Share

Bab 6

Penulis: Nopana
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-27 07:15:58

Nia sudah menceritakan semua dengan sang ibu tentang diterimanya sebagai staff pendamping dan percobaan tiga bulan untuk masa berpikirnya dengan tetap bekerja dalam divisi HRD dengan gaji dua digit.

"Bagaimana menurut ibu? apakah aku terima tawaran sewa rahim itu, atau aku lepas saja, Bu?"

"Entah ya, Nak! Ibu juga bingung. Hanya saran ibu, jika memang pekerjaan sewa rahim itu menjadi berkah ada baiknya dilakukan secara halal dengan menikah, karena akan menjadi fitnah jika ada benih laki-laki bersarang dalam rahimmu, Nak! Jika kau tidak dinikahi, ya lebih baik tidak usah. Insyaallah masih banyak pekerjaan lain yang bisa kau coba.

Nia mencium tangan ibunya. Betapa dirinya sangat menyayangi sang ibu yang memilih menjanda setelah suaminya meninggal dibanding sibuk mencari suami baru. Bahkan ibu tak bisa diam di rumah saja, masih menawarkan jasa mencuci gosok di rumah bu Prapti.

"Boleh Nia minta sesuatu nggak, Bu?"

"Apa, Nak?"

"Tiga bulan ini Nia bekerja gajinya mungkin sekitar 75 juta. Jumlah yang sangat cukup untuk ibu tidak perlu lagi mencuci gosok dimana-mana. Nia hanya minta ibu di rumah saja menikmati waktu, entah itu dengan mengaji, kursus apa saja yang ibu suka atau gabung dengan ibu-ibu pengajian. Terserah ibu deh, yang penting jangan kerja. Nia mau ibu menikmati waktu, biar Nia saja yang kerja. Gantian, Bu."

Tak disangka permintaan Nia membuat ibu terharu hingga meleleh air matanya. Nia memeluk ibunya penuh cinta, setidaknya ia masih punya ibu dan adik laki-laki yang juga tengah berjuang di negeri sakura. Meski ayah tak lagi menemani di dunia.

***

Tak terasa pekerjaan Nia pada divisi HRD sangat memuaskan dan telah berjalan dua bulan. Nia tak pernah lupa bahwa pekerjaannya di perusahaan mungkin hanya sementara, apalagi jatah berpikirnya tinggal satu bulan lagi dan waktu berjalan dengan cepat apabila ia menyenangi rutinitas pekerjaannya setiap hari. 

Sebuah panggilan dari nomor tak dikenal masuk dengan wajah wanita cantik dan kode luar negeri. Nia menerima panggilan itu, khawatir klien yang tengah berada di luar negeri. 

"Halo, Nia?"

"Iya, Saya Nia. Ada apa, Bu?" Terdengar tawa renyah di seberang sana.

"Saya belum jadi ibu. Panggil aku, Miss Adell saja. Aku menantu Bunda Gustav."

Ups ... Nia menutup mulutnya dan menengok kanan kiri khawatir ada yang menguping pembicaraan mereka.

"Oh, baik, Bu ... eh Miss Adell. Ada apa, Miss?"

"Ehm ... aku ingin bertemu denganmu besok. Ada waktu? sopirku akan menjemputmu di kantor. Sekarang aku masih ada di airport. Ibu mertua sudah menceritakan semua tentangmu dan sepertinya kita perlu bicara hati ke hati dalam masa-masa berpikirmu ini."

"Uhm ... Baik, Miss. Besok saya tunggu. Terimakasih atas teleponnya."

"Oke, Bye! sampai bertemu besok, Nia!"

Nia masih termangu selesai sambungan telepon. Mendengar suara wanita yang renyah sudah terbayang wajah cantiknya. Seketika ia merasa minder, ahhh... ada apa ini?"

Tersisa seminggu lagi jatah tiga bulan waktu berpikirnya habis, ditambah telepon dari Miss Adell membuat hati Nia berkecamuk bingung. Saat melihat pintu rumahnya terbuka setengah dan ada bu Prapti di depan rumah, hati Nia menjadi tak enak. 

"Nia yang sabar ya! tadi ibumu jatuh di kamar mandi. Tubuhnya langsung kaku. Untung ibu dengar teriakan saat ibumu jatuh, jadi cepat panggil pak RT dan dibawa pakai ambulans ke rumah sakit otak, khawatir stroke. Segera susul ibumu ke rumah sakit, Nak! ini kunci rumahmu tadi ibu mau kunci, untung Nia cepat pulang."

Tubuh Nia lemas mendengar keterangan bu Prapti. Rasanya tak ada tenaga. Ia minum segelas air putih terlebih dulu sebelum memesan ojek online. Mengapa hari itu mendapatkan kabar mengejutkan terus? Bagaimana keadaan ibu? Bagaimana dengan pekerjaan kantor besok? Siapa yang menjaga ibu jika ia bekerja? 

Nia berniat mencari perawat yang standby menjaga ibu di rumah sakit. Berapapun biayanya akan ia usahakan, jika perlu sampai menyewakan rahimnya! Seketika ia teringat tawaran sewa rahim itu yang terlupakan karena terlalu banyak yang ia pikirkan. Kini yang ada dalam pikiran Nia hanya kesehatan dan pulihnya sang Ibu. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kusewakan Rahim Sebagai Ibu Pengganti Seorang CEO   Bab 30

    "Periksa apakah ada yang mencurigakan pada staff dapur dan siapa wanita yang membawa Nia pergi itu?" Tidak ada yang mampu memberikan jawaban, semua isi mansion seakan larut dalam pernikahan Adell, dan saat kejadian Gustav bersama orangtuanya menghadiri pernikahan Adell, tidak ada yang menyangka bahwa kepergian mereka dimanfaatkan untuk menculik Nia. "Pasti ada hubungannya dengan orang dalam, ada orang yang memang telah mengetahui seluk beluk mansion, bahkan mungkin bekerja di dalam mansion demi tujuannya yang entah apa. Coba periksa karyawan baru mansion dalam tiga bulan terakhir!""Karyawan yang baru masuk dalam tiga bulan terakhir ini hanya baby sitter untuk bayi Banu dan Bani, Pak. Tapi tiga bulan sebelumnya juga masih ada karyawan baru lagi bertugas di pantry, namanya Tono. Ia diterima karena portofolio sebelumnya bekerja di sebuah hotel bintang lima.""Coba aku mau lihat profil dia!" Kepala sekuriti segera membuka file data karyawan pada komputer pantau lalu menunjukkan wajah pe

  • Kusewakan Rahim Sebagai Ibu Pengganti Seorang CEO   Bab 29

    Ada iri terselip saat melihat Adell dapat menikah dengan pria yang mencintainya. Gustav juga berpikir untuk menjadikan Nia sah secara negara, karena saat diperkenalkan status Nia adalah ibu pengganti yang menyewakan rahim, mereka menikah sebelumnya hanya secara agama, tanpa adanya pengakuan negara yang ditandai dengan buku nikah. Saatnya Gustav memindahkan Nia di rumah besar, tidak lagi di pavilion dan disembunyikan. "Apa bisa, Ma? Aku ingin seperti Adell. Menikah secara resmi dengan Nia dan memiliki buku nikah. Kasihan Nia jika statusnya masih istri siri, sedang jelas-jelas ia yang melayani dan mengurus keperluanku.""Ssssstt...Mama akan bicara dulu dengan Papamu agar tidak jantungan mendengar kabar mendadak ini. Biar ayahmu tahunya kau baru mengenal Nia dan ingin menikahinya. Soal ibu pengganti dan yang lalu tidak perlu diceritakan. Bisa mengamuk Papamu karena Mama merahasiakan hal ini. Tunggu sampai pernikahan Adell mereda euforia-nya dan lampu hijau dari Papa. Baru kau dan Nia bi

  • Kusewakan Rahim Sebagai Ibu Pengganti Seorang CEO   Bab 28

    Gustav menjatuhkan talak tiga pada Adell. Ia ingin Adell bahagia, tidak hanya menjalani pernikahan semu dengannya. Jika orang lain bercerai mungkin dengan suasana sedih, tidak demikian dengan Gus dan Adell, keduanya berpelukan, saling bersalaman dan meminta maaf atas salah yang mungkin terjadi selama lima tahun kebersamaan dalam pernikahan dua perusahaan raksasa. Bagaimanapun, Gustav lega kini karena Adell ada yang menjaga seorang perwira polisi yang sangat mengaggumi dan mencintai Adell sejak jaman mereka putih abu-abu. Mama Gustav yang selama ini selalu menjadi teman ngobrol melepas Adell yang telah dianggap anak sendiri. Mama Gus tahu jika Adell tidak memiliki rahim, hal itu pernah diceritakan saat mencetuskan ide untuk menyewa ibu pengganti yang bersedia menyewakan rahim agar lahir seorang penerus sekaligus pewaris dua perusahaan raksasa di negeri itu. "Dell, kita masih keluarga, ya. Kalau ada apa-apa jangan sungkan ngobrol. Mama titip si kembar Banu padamu ya. Semoga Bani tidak

  • Kusewakan Rahim Sebagai Ibu Pengganti Seorang CEO   Bab 27

    Adell menggendong si kembar, meskipun bayi itu tak lahir dari rahimnya, namun ia merasa ada ikatan batin antara mereka. Tidak ada yang tahu kecuali dokter dan mama Gustav, tentang dirinya yang tidak memiliki rahim. Aneh bukan? Adell perempuan tapi tidak punya rahim, bahkan ia tak pernah merasakan namanya menstruasi. Hal itu yang membuat Adell takut didekati laki-laki. Namun, pertemuannya dengan Brian memporak-porandakan tembok yang ia bangun sedemikian rupa. Selama ini tembok itu melindungi dirinya dari semua pria yang ingin mendekati. Menikah dengan Gustav juga salah satu cara menghindari dari laki-laki yang hanya menginginkan dirinya tapi bukan jiwa dan keseluruhan seorang Adell. Jauh di lubuk hati, Adell takut jika laki-laki menuntut seorang anak dari rahimnya, sedang ia sendiri tak memiliki rahim. "Kak Adell melamun?" Pertanyaan Nia sontak menyadarkan Adell dari lamunan. Nia adalah salah satu jembatan agar ia dapat ikut memiliki seorang bayi. Ada sesuatu dalam dirinya yang mengh

  • Kusewakan Rahim Sebagai Ibu Pengganti Seorang CEO   Bab 26

    Kinan tak dapat lagi berkata-kata saat seorang polwan membuka topeng silikon di wajahnya. Apa yang dilakukannya termasuk tindak pidana penipuan pasal 378 KUHP yaitu berpura-pura sebagai orang penting untuk mendapatkan keuntungan finansial atau informasi penting dengan ancaman hukuman penjara paling lama empat tahun. Wajah cantik Kinan terbelalak, hukuman empat tahun penjara menurutnya sangat lama bahkan sehari saja, ia tak ingin merasakan penjara. "Tolonglah Pak Polisi, kami cuma teman lama. Saya ingin memberi surprise pada Adell awalnya. Tidak paham jika hal itu termasuk tindak pidana. Ya, Dell?"Adell melengos, ia sama sekali tak tertarik mencabut laporan. "Pak polisi, mohon hal ini diusut hingga tuntas. Saya tunggu kelanjutan proses peradilannya.""ADELLL, CABUT LAPORANMU, DELLL!!!!" Teriakan Kinan tak digubris Adell yang terus melangkah keluar. Pelajaran hari ini adalah jangan sekali-kali percaya pada mereka yang mengaku teman saat membutuhkan sesuatu. Adell memutuskan untuk mam

  • Kusewakan Rahim Sebagai Ibu Pengganti Seorang CEO   Bab 25

    "Dell, kamu dimana?" Gustav bertanya pelan dengan nada khawatir."Ya dirumahlah. Lima belas menit lagi aku akan datangi perusahaanmu. Aku tidak lupa, kok. Kita bertukar peran bukan? Kau di perusahaanku, aku diperusahaanmu.""Bukan, tapi ada seseorang yang mirip kamu di sini." Gustav lalu memutar kamera hingga Adell dapat melihat Kinan berjalan mendekati suaminya."Jangan matikan handphone, Gus. Aku ingin dengar percakapan kalian, terus arahkan handphone ke wajahnya, berpura-puralah kau tengah menelpon seseorang agar dia tidak curiga, all right?"Pucuk dicinta ulampun tiba, Baru saja berganti topeng silikon, pria tampan incarannya justru duduk di depan ruang HRD. Kinan dengan langkah pasti mendekati Gustav yang tampak tengah menelpon seseorang."Hai, seharusnya aku memilihmu tadi saat diminta untuk pilih mentor. Bisa kita berkenalan?" Kinan langsung duduk disebelah Gustav dan tanpa menunggu uluran tangan pria itu, Kinan dengan berani meraih tangan Gustav dan mengusapnya pelan. Berani s

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status