共有

Membalas Ibu Mertua

作者: Vonny Elyana
last update 最終更新日: 2023-04-04 21:03:59

Selama beberapa hari Annisa melakukan pembalasan pada ibu mertuanya. Annisa membalikkan perlakuan mertuanya itu dengan cara yang sama. Annisa tampak manis di depan Dani, melayani Dani dan ibu mertuanya dengan baik. Namun ketika Dani sudah berangkat bekerja, Annisa masuk ke dalam kamar dan bermain bersama Shafira. Annisa tidak mau memasak atau membersihkan rumah seperti biasanya. Untuk makan siang, Annisa akan memesan makanan untuk dirinya sendiri, atau pergi keluar rumah bersama Shafira. 

Malam itu, Ibu Dani mendekati Dani dan mengadukan perbuatan Annisa padanya. 

"Dan, Ibu lelah sekali," kata Ibu Dani. 

"Kenapa, Bu? Apa kita mencari asisten rumah tangga lagi saja?" kata Dani. 

"Dan, istrimu itu beberapa hari ini tidak mau membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Ibu harus memasak, mencuci, menyetrika pakaian, menyapu, dan lain-lain. Ibu tidak tahan lagi melihat istrimu itu. Dia tidak membantu, tapi malah bermalas-malasan." kata Ibu Dani. 

 Dani terkejut mendengar perkataan ibunya. Dani tahu istrinya bukan wanita yang malas mengerjakan pekerjaan rumah, pasti ada sesuatu yang membuat Annisa berubah seperti itu. 

"Sayang, coba kemari sebentar, Mas mau bicara," kata Dani. 

"Ada apa, Mas?" tanya Annisa sambil duduk dan memangku Shafira. 

"Nis, kata ibu beberapa hari ini kamu tidak mau membantu ibu? Apa benar begitu?" tanya Dani. 

"Mas, aku hanya melakukan tepat seperti yang Ibu katakan. Coba Mas tanya pada ibu, apa yang dia katakan pada Bu Tia dan mungkin orang-orang lain," kata Annisa. 

"Maksudnya apa sih, Nis? Sebenernya ada apa ini?" tanya Dani. 

"Mas, ibu mengatakan pada Bu Tia, bahwa aku ini pemalas, tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah, selalu bangun siang, berfoya-foya dengan uang darimu, selalu belanja dan membeli makanan enak untuk diriku sendiri. Kalau tidak percaya, Mas tanya langsung saja pada Bu Tia. Mungkin saja ada perkataan ibu yang terlewat dan belum aku dengar. Jadi apa aku salah kalau melakukan semua yang ibu katakan itu? Aku hanya membantu ibu, supaya ibu tidak menjadi seorang pembohong," kata Annisa.  

"Dan, itu tidak benar, Annisa sudah memfitnah Ibu, Nak," kata Ibu Dani. 

"Kalau begitu, Dani akan bertanya pada Bu Tia," kata Dani sambil bangkit berdiri dan seolah akan berjalan ke rumah Bu Tia. 

"Eh, Dan, tunggu. Mm.. Jangan perpanjang masalah ini lagi, lupakan saja!" kata Ibu Dani. 

"Jadi benar apa yang Annisa katakan tadi, Bu? Ibu menceritakan semua itu pada para tetangga? Ibu menjelek-jelekkan Annisa? Untuk apa sih, Bu? Apa tujuan Ibu berbuat begitu?" tanya Dani. 

"Maaf, Nak. Ibu tidak sengaja melakukannya," kata Ibu Dani. 

"Ah, sudahlah! Aku lelah, Bu," kata Dani. 

---

Keesokan harinya, Lily pulang ke rumah. Lily seorang gadis yang cantik dan suka berpakaian seksi. Selama ini Ibu Dani sangat menyayangi dan memanjakan Lily. Ibu sangat senang jika Lily pulang ke rumah. 

Hubungan Annisa dengan Lily tidak terlalu dekat. Jika pulang ke rumah, Annisa jarang berbicara dengan akrab dengan Lily. Karakter Lily sedikit mirip dengan ibunya, suka mengambil keuntungan dari orang lain. Selama ini Lily hanya mendekati Annisa jika sedang memerlukan sesuatu. 

Tok.. Tok.. Tok.. 

Annisa membukakan pintu kamarnya, ia melihat Lily berdiri dan tersenyum di depan pintu kamarnya. 

"Mbak, aku boleh bicara sebentar?" tanya Lily. 

Annisa mempersilahkan Lily masuk ke dalam kamarnya. Lily duduk di tempat tidur dan berusaha mendekati Shafira. Namun karena Shafira jarang bertemu dengan Lily, Shafira segera menjauhi Lily dan memeluk Annisa dengan erat. Sesekali Shafira mengintip Lily yang duduk di hadapan Annisa. 

"Ada apa, Li?" tanya Annisa. 

"Mbak, aku mau minta tolong," kata Lily dengan mimik wajah yang berubah seketika. 

"Minta tolong apa?" tanya Annisa. 

"Mbak, aku membutuhkan uang untuk biaya kuliahku. Bisa ga aku meminjam uang?" kata Lily. 

"Untuk apa Li? Bukannya biaya kuliahmu sudah dibayar? Seingat Mbak, Mas Dani sudah memberi uang untuk itu," kata Annisa. 

"Iya, Mbak. Tapi uangnya masih kurang. Sebenarnya kemarin aku ada keperluan mendesak, tapi aku ga berani meminta uang lagi ke ibu atau Mas Dani, jadi aku pakai sedikit uang itu. Lalu sekarang aku membutuhkan uang untuk membeli buku juga, Mbak," kata Lily. 

"Jadi kurang berapa uangnya?" tanya Annisa. 

"Satu juta lima ratus ribu, Mbak," kata Lily dengan santainya. Seolah-olah uang sejumlah itu bukanlah jumlah yang besar. 

"Hah? Banyak sekali? Mbak dan Mas Dani mana ada uang segitu, Li?" kata Annisa. 

"Tolonglah, Mbak. Kali ini saja, kalau uang itu tidak dibayar tiga hari lagi, aku bisa dikeluarkan dari kampus. Aku ga akan berani menghadapi ibu dan Mas Dani, Mbak," kata Lily dengan ekspresi wajahnya sedih dan hampir menangis. 

"Lalu Mbak harus cari dari mana? Mbak kan ga bekerja, Mas Dani juga belum gajian,"

"Lalu aku harus bagaimana, Mbak? Apa aku pasrah saja dikeluarkan dari kampus dan tidak bisa melanjutkan kuliah?" kata Lily. 

"Mbak, aku pinjam perhiasan Mbak dulu, ya? Aku janji akan ganti kalau sudah bekerja nanti," kata Lily dengan serius. 

Dengan berat hati Annisa melepaskan anting dan cincin yang melingkar di jari manisnya, lalu menyerahkan semua itu pada Lily. 

"Ini, cuma ini yang Mbak Nisa punya. Mbak berharap kamu kuliah dengan sungguh-sungguh dan bertanggungjawab, jangan menggunakan uang kuliah untuk hal lain yang tidak terlalu dibutuhkan," kata Annisa. 

"Iya, terimakasih banyak, Mbak. Aku ga akan lupakan kebaikan Mbak Nisa ini. Tapi tolong, jangan bilang ini sama Mas Dani. Lily takut Mas Dani akan marah, Mbak," kata Lily. 

"Baiklah, Mbak ga akan bilang sama Mas Dani," kata Annisa. 

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
コメント (1)
goodnovel comment avatar
Mitha Sus
koin lagi.. hadeh
すべてのコメントを表示

最新チャプター

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Pernikahan Karina dan Jhon

    Lily sempat mengunjungi Annisa dan ingin mengambil Bagas kembali. Namun tentu saja Bagas yang tidak pernah mengenal Lily langsung menolak. Bagas menangis dan berteriak, lalu bersembunyi di balik pintu.Lily menatap Bagas yang kini sudah bertumbuh menjadi anak yang sehat dan pintar. "Mbak Nisa, aku kangen sama Bagas. Aku ingin menebus kesalahanku dan merawatnya," kata Lily. "Kalau kamu menyayangi Bagas, biarkan dia tinggal bersamaku, Li. Aku gak akan mengijinkan kamu membawanya, karena itu hanya akan membuatnya terluka. Dia bahkan gak mengenal kamu, Li," ujar Annisa. Lily memejamkan matanya dan diam beberapa saat. "Dulu kamu pergi begitu saja, tanpa memikirkan bagaimana Bagas bisa hidup. Kamu asyik dengan duniamu sendiri dan gak pernah menanyakan kabarnya. Sekarang kamu kembali dan mengatakan ingin membawanya? Aku akan berjuang untuk mempertahankan Bagas tetap bersamaku. Saat ini dia sudah menjadi anakku, adiknya Shafira," kata Annisa dengan tegas. "Bagas, ini mama kandungmu, Saya

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Kembalinya Lily

    Pagi itu Dani kembali melangkahkan kakinya ke minimarket tempat ia menjadi tukang parkir. Ia berusaha tetap bersemangat, sekalipun kondisi ini bertentangan dengan harapannya. Sebentar lagi Winda akan melahirkan dan membutuhkan biaya. Dani biasa bekerja dari pagi sampai sore. Sekalipun ia memakai topi dan masker agar wajahnya tidak mudah dikenali, tetapi akhirnya beberapa tetangga melihat dirinya saat sedang bekerja. Namun kini Dani pasrah, ia tidak peduli lagi dengan ucapan orang-orang. Bahkan ada yang mengedarkan berita bahwa Dani, papa Shafira bekerja sebagai tukang parkir. Selama Shafira ada di rumah Ibu Dani, rumah itu lebih ramai dari biasanya. Beberapa tetangga datang untuk berfoto bersama Shafira. Hari-hari Shafira menjadi sangat melelahkan. Menjelang siang, Ibu Dani mendengar suara ketukan di pintu depan. Ia segera membukakan pintu dan melihat punggung seorang gadis yang membelakanginya. "Cari siapa?" tanya Ibu Dani. Wanita berambut panjang dan pirang itu berbalik badan.

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Mengambil Shafira kembali

    Mendengar berita tentang Lily, Surya segera pulang dan menjemput Annisa. Mereka langsung menuju ke rumah sakit dengan perasaan yang tak menentu. Geram, kesal, cemas, dan amarah memenuhi hati Annisa dalam perjalanan ke rumah sakit itu. "Mengapa mereka gak memberi tahu keadaan Shafira pada kita, Mas?" tanya Annisa dalam kegeraman. "Tenang, Sayang, beruntungnya jaman sekarang berita cepat menyebar melalui media sosial, sehingga kita bisa mengetahui keadaan Shafira dan dimana dia sekarang," jawab Surya sambil tetap fokus mengemudi."Aku gak akan pernah mengijinkan Mas Dani dan ibunya untuk menyentuh Shafira lagi!" ucap Annisa. Surya sangat memaklumi rasa sakit dan kemarahan yang sedang melanda Annisa. Annisa adalah wanita yang mengandung dan membesarkan Shafira dengan penuh cinta, sehingga wajar ia merasa marah ketika melihat anaknya sakit dan menderita seperti itu. Annisa dan Surya akhirnya tiba di rumah sakit Permata. Annisa sudah tidak sabar, ia ingin segera berlari menuju kamar p

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Shafira Sakit

    Dani sangat terkejut ketika melihat Shafira ada di rumah ibunya. Ia langsung memeluk Shafira dan menumpahkan rasa rindu yang sudah lama terpendam dalam hatinya. "Fira, Papa kangen sekali," ucap Dani. "Pa, Fira mau pulang ke rumah Mama," jawab Shafira sambil menangis. "Bu, kenapa Fira bisa ada di sini?" tanya Dani."Memangnya kenapa? Itu yang kamu mau, kan? Ibu menjemputnya tadi, karena kamu gak punya usaha dan inisiatif untuk mengambil anakmu kembali," jawab ibu. Shafira terus menangis tanpa henti sejak tiba di rumah itu. Berbagai cara sudah Dani lakukan untuk menenangkan Shafira, tetapi ia tetap rewel dan memanggil-manggil nama Annisa. Dani memberi isyarat pada Winda untuk mengajak Shafira ke kamar, karena ia ingin lebih banyak berbincang dengan ibunya. Winda menggandeng tangan Shafira dan membujuknya masuk ke dalam kamar. Dani mulai beralih menatap ibunya dan berbicara dengan volume suara yang tidak terlalu keras. "Bu, apa Ibu mengambil Shafira dengan paksa? Kasihan Annisa dan

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Ibu Dani merebut Shafira

    "Apa?! Kamu jadi tukang parkir? Memalukan! Apa gak ada pekerjaan lain?" seru Ibu Dani. "Kalau ada pekerjaan lain yang lebih baik, aku pasti mau, Bu. Masalahnya aku sudah mencoba melamar pekerjaan ke banyak tempat lain, tapi sampai sekarang gak ada jawaban. Aku rasa sementara gak masalah kalau aku menjadi tukang parkir, yang terpenting itu halal dan kita bisa makan," jawab Dani. "Ibu gak mau! Apa kata orang lain? Keluarga kita ini terhormat, kamu juga sudah Ibu sekolahkan tinggi, masa hanya menjadi tukang parkir?" oceh Ibu Dani. Winda berusaha memberanikan diri untuk bicara, menengahi keributan itu. "Bu, ini hanya untuk sementara. Kita doakan saja Mas Dani cepat mendapat pekerjaan yang lebih baik. Aku setuju pendapat Mas Dani, yang penting sekarang kita bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari,""Siapa yang minta pendapatmu? Pokoknya Ibu mau kamu mengerjakan pekerjaan lain, bekerja di kantor dan punya gaji tetap!" Winda tersentak dan langsung kembali bungkam. Sementara itu Dani hanya

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Annisa Hamil

    Sambil mengemudi mobil, Surya melirik Annisa yang banyak diam sejak pertemuan dengan Dani dan istrinya tadi. Annisa terlihat melamun dan berpikir, sesekali ia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya kembali. "Sayang, ada apa? Apa kamu masih merasa sakit hati melihat Dani bersama wanita lain?" tanya Dani. "Ah, bukan begitu, Mas. Aku hanya sedikit terkejut tadi. Tapi aku bersyukur, karena aku dan Mas Dani sudah menemukan pasangan baru dan kebahagiaan masing-masing," jawab Annisa. "Kalau kamu masih merasa aneh, aku memakluminya. Kamu dan Dani cukup lama menikah, jadi wajar jika tetap ada kenangan di antara kalian berdua," ujar Surya. Annisa mengulurkan tangan dan menggenggam tangan Surya. Ia berkata lembut, "Mas Dani adalah bagian dari masa laluku. Sekarang aku punya kamu, Mas. Kebahagiaanku sempurna karena ada kamu dan anak-anak kita,""Terimakasih, Sayang. Kamu juga harus tahu, bahwa aku sangat bahagia memiliki kalian," ujar Surya. "Oh ya, bagaimana kalau kita percepat saja

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status