Kubalas Madu dengan Manisnya Racun

Kubalas Madu dengan Manisnya Racun

By:Β Β May zaΒ Β Ongoing
Language:Β Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
19Chapters
1.3Kviews
Read
Add to library

Share:Β Β 

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Diana Anastasya, perempuan cantik, mandiri, periang, baik hati, dan juga kaya, lelaki manapun tidak akan pernah bisa menolak pesonanya. Bahagianya semakin sempurna saat ia dinikahi oleh Rian Bagaskara, seorang manager diperusahaan milik ayahnya. Namun mahligai bahagia rumah tangganya harus kandas ditengah jalan, saat sang suami membawa istri muda sebagai oleh-oleh perjalanan bisnisnya. Diana tidak akan pernah bisa menerima pengkhianatan suaminya, meskipun ia menerima madunya dirumah, namun ia juga berencana akan memberinya racun setiap hari, sehingga mereka mati secara perlahan. Diana bukan perempuan bar-bar, jadi dia akan bermain secara elegan.

View More
Kubalas Madu dengan Manisnya Racun Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
19 Chapters
Oleh-oleh Suamiku
Terbangun sendiri tanpa suami disisiku bukanlah hal yang asing bagiku, suamiku sering melakukan perjalanan bisnis mewakili ayahku yang sudah ingin pensiun dari perusahaannya.Perusahaan ayah kelak akan menjadi milikku semuanya, karena aku satu-satunya anak dari orang tuaku.Tidak ada yang berbeda dipagi ini, semua berjalan dengan semestinya, berulang kali aku mematut diri didepan cermin, pagi ini suamiku berjanji akan pulang, bahkan dia berkata membawa oleh-oleh untukku.Sebab itu aku harus tampil sempurna didepannya, aku tidak ingin suamiku kecewa dengan penampilanku.Terdengar suara mobil masuk halaman rumah, tanpa melihat aku tau itu mobil suamiku, gegas aku keluar kamar menuju ruang depan bersiap menyambut suami tercintaku.Dan benar saja saat pintu terbuka suamiku dengan gagahnya berdiri didepan pintu, aku yang bersiap menghambur kedalam pelukannya seketika menghentikan langkah meskipun Mas Rian sudah merentangkan tangan bersiap menyambut pelukanku."Sayang kamu tidak rindu, kena
Read more
Permainan Dimulai
"Sudah puas istirahatnya?" Aku bertanya tanpa melihat wanita yang sedang berjalan menuju dapur."Bahkan aku tidak bisa memejamkan mata." Wanita yang paling ku benci itu duduk didepanku. Memperhatikanku yang sedang menyuapkan strawbery kedalam mulut, sambil memainkan gawaiku."Ana!""Hmmmm," aku masih terus fokus dengan gawaiku, tak sedikitpun ingin melirik Sarah."Kenapa kamu tidak mengatakan pada Mas Rian kalau kamu mengenalku?""Apa kamu ingin sendirian melahirkan bayimu yang entah siapa Ayahnya?" Kulirik sekilas wajahnya berubah pucat, namun sedetik kemudian Sarah berusaha menormalkan kembali ekspresinya."Maksudmu apa?""Ckkk," aku berdecak sebal "kamu bisa membodohi semua orang, tapi tidak denganku," tak ingin berlama-lama berhadapan dengan wanita beracun aku segera bangkit ingin melihat Mas Rian apakah sudah bangun atau belum, tidak etis rasanya jika Mas Rian tau sekarang."Sudah bangun Mas?" Begitu masuk kamar aku mendapati Mas Rian keluar dari kamar mandi sedang mengeringkan r
Read more
bab 3
SATU PER SATUπŸ’πŸ’πŸ’Sepekan sudah Sarah numpang tidur ditempatku, selama itu juga aku tidak pernah memberi kehidupan yang nyaman untuk dirinya.Bahkan aku tidak pernah membiarkan Mas Rian menemani malamnya."Pergilah Mas, jangan pernah kembali kekamar ini lagi!" Mas Rian mengurungkan niatnya membuka pintu, sementara aku menarik selimut menutupi tubuhku berbaring membelakangi Mas Rian yang kembali duduk ditepi ranjang."Sayang," aku tau Mas Rian sangat tersiksa sepekan terakhir ini.Aku tidak pernah membiarkan Mas Rian menyentuhku, namun juga tidak memberi kesempatan untuknya merajut seteguk madu bersama racunnya.Kejam! iya, memang itu rencanaku, mereka harus merasakan apa itu sakit.πŸ’πŸ’πŸ’"Dek," Mas Rian menghampiriku yang sedang berada ditaman belakang.Seperti ada hal penting yang ingin dia sampaikan, terlihat dari raut mukanya yang tidak bersahabat."Ada apa?" Aku duduk di kursi taman, Mas Rian mengikuti duduk disampingku terhalang meja."Ada apa?" Ku ulangi pertanyaan saat Mas
Read more
bab 4
DIJEBAK PELAKORπŸ’πŸ’πŸ’RIANπŸ’πŸ’πŸ’Malam itu hujan gerimis, setelah mengerjakan semua pekerjaan kantor diri ini berniat langsung pulang, bertemu istri tercinta yang pasti sedang gelisah menungguku.Namun saat diri ini hendak membuka pintu mobil, terdengar gawaiku berdering, aku lihat ternyata Mama menelpon,[Rian, Mama tunggu kamu di kafe xxx, sekarang!] tanpa basa-basi Mama memintaku menyusul kekafe yang telah ditentukan."Rian baru keluar kantor Ma,, mau pulang dulu sekalian ajak Ana."[Tidak perlu, cukup kamu sendiri saja, dan jangan pulang dulu, kelamaan!]Dari sinilah awal kehancuran hubunganku dengan Ana, istri cantikku.Ternyata Mama ingin mengenalkanku dengan seorang wanita anak teman Mama.Setelah sedikit basa-basi Mama meninggalkanku berdua dengan Sarah.Entah bagaimana ceritanya saat aku bangun aku sudah tidak mengenakan sehelai benangpun, apakah Sarah menjebakku bahkan aku tidak ingat apapun yang terjadi.Aku lihat perempuan itu menangis diujung ranjang, menutup tubuhnya d
Read more
Bab 5
BUNDAKU SEGALAKUπŸ’πŸ’πŸ’DianaπŸ’πŸ’πŸ’Saat hendak mengambil air minum tanpa sengaja aku mendengar perbincangan antara Sarah dan juga Mas Rian, jiwa kepoku meronta- ronta, ada hal menarik yang sayang jika harus dilewatkan.Aku urungkan niat untuk mengambil minum, melihat dari jarak aman, namun masih bisa mencuri dengar apa yang sedang mereka bicarakan.Kekecewaanku terhadap Mas Rian sedikit memudar setelah tau perkara yang sebenarnya. Bahkan aku sempat berfikir Mas Rian dijebak sarah sehingga terpaksa menikahinya.Sepertinya Sarah hendak berlalu aku gegas pergi menuju kulkas agar tidak ketahuan sedang menguping."Sayang," Mas Rian menghampiriku yang sedang duduk di kursi dekat dapur."Hmmm," meskipun aku tau aku masih jadi ratu dihati Mas Rian, namun tidak bisa aku pungkiri, aku cemburu saat melihat dirinya bersama perempuan lain.Jujur saja aku masih begitu mencintai lelaki yang lima tahun lalu mengucap janji suci didepan Ayahku, namun juga kecewa karena tidak pernah berterus terang pe
Read more
Bab 6
TENTANG AYAHπŸ’πŸ’πŸ’Banyak sekali yang ingin aku tanyakan pada Bunda, terutama darimana beliau mengetahui semua yang terjadi.Aku paham betul siapa Bundaku, dirinya pasti tidak akan pernah memaafkan sebuah pengkhianatan, tapi sekarang justru Bunda bersikap sangat tenang didepan menantu dan besannya.Mungkinkah Bunda juga tahu jika Mas Rian hanya dijebak Sarah.Nanti aku tanyakan, sebaiknya aku memberi makan cacing yang sedang berdisko ria didalam perutku."Bunda masak?" tanyaku pada Bunda yang masih setia menungguku beranjak dari zona nyaman."Tidak sayang, Bunda tadi pesan via online, mau makan sekarang? nanti Bunda panaskan lagi.""Boleh Bund."Aku segera beranjak kekamar mandi sekedar mencuci muka agar terlihat lebih segar, sedangkan bunda berlalu menuju dapur.πŸ’πŸ’πŸ’"Bund," panggilku pada Bunda yang sedang asyik dengan gawainya.Saat ini kami sedang berada di ruang tengah, memilih santai sejenak sebelum melanjutkan petualangan mencari kesenangan."Ada apa sayang?" tanyanya, ia me
Read more
bab 7
HASUTAN MAMA FATMAπŸ’πŸ’πŸ’"Rian telpon,"Bunda berkata sambil mengoles bibir dengan pewarna khusus, tanpa menoleh kearahku."Apa ada hal penting?"Aku duduk ditepi ranjang menunggu Bunda selesai merias diri."Tidak, hanya menanyakan kita sedang ada dimana, mungkin dia merindukanmu," kata Bunda sambil terkekeh, Bunda bukan hanya sekedar sosok Ibu bagiku, bersamanya juga terkadang berasa seperti bersama sahabat."Sini Bunda bantu make over." Bunda mendekat kearahku, menarik tanganku untuk duduk dimeja rias."Tidak usah, Ana bisa sendiri," Tolakku, jika Bunda yang beraksi sudah pasti penampilanku seperti ondel-ondel.Aku tidak suka make up berlebihan, aku lebih suka yang sederhana dengan polesan sedikit bedak juga lipe ice agar tidak terlihat pucat.Berbeda dengan Bunda yang masih suka memakai segala jenis make up, katanya supaya ayah betah memandang.Padahal apapun keadaan Bunda akan selalu terlihat cantik dimata Ayah."Mau kemana?" Bunda bertanya saat aku sudah selesai dengan ritualku.
Read more
Bab 8
"Hanya sedang memastikan sesuatu". Kata Rian sambil terus berlalu menaiki anak tangga menuju kamarnya."Maksud kamu apa Ri?" Tanya Mama berteriak karena Rian sudah hampir sampai diujung tangga.Bahkan Rian bersikap pura-pura tidak mendengarnya, ia meneruskan langkahnya membuka pintu kamar dan merebahkan diri diranjang yang menjadi saksi bisu cintanya denga Ana.πŸ’πŸ’πŸ’"Sarah, kamu lakukan sesuatu dong biar Rian mau tidur denganmu!" Perintah Fatma kepada menantunya.Fatma merasa Rian sangat dikuasai oleh Ana, dan dirinya tidak bisa terima."Aku juga tidak tahu harus melakukan apa ma, aku sudah pernah menggodanya bahkan sampai memintanya secara terang-terangan, tapi Mas Rian tetap menolakku.""Bagaimana bisa seperti itu, ini tidak bisa dibiarkan, mama harus bertindak!" Setelah mengatakan itu Fatma gegas menyusul Rian kekamarnya.Tok tok tok.Fatma mengetuk pintu kamar Rian dengan keras, namun beberapa kali ketukan tidak juga dibuka."Siapa yang mengijinkan Mama menaiki lantai atas?" An
Read more
Bab 9
RENCANA SARAHπŸ’πŸ’πŸ’"Ma-Mama tahu?" Tergagap aku bertanya kepada wanita yang melahirkanku.Susah payah aku menyembunyikan kehamilanku, bahkan aku berniat menggugurkan kandunganku jika tidak menemukan orang yang mau mengakui anakku.Jujur saja aku sendiri bahkan tidak tahu benih siapa yang tumbuh dirahimku."ckkk," Mama berdecak, "Memangnya apa yang bisa kamu sembunyikan dari Mama?"Benar kata Mama, apapun yang aku lakukan Mama selalu mengetahuinya.Yang aku heran kenapa Mama tidak marah mengetahui kelakuanku yang diluar nalar, ah aku lupa, aku dan Mama kan memang satu frekuensi."Sudah jangan dibahas!" kata Mama lagi sebelum aku menimpali kata-kata Mama. "Tugas kamu hanya melakukan rencana Mama."'Rencana? ah pasti rencana licik lagi,' aku bermonolog dalam hati.Kan memang hanya menipu orang keahlian Mama yang menurun padaku."Apa yang harus aku lakukan?" Terlihat Mama tersenyum licik.πŸ’πŸ’πŸ’Aku memang berhasil menjebak Mas Rian hingga dirinya mau menikahiku, tapi sayang perusahaan
Read more
Bab 10
KEBODOHAN SARAHπŸ’πŸ’πŸ’POV DIANAπŸ’πŸ’πŸ’"Ada ap........ A-Ana?" mengapa Sarah seterkejut itu melihatku berada didepan kamarnya, dia pikir aku hantu."Hay, sedang sibuk?" Tanyaku santai, tanpa permisi aku masuk kedalam kamar yang Sarah tempati."Kenapa kamu main masuk, tanpa permisi?" tanyanya ketus, aku sih tidak peduli. Apapun yang dia katakan dan juga rasakan, aku sudah hilang respect.Dulu aku begitu peduli dengannya, Apapun yang aku miliki sarah pasti menginginkan juga, jadi setiap aku membeli sesuatu aku membeli dua, untukku dan dirinya, aku kira itu cukup untuk menjadikannya sahabat baik, ternyata aku tertipu, Sarah menginginkan milikku yang lain juga yang tidak bisa dibeli ditoko apapun. Sarah berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja, entah apa pekerjaan Ibunya, sedangkan Ayahnya dari lahir dia tidak pernah tau keberadaannya, atau mungkin memang nasibnya sama seperti bayi yang dia kandung, entah siapa Ayahnya.Harusnya Sarah bisa belajar dari kesalahan yang Ibunya lakukan,
Read more
DMCA.com Protection Status