Share

15. Pura-pura Jadi Pembantu

Aku tidak meneruskan kalimatku saat Alya tiba-tiba memotong kalimatku dengan cepat.

"Mbak...tolong siapkan makan malam, ya, Mas Andra sudah pulang. Kita akan makan bersama," ucap Alya memberi perintah pada Sania.

Sania menatap Layar dengan tatapan yang---entah. Namun jelas terlihat kalau dia sedang tidak baik-baik saja. Sania masih menatapku tajam, meremas kain lap yang dia pegang.

"Mbak, kamu dengar kan, apa yang kukatakan? Semua sudah siap, tinggal menghidangkan di atas meja saja," ucap Alya kembali memberi perintah.

Tanpa berkata, Sania berlalu ke belakang. Ingin sekali mulut ini berkata kasar pada Alya, seperti yang sering kulakukan pada Laila. Namun kata-kata itu seolah terhenti di tenggorokan.

“Kamu kenapa, Mas Andra, kok bengong gitu? Anak-anak sudah lapar, lho,” ucapnya membuyarkan lamunan.

"I-iya, kita makan sekarang," jawabku. Lagi-lagi dengan tergagap.

Saat di meja makan, suasana begitu kaku. Sania menekuk wajah dan sesekali memberi isyarat padaku untuk berbicara dengannya.
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status