Share

Ciuman Pertama

Author: Aquaviva
last update Last Updated: 2025-09-16 17:22:22

Arumi sudah nggak kuat. Nafasnya pendek-pendek, keringat dingin membasahi pelipisnya. Di dalam ruangan kumuh itu, udara kayak ditelan semua tikus dan kecoak. Matanya mulai kabur, tubuhnya goyah.

Aku mau pingsan… aku nggak sanggup lagi…

Dan tepat saat itu, pintu brak! terbuka.

“ARUMI!” suara berat dan tegas itu menggema.

Tubuhnya nyaris jatuh ke lantai, tapi sebelum sempat menyentuh dinginnya ubin, sepasang lengan kokoh menangkapnya. Dayandra.

“Tenang, gue ada di sini,” ucap Dayandra, nada suaranya tajam sekaligus penuh kepastian.

Arumi nggak bisa jawab. Dia cuma nempel lemah di dada bidang pria itu, matanya setengah terpejam.

Dayandra langsung gendong Arumi keluar. Semua LC di lorong club pada heboh ngintip. Ada yang bisik-bisik, ada yang rekam pake HP, ada juga yang pasang muka kepo maksimal.

“Eh itu Dayandra bawa Arumi.”

“Gila sih, kayak drama Korea live.”

“Cieeee Arumi digendong sugar daddy!”

Arumi cuma bisa meringkuk. Dadanya masih sesak, tapi ada rasa aman aneh saat dipeluk erat gitu.

Bram, salah satu staf, maju dengan wajah panik. “Tuan Dayandra, maaf banget! Kami bener-bener—”

“Diam.” Suara Dayandra dingin. Dia taruh Arumi di sofa, langsung ambil segelas air dan suapin. “Minum. Tenang, jangan takut.”

Arumi minum pelan-pelan, matanya berkaca. “Aku… nggak kuat lagi di sini…” suaranya nyaris bisikan. “Bawa aku pergi. Please. Aku nggak mau tinggal di neraka ini.”

Dayandra menatapnya serius. “Ya. Mulai malam ini, lo nggak akan balik ke sini lagi.”

Baru aja berdiri mau jalan, Bunga nongol. Wajahnya sinis, tangan terlipat. “Kau nggak bisa seenaknya bawa dia pergi.”

Dayandra berhenti, menoleh dengan tatapan setajam pisau. “Kenapa?”

“Dia masih bagian dari club. Kau harus tebus dia dulu.”

Arumi gemetar di pelukan Dayandra. “Kak Bunga…”

Dayandra maju selangkah. “Berapa?”

Bunga melipat bibir, mencoba tetap angkuh. “Jumlahnya nggak kecil, Tuan.”

“Aku nggak peduli. Kasih angka. Gue bayar sekarang juga.” Dompet hitam elegan keluar dari jasnya.

LC lain yang nonton dari jauh langsung bisik-bisik lagi.

“Yaampun, kaya banget.”

“Goals sih, Arumi langsung diselamatin.”

“Ini beneran kayak Cinderella, sumpah.”

Bunga akhirnya geser, ngasih jalan dengan wajah kalah. “Silakan.”

Dayandra membawa Arumi keluar. Di parkiran, mobil hitam mengkilap udah nunggu. Lili baru datang, matanya melebar. “Eh, Arumi! Mau ke mana lo?!”

Arumi udah setengah sadar, nggak bisa jawab. Lili refleks mau ngejar, tapi pas liat Arumi udah dibawa masuk ke mobil, dia berhenti. Cuma bisa nonton dengan tatapan campur aduk.

Dia beneran dibawa pergi…

***

Beberapa jam kemudian…

Arumi pelan-pelan membuka mata. Dia refleks duduk, lalu bengong. “Hah? Ini… di mana?”

Kamar itu gede banget. Langit-langit tinggi, chandelier gantung, tirai panjang, dan ranjang empuk yang kayaknya bisa buat 5 orang sekaligus.

“Aku… nggak mungkin mimpi kan?” bisiknya.

Pintu kamar mandi terbuka. Uap keluar, dan Dayandra jalan keluar dengan handuk doang di pinggang, dada bidang plus otot jelas terpampang.

Arumi langsung menelan ludah. Gila… body om-om ini kayak hasil Photoshop.

Dayandra senyum tipis. “Syukurlah, lo udah bangun.”

“A… aku… ada di mana?” Arumi gugup, suara gemeter.

Dayandra jalan mendekat, lalu tanpa basa basi naik ke kasur. Tangannya menarik tengkuk Arumi, wajah mereka makin deket. Bibirnya nyaris nempel. “Kamu sekarang ada di kamar Saya.”

Arumi panik. “Ehh? Kau mau apa? Mau… cium aku?”

Dayandra mengangguk pelan. “Iya.”

Sebelum Arumi sempat protes, bibir Dayandra langsung nempel.

Arumi syok. Matanya melotot, tangannya refleks mukul punggung Dayandra. “Hhhh! Lepas! Kamu gila ya!”

Dayandra berhenti, bibirnya masih basah. Dia ketawa pelan. “Lucu banget. Kau serius baru pertama kali dicium?”

Arumi teriak kecil. “Iyaaa! Itu ciuman pertama aku, tau! Kamu udah rampas!”

Dayandra ngakak. “Wah, beruntung juga Saya.”

Arumi manyun, pipinya merah. Gila, aku beneran dicium om tajir…

****

Dayandra duduk santai di sampingnya. “Besok, perjanjian kita resmi. Dan kamu bakal jadi istri Saya.”

“APA? Secepet itu?!” Arumi melotot.

“Ya.”

Arumi gigit bibir bawah. Nikah muda udah horor, apalagi nikah kontrak. Terus… malam pertamanya gimana? Astaga jangan mikir kesana dulu, Rum!

Ketukan pintu terdengar. Pelayan masuk dengan hormat.

“Tuan, semua sudah siap. Apakah Non Arumi ingin dibantu bersiap?”

Dayandra mengangguk. “Urus dia sebaik mungkin.”

Arumi bengong. “Eh, serius? Aku bakal diperlakuin kayak princess gini?”

Arumi dibawa ke kamar mandi yang super fancy. Bathup penuh busa wangi dan bunga. “Mandi susu? Aku kira itu cuma di film!”

Pelayan cekikikan. “Silakan, Non.”

Setelah itu, rambutnya ditata, bajunya diganti dress elegan. Lemari penuh baju branded. Arumi berkali-kali melongo. “Ini… surga fashion apa gimana?”

Akhirnya, Arumi berdiri di depan cermin. Make-up natural, rambut rapi, dress simpel tapi classy. Dia hampir nggak ngenalin dirinya sendiri.

“Astaga, gue cantik bener. Cinderella vibes!”

***

Malam itu, Arumi jalan masuk ke ruang makan. Dayandra udah duduk, jas hitam rapi, elegan banget.

Pelayan buka pintu dan ngumumin, “Non Arumi sudah siap, Tuan.”

Dayandra mendongak. Matanya langsung terpaku. Untuk pertama kalinya, dia diem, kayak kena stun.

Arumi nyengir, pura-pura pede. “Udah deh jangan ditatap terus. Aku tau kalau Aku cantik kan.”

Dayandra buru-buru berdeham, pura-pura sibuk dengan garpu. “Ayo makan.”

Mereka duduk berhadapan. Hidangan fancy tersaji, dari steak sampai wine.

Dayandra akhirnya buka suara. “Arumi, jadi istri saya itu nggak gampang. Kamu harus anggun, rapi, jangan bar-bar kayak biasanya. Kamu ngerti?”

Arumi angkat tangan kayak hormat. “Siap, bos!”

Dayandra geleng-geleng kepala, tapi senyum tipis keliatan.

Arumi makan pelan, mencoba nikmati suasana. Dalam hati, dia masih kaget banget. Tadi siang dia hampir mati di gudang club kumuh. Malam ini? Dia duduk di meja mewah, diperlakukan kayak princess, bareng pria paling misterius yang baru aja nyolong ciuman pertamanya.

Dan besok… dia bakal resmi jadi istri kontrak Dayandra.

“Ya Tuhan… hidup Aku kayak roller coaster.” Arumi nyengir kecil.

Dayandra menatapnya lekat. “Siap atau nggak, mulai besok… Kamu bagian dari hidup Saya.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • LC PERAWAN MILIK CEO   Masih Perawan?

    Corla menatap Arumi dengan tatapan penuh selidik. Tatapan itu menusuk, seperti sedang mengupas habis isi kepala Arumi.“Saya tidak yakin kalau kau benar-benar anaknya Tuan Thomas,” ucapnya pelan, tapi nadanya dingin dan penuh curiga.Arumi berusaha tersenyum, meski jantungnya berdegup kencang. Waduh, mampus aku. Dia tau ya kalau Tuan Thomas nggak punya anak cewek?“Bukannya Tuan Thomas itu tidak punya putri?” lanjut Corla.Arumi spontan nyeletuk, “Siapa bilang? Aku anak angkatnya. Yah!”Corla menyipitkan mata. “Oh, angkat rupanya. Kalau begitu, pendidikan terakhir?” tanyanya lagi, kali ini lebih menusuk.Arumi terdiam. Kepalanya kosong, lidahnya kelu. Mau jawab apa? SMA aja nggak tamat, sementara keluarga kaya biasanya pasti kuliahnya di luar negeri.Corla menunggu, senyum tipis di wajahnya seolah menikmati kebingungan Arumi.Arumi sudah siap ngeles, tapi tiba-tiba suara berat memecah ketegangan.“Untuk apa tante bertanya hal seperti itu?”Dayandra muncul dengan aura tenangnya. Arumi

  • LC PERAWAN MILIK CEO   SAH!

    Langit pagi itu cerah, tapi hati Arumi udah kayak roller coaster. Tangannya dingin, bibirnya kering, jantungnya deg-degan nggak karuan. Hari ini dia resmi jadi… istri orang.Yes, istri Dayandra. Si pria misterius yang kemarin nolongin dia dari gudang kumuh itu.Suasana akad pernikahan sederhana berlangsung di ruangan hotel mewah, tanpa keluarga, tanpa pesta besar. Cuma penghulu, dua saksi, Dayandra, dan Arumi.“Dengan mas kawin sejumlah uang dolar dan cincin emas, tunai.” Suara penghulu terdengar jelas.Dayandra dengan mantap menyambut, “Saya terima nikahnya Arumi dengan mas kawin tersebut, tunai.”Arumi cuma bisa menunduk. Tangannya digenggam Dayandra, lalu cincin melingkar di jari manisnya.“Udah sah,” ucap penghulu.Arumi refleks ngedongak. Sah? Jadi aku beneran istri orang sekarang?Dayandra tersenyum tipis lalu mengecup kening Arumi. “Mulai sekarang, kamu resmi jadi istriku.”Arumi langsung menutup wajah dengan telapak tangan. “Ya Tuhan, jantung ku… sumpah deg-degan parah.”Para

  • LC PERAWAN MILIK CEO   Ciuman Pertama

    Arumi sudah nggak kuat. Nafasnya pendek-pendek, keringat dingin membasahi pelipisnya. Di dalam ruangan kumuh itu, udara kayak ditelan semua tikus dan kecoak. Matanya mulai kabur, tubuhnya goyah.Aku mau pingsan… aku nggak sanggup lagi…Dan tepat saat itu, pintu brak! terbuka.“ARUMI!” suara berat dan tegas itu menggema.Tubuhnya nyaris jatuh ke lantai, tapi sebelum sempat menyentuh dinginnya ubin, sepasang lengan kokoh menangkapnya. Dayandra.“Tenang, gue ada di sini,” ucap Dayandra, nada suaranya tajam sekaligus penuh kepastian.Arumi nggak bisa jawab. Dia cuma nempel lemah di dada bidang pria itu, matanya setengah terpejam.Dayandra langsung gendong Arumi keluar. Semua LC di lorong club pada heboh ngintip. Ada yang bisik-bisik, ada yang rekam pake HP, ada juga yang pasang muka kepo maksimal.“Eh itu Dayandra bawa Arumi.”“Gila sih, kayak drama Korea live.”“Cieeee Arumi digendong sugar daddy!”Arumi cuma bisa meringkuk. Dadanya masih sesak, tapi ada rasa aman aneh saat dipeluk erat

  • LC PERAWAN MILIK CEO   LC Baru

    Untuk kedua kalinya Arumi injak mall, vibe-nya udah beda. Kalau dulu matanya clingak-clinguk kayak anak desa baru pertama kali ke kota, kali ini dia udah lebih kalem.“Aku nggak boleh keliatan norak lagi,” gumamnya sambil jalan di belakang Lili.Mereka masuk ke toko iPhone. Lampu terang, kaca kinclong, display iPhone terbaru berjajar kayak permata. Lili langsung nyamperin staf toko, dengan gaya percaya diri.“Mas, yang iPhone 16 Pro Max ada nggak?” tanya Lili dengan suara centil.Arumi cuma ngikutin, tangannya masuk kantong. “Yaampun, mahal banget ya,” ucapnya lirih, bahkan nggak berani nyentuh. Layarnya aja udah kayak kaca aquarium.Lili sibuk nego-nego, Arumi mulai gelisah. Perutnya mulas, tanda kebelet pipis. “Kak, aku ke toilet bentar ya.”“Yaudah, jangan lama-lama,” jawab Lili cuek, sibuk sama staf toko.Arumi buru-buru jalan, high heels-nya bunyi tok tok tok. Baru aja mau masuk toilet, pandangannya ketangkap sesuatu.Seorang nenek tergeletak di lantai koridor dekat pintu toilet.

  • LC PERAWAN MILIK CEO   Bibir Tipis

    Lalu Dayandra menatap Arumi.”Mari kita bersenang-senang malam ini!!!”Ruang karaoke VIP malam itu penuh asap rokok, lampu neon kedap-kedip bikin suasana makin absurd. Dayandra, dengan dasi sudah melorot, memegang mic kayak penyanyi rock tapi suaranya… ampun dah.“Jadi aku tiiiidak bisaaaa tanpa diriiimuuu…”Arumi langsung nutup telinganya pakai dua tangan. “Astaga, Om! Please, itu suara atau alarm kebakaran?!”Dayandra nggak nyadar, sudah setengah mabuk, goyang kanan-kiri sambil teriak. “Yeeeahhh, semua ikut nyanyiii!”“Om, stop! Kupingku bisa meledak nih.” Arumi meringis, tapi malah ngakak kecil liat gaya noraknya Dayandra.Tiba-tiba lagu berhenti. Dayandra nyodorin tangan. “Ayo kita joget.”“Hah? Joget?”Tanpa nunggu jawaban, Dayandra narik tangan Arumi. “Come on, TikTok dance style!”Arumi mendengus. “Yaudah, siap-siap kaget ya, Om.” Ia langsung nge-dance ala-ala TikTok: goyang pinggul, gerakan tangan viral, ditambah ekspresi kocak.Dayandra bengong sebentar, lalu malah ikutan. “Gi

  • LC PERAWAN MILIK CEO   Gadis Nakal

    *** Pagi itu kamar Arumi masih terasa pengap. Udara dari AC yang bocor di pojokan sama sekali nggak bikin lega. Ia bolak-balik di atas kasur tipisnya, rambut awut-awutan, tatapannya kosong menatap plafon. “Nikah kontrak? Terima nggak yah?” gumamnya pelan. “Tapi aku kan nggak mau nikah muda. Tapi… daripada tinggal di neraka ini?” Ia menggulingkan badannya ke kanan, lalu ke kiri, lalu tengkurap, lalu tiba-tiba manjat tembok seakan lagi cosplay cicak. Tangannya nempel ke dinding, wajahnya meringis penuh drama. “Duh pusing banget! Kenapa hidup aku jadi kayak sinetron FTV tengah malam sih?” Arumi menggaruk kepalanya sendiri. Tiba-tiba pintu kamarnya kebuka. Lili masuk dengan santai, sambil ngemil snack ciki yang entah dapet dari mana. Matanya langsung melebar begitu liat Arumi lagi nempel kayak cicak. “Arumi… Kau? Kau kenapa?” Lili ngakak sampai hampir keselek ciki. “Astaga, ini cosplay apa? Cosplay wall gecko edition?” Arumi langsung loncat turun, wajahnya manyun. “Kak, aku bingun

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status