Share

33. Mengemis maaf ibu

Langsung kubersimpuh di kaki ibu dan memeluknya.

"Ibuuuu ...."

Aku mendongak, melihat ibu tampak seperti patung hanya diam membisu dengan pandangan berkaca-kaca.

"Ibu, maafin aku, Bu. Maaf karena aku sudah mengabaikan ibu, maaf aku punya banyak salah padamu, Bu," ujarku lagi.

Aku masih bersimpuh sembari memeluk kakinya, tapi entah kenapa ibu tak menyuruhku bangun barang sedetik.

Ibu masih diam, seolah tak menanggapi ucapanku.

"Bu, jangan diam saja seperti ini, Bu. Maafkan aku, Bu. Silakan hukum aku sesuka hati ibu, asalkan aku mendapatkan maaf darimu, aku memang bersalah, menjadi anak yang tidak tahu diri. Aku sadar, Bu, aku salah, dan aku menyesal. Kumohon maafkan aku, Bu," Berusaha merayu ibu, pasti ibu akan luluh lagi 'kan?

"Ibu, siapa yang datang?" Terdengar suara dari dalam yang juga begitu familiar. Aku menoleh, melihat wanita itu keluar dari dalam. Arini terlihat makin cantik saat ini ia tengah memakai kebaya dan kain jarik, tak lupa pashmina instannya masih membalut kepal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status