Share

Bab 144 Pemikiran Picik

Author: Dhesu Nurill
last update Last Updated: 2023-10-05 21:06:31

Tiba-tiba saja Lusi menyeringai tajam. Dia menatap pria itu dengan tajam pula. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh sang wanita, tetapi Raka merasakan ada sesuatu yang akan terjadi kepadanya. Dia ingin bertanya kenapa Lusi bersikap seperti itu tetapi tentu saja tidak ada keberanian untuk melontarkannya.

Sebab Raka tahu jika dia banyak bertanya dan juga banyak protes, maka pria itu tidak akan mendapatkan apa pun dari Lusi.

"Bagaimana, Lus? Apakah kamu bisa memberikan aku pinjaman 200 juta? Aku janji akan mengembalikannya dengan cara apa pun. Kamu tenang saja, kali ini aku tidak akan mengingkarinya," ucap Raka berusaha untuk meyakinkan Lusi.

"Mengingkari janji? Jadi, ternyata kamu sudah mengaku kalau selama ini kamu mengingkari janji kepadaku, Mas?" tanya Lusi lagi-lagi wanita itu pasti menyindir tentang kelakuan Raka yang sudah menduakan sang wanita.

Raka ingin sekali memberikan protes kepada Lusi, agar wanita itu tidak terus-terusan memojokkannya dan menyalahkannya. Ya, Raka akui
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 145 Rencana Licik

    Sesudah Ashar, Pak Bara pun datang membawa semua peralatan yang dibutuhkan oleh Lusi. Bahkan dia juga membawa laptop untuk mengetik semua yang akan dijadikan perjanjian oleh wanita itu. Sebenarnya, Pak Bara juga tidak mengerti apa yang sedang direncanakan oleh Lusi. Tetapi lagi-lagi dia hanya bisa menuruti kemauan Lusi, sebab dirinya hanyalah sebagai seorang pengacara yang berusaha mengabulkan permintaan Lusi, sesuai hukum yang berlaku di Indonesia. Lusi menyambut kedatangan Pak Bara dengan semangat, karena itu artinya sebentar lagi rencana yang sangat apik akan dibuat oleh wanita itu. Tanpa berlama-lama lagi, mereka berdua langsung berbicara serius. Di sini, Maura tidak diperbolehkan masuk karena tidak mau sampai gadis itu mengetahui apa yang sedang direncanakan terhadap Raka. Walaupun ada darah yang sama mengalir dari kedua wanita itu, tetap saja Maura juga lahir dari seorang Ibu yang serakah dan jahat. Jadi, ini mengantisipasi agar Maura tidak membuat rencana jahat untuk dirinya

    Last Updated : 2023-10-06
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 146 Misi Balas Dendam

    "Bagaimana kalau misalkan Raka tidak setuju dan memberontak, Nak Lusi?" Pak Bara menanyakan itu karena dia yakin, Raka pasti mengajukan protes sebab sebelumnya Raka adalah Bos di semua usaha milik Lusi. Tetapi tiba-tiba menjadi turun derajat sebagai anak buah Lusi. Pasti banyak yang mengejek Raka dan menjadikan pria itu sebagai bahan olok-olok.Lusi tersenyum penuh kemenangan. "Tentu saja aku tahu, pasti Mas Raka akan protes. Tetapi kalau dia protes, maka aku akan menagih uang yang dia pinjam. Kalau Mas Raka tidak mau mengikuti semua perjanjian ini, tentu saja dia akan dipenjara lagi, Pak. Itulah yang kumaksud. Jika dia tidak mendapat hukuman dariku, maka dia harus mendapat hukuman legal dari pemerintah," ungkap Lusi kepada Pak Bara. "Apakah itu tidak akan mencelakakan dirimu di kemudian hari?" tanya Pak Bara. Dia takut jika apa yang dilakukan Lusi sekarang malah membuat wanita itu sengsara di kemudian hari. Karena bagaimanapun dendam tidak akan pernah berakhir bahagia. Pasti ada s

    Last Updated : 2023-10-07
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 147 Penyesalan

    "Sudahlah, Bu. Jangan terus-terusan menyalahkan Lusi. Lagian, memang Ibu di sini yang salah. Harusnya Ibu tuh tidak perlu foya-foya sampai meminjam kepada rentenir. Kalau memang uang yang diberikan kurang, Ibu bilang kepadaku. Nanti aku akan berikan lebih. Bukan cara seperti ini. Sekarang apa? Akhirnya Ibu dipenjarakan dan kita juga tersiksa sendiri," papar Raka. Memang pada kenyataannya seperti itu. Jangan sampai ibunya menyalahkan Lusi. Pria itu juga tidak berniat untuk memberitahu kalau uang yang akan didapatkannya itu dari Lusi. Kalau sampai mengetahui, maka wanita paruh baya itu pasti akan menolaknya, mengingat jika Bu Sinta itu sekarang semakin kesal kepada Lusi dan berniat untuk menjatuhkan mantan istrinya. "Kenapa kamu malah menyalahkan Ibu, sih? Selama ini Ibu itu berjuang untuk menyekolahkan kamu, biar kamu itu bisa bekerja dengan baik dan akhirnya mendapatkan istri yang lebih kaya dari kamu juga, kan? Jadi, sewajarnya kalau Ibu meminta kehidupan nyaman kepadamu, bukan mal

    Last Updated : 2023-10-08
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 148 Rasa Ingin Tahu Devan

    "Oh, ya. Tunggu dulu! Bisakah aku bertanya sesuatu kepadamu?" tanya Devan. Dia benar-benar tidak bisa menunda lagi rasa penasarannya. Kalau misalkan menunggu sampai bertemu berdua, takutnya Lusi akan tahu dan berakibat fatal lagi. Lusi bisa saja berpikiran buruk kepada Devan. Jadi, dia akan bertanya langsung tentang siapa Maura sebenarnya."Iya, Mas. Apa yang ingin kamu tanyakan?" Maura begitu antusias karena mendapat pertanyaan dari Devan. Jarang sekali Devan bertanya perihal masalah pribadi, tetapi gadis itu tidak tahu bahwa dia sudah membuka kesempatan orang lain untuk mencari tahu tentang masa lalunya yang pahit. Detik-detik di mana gadis itu mau tidak mau akhirnya menceritakan siapa sebenarnya dirinya. Ketakutan yang sebelumnya tidak pernah ada pun tiba-tiba saja menyeruak, sebab Devan ingin tahu asal usul dari Maura. "Kalau boleh tahu, kamu siapanya Lusi, ya?" Gadis itu langsung tertegun. Senyuman yang sebelumnya terpancar pun memudar begitu saja. Dia benar-benar kaget kare

    Last Updated : 2023-10-08
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 149 Hampir Menyerah

    "Syukurlah kalau misalkan memang kamu diperlakukan baik oleh Lusi. Karena aku tahu Lusi orang yang sangat baik, tulus dan juga penyayang. Tetapi karena pengkhianatan suaminya, Lusi jadi bersikap keras dan juga tidak mudah percaya kepada orang lain. Aku juga harap kamu bisa menjaga kepercayaannya karena kalau tidak, kamu akan bernasib sama seperti Mila dan Raka." Tubuh Maura menegang di tempat setelah mendengar perkataan dari Devan. Pria itu seolah-olah memberikan sang gadis peringatan agar Maura tidak melakukan kesalahan. Dia jadi merasa tersindir sebab gadis itu punya rencana khusus untuk mendekati Devan lewat Lusi.Maura sampai meneguk saliva dengan susah payah, mengingat kalau dia juga sudah punya niat yang buruk kepada Lusi. Namun demikian, dia tidak bisa mengendalikan perasaan ini. Mungkin terdengar mustahil karena Maura langsung jatuh cinta pada pandangan pertama, tetapi karena kurangnya kasih sayang seorang Ayah membuat Maura tidak punya filter, tidak menemukan cinta pertamany

    Last Updated : 2023-10-11
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 150 Aturan untuk Maura

    Keesokannya pagi-pagi sekali Maura dan Lusi berangkat ke sebuah SMA ternama yang berada di kota itu. Lusi tidak akan pernah tanggung-tanggung menyekolahkan adiknya. Karena bagaimanapun Muara punya hak yang sama dengan dirinya atas harta Darma.Namun demikian, wanita itu masih berusaha untuk menutupi identitasnya sampai waktunya tiba. Jika Maura benar-benar menjadi seorang gadis yang baik sesuai dengan aturan yang dia buat, maka Lusi akan mengatakan tentang siapa dirinya yang sebenarnya. Tetapi jika Maura berakhir seperti Mila, maka Lusi memilih untuk menutupi segalanya agar Maura tidak sedikit pun mengganggu kehidupan Lusi kelak. Setelah mendaftarkan Maura dan mendapat kelas, gadis itu memilih untuk segera pergi lagi bersama Lusi. Mereka harus mempersiapkan segalanya untuk besok dan hari ini jadwalnya hanya untuk pendaftaran saja. Maura begitu senang dan takjub melihat bangunan yang megah di sini. Memang berbeda jika sekolahnya berada di pusat kota, jauh sekali dengan sekolahnya yan

    Last Updated : 2023-10-11
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 151 Lima Syarat untuk 200 Juta

    "Kenapa kamu mau membukakan pintu untuk Pak Bara sementara tidak untukku?" tanya Raka saat dia sudah sampai rumah Lusi. Untunglah Pak Bara cepat datang, kalau tidak mungkin dia akan berlama-lama di luar gerbang dan menjadi tontonan para tetangga. Lusi seolah tidak menghiraukan pertanyaan Raka dan memilih untuk mempersilakan keduanya masuk. Raka merasa kesal. Tetapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau misalkan dia berdebat dengan Lusi, pada akhirnya pria itu tidak akan mendapatkan uang sepeserpun dari mantan istrinya. Mereka pun duduk bertiga. Sebelumnya Lusi menyuruh Maura untuk tidak masuk ke ruang tamu, ini dikarenakan Raka tidak boleh tahu kalau Maura ada di sini. Raka juga tidak tahu jika Maura adalah adiknya Mila. Ini akan memperkecil kemungkinan Maura dan Raka bekerja sama untuk menghancurkannya suatu hari nanti. Bisa saja Raka menghasut Maura dan menyuruh adik Mila itu untuk membantu menyatukannya dengan Raka. Mengingat mantan suami Lusi ingin kembali kepadanya. Suas

    Last Updated : 2023-10-12
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 152 Keputusan Raka

    "Akhirnya Ibu bebas juga," ucap Bu Sinta sesaat keluar dari penjara.Dia sampai memejamkan mata dan menghirup udara begitu banyak. Ini adalah kebebasan yang sempurna. Untung saja dia tidak berlama-lama di kantor polisi, kalau tidak mungkin Bu Sinta akan menjadi sasaran empuk untuk dijadikan samsak oleh narapidana lain. Karena memang seperti itulah dunia narapidana. Mereka akan saling menyakiti, apalagi jika ada kedatangan narapidana baru. Pasti menjadi sasaran empuk untuk dibully dan dipermainkan. Tetapi untunglah Bu Sinta hanya beberapa hari di sana. Jadi, dia merasa bebas dan tidak mau terulang lagi masuk ke bui. Namun demikian, tampaknya kebebasan Bu Sinta sama sekali tidak membuat Raka senang. Sedari dia menyerahkan uang 200 juta kepada rentenir dan pembebasan ibunya, pria itu malah terdiam dengan ekspresi yang begitu sedih dan frustrasi. Melihat itu Bu Sinta tentu saja keheranan. Harusnya Raka senang karena ibunya bisa bebas, tetapi pria itu malah memperlihatkan kesedihan dan

    Last Updated : 2023-10-13

Latest chapter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 587 Kamu Siapa?

    "Nggak ada! Nggak ada alasan apa pun. Kamu salah, harusnya kamu lihat dulu siapa yang datang. Kalau memang maling bisa kan langsung mukul tanpa tiba-tiba saja mengeroyok orang? Kamu pakai sapu, aku tangan kosong. Pokoknya aku nggak mau tahu, ya. Hari ini juga kita ke kantor polisi!" seru Maura. Dia tidak akan kalah begitu saja. "Aduh, jangan dong, Mbak. Nanti gimana dengan keluarga saya di kampung? Kalau saya di penjara, siapa yang akan mencari nafkah?""Lah, bukan urusanku! Itu tanggung jawab sendiri, ngapain kamu mukul orang sembarangan?" ujar Maura, masih bersikukuh kalau dirinya ingin semua ini dipermasalahkan ke jalur hukum. "Atau gini aja deh, Mbak. Gimana kalau sebagai gantinya aku akan melakukan apanpun yang Mbak suruh," ucap Imel membuat Mila terkesiap, sementara Maura terlihat kaget. Tidak menyangka kalau gadis ini bisa mengatakan hal seperti itu."Nggak ada, nggak ada. Ah, Maura! Dia itu kerja sama aku dan mulai hari ini Imel akan menjadi asistenku juga tinggal di sini."

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 586 Salah Tangkap

    Melihat pemandangan di depan mata, Mila semakin puas. Dia membiarkan kejadian itu terjad,i malah dengan gampangnya merekam semua itu. Anggap saja ini balas dendam atas rasa sakit yang diberikan Maura karena ucapannya kemarin.Adiknya ini tidak tahu diri. Sudah untung ditampung di sini, tetapi malah melakukan hal seperti itu. Mila rasa merekrut Imel menjadi asistennya itu tidak ada salahnya, malah menguntungkan seperti ini."Berhentikan! Aku Maura. Kalau kamu tidak berhenti aku laporkan kemu ke polisi!" teriak Maura menggema di ruangan itu, membuat Imel langsung menghentikan pukulannya. Sang gadis mundur beberapa langkah dan membuka mata, betapa terkejutnya dia melihat kalau yang di depannya itu adalah Maura. Sang wanita meringis kesakitan. Beberapa kali mengusap tangan dan punggungnya yang barusan dipukul oleh Imel. "Aduh sakit banget," gumam Maura, kesakitan. Wanita itu berdiri dan menatap Imel dengan tajam, sementara sang gadis ketakutan. Dia benar-benar pemikiran tentang maling

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 585 Maling!

    Tak lama kemudian, taksi itu pun sampai di depan rumah Mila. Wanita itu mengernyitkan dahi karena melihat kalau gerbang rumah Mila terbuka. Artinya ada orang yang datang. Setelah membayar argo taksi, wanita itu tidak langsung masuk. Dia menebak terlebih dahulu siapa yang kira-kira masuk ke rumah ini. "Apa mungkin Mas Raka, ya? Atau memang Kak Mila yang udah pulang?" gumam wanita itu.Dia tidak bisa langsung masuk begitu saja tanpa menaruh kecurigaan. Zaman sekarang pasti banyak maling yang akan menggasak rumah kosong. Jadi, dia akan berusaha untuk tenang dulu dan mengendap-endap. Siapa tahu memang ada maling yang masuk. Lagi pula Mila tidak memberitahunya di telepon, begitu pikir sang wanita. Padahal Mila melakukan itu karena berpikir kalau adiknya tidak berguna. Untuk apa juga memberitahunya? Wanita itu tidak akan peduli lagi kepadanya.Maura mengendap-endap masuk ke pekarangan rumah Mila. Dia melihat sekitar, tidak ada mobil. Tentu saja karena mobil Mila masih di bengkel, tapi Mau

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 584 Hanya Kesepian

    "Oke, kita lihat saja siapa yang bisa menang. Kamu pikir Bu Winda akan begitu saja menyerahkan jabatan yang penting padamu? Sementara kelakuan kamu saja seperti ini," ungkap Kiara berani mengatakan kalau Maura tidak punya kesempatan untuk menjadi lebih baik dari sekarang. Wanita itu mengeratkan kedua tangan dan berusaha untuk tenang walaupun hatinya sudah panas. Kalau ini bukan supermarket, mungkin wanita itu akan berani melakukan sesuatu yang buruk kepada Kiara. Maura tidak mau lagi menjadi wanita lemah dan menerima apa saja yang dilakukan oleh orang-orang lain kepadanya. Dia akan melawan jika itu menurutnya bisa merugikan."Baiklah, kita lihat saja. Aku juga tidak akan diam. Kalau perlu aku akan laporkan kejadian ini pada Mbak Winda. Sekarang aku permisi."Wanita itu pergi dan sama sekali tidak memberikan sopan santun yang baik. Kiara hanya terkekeh samar dan menggelengkan kepala."Anak zaman sekarang memang beda, tidak punya sopan santun. Bahkan pamitan pun dilakukan tidak benar.

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 583 Siapa yang Menang?

    "Sudah jangan lihat-lihat seperti ini. Kamu pasti berkhayal ingin bekerja di tempat ini, kan?" cetus Kiara, seolah membaca pikiran Maura, membuat wanita itu langsung terkesiap dengan mata sinis.'Wanita ini pasti belum berpasangan. Mulutnya saja pedas seperti ini,' gumam Maura dalam hati."Sok tahu!" seru Maura.Kiara tampak santai dan terduduk di depan meja kebesarannya. Dia melipat tangan di depan dada sembari menggoyangkan kaki, menatap penampilan wanita ini yang sebenarnya terlihat polos layaknya seorang anak SMA. Tetapi sikap dan mulutnya itu benar-benar di luar dugaan, sepertinya tidak mendapatkan ajaran baik tentang sopan santun dan tata krama. "Kamu itu diajarin tata krama nggak, sih?"Pertanyaan itu berhasil membuat Maura menoleh dengan wajah kesal. Wanita ini tidak punya sopan santun juga karena bertanya demikian kepada orang baru. "Kalau mau bertanya itu coba tanyakan pada diri sendiri, ngapain bertanya seperti itu kepada orang yang baru dikenal?" ucap Maura dengan kesal,

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 582 Dicegat

    Waktu sudah menunjukkan sore hari, sekarang Mauta bisa pulang. Dia meregangkan seluruh badannya sebelum keluar dari loker karyawan. Semua orang melihat bagaimana tingkah Maura. Tetapi wanita itu sama sekali tidak peduli, Yang penting sekarang bisa pulang dari sini.Nanti kalau ketemu dengan Winda dia minta untuk dipindahkan saja di bagian lain yang kira-kira tidak terlalu capek seperti sekarang. Menyusun barang dan mengecek stok itu benar-benar memuakkan. Dia harus bolak-balik mengecek bagian-bagian di setiap rak agar memastikan barangnya tersusun rapi, apalagi kalau melihat tanggal kadaluarsa, ini akan memperlambat kerjanya. Kiara yang dari tadi memang sudah mengamati Maura pun tidak akan membiarkan wanita itu pergi begitu saja. Dia harus memastikan dulu apa yang diinginkan oleh Maura sampai berlaku tidak baik di hari pertama kerja. Kalau perlu dia akan merekam semua percakapannya dan langsung memberikan kepada bosnya."Kamu tidak boleh pulang dulu," ucap Kiara tiba-tiba membuat kar

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 581 Tak Karuan Rasa

    Hari ini Lusi benar-benar senang. Semua teman barunya itu begitu welcome menerimanya sebagai karyawan baru, meskipun usianya lebih tua dari mereka. Tetapi tidak ada yang membanding-bandingkan atau bersikap buruk. Tentu saja Lusi tidak tahu semua ini adalah settingan dari David. Entah bagaimana kalau sang wanita tahu jika semua ini adalah akal-akalan David, apakah akan menerima atau malah mengucapkan terima kasih kepada pria itu? Saat istirahat tiba, wanita itu pun memilih untuk menelepon anaknya. Bertanya apakah Alia sudah makan dan lain sebagainya. Untunglah anak itu tidak rewel dan nurut kepada Adiba. Dia benar-benar merasa 𝚝𝚎𝚛𝚋𝚊𝚗𝚝𝚞. Ketika sedang seperti ini, tiba-tiba saja wanita itu teringat dengan masa lalunya. Lusu jadi bertanya-tanya, mungkinkah Raka sedang mencarinya atau pria itu memilih untuk fokus kepada dirinya sendiri dan sedang menjalani hidup tanpa memikirkan Alia?Lusi langsung menggelengkan kepala. Dia berusaha mengusir semua itu."Nggak! Aku tidak boleh me

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 580 Jika Jadi Ibu Tiri

    "Kalau kamu tanya apakah aku siap atau belum jika kamu hamil, jawabannya belum. "Seketika Winda langsung tersentak. Tampak kekecewaan begitu jelas di mata wanita itu. "Kamu tahu? Aku masih dipusingkan dengan masalah Mila dan juga Alia. Kalau kamu hamil dalam situasi seperti ini, aku malah takut akan mengecohkan semuanya atau yang lebih parahnya aku tak acuh kepadamu. Tapi kalau misalkan kamu sudah terlanjur hamil, aku akan menerimanya dengan tangan terbuka. Bagaimanapun itu adalah anakku. Tapi, aku harap pengertianmu. Untuk sekarang jangan dulu berpikiran untuk hamil, ya? Aku harus membereskan dulu masalah ini. Kalau Mila sudah lahiran, aku akan berusaha untuk mendapatkan hak asuh anak lalu meninggalkannya," ungkap Raka dengan serius, membuat Winda yang sebelumnya murung tiba-tiba saja semringah. Awalnya terlihat terkejut, tetapi juga ada kebahagiaan di sorot matanya. Itu artinya dia masih punya kesempatan emas untuk mendapatkan keluarga yang utuh tanpa embel-embel menjadi istri ke

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 579 Bagimana Kalau Aku Hamil?

    Kali ini Raka cukup lama sekali diam dibandingkan dengan pertanyaan sebelumnya. Winda sudah mulai takut kalau apa yang ditanyakan itu membuat Raka murka. Dia tidak mau ada pertengkaran di hari bulan madunya, berharap kalau Raka bisa mengabulkan semua permintaannya. Termasuk pertanyaan yang diucapkan oleh Winda barusan. Sebab selama berhari-hari bulan madu dengan Raka, pria itu lebih banyak diam dan melamun. Ini membuat sang wanita merasa kalau bulan madunya ini hanya berjalan apa adanya. Tidak ada yang lebih baik kecuali mereka menghabiskan waktu bersama. Itupun Raka berkali-kali terus saja memikirkan Alia. Tetapi Winda hanya bisa mengerti dan bersabar, berharap kalau Raka punya inisiatif sendiri untuk memberikan kejutan di hari bulan madu.Namun, sampai detik ini pun tak ada yang lebih spesial kecuali pertanyaan ini dan berharap pria itu mau menjawab semuanya."Kamu diam artinya kamu tidak mau punya anak dariku," ucap Winda dengan nada kecewa. Raka tahu pasti, Winda menginginkan ha

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status