Share

Bab 300 Perseteruan (1)

Penulis: Dhesu Nurill
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-07 22:03:03

“Kenapa reaksi kalian seperti itu?” tanya Mila dengan santai dan sedikit mengejek, membuat Bu Sinta dan Raka sama-sama terkesiap.

Wanita hamil itu membiarkan mereka berdua dengan kertekejutannya. Sekarang, dia menghadapi Lusi terlebih dahulu dengan tatapan santai dan berani.

Sementara Lusi hanya bersikap sinis, tak mau untuk berkata apa pun. Meskipun tahu jika Mila sudah menolongnya, tapi wanita hamil itu memanfaatkan Lusi demi kepentingannya sendiri.

“Apa kamu tidak mau mengatakan sesuatu kepadaku, yang telah menolongmu?”

Lusi menatap malas pada mantan sahabatnya itu. “Kamu mengharapkanku berterima kasih karena sudah menolongku, kan? Sayangnya, itu hanya harapanmu saja. Sebab, aku tahu, kamu melakukan ini karena tujuan tertentu. Jadi, silakan segera lunasi utang mereka.”

Lusi dengan berani dan tegas mengatakan itu semua. Mereka berdua saat ini menjadi tontonan yang menegangkan. Setelah sekian lama tidak bertemu, mantan sahabatan itu dipertemukan oleh sebuah kejadian, karena ulah Raka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 622 Malah Kena Ulti

    Winda semakin bingung. Dia menatap kedua orang itu bergantian. "Apa maksudnya ini? Kenapa kalian saling melaporkan?" Kiara dengan percaya diri berjalan ke hadapan Winda dan tanpa berpikir dua kali menceritakan apa yang dia lihat tentang pekerjaan Maura. "Saya mau mengadukan tingkah anak baru ini yang tidak sesuai dengan SOP di sini," ucap Kiara langsung saja membuat Winda menautkan kedua alis dan langsung menoleh kepada Maura."Benar begitu?" tanya Winda dengan tatapan menyelidik, sementara Maura menggelengkan kepalanya. "Nggak, kok. Nggak kayak gitu. Aku kan lagi belajar, ya wajar dong kalau misalkan masih ada kesalahan. Dia aja yang sensitif. Masa aku dimarahin di depan umum dan bilang aku yang aneh-aneh? Rekomendasiin Mbak Winda, jadi harusnya dia menghormatinya, kan?" papar Maura tidak mau kalah.Dia tidak menyangka kalau wanita ini benar-benar nekat. Bahkan dia menceritakan terlebih dahulu sebelum dirinya memberikan keterangan. "Tidak, Bu. Saya melakukan itu karena memang ny

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 621 Niat Hati Mengadu

    Sementara itu di tempat lain, saat ini Maura sedang kembali bekerja seperti biasa. Dia melakukan semua ini dengan terpaksa. Kadang hanya menyusun barang tanpa melihat expirednya. Rekan kerja yang tugasnya sama dengan Maura pun langsung menegur. Tetapi sayangnya wanita itu seolah tidak menghiraukan dan memilih untuk tetap melakukan apa yang menurutnya benar. Tak lama kemudian, terlihat Winda datang ke supermarketnya dengan penampilan yang luar biasa. Memang sejak awal melihat Winda, wanita itu sudah elegan dengan tampilan modis. Tetapi juga tidak terlalu berlebihan.Hanya saja entah kenapa menurut Maura, seperti melihat orang yang berbeda. Wajah Winda juga terpancar kebahagiaan. Ini aneh menurut Maura, tentu saja sebab Winda sudah menikah dengan Raka. Hati yang bahagia akan memperlihatkan wajah yang ceria, tetapi Maura tidak tahu akan hal itu.Dengan cepat Maura menghampiri Winda, mencegat langkah wanita itu."Mbak, Mbak tunggu-tunggu!" seru Maura, tiba-tiba saja membuat Winda kaget.

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 620 Merasa Diintai

    Mila keluar dari mobil dan langsung masuk ke butiknya. Dia melihat ke sekitar, masih rapi dan memang pegawainya bekerja seperti biasa. Tetapi entah kenapa dia merasa kalau anak buahnya itu memandangi Mila dengan sedemikian rupa. Meskipun hanya mencuri-curi pandang. Tetapi wanita itu merasakan ada yang berbeda di sini. Saat dia menoleh, karyawannya bekerja seperti biasa. Akan tetapi, saat dia berjalan mereka semua memandang Mila dengan sedemikian rupa.Bahkan mungkin ada tetapan benci yang ingin sekali melampiaskannya kepada Mila. Wanita hamil itu memilih untuk tidak memedulikannya. Mungkin hanya perasaannya saja yang baru keluar dari rumah sakit, jadi masih sensitif. Wanita itu pun memilih untuk masuk ke kantor dan ternyata di sana sudah ada Imel."Loh, kenapa kamu berdiri di sini terus? Nggak bantuin yang lain?" tanya Mila tiba-tiba membuat Imel terkesiap.Gadis itu benar-benar kaget dan tidak sadar kalau bosnya sudah ada di ruangan ini."Oh iya, Bu. Tadi saya lagi ngecek persiapa

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 619 Iming-iming Sari

    "Maksud Mbak Sari, gimana? Bukannya Bu Mila itu baik sama kita?" Sari menghela napas kasar. Tampak sembari memutar bola matanya. Dia bingung dengan pemikiran Imel yang terlalu dangkal. Melihat bagaimana orang baik beberapa kali saja sudah mengambil kesimpulan kalau orang itu memang baik.Padahal kalau ditelisik lebih lanjut banyak sekali perkataan dan perbuatan Mila yang menyakiti banyak karyawan di sini. Mungkin memang Mila itu mengatakan hal begitu karena profesionalitas kerja. Tetapi kalau sampai keterlaluan juga banyak yang merasa dirugikan. "Iya, dia itu baik. Tapi kalau ada kesalahan kecil pasti dia akan mengungkitnya. Banyak, katanya rugilah. Katanya bisa bangkrut lah atau alasan-alasan lain yang memojokkan kita." "Tapi itu kan wajar buat seorang bos. Dia juga pasti akan menanggung kerugian banyak, sementara kita kan tetap mendapatkan gaji.""Iya, kamu ngomong kayak gitu karena baru beberapa hari kenal dengan Bu Mila. Kalau kamu udah sering berinteraksi dengan Bu Mila pasti

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 618 Hasutan Rekan Kerja

    "Rencana apa, Mbak?" tanya Imel, agak ragu. Tetapi dia berusaha untuk memberikan ekspresi sewajarnya, takut jika wanita itu curiga kepada Imel. Sari tidak langsung menjawab pertanyaan gadis itu, memilih untuk mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan iklan yang tertera di Facebook. Mata Imel sempat membulat sesaat, lalu kembali normal.Benar, itu adalah iklan yang sama yang dia baca dan memberitahukan kepada Maura. Ternyata memang sudah tersebar dan karyawan yang ada di butik ini pasti ingin berlamba-lomba melaporkan Mila kepada orang tersebut. "Ada orang yang mencari Bu Mila dan hadiahnya cukup besar. Kamu mau bergabung untuk melaporkan Bu Mila pada orang ini?" tanya Sari membuat Imel gugup, tapi tetap dalam diam. Sesuatu terlintas di pikirannya. Dia kira orang yang sudah lama bekerja kepada Mila itu akan loyal dan juga setia, tapi ternyata memang semua kalah dengan uang. Imel jadi tidak tahu harus melakukan apa, sementara dia sendiri sudah merencanakan semua ini bersama Maura.

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 617 Kabar yang Menyebar

    Imel sebenarnya merasa khawatir, dia tidak suka diperlakukan seperti ini. Padahal gadis itu baru beberapa hari kerja bersama Mila, tetapi kenapa malah dijadikan pusat perhatian yang pastinya tatapan itu negatif untuknya. Namun, Imel juga tidak bisa berbuat banyak. Mana mungkin dia tiba-tiba saja datang pada rekan kerjanya yang lain dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi sampai mereka seperti itu. Jadi, sang wanita pun memilih untuk ke ruangan Mila menyimpan barang-barang majikannya, tapi saat hendak keluar, seorang karyawan masuk dan mengunci pintu ruang pribadi Mila. Imel terkesiap. Dia sampai mundur beberapa langkah. "Loh, Mbak Sari. Ada apa kok tiba-tiba saja masuk dan kenapa pintunya dikunci?" tanya wanita itu keheranan.Sari adalah orang yang sudah lama bekerja dengan Mila sejak toko itu didirikan, jadi aneh kalau tiba-tiba saja seniornya ini datang dan malah mengunci pintu di ruangan pribadi milik Mila. "Aku ingin berbicara denganmu penting," ujar Sari dengan tatapan seriu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status