Share

Part 06A

Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu Menyesal

Part 06: Tak Perlu Balas Dendam

"Bukan urusanmu! Lepaskan ... dan biarkan aku pergi!"

Akhirnya Alia membiarkan Meli pergi begitu saja.

Meli dan Ayu beranjak pergi menuju mobil. Ketika mau masuk, kaki Meli, tiba-tiba terpeleset.

"Aw!" ucapnya lirih. Meli menahan sakit sambil memijit kakinya terkilir.

Dia sadar kotak emasnya jatuh menggelinding menuju pagar rumah. Netranya mengikuti kotak emas itu dengan sorot mata membulat.

"Meli," teriak Ayu.

Ayu berlari menghampiri Meli. Dia takut janin yang dikandung Meli terjadi sesuatu di luar dugaan.

"Perutku sakit sekali, Mbak," ucap Meli. Dia menahan sakit sekitar perutnya.

"Kita harus ke dokter," balas Ayu sambil menuntun Meli menuju mobil.

"Ko-kotak emasku menggelinding dekat pagar," ucap Meli terbata.

"Kesehatanmu jauh lebih penting daripada emas itu," balas Ayu.

Mereka berhenti sejenak.

"Emas itu maharku, Mbak. Beratnya lima belas gram. Lumayan buat biaya berobat," ucap Meli.

Ayu bergeming sembari menghela napas.

"Mbak," sapa Meli.

"Iya," jawabnya datar.

"To-tolong ambilkan kotak emasku itu!" ucap Meli penuh harap.

Ayu beranjak menuju kotak emas itu. Dia menunduk mengambil benda yang dimaksud. Ketika akan berdiri, mata Ayu tertuju pada kaki yang ada di hadpaannya. Ayu perlahan berdiri dan melihat siapa yang ada di depannya.

"Ka-kamu siapa?" tanya Ayu terbata. Dia terkejut melihat wanita di depan mata.

Santi bergeming dan melipat kedua tangan kemudian diletakan sejajar dengan dada.

"Santi!" panggil Meli.

Santi mengalihkan netranya ke asal suara itu. Meli bringsut pelan menghampiri Ayu dan Santi.

"Ja-jadi kamu istri pertamanya, Aryo?" tanya Ayu terbata. Tenggorokannya terasa gatal tanpa sebab.

"Iya," jawabnya cuek.

Di pojok teras, Aryo terkejut melihat kedatangan Santi, istri pertamanya. Sementara Alia mengulas senyum, karena rencananya berhasil.

"Santi! Kenapa kamu ada di sini?" tanya Aryo.

Aryo penasaran kenapa Santi mengetahui alamat rumahnya yang baru. Padahal rumah ini dia beli tanpa sepengetahuan Santi.

"Kenapa? Apa salah kalau aku di sini?" jawab Santi cuek. Dia buang muka karena merasa jijik melihat wajah suaminya yang tidak pernah bersyukur.

"Ti-tidak juga, sih. Cuma aku heran saja, rumah ini aku beli diam-diam memakai uang tabunganmu," ucap Aryo keceplosan.

Alia datang menghampiri Aryo dan bergelayut manja di tangan calon suaminya. Santi tidak terbakar api cemburu atas tindakan Alia. 

"Kita harus balas dendam kepada Aryo juga wanita ini," bisik Ayu, tiba-tiba dia mempunyai niat jahat untuk menghancurkan Aryo.

"Buat apa balas dendam, buang-buang tenaga, waktu dan materi. Biarkan saja alam yang memberi pelajaran kepada pelakor seperti Meli juga suami yang menzolimi istri pertamanya dan buah hatinya," seru Santi. Dia mengukir senyum walaupun hatinya terluka.

Kedua bola mata Aryo membulat.

"Siapa yang zolim, Santi?" tanya Aryo. Dadanya mulai bergemuruh.

Bersambung ....

Next?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status