Share

kucing sialan

"Laris?" tanya Mas Ahmad begitu aku sampai di kamar. Dia tersenyum kalau membiarkan ku duduk di sampingnya.

"Alhamdulillah. Setidaknya aku bisa membeli bahan lagi untuk jualan besok. Hari ini belum terlihat hasilnya tetap insya Allah besok pasti bisa lebih banyak lagi. Hanya sisa 5000, boleh aku tabung?" tanyaku.

Mas Ahmad tersenyum lalu meraih tanganku dan mengusapnya.

"Itu hasil dari pekerjaanmu dan gunakan apapun sesuai dengan keinginan. Asal, kamu tidak punya rasa sombong dan juga tidak boleh berbangga diri meskipun sudah mencari uang sendiri."

"Insyaallah, Mas. Ingatkan Nina kalau lupa, ya?" ucapku.

Aku mengambil toples bekas sosis yang aku simpan di dalam lemari lalu aku masukkan uang itu ke dalamnya. Uang 5000 pertama yang menjadi awal aku berjualan Sempol dan berniat akan mulai berusaha untuk bisa bangkit dengan kaki sendiri dan berusaha untuk membantu Mas Ahmad mencari nafkah.

"Mas udah makan?" tanyaku.

"Udah, sempolan bikinan kamu enak banget. Tadi Mas habiskan sama ibu," u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status