin tinggi. Diremasnya kuat-kuat s

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   78. CERITA TYO

    Tyo menatap Gladys sebentar, sebelum mengalihkan pandangan dan mengembuskan napasnya.“Dulu, aku pernah merasa hidupku sangat hampa, Gladys,” ucap Tyo lirih, memecah keheningan di antara mereka. “Waktu itu, aku bahkan tidak tahu lagi untuk apa aku hidup.”Gladys balik menatap pria itu, mendengarkan dengan saksama setiap kata yang keluar dari mulutnya. Wajah dan ekspresi Tyo yang selalu serius, kini tampak bertambah kadar keseriusannya.“Saat itu perusahaan Papaku sedang terpuruk. Aku tahu betul betapa kerasnya beliau berusaha mempertahankan semuanya. Lalu, ketika Papa bilang ada sesuatu yang bisa aku bantu… aku mengangguk. Tanpa banyak tanya. Tanpa pikir panjang.”Tyo menatap langit yang mulai berwarna keunguan. Suaranya terdengar jernih, tenang, tapi penuh beban.“Beliau ingin aku menyelundup ke rumah seseorang. Pria yang katanya penyebab kejatuhan bisnis kami.”Gladys refleks menahan napas.“Aku mengikuti pelatihan fisik di sebuah agensi yang menelurkan banyak pengawal kredibel. Age

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   77. GEMAS

    Angin sore berembus lembut melewati balkon berdinding kaca yang terbuka sebagian. Tirai putih tipis bergoyang pelan, membiarkan cahaya keemasan menari-nari di lantai kayu. Tyo baru saja selesai menata makanan di meja kecil balkon.Sementara itu, Gladys baru keluar dari kamar mandi dengan masih menggunakan handuk kimono dan rambut basah yang digelung seadanya. Ia menatap sekeliling ruangan, matanya langsung tertumbuk ke atas ranjang. Sesuatu menarik perhatiannya.Di sana terhampar satu blouse berwarna krem pastel. Potongannya elegan, lembut, dan terlihat… sangat sesuai dengan seleranya. Gladys memicingkan mata, lalu menoleh ke arah Tyo yang sedang menuangkan teh.“Tyo,” panggilnya dengan nada curiga, “itu… baju siapa?”Tyo hanya melirik sebentar, lalu kembali sibuk mengisi gelas. “Bajumu.”Gladys mengerutkan kening. “Bajuku? Maksudmu—”“Kenapa? Tidak suka?” sahut Tyo ringan. “Kalau begitu kamu pilih saja sendiri. Ada di lemari.”Tyo menunjuk sisi dinding di mana ada ruangan di baliknya

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   76. MAU LAGI?

    Pintu terbuka. Seorang pelayan wanita berdiri di ambang pintu, membungkukkan badan dengan sopan.“Maaf mengganggu, Tuan Muda. Makanannya sudah siap,” ucapnya pelan, dengan suara nyaris tak terdengar.Tyo mengerutkan keningnya dengan bingung. “Kenapa disiapkan makanan? Aku tidak meminta,” tanyanya, nada suaranya datar tapi terdengar jelas nada heran di baliknya.“Nyonya yang menyuruh, Tuan,” jawab si pelayan tanpa menatap langsung ke arahnya.Alis Tyo terangkat. “Apa Nyonya sudah menunggu di meja makan?”Pelayan itu menggeleng dengan anggukan sopan. “Tidak, Tuan. Nyonya dan Tuan besar sudah pergi keluar sejak pagi. Tuan Muda Bintang juga pergi.”Tyo menarik napas pelan, nyaris tak terdengar. Ada sedikit kelegaan yang perlahan menyelinap dalam dadanya. Setidaknya hari ini ia tak perlu menghadapi tatapan penuh penilaian dari ibunya atau sindiran tajam yang kadang dilemparkan ayahnya tanpa ampun. Gladys bisa beristirahat dulu. Tanpa tekanan. Tanpa harus terus waspada.“Tolong bawakan saja

  • Kuasa Rahasia Suami Dadakanku   75. WAJAH ASLI?

    Tyo melerai pelukannya perlahan setelah tubuh Gladys mulai tenang. Isak tangisnya telah mereda, meski napasnya masih sedikit tersengal. Tyo menatap wajah wanita itu lekat-lekat, lalu menyelipkan helai rambut yang jatuh ke pipinya ke belakang telinga dengan gerakan lembut. Tangannya kemudian mengusap pelan sisa air mata yang masih membekas di pipi Gladys."Ayo duduk," ucapnya lirih sambil membimbing Gladys ke tepi ranjang.Gladys menuruti, meski gerakannya masih terasa berat dan penuh keraguan."Istirahatlah. Kamu memang terlihat sangat lelah," ujar Tyo, suara dan sorot matanya begitu penuh perhatian.Namun, Gladys menggeleng perlahan. Matanya masih sembap, namun kini menyiratkan kegelisahan yang lebih dalam."Kenapa?" Tyo bertanya lagi, mengernyitkan dahi."Tidurlah dulu. Jangan risaukan apa pun. Aku di sini. Aku tidak akan ke mana-mana."Gladys menatap Tyo beberapa detik, seolah mencari kepastian di balik kata-kata itu. Tapi kemudian dia kembali menggeleng."Aku takut," bisiknya liri

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status