Share

Bab 14

RASA YANG SAMA

🍒🍒🍒

"Ma, itu punya Ana!" Teriak Mas Rian, Baru kali ini aku melihat Mas Rian berani berkata dengan menaikan nada beberapa oktaf, biasanya dirinya akan berbicara dengan lembut.

"Ka-kamu berani membentak Mama?" Mama juga sepertinya shok mendengar perkataan Mas Rian.

Sebenarnya ini belum bisa dibilang membentak.

Hanya karena Mas Rian selalu berbicara lembut setiap harinya, sekalinya berkata sedikit keras sudah terasa seperti membentak.

"Maaf Ma, bukan maksud Rian membentak Mama," Raut bersalah jelas terlihat diwajah Mas Rian.

"Memang wanita mandul itu bukan wanita baik-baik, membawa pengaruh buruk sama kamu!" Mama menatap kearahku.

Selalu seperti itu, apapun yang terjadi aku selalu menjadi kambing hitamnya.

Tidak pernah sekalipun wanita itu menghargaiku, aku memang tidak pernah peduli akan hal itu, dulu aku hanya ingin berbakti, tapi sekarang? entahlah, apakah aku masih kuat bersandiwara atau tidak.

Terlalu sakit jika terus mendapat hinaan seperti ini, ingin rasanya mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status