Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik

Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik

By:  Vonny Elyana  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 ratings
123Chapters
15.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Annisa dan Dani sudah menjalin cinta sejak duduk di bangku SMA. Hubungan percintaan mereka terus berlanjut sampai akhirnya mereka menikah dan dikaruniai seorang putri cantik bernama Shafira. keluarga mereka bahagia dan harmonis, walaupun kondisi ekonomi mereka belum bisa dikatakan berlimpah. Persoalan timbul ketika masa sewa rumah mereka habis. Ibu Dani meminta mereka untuk tinggal di rumahnya, dengan alasan supaya bisa hemat dan juga menemani ibu Dani yang sudah cukup tua dan tinggal sendirian. Setelah tinggal bersama ibu mertuanya, Annisa baru menyadari jika ibu mertuanya itu hanya bersikap baik padanya jika ada suaminya di rumah. Di belakang Dani, ibunya terus menindas Annisa dengan berbagai cara. Ibu Dani bahkan tega bersandiwara di depan Dani untuk membuat Dani membenci Annisa. Apakah yang akan terjadi pada rumah tangga Dani dan Annisa selanjutnya?

View More
Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Karmi Ati
bagus cerita nya
2023-09-08 18:42:42
1
user avatar
L.A. Zahra
ceritanya seru n menarik... semangat buat kakak author.
2023-05-27 06:16:51
1
user avatar
Angsa Kecil
Aku suka teruskan Thor Bagus greget
2023-05-19 13:35:38
1
123 Chapters
Serahkan gaji suamimu!
"Nisa.. Nisa.." suara keras ibu mertua Annisa mulai terdengar kembali. Baru saja Mas Dani berangkat bekerja lima menit yang lalu. Annisa yang sedang menyuapi Shafira di halaman rumah segera menghampiri ibu mertuanya. "Ada apa, Bu?" tanya Annisa. "Dani sudah dapat gaji bulan ini, kan? Ayo, serahkan gaji Dani ke Ibu!" kata ibu. "Tapi Bu, Annisa membutuhkan uang untuk membeli susu dan pampers untuk Shafira," kata Annisa. "Sudahlah, tidak perlu membantah! Kamu itu butuh uang untuk apa? Kamu dan suamimu kan menumpang di rumah ini, masa mau gratisan saja? Biaya listrik, air dan belanja itu besar, kalian juga harus ikut menanggungnya!""Iya, Bu. Annisa mengerti, tapi kami juga membutuhkan uang. Shafira sedang kurang sehat, rencananya Annisa mau bawa dia ke dokter," ucap Annisa. Jika Dani ada di rumah, ibu menjadi lembut dan sangat baik. Ibu berpura-pura membantu Annisa memasak, membersihkan rumah, atau mengajak Shafira bermain. Namun jika Dani pergi, ibu meninggalkan semua pekerjaan it
Read more
Pergi dari rumah mertua
Pagi itu Dani sedang sarapan dan siap berangkat bekerja. Annisa duduk di depannya, tapi tidak mau menatap mata Dani. Annisa masih merasa kesal pada Dani, karena perdebatan semalam. Ibu Dani keluar dari kamar dan membawa kantong plastik yang cukup besar. "Nis, ini kemarin ibu ke pasar, ada baju anak yang bagus. Ibu langsung ingat pada Shafira dan membelinya. Ini ada baju untukmu juga," kata ibu. "Wah, Ibu Baik sekali sama Annisa dan Shafira. Aku ga dibelikan juga, Bu?" tanya Dani berpura-pura kecewa. "Ah, kamu kan bisa membeli sendiri. Kalau Annisa kan jarang keluar dari rumah, jadi waktu Ibu lihat ada baju yang bagus, Ibu beli saja untuknya. Walaupun cuma di rumah Annisa harus tampil cantik juga, ya kan?" kata ibu. Dani tersenyum dan melirik Annisa, seakan ingin mengatakan bahwa ibunya memang baik dan ini salah satu buktinya. Annisa hanya diam dan menyuapi Shafira. "Tuh Nis, sekarang ibu lebih menyayangi kamu daripada aku. Sampai kemanapun ibu pergi, yang diingatnya cuma kamu dan
Read more
Curahan Hati
Annisa dan Shafira sedang ada dalam perjalanan menuju rumah orang tua Annisa. Mereka menggunakan bus untuk sampai ke kota tempat Annisa dilahirkan itu. Di dompet Annisa hanya tersisa uang seratus lima puluh ribu rupiah. Annisa bahkan harus berhemat dan menahan rasa laparnya. Sepanjang perjalanan air mata Annisa terus mengalir, sekalipun ia terus mencoba untuk menegarkan dirinya. Shafira yang baru pertama kali naik bus terlihat begitu senang dan ceria. Senyum Shafira, hanya itu yang mampu membuat Annisa kuat. Ketika hampir sampai ke tempat tujuan, Annisa mengambil ponselnya dan menelepon bapaknya. "Hallo, Pak. Ini Nisa, Nisa sedang dalam perjalanan ke rumah. Setengah jam lagi tolong jemput Nisa di terminal!" kata Annisa. "Oh, kamu mau pulang, Nak? Koq ga bilang dulu? Ya sudah, Bapak jemput kamu,"Annisa tersenyum dan menutup telepon itu, lalu memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas. Bapak dan ibunya pasti senang bisa bertemu dengan Shafira, karena terakhir kali mereka melihat Sha
Read more
Pertengkaran Dani dan ibunya
"Papa.." kata Shafira sambil membuka tangannya dan menghambur ke pelukan Dani. Shafira terlihat begitu senang dan langsung bergelayut manja di pelukan papanya. Dani terharu melihat Shafira dan segera memeluknya dengan erat. Dani memang begitu dekat dengan Shafira. Melihat adegan itu, Annisa juga menangis sedih. Ia tidak tega melihat Shafira yang begitu merindukan papanya, walaupun hanya berpisah sehari saja. Annisa berpikir, Shafira pasti akan sangat terluka jika harus berpisah dengan papanya."Mas, pulanglah! Aku tidak akan mengubah keputusanku. Aku dan Shafira akan tinggal di sini," kata Annisa tanpa menatap mata Dani."Nis, apa kamu tidak kasihan pada Shafira? Lihat betapa cantik dan lucunya dia, apa kamu tega keluarga kita ini terpecah? Shafira membutuhkan kita, Nis. Dia harus mendapatkan kasih sayang dari keluarga yang utuh, limpahan perhatian dan kasih sayang dari papa dan mamanya," kata Dani dengan lembut. Ibu dan Bapak masuk kembali ke ruang tamu dan duduk bersama Dani dan A
Read more
Hanya manis di bibir
Suatu siang, ketika sedang menggendong dan menenangkan Shafira yang rewel, tanpa sengaja Annisa mendengar sesuatu yang tak pernah ia duga. Ibu mertuanya sedang berbicara dengan seseorang di dekat pagar tembok tetangga rumah itu. Dahlia mengintip dengan hati-hati, ternyata ibu mertuanya sedang berbicara dengan Bu Tia. Bu Tia tinggal di sebelah rumah Dani. "Iya Bu, menantu saya itu pemalas. Annisa itu selalu bangun kesiangan, sampai saya yang harus menyiapkan sarapan untuk suaminya yang akan berangkat bekerja, mengurus dan memandikan anaknya, dan bersih-bersih rumah. Maklumlah, mungkin dari dulu Annisa itu tidak dididik dengan benar sama orang tuanya," kata ibu. "Wah, menantu begitu harus ditegur loh, Bu. Jangan dibiarkan saja seperti itu!" kata Bu Tia. "Saya ini sudah berusaha menasehati dia baik-baik, Bu. Kemarin saya menegur Annisa, tapi dia malah pergi dari rumah. Saya jadi bingung dan serba salah. Saya tidak mau ada keributan di rumah," kata ibu mertua terdengar bijak. "Ya ampu
Read more
Membalas Ibu Mertua
Selama beberapa hari Annisa melakukan pembalasan pada ibu mertuanya. Annisa membalikkan perlakuan mertuanya itu dengan cara yang sama. Annisa tampak manis di depan Dani, melayani Dani dan ibu mertuanya dengan baik. Namun ketika Dani sudah berangkat bekerja, Annisa masuk ke dalam kamar dan bermain bersama Shafira. Annisa tidak mau memasak atau membersihkan rumah seperti biasanya. Untuk makan siang, Annisa akan memesan makanan untuk dirinya sendiri, atau pergi keluar rumah bersama Shafira. Malam itu, Ibu Dani mendekati Dani dan mengadukan perbuatan Annisa padanya. "Dan, Ibu lelah sekali," kata Ibu Dani. "Kenapa, Bu? Apa kita mencari asisten rumah tangga lagi saja?" kata Dani. "Dan, istrimu itu beberapa hari ini tidak mau membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Ibu harus memasak, mencuci, menyetrika pakaian, menyapu, dan lain-lain. Ibu tidak tahan lagi melihat istrimu itu. Dia tidak membantu, tapi malah bermalas-malasan." kata Ibu Dani. Dani terkejut mendengar perkataan ibunya. Dani
Read more
Persekongkolan Mertua dan Ipar
Lily dan Ibu Dani pergi keluar dari rumah sampai menjelang malam. Dani dan Annisa sedang makan malam di meja makan ketika Lily dan ibunya kembali ke rumah. Namun Annisa terkejut melihat Ibu Dani dan Lily. Mereka datang dengan banyak plastik belanjaan. Lily dan ibunya juga terlihat cantik dengan tatanan rambut berbeda. Rambut Lily dicat dengan warna yang cukup terlihat. "Hai Mas, Mbak, ini Lily dan ibu membawakan makanan," kata Lily sambil meletakkan satu plastik martabak telur di meja makan. "Wah, kalian habis belanja?" tanya Dani. "Iya, Mas. Kami baru saja dari salon, dan ke mall. Banyak pakaian model terbaru dan sedang diskon nih, Mas," kata Lily dengan senyum cerianya. "Nah, ini baru namanya keluarga. Kalau membeli makanan untuk dimakan semua, bukan untuk dinikmati sendiri," kata Ibu Dani sambil melirik Annisa. Annisa tetap makan dengan tenang dan berusaha tidak terpancing. "Masa ada yang begitu, Bu?" tanya Lily berpura-pura tidak tahu. "Ada donk, orang yang egois dan tidak
Read more
Fitnah Keji
Annisa berusaha merelakan perhiasannya yang dijual oleh Lily, walaupun hatinya merasa kecewa dan marah. 'Aku harus segera meminta Mas Dani agar kami bisa pindah dari rumah ini secepatnya. Semakin lama tinggal di rumah ini membuat aku muak. Ibu dan Lily semakin pintar bersandiwara dan memanfaatkan aku. Aku harus berhati-hati pada mereka,' kata Annisa dalam hatinya. Saat Annisa sedang menemani Shafira di kamar, tiba-tiba terdengar suara teriakan Lily yang sangat mengejutkan. "Tolong.. Mbak Nisa, tolong!" Annisa segera berlari ke dapur, arah suara teriakan itu."Ada apa, Li?" tanya Annisa. "Ibu jatuh, Mbak. Mbak bantuin ibu dulu, ya. Aku mau minta tolong tetangga," kata Lily. Annisa segera menghampiri ibu mertuanya yang sedang dalam posisi duduk di dekat lemari dapur. Tetapi anehnya, saat Annisa mengulurkan tangan dan mencoba membantu ibu untuk berdiri, ibu justru berteriak dan menolak. "Aduh.. Sakit, jangan Nis. Jangan sakiti ibu! Ibu mohon sama kamu, Nis," kata ibu dengan berura
Read more
Suamiku sendiri tidak mempercayai aku
"Itu tidak mungkin, Li. Annisa tidak akan melakukan itu," kata Dani tak percaya. "Mas sudah lihat sendiri video tadi, kan? Apa Mas masih membela perempuan itu daripada ibu kandung Mas sendiri?" tanya Lily. Dani segera berlari ke kamarnya dan menjumpai Annisa. Dani langsung mencengkeram lengan Annisa dengan emosi. Annisa berusaha melepaskan lengannya dari Dani, tetapi pria itu semakin erat mencengkeram Annisa. Annisa mulai merasa lengannya perih, kuku Dani mulai menyisakan gurat luka di lengannya. Namun bagi Annisa, sikap dan kecurigaan Dani lebih menyakitkan daripada luka di lengannya itu. "Nisa, apa yang terjadi? Kenapa kamu bisa berbuat sejahat itu pada ibu?" nada suara Dani meninggi. "Mas, aku tidak berbuat apa-apa. Yang sebenarnya terjadi, bukan seperti yang terlihat di video itu," kata Annisa. "Tapi video itu sudah membuktikan semuanya, Nis. Kenapa kamu tega melakukan itu pada ibu kandungku?" kata Dani dengan marah. "Sudah aku bilang aku tidak melakukan apapun, Mas!" jawab
Read more
Harus Berpisah
Ternyata Lily dan ibunya memang tidak pernah menyukai Annisa. Ibu masih geram dengan tindakan Annisa yang melaporkan dirinya pada Dani, sehingga ibu sengaja bersekongkol dengan Lily untuk membalas Annisa. "Hahaha.. Akhirnya kita berhasil mengusir Mbak Annisa dari rumah ini, Bu," kata Lily. "Sst.. Jangan bicara terlalu keras! Nanti Dani mendengarnya," kata ibu Dani. "Ternyata ibu pintar berakting juga," kata Lily. "Kamu juga, Li. Akhirnya Ibu bisa membalas perbuatan Annisa. Kita tinggal menunggu waktu dan membujuk Dani untuk menceraikan istrinya itu. Ibu sudah ga sabar, ingin mencarikan istri untuk Dani. Istri yang lebih cantik dan kaya, punya usaha sendiri mungkin, sehingga kita tidak kekurangan uang," kata ibu. "Setuju, Bu. Oya, bicara soal uang, aku membutuhkan uang, Bu. Ibu harus kasih uang jajanku lebih banyak, karena tadi aku membantu Ibu berakting dan membuat skenario ini," kata Lily. "Kamu kan masih pegang uang dari hasil menjual perhiasan Annisa, masa mau minta uang lagi
Read more
DMCA.com Protection Status