Share

2. Menjadi Pemilik Pedang Naga yang baru 1.

Xiao Yan seketika waspada mendengar suara wanita misterius yang membalas ungkapan kekesalan di hatinya. Namun saat ia mencari keberadaan suara itu. Ia tidak menemukannya sama sekali, karena saat ini diruangan makam pedang. Hanya ada ia beserta pedang emas yang ada dihadapannya. 

"Hahaha, mungkin aku hanya halu akibat kesedihan yang berlarut larut ini..." Xiao Yan yang ingin melanjutkan ucapannya terhenti. Seketika ia mengeluarkan arak yang selalu ia bawa dimanapun ia berada. 

"Dasar bocah bodoh!" Suara wanita misterius mendecak kesal melihat kebodohan Xiao Yan. 

Sontak, kembali mendengar suara wanita itu lagi. Xiao Yan menajamkan penglihatannya. Hingga sepasang matanya menatap lekat kearah pedang emas bercorak Naga itu. Karena tidak mungkin benda mati dapat berbicara, Xiao Yan yang memiliki cara membuat pemilik suara itu keluar dari persembunyiannya mulai menjalankan rencananya. 

"Memang kenapa jika aku bodoh? Apa itu masalah bagimu pedang cantik. Bahkan jika kau adalah pemilik suara tadi. Aku akan mengajarimu bagaimana cara ciuman yang hangat dan tentunya romantis." Suara Xiao Yan benar benar seperti godaan yang sangat menggelikan bagi roh pedang. 

Bahkan, diluar nalar. Xiao Yan yang dikira hanya menggoda, tiba tiba munjulurkan bibirnya kearah mata pedang. Melihat respon pemuda di depannya begitu brutal. Sontak pedang itu bergetar, hingga menggores pipi Xiao Yan yang begitu lembut. 

Slaaash! 

Darah pun mengucur deras menuju kesela sela rantai berkarat. Akibat respon pedang yang tiba tiba bergetar, serta melukainya itu. Xiao Yan segera terkejut dan mundur menjaga jarak meski ia mengetahui pipinya telah tergores mata pedang. Hingga tiba tiba, rantai yang telah terkena darah milik Xiao Yan menjadi rapuh. Dan ledakan maha dahsyat terjadi di makam pedang itu. 

Boooms! 

Setelah beberapa detik suara ledakan menghilang, Xiao Yan yang terpental, dan seketika membisu melihat pedang emas telah mengambang. Lalu suara wanita misterius kembali terdengar di telinganya. 

"Ka-kau..." Suara roh pedang tertegun sejenak. 

Xiao Yan juga tersadar. Bahwa ternyata pedang didepannya dapat berbicara. Bahkan yang membuatnya terkejut, rencananya ingin mengeluarkan sosok wanita yang bersembunyi. Namun kini, sosok wanita yang bersembunyi adalah sosok roh pedang emas yang telah keluar dari dalam pedang. Meski hanya roh, wanita itu terlihat sangat cantik dengan gaun biru terangnya. Matanya kini menatap tajam kearah Xiao Yan yang ia kira sudah gila akibat kematian Shi Hua Ling. 

"Ehemm..." Deheman dari roh pedang membuat suasana menjadi hening. 

Mata roh pedang kini menyelidik kepada Xiao Yan. Setelah memastikan pemuda didepannya merupakan bocah cilik yang dulu dibawa oleh Shi Hua Ling. Roh pedang itu mengeluarkan surat yang ditulis oleh Shi Hua Ling untuk Xiao Yan. 

"Kau benar Xiao Yan bukan? Sebelum peperangan terjadi, gurumu memintaku kelak jika kau datang kembali kemari. Dia memintaku untuk memberikanmu surat ini." 

Tanpa membalas ucapannya, Xiao Yan segera mengambil surat itu dengan cepat. Kini air matanya menetes setelah melihat tulisan itu benar milik gurunya. Bahkan pesan itu kusus diberikan untuknya. 

"Xiao Yan, jika kau telah menerima surat ini. Artinya aku telah tiada, namun aku bukan bearti meninggalkanmu. Yang jelas, sekarang kau harus memutuskan pilihanmu. Terus menjadi Kultivator, hidup dijalan kekejaman dan kekuatan, atau menjadi seperti yang aku inginkan. Hidup damai, tanpa melibatkan kehidupanmu yang berharga." Tulisan tangan Shi Hua Ling. 

Setelah membaca tulisan gurunya. Xiao Yan yang memiliki perasaan kasih sayang, serta cinta kepada gurunya itu segera menyimpan surat itu kedalam cincin ruangnya. Beberapa saat kemudian, Xiao Yan menatap tajam roh pedang didepannya. 

"Kenapa kau hanya diam disaat mereka semua mempertaruhkan nyawa mereka untukmu? Bahkan, guru yang menjagamu juga harus mempertaruhkan nyawanya! Kini aku ingin meminta penjelasan dari mu...," Ucapan Xiao Yan berubah menjadi sangat dingin. 

Roh pedang hanya diam. Tapi dia adalah roh pedang terkuat, karena itu sifat egois serta keangkuhannya muncul dalam menanggapi ungkapan Xiao Yan. 

"Ciih! Kau kira, kau siapa? Apa aku pantas dibandingkan dengan para Kultivator bodoh yang memperebutkan sosok sepertiku? Bahkan sejak aku dilahirkan, mereka tidak segan untuk saling membunuh demi mendapatkan ku. Dan sekarang kau bertanya seperti ini, seolah olah kau meremehkanku?" 

Swuuuuung! 

Aura pedang yang sangat kuat keluar dari tubuh roh pedang itu. Xiao Yan sangat terkejut dengan aura pedang yang begitu kuat menerpa tubuhnya. Bahkan ia harus jatuh berlutut menahan kuatnya aura pedang. Meski tubuhnya merasa tergores ribuan pedang, Xiao Yan yang memiliki keyakinan, serta keteguhan hati dalam menghadapi masalah didepannya mencoba berdiri tegap. Namun sayangnya, aura pedang itu terus bertambah kuat sejalannya usaha yang dikeluarkan oleh Xiao Yan. 

Sejenak Xiao Yan terlihat pasrah, namun ternyata ia memikirkan pesan yang disampaikan oleh gurunya. Karena itu, ia memejamkan matanya sejenak. Sambil memikirkan pilihannya, hingga matanya terbuka dengan keyakinan yang lebih kuat dari sebelumnya. 

"Huh, aku ingin balas dendam, dan mencari keberadaan guruku. Maka aku akan tetap menjadi Kultivator. Dan tentunya, aku akan menahan..." 

"Uhuk!" Seteguk darah merah keluar dari mulut Xiao Yan sebelum ia melanjutkan ucapannya. 

Melihat keyakinan, dan keteguhan pilihan Xiao Yan. Roh Pedang yang sedikit memiliki perasaan melas terhadap bocah itu akhirnya menghilangkan aura pedangnya. 

"Jika itu keinginanmu, aku mau menjadi senjata terakhirmu. Tapi apa kau mampu membuat penandaan segel senjata denganku? Jika kau berhasil melewati ujian ini, aku akan sepenuhnya tunduk padamu." Suara wanita itu terdengar seperti meremehkan Xiao Yan. 

Xiao Yan tersenyum sinis, mengelap darah merah disudut bibirnya. Xiao Yan kemudian mengangguk. Hal itu membuat senyuman cantik keluar dari sudut bibir roh pedang itu. 

"Mari kita mulai!" 

Roh Pedang kini mulai membentuk segel tangannya. Setelah itu, muncul pusaran arus dimensi yang membawa roh Xiao Yan menuju ke suatu tempat yang gelap. Setelah rohnya tiba, Xiao Yan tahu ini adalah ujian mencoba menenangkan pikirannya. 

Hingga, ia melihat sosok dirinya yang lain ada dihadapannya dengan senyuman meremehkan yang terpampang disudut bibirnya. 

"Kau adalah aku, aku adalah kau... Tapi, kau begitu lemah apa pantas bersanding denganku...," Sosok itu berbicara dengan Xiao Yan. 

Xiao Yan hanya diam. Dia tahu sosok didepannya adalah iblis hati yang bersembunyi di dalam tubuhnya. 

"Diriku adalah aku, dan kau hanya sosok gelap yang ada di hatiku. Apa pantas kau berbicara seperti ini padaku?" Balas Xiao Yan membuat sosok itu kesal. 

Swuuuuush! 

Sosok itu menghilang dalam sekejap mata. Setelah itu ia muncul dihadapan Xiao Yan dan segera mencekik leher Xiao Yan dengan begitu kuat. 

"Sa-sangat cepat!" Ungkap Xiao Yan yang menahan sesak nafas. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status