Share

Bab 22

"Ka Arga ... Kumohon dengarkan a ...."

"Diam. Jangan pernah mengikutiku!" bentakku sambil berjalan menuju mobil kemudian menutup pintunya dan tidak memedulikan Luna yang masih mematung di sini.

Amarahku belum bisa kuredam. Aku takut kalap dan main hakim sendiri. Tatapanku penuh amarah melihatnya berdiri di sana. Aku meninggalkannya sendiri dan berlalu dengan mobilku. Aku benar-benar ingin sendiri dulu - tak kuat menahan gemuruh di dada ini yang kian membuncah. Dan lelaki itu hanya tersenyum puas melihat kami.

Aku tak pernah menyangka Luna bisa berbuat seperti itu. Benar kata Rita dan Eka, aku memang lelaki bodoh yang bisa ditipu dengan diam dan keluguan Luna. Sikap anggun dan tenangnya menutupi keburukannya. Bisa-bisanya aku diperdaya olehnya dengan mudah. Aku memang buta dan bodoh.

Kenapa aku terlalu mudah memercayai Luna?

Pikiranku terus menerawang kejadian sebelumnya. Masih membekas di ingatanku tentang foto mereka. Saat Luna menikmati juga pelukan itu. Sungguh menjijikkan!

Aku mu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
true Bcv8637
Bodohjjhhbsmkd
goodnovel comment avatar
true Bcv8637
Babi banyak cakap
goodnovel comment avatar
true Bcv8637
Babi bank cakap
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status