Share

Bab 15

"Kalian mau kemana?" Begitu sampai diujung tangga paling bawah, Lagi-lagi Mama mengganggu momen romantisku.

"Mengantar Ana kedepan." Jawab Mas Rian singkat.

Kami berjalan beriringan menuju pintu.

"Mengantar!" Tanya Mama namun dengan suara yang sedikit keras, lebih seperti bentakan, ah entahlah, bertanya tapi dengan sebuah penekanan.

Kami menghentikan langkah yang memang belum benar-benar keluar pintu.

"Iya ma, Ana akan pergi," Mas Rian menjawab.

Biarkan saja Mama menjadi urusan Mas Rian aku malas meladeninya.

"Sendiri? Benar-benar istri urakan, malam-malam keluyuran sendiri padahal ada suami, dan suami hanya mengantar sampai depan, kasihan sekali kamu Rian dapat istri tidak punya moral." Panjang lebar Mama memberi ceramah, lebih tepatnya cacian.

"Sudah selesai ma? Tanyaku, "bukankah itu baik jika Ana pergi sendiri, artinya Mas Rian ada dirumah tanpa aku, dan Mama bisa melaksanakan aksinya untuk mendekatkan Mas Rian dengan Sarah?" Aku berkata dengan pelan.

"Bagus lah jika kamu sadar di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status