Share

CH-245

Penulis: Evanscapenovel
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-29 01:21:21

Qin Shan terkejut, bahkan ternganga melihat apa yang baru saja terjadi. Tombak Zuxian master tingkat 15 miliknya, yang selama ini menjadi simbol kekuatannya, telah dihancurkan seperti ranting rapuh di tangan Xiao Tian.

"Apakah kau sedang menggelitikku?" tanya Xiao Tian dengan nada dingin, wajahnya tanpa emosi, seakan penghinaan ini hanyalah lelucon kecil.

“Aku tidak percaya ini!” Qin Shan menggertak, rasa malu dan marah menguasai dirinya. Ia segera memusatkan kekuatan tempurnya, mengintegrasikan energi paling kuat yang ia miliki ke dalam tombaknya, lalu bersiap menyerang lagi.

"BOCAH, MATI!" teriaknya penuh amarah.

"Berhenti berteriak, mulutmu sangat bau!"

Namun, sebelum Qin Shan sempat mengayunkan tombaknya, Xiao Tian dengan cepat meraih senjata tersebut dan mencengkeramnya begitu kuat hingga...

Baang—

Tombak emas itu hancur berkeping-keping di tangannya. Tombak yang sangat kuat yang memiliki level artefak Zuxian master tingkat 15 dibuat seperti ranting pohon yang sudah lapuk
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kultivator Inti Semesta   825

    Saat Xiao Tian tiba di divisi penegak hukum, suasana langsung berubah. Para penjaga yang awalnya berdiri tegap dengan aura garang, seketika menunduk dalam hormat saat melihat kehadirannya. Beberapa bahkan menyibakkan jubah mereka dengan penuh hormat, lalu memberi jalan. Meskipun wajah mereka tetap tanpa ekspresi, namun sorot mata mereka memancarkan rasa hormat yang tulus—bahkan nyaris menyerupai rasa takut yang tersembunyi. Bagaimanapun, orang yang mereka lihat bukanlah murid biasa. Dia adalah Puyanghai. Tuan muda kedua dari divisi penegak hukum. Putra dari Puxue. Cucu dari Pujangshan. Aura Puyanghai telah berubah. Begitu kuat, begitu agung, hingga kehadirannya saja membuat banyak Tetua menahan napas. “Tuan muda, wakil ketua dan juga ketua sedang tidak berada di markas. Mereka sedang menyisir seluruh wilayah Sekte Bulan Suci untuk menemukan pembunuh Tuan muda Pukaishan,” ucap salah satu penjaga dengan suara sopan, namun tak mampu menyembunyikan sedikit getaran gugup. “Aku tahu,

  • Kultivator Inti Semesta   824

    “Tuan muda, aku pasti akan melakukan yang terbaik,” ujar wakil kepala Sekte cepat-cepat, menunduk dalam-dalam dengan wajah pucat pasi. Namun dalam hatinya, amarah dan kebencian yang ditekan mulai bergolak. ‘Sial, bagaimana bisa aku dikendalikan oleh seorang bocah ingusan? Aku harus mencari cara agar aku—Aaahhhh!!!” Sebuah jeritan menggema. Wakil kepala Sekte tiba-tiba berteriak kesakitan, tubuhnya limbung, lututnya menghantam tanah keras tanpa bisa ditahan. Dia melihat Xiao Tian masih berdiri tenang, namun sorot matanya kini tajam dan dingin bagaikan belati yang membelah tulang. “Anjing tua, ternyata kamu memilih mati! Sudah dikatakan aku tidak hanya bisa melihat aktivitasmu, tapi aku juga bisa mendengar suara hatimu dan juga isi pikiranmu. Tapi sepertinya kamu meragukan itu!” ucap Xiao Tian dengan wajah tanpa ekspresi. Tidak ada amarah yang terlihat, namun hawa kematian yang menyelimuti area itu terlalu nyata, terlalu sunyi, dan terlalu kejam. “Tuan muda, tuan muda tolong ampuni

  • Kultivator Inti Semesta   823

    Azure Dragon mendengus. Tatapannya seperti api yang tak menyukai pujian palsu. Sorot itu menembus setiap lapisan hati dan menilai setiap kebohongan. “Hmm… kamu pandai menjilat ternyata. Tugasmu tidak banyak, kamu hanya perlu melindungi Daniel dan Ershita'er di Sekte ini. Jika ada kesalahan, jangan salahkan aku jika kamu mati secara tiba-tiba tanpa kamu sadari!” Setiap kata yang keluar dari mulutnya seperti ukiran pada prasasti Ilahi. Ia tak menyampaikan perintah, tapi vonis. Dan di dunia ini, tidak ada yang berani menentang vonis dari seekor Azure Dragon yang telah bangkit. Kemudian Azure Dragon mengalihkan tatapannya pada Daniel dan Ershita'er yang berdiri tak jauh dari sana. Keduanya berdiri kaku, mata terbuka lebar, belum mampu mencerna sepenuhnya apa yang terjadi. Namun ketakutan itu berubah menjadi keterkejutan berikutnya. Dalam sekejap, seberkas cahaya menyala, melesat dari mata naga itu, langsung menuju ke dalam pikiran keduanya. Cahaya itu tidak menimbulkan luka, tidak men

  • Kultivator Inti Semesta   822

    Kaisar Dewa Azure Dragon melayang tanpa suara di atas langit, matanya menatap datar sosok yang tak mampu berdiri itu. Dingin. Netral. Tidak mengandung kemarahan, namun justru karena itulah lebih mengerikan. Ia melayang seperti tak terikat oleh hukum apapun, menjadi pusat dunia hanya dengan keberadaannya. Ia sengaja tidak membunuhnya, karena permintaan Xiao Tian. “Andai kamu tidak memiliki nilai, mungkin aku sudah melenyapkanmu. Namun, karena kamu masih ada gunanya, aku akan memberikan kesempatan hidup terhadapmu!” Suara sang Kaisar tak keras, namun memukul langsung ke dalam jiwa. Setiap kata mengandung tekanan yang membuat darah membeku. Hanya mendengarnya membuat napas menjadi sesak dan hati bergetar hebat seperti dihantam palu raksasa tak terlihat. Azure Dragon lalu menoleh perlahan kepada Xiao Tian. “Teman muda, apakah aku perlu melakukannya sekarang?” Tatapannya serius, dalam, dan mengandung tekanan keputusan hidup dan mati. “Lakukan. Kita tidak mungkin terus berada di sini

  • Kultivator Inti Semesta   821

    Xiao Tian tetap berdiri, tenang seperti batu karang. Ia mengangkat alisnya sedikit, sebelum mengirim transmisi suara dalam diam. “Senior,” ucap Xiao Tian kepada jiwa Kaisar Dewa Naga Azure yang berada dalam cincin dewanya. “Teman muda tidak perlu khawatir, semut seperti mereka bisa aku habisi hanya dengan ludahku.” Senyum kecil muncul di sudut bibir Xiao Tian. “Baguslah, tapi tolong jangan bunuh wakil kepala Sekte, dia masih bisa berguna.” “Hanya Raja Dewa belaka, kamu berani bertingkah liar di sini!” BOOM!!! Tepat sebelum kekuatan itu menyentuh tubuh Xiao Tian— Segalanya lenyap. Kekuatan penindasan itu hilang seperti asap tertiup badai. Tak bersisa. Tak menyisakan gelombang. Sebaliknya, udara di sekeliling tiba-tiba berubah menjadi sangat padat dan penuh tekanan mematikan yang jauh melampaui pemahaman siapa pun di tempat itu. Udara seolah mengeras menjadi dinding tak kasatmata yang menusuk hingga ke dalam sumsum tulang. DUARRR!!! Ledakan energi menggetarkan dimensi. Getara

  • Kultivator Inti Semesta   820

    Daniel dan Ershita’er langsung merasakan tekanan itu menembus tulang mereka. Dada mereka sesak, seperti ditindih oleh gunung yang tak kasat mata. Napas mereka menjadi sulit, tubuh mulai bergetar. “Me—mereka benar-benar Dewa Tertinggi,” ucap Daniel dengan ngeri. Suaranya terdengar pelan, seperti suara orang yang setengah tersadar dalam mimpi buruk yang terlalu nyata. Namun sebelum aura itu benar-benar tiba dan menghancurkan kediaman Xiao Tian, sesuatu yang tak bisa mereka pahami terjadi. Saat jarak aura itu tinggal empat puluh meter lagi dari kediaman, mendadak tekanan itu menghilang. Bukan mereda, tetapi lenyap, seperti ditelan kekosongan yang tidak bisa dijelaskan. Atmosfer berubah lagi, hening, namun tidak nyaman. Keheningan ini lebih menakutkan dibanding ledakan auranya tadi. Xiao Tian berdiri, lalu memalingkan wajah ke arah Daniel. “Daniel, perhatikan. Karena ini menyangkut dengan kekuatanmu. Jadi jangan sampai kamu tidak mendapatkan pencerahan apapun.” Meski masih kebingunga

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status