Share

Kabar dari Edwin

"Baiklah. Tapi nanti kamu tak boleh belanja tas dulu dalam setahun ke depan!" Aku mengajukan syarat padanya.

"What? Setahun? Bisa-bisa aku lumutan nggak beli tas!" katanya.

"Terserah kamu mau atau nggak. Kalau mau, segera ku bayar sesampainya aku di kantor."

Ia berpikir dan memutar bola matanya.

"Yah, ayo berangkat! Nanti Faiz kesiangan, Yah!" Faiz menarik lenganku. Ia datang menghampiriku.

"Iya, sebentar ya, Sayang!" Aku menoleh pada Cynthia dan memberikan tanganku padanya. Ia pun mencium tanganku.

"Iya, Mas. Aku setuju!" katanya dengan bibir mengerucut.

"Baiklah. Akan segera kubayar nanti di kantor ya!" sahutku sembari mengacak rambutnya.

"Oke, Mas." Ia tersenyum, walau terpaksa.

"Ayo, Yah." Faiz menarikku lagi setelah ia mencium tangan ibu sambungnya. Kami pun pergi meninggalkan rumah untuk segera ke sekolah Faiz terlebih dulu.

Sesampainya di sekolah, ia melarangku turun. Katanya biar ia masuk sendiri saja. Aku manut dan melihatnya keluar dari mobil. Namun, aku tetap turun dan memp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status