Share

14. Kabur dari hotel.

Penulis: Nur hikmah
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-08 08:51:07

"Ssshhhh, kenapa kepalaku pusing sekali?" desis Anaya dengan suara lirih memegang kepalanya yang berdenyut-denyut.

Kilasan bayangan kejadian semalam memasuki otaknya yang membuat Anaya terbelalak syok dan langsung terduduk sambil meringis kesakitan.

Bagian sensitifnya nyeri dan terasa mengganjal, padahal ia bukanlah gadis yang kehilangan pera wan nya. Matanya melotot melihat dengan jelas wajah tampan pria yang berbaring disampingnya dengan sangat pulas.

"Aku benar-benar sudah gila! Bagaimana bisa aku mengira dia adalah Raka bajingan itu! Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan?" batin Anaya merutuki kebodohannya.

Anaya menggigiti bibirnya sembari perlahan menyingkirkan selimut yang menutupi tubuh polosnya yang penuh dengan bercak kemerahan yang dibuat pria itu. Sekuat tenaga menahan rasa sakit saat menggerakkan kakinya, Anaya cepat-cepat memakai pakaiannya yang berserakan di lantai.

Ia berusaha untuk tidak bersuara walaupun rasanya ia ingin menjerit kesakitan dan tubuhnya gemetar sa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kurebut istri yang kau selingkuhi   16. Gadis penyelamat

    Anaya terkejut melihat perempuan yang ia selamatkan itu. Ia tersenyum gembira bisa bertemu lagi dengan gadis yang menolongnya kala itu. Perempuan yang ditolong Anaya menatap Anaya dengan tatapan ketakutan dan langsung menenggelamkan mukanya diantara kedua lututnya dengan tubuh gemetar. "Jangan tangkap saya! Jangan tangkap! Saya tidak mau kesana! Saya mau pulang!" ucap perempuan itu terus menerus berulang-ulang. Sopir taksi terlihat tidak nyaman dari wajahnya melihat keadaan dibangku belakang dan Anaya menyadarinya. "Pak, berhenti di depan pasar sana saja! Saya tidak jadi pergi ke alamat awal!" pinta Anaya dengan bersikap tidak tahu ekspresi sang sopir taksi. "E, eh! Baik, Mbak!" jawab sopir taksi sedikit gelagapan. Taksi itupun berhenti di pasar tumpah yang lumayan ramai orang-orang berbelanja. Anaya dengan cepat membayar ongkos taksi sambil menuntut gadis yang ia tolong keluar dari taksi tersebut. "Tidak usah takut! Peluk lenganku erat-erat jika kau tidak percaya, aku

  • Kurebut istri yang kau selingkuhi   15. Mencari identitas sang wanita

    William keluar dari kamar hotel dengan hati gembira meskipun mukanya masih datar dan dingin. Perasaan yang meletup-letup dalam dadanya saat mengetahui nama wanitanya adalah Anaya menjadi mood booster nya pagi itu. "Naren, jemput aku sekarang di depan hotel Cosmo!" ucap Liam saat panggilan teleponnya dijawab seseorang. Tanpa menunggu jawaban dari seberang sana, ia langsung menutup ponselnya dan duduk santai di sofa lobby hotel tersebut. Para pengunjung dan pegawai hotel yang berjenis kelamin perempuan tidak henti melirik dan mencoba menarik perhatian pria tampan itu. Namun tak seorangpun yang berhasil menarik perhatian nya atau pun melirik mereka meskipun hanya sekilas. Liam langsung berdiri begitu melihat mobil yang ia kenal dari jendela transparan hotel dan keluar dari sana dengan kedua tangan dimasukkan kedalam kantong celananya. "Sir, apa anda tidak pulang semalam?" tanya Narendra Waskito saat melihat majikannya masih memakai pakaian yang sama dengan yang semalam. "Hmm," hanya

  • Kurebut istri yang kau selingkuhi   14. Kabur dari hotel.

    "Ssshhhh, kenapa kepalaku pusing sekali?" desis Anaya dengan suara lirih memegang kepalanya yang berdenyut-denyut. Kilasan bayangan kejadian semalam memasuki otaknya yang membuat Anaya terbelalak syok dan langsung terduduk sambil meringis kesakitan. Bagian sensitifnya nyeri dan terasa mengganjal, padahal ia bukanlah gadis yang kehilangan pera wan nya. Matanya melotot melihat dengan jelas wajah tampan pria yang berbaring disampingnya dengan sangat pulas. "Aku benar-benar sudah gila! Bagaimana bisa aku mengira dia adalah Raka bajingan itu! Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan?" batin Anaya merutuki kebodohannya. Anaya menggigiti bibirnya sembari perlahan menyingkirkan selimut yang menutupi tubuh polosnya yang penuh dengan bercak kemerahan yang dibuat pria itu. Sekuat tenaga menahan rasa sakit saat menggerakkan kakinya, Anaya cepat-cepat memakai pakaiannya yang berserakan di lantai. Ia berusaha untuk tidak bersuara walaupun rasanya ia ingin menjerit kesakitan dan tubuhnya gemetar sa

  • Kurebut istri yang kau selingkuhi   13. One night stand

    Tiga hari berlalu sejak kejadian waktu itu pada Anaya. Beruntung fisiknya kuat saat berjam-jam dibawah guyuran air hujan sehingga Anaya tidak mengalami demam sama sekali. Perempuan itu hanya diam didalam kamar selama dua hari penuh tanpa mau keluar dari kamar. Bu Darwin tersenyum lega saat hari ketiga Anaya sudah mau keluar kamar untuk sarapan bersama mereka semua. Gendis yang mendapatkan kabar tersebut dari Mamanya merasa lega bukan kepalang. Karena saat ini ikut suaminya pergi ke luar kota, ibu dua anak itu hanya bisa berpesan pada sang Mama untuk tidak membiarkan Anaya sendirian. "Nay, apa kamu gak mau kembali ke sekolah lagi? Cuti mu bisa Ibu sudahi jika mau kembali mengajar seperti dulu," tanya Bu Darwin saat mereka selesai sarapan. "Belum tau untuk sekarang, Bu! Aku masih belum siap bertemu banyak orang apalagi jika sampai bertemu mereka. Jika sekolah kekurangan tenaga pengajar, Ibu boleh mengambil guru baru untuk menggantikan aku. Gak mungkin juga terus menerus bergant

  • Kurebut istri yang kau selingkuhi   12. Kemarahan Gendis

    "Dek, ayo kita bawa Anaya pulang! Mas takut Anaya sakit akibat lama diguyur hujan," ucap Samudra lembut sambil menyentuh bahu Gendis. Gendis yang membelakangi suaminya berusaha berdiri dengan lengannya dipegang sang suami untuk membantunya berdiri yang masih memeluk tubuh dingin Anaya. "Nay, dengerin Mbak! Kita pulang sekarang ya?" ucap Gendis dengan menangkup wajah sembab Anaya yang matanya tampak kosong. Gendis menoleh kearah suaminya dengan tatapan miris, mengerti arti tatapan sang istri, Samudra mengangguk pelan mendukung apa yang dilakukan sang istri. Samudra mengambil payung ditangan Gendis lalu memayungi Anaya yang dirangkul Gendis menuju mobil mereka. Samudra membukakan pintu belakang dan dengan bantuan Gendis, Anaya berhasil masuk dan duduk bersandar dengan pandangan kosong seakan-akan nyawanya entah kemana. Kedua suami istri itu ikut masuk ke mobil tanpa mengatakan apa-apa. Sesekali Gendis melihat kebelakang, dan Anaya masih terlihat sama kondisinya. Tidak ada semangat

  • Kurebut istri yang kau selingkuhi   11. Terpuruk kedua kalinya

    Duarrr!!! Jgerrr!!! Suara geluduk dan petir menyambar dilangit saling bersahutan seakan-akan saling berlomba mengingatkan Anaya akan kesedihannya. Dengan langkah tertatih-tatih dan tanpa tujuan yang jelas, perempuan itu berjalan tidak tentu arah dalam keadaan hujan deras diiringi petir. Ketakutan akan disambar petir tidak ada dalam kamusnya sore itu. Kakinya yang letih tidak ia rasakan, tubuhnya yang menggigil juga tidak ia hiraukan. Perkataan gila Raka ingin mengambil anak itu menjadi anak mereka terngiang-ngiang dalam otaknya. Bayangan Raka saat menyentuh Amira juga ikut menari-nari dalam otaknya dengan Amira tersenyum mengejek penuh kemenangan. "Aaaaaaa!!! Aku benci perasaan ini! Aku benci kalian semua! Aku benci kamu, Raka! Aku benci!" teriak Anaya histeris dengan bersimpuh di pinggir jalan sambil menangis memukul dadanya. Teriakannya, tangisannya, kemarahannya, bercampur satu dengan suara hujan yang menggelegar diiringi geluduk kencang. Tidak seorang pun yang menghira

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status