Share

Bab 20

"Pfffftttt... ppfffffttt..."

Rena benar-benar berusaha menahan tawanya.

"Tadi katanya gak akan ketawaaaaaa??" tanya Mitha cemberut.

Meski begitu, Mitha tidak marah pada Rena.

"Iya... okee... maaf.. maaf.. aku gak akan ketawa lagi..."

Rena berusaha berhenti tertawa secepat mungkin. Jujur saja, perut gadis itu sampai sakit menahan tawa.

"Ehhmmm... eehhheemmm..."

Rena berdehem untuk membantu dirinya sendiri agar tak tersenyum. Gadis itu dengan cepat meraih botolnya agar bisa minum sehingga fokusnya dapat segera teralihkan.

"Okeee, tanya ke chatGPT," ucap Rena berusaha kembali serius pada topik pembicaraan mereka.

"Terus apa kata chatGPT?" tanya Rena usai meletakkan botolnya kembali ke meja.

Mitha memajukan bibirnya. Meski terlihat tak senang, Mitha tetap ingin bercerita tentang kebodohan yang telah lama ia pendam ini.

"Menurut chatGPT, hal itu dikarenakan dalam hati aku merasa enggak dianggap sebagai bagian dari hidup pacarku. Umumnya, undangan pernikahan adalah ajang perkenalan pasangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status