Share

LC Baru

Penulis: Aquaviva
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-16 11:45:59

Untuk kedua kalinya Arumi injak mall, vibe-nya udah beda. Kalau dulu matanya clingak-clinguk kayak anak desa baru pertama kali ke kota, kali ini dia udah lebih kalem.

“Aku nggak boleh keliatan norak lagi,” gumamnya sambil jalan di belakang Lili.

Mereka masuk ke toko iPhone. Lampu terang, kaca kinclong, display iPhone terbaru berjajar kayak permata. Lili langsung nyamperin staf toko, dengan gaya percaya diri.

“Mas, yang iPhone 16 Pro Max ada nggak?” tanya Lili dengan suara centil.

Arumi cuma ngikutin, tangannya masuk kantong. “Yaampun, mahal banget ya,” ucapnya lirih, bahkan nggak berani nyentuh. Layarnya aja udah kayak kaca aquarium.

Lili sibuk nego-nego, Arumi mulai gelisah. Perutnya mulas, tanda kebelet pipis. “Kak, aku ke toilet bentar ya.”

“Yaudah, jangan lama-lama,” jawab Lili cuek, sibuk sama staf toko.

Arumi buru-buru jalan, high heels-nya bunyi tok tok tok. Baru aja mau masuk toilet, pandangannya ketangkap sesuatu.

Seorang nenek tergeletak di lantai koridor dekat pintu toilet. Nafasnya tersengal, tangannya menekan dada.

“ASTAGA! Nek!!” Arumi panik, jongkok mendekat.

“Nek, bangun! Jangan gitu dong.”

Nenek itu mengerang, matanya sayu. “Sakit… dada…”

Arumi langsung teriak. “TOLONG!!! Ada orang pingsan di sini!!”

Beberapa orang mulai datang, termasuk security mall.

“Ada apa ini, mbak?” tanya salah satu security.

“Nenek ini! Kayaknya serangan jantung! Cepet panggil ambulans!”

Security langsung sigap, menghubungi pihak medis mall. Beberapa menit kemudian, nenek itu dibopong ke tandu darurat. Arumi tanpa mikir panjang ikut ngawal sampai ke ambulans.

****

Rumah Sakit

Arumi berdiri di luar ruang IGD, keringat dingin mengucur. Hatinya masih deg-degan.

Gila, ini kayak drama Korea real life. Untung aku lihat tadi.

Tak lama, dokter keluar. “Pasien sudah stabil, memang serangan jantung ringan. Untung cepat ditolong.”

Arumi langsung menghela napas lega. Setelah beberapa jam, nenek itu sadar. Ia menggenggam tangan Arumi dengan lemah.

“Terima kasih, Nak… Kalau bukan karena kamu, mungkin nenek nggak ada lagi.”

Arumi tersenyum tipis. “Ah, nggak usah makasih, Nek. Aku cuma kebetulan lewat kok.”

Setelah ada keluarga yang datang mendampingi, Arumi berdiri. “Nek, aku balik dulu ya. Semoga sehat selalu.”

Arumi buru-buru balik ke mall, karena yakin Lili pasti udah nyariin. Tapi saat sampai, toko iPhone itu udah kosong. Lili nggak ada. Arumi celingukan.

“Eh, kemana sih dia? Kok ngilang.”

Dia coba nelpon Lili, tapi HP-nya Lili lagi sibuk. Jam di dinding nunjukin pukul 5 sore. Arumi gelisah. “Duh, keburu telat. Mending balik ke club aja.”

Setibanya di club, suasana langsung bikin hati Arumi ciut. Musik keras, asap rokok, dan… Plaaaak!

Tamparan keras mendarat di pipinya. “AUCH! Kak!”

Bunga berdiri di depan dengan wajah murka. “Di mana aja kamu, hah?! Berani-beraninya kabur dari Lili!”

Arumi pegang pipinya yang panas. “Aku nggak kabur, Kak. Aku cuma nolongin nenek-nenek di mall. Dia pingsan, kena serangan jantung!”

“ALASAN! Jangan bikin cerita drama murahan! Kau kira aku bodoh?!” bentak Bunga.

Arumi gemetar. “Aku sumpah, Kak. Aku nggak bohong.”

“Cukup! Malam ini sampai subuh, kau akan di sini.” Bunga mendorong Arumi masuk ke ruangan kosong, kayak gudang kumuh penuh debu. Bau tikus menyengat, dindingnya lembab.

“Kak! Jangan! Aku takut!” Arumi nahan pintu, tapi Bunga mendorong keras. Brak! Pintu terkunci rapat.

“Hikss… Kak, buka! Aku nggak salah! Pleaseeee!” Arumi teriak, tapi nggak ada jawaban.

***

Malam makin ramai. Di salah satu room VIP, Dayandra duduk di sofa, menunggu sambil meneguk wine. Ia resah.

“Kenapa lama sekali? Katanya Arumi yang disiapkan.”

Pintu terbuka. Seorang LC lain masuk dengan dress seksi. “Sayang, aku gantinya Arumi. Aku lebih cantik kok.”

Dayandra mengernyit. “Bukan kau yang saya minta. Mana Arumi?”

Wanita itu mendekat, duduk di samping. “Santai aja, aku bisa bikin kamu lupa Arumi.”

Dayandra langsung berdiri. “No. Gue nggak suka dibohongi.” Ia keluar ruangan dengan langkah cepat, langsung nyari Bunga.

Di lorong, ia ketemu. “Bunga! Mana Arumi?!”

Bunga senyum palsu. “Tuan Dayandra, kenapa marah? LC yang datang juga cantik, kan? Buat apa nunggu Arumi?”

“Tapi saya cuma mau Arumi. Kalau bukan dia, saya nggak akan bayar sepeser pun malam ini!”

Gudang Gelap

Sementara itu, Arumi duduk meringkuk di lantai gudang gelap itu. Air mata terus turun.

“Kenapa semuanya jahat banget? Padahal aku cuma nolongin orang.”

Suara kecil terdengar. Cik… cik… Seekor tikus lari di sudut. Arumi jerit kecil.

“Aaaaa! Tikus! Please jangan deket-deket!”

Tak lama, seekor kecoak terbang. Arumi makin panik. “Huaaaa! Tolooong! Kak Bunga! Siapa aja! Aku takut!!”

Tangannya memeluk lutut, tubuhnya gemetar. Ia terus teriak, tapi nggak ada yang datang.

Dayandra berdiri depan Bunga, nadanya makin keras. “Gue ulang sekali lagi. Mana Arumi?”

Bunga berusaha tenang. “Dia nggak bisa malam ini, Tuan. Mungkin sakit, mungkin… ya, lagi malas.”

Dayandra menyipitkan mata. “Kalau sampai gue tau lo bohong, Bunga, gue yang bikin lo nyesel.”

Arumi, di dalam gudang, masih menangis. Setiap detik, rasa takut makin besar. Ia mulai merasa ruang itu semakin sesak, dingin, dan menyeramkan.

“Tolong!!! Tolong aku!!!”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • LC PERAWAN MILIK CEO   SAH!

    Langit pagi itu cerah, tapi hati Arumi udah kayak roller coaster. Tangannya dingin, bibirnya kering, jantungnya deg-degan nggak karuan. Hari ini dia resmi jadi… istri orang.Yes, istri Dayandra. Si pria misterius yang kemarin nolongin dia dari gudang kumuh itu.Suasana akad pernikahan sederhana berlangsung di ruangan hotel mewah, tanpa keluarga, tanpa pesta besar. Cuma penghulu, dua saksi, Dayandra, dan Arumi.“Dengan mas kawin sejumlah uang dolar dan cincin emas, tunai.” Suara penghulu terdengar jelas.Dayandra dengan mantap menyambut, “Saya terima nikahnya Arumi dengan mas kawin tersebut, tunai.”Arumi cuma bisa menunduk. Tangannya digenggam Dayandra, lalu cincin melingkar di jari manisnya.“Udah sah,” ucap penghulu.Arumi refleks ngedongak. Sah? Jadi aku beneran istri orang sekarang?Dayandra tersenyum tipis lalu mengecup kening Arumi. “Mulai sekarang, kamu resmi jadi istriku.”Arumi langsung menutup wajah dengan telapak tangan. “Ya Tuhan, jantung ku… sumpah deg-degan parah.”Para

  • LC PERAWAN MILIK CEO   Ciuman Pertama

    Arumi sudah nggak kuat. Nafasnya pendek-pendek, keringat dingin membasahi pelipisnya. Di dalam ruangan kumuh itu, udara kayak ditelan semua tikus dan kecoak. Matanya mulai kabur, tubuhnya goyah.Aku mau pingsan… aku nggak sanggup lagi…Dan tepat saat itu, pintu brak! terbuka.“ARUMI!” suara berat dan tegas itu menggema.Tubuhnya nyaris jatuh ke lantai, tapi sebelum sempat menyentuh dinginnya ubin, sepasang lengan kokoh menangkapnya. Dayandra.“Tenang, gue ada di sini,” ucap Dayandra, nada suaranya tajam sekaligus penuh kepastian.Arumi nggak bisa jawab. Dia cuma nempel lemah di dada bidang pria itu, matanya setengah terpejam.Dayandra langsung gendong Arumi keluar. Semua LC di lorong club pada heboh ngintip. Ada yang bisik-bisik, ada yang rekam pake HP, ada juga yang pasang muka kepo maksimal.“Eh itu Dayandra bawa Arumi.”“Gila sih, kayak drama Korea live.”“Cieeee Arumi digendong sugar daddy!”Arumi cuma bisa meringkuk. Dadanya masih sesak, tapi ada rasa aman aneh saat dipeluk erat

  • LC PERAWAN MILIK CEO   LC Baru

    Untuk kedua kalinya Arumi injak mall, vibe-nya udah beda. Kalau dulu matanya clingak-clinguk kayak anak desa baru pertama kali ke kota, kali ini dia udah lebih kalem.“Aku nggak boleh keliatan norak lagi,” gumamnya sambil jalan di belakang Lili.Mereka masuk ke toko iPhone. Lampu terang, kaca kinclong, display iPhone terbaru berjajar kayak permata. Lili langsung nyamperin staf toko, dengan gaya percaya diri.“Mas, yang iPhone 16 Pro Max ada nggak?” tanya Lili dengan suara centil.Arumi cuma ngikutin, tangannya masuk kantong. “Yaampun, mahal banget ya,” ucapnya lirih, bahkan nggak berani nyentuh. Layarnya aja udah kayak kaca aquarium.Lili sibuk nego-nego, Arumi mulai gelisah. Perutnya mulas, tanda kebelet pipis. “Kak, aku ke toilet bentar ya.”“Yaudah, jangan lama-lama,” jawab Lili cuek, sibuk sama staf toko.Arumi buru-buru jalan, high heels-nya bunyi tok tok tok. Baru aja mau masuk toilet, pandangannya ketangkap sesuatu.Seorang nenek tergeletak di lantai koridor dekat pintu toilet.

  • LC PERAWAN MILIK CEO   Bibir Tipis

    Lalu Dayandra menatap Arumi.”Mari kita bersenang-senang malam ini!!!”Ruang karaoke VIP malam itu penuh asap rokok, lampu neon kedap-kedip bikin suasana makin absurd. Dayandra, dengan dasi sudah melorot, memegang mic kayak penyanyi rock tapi suaranya… ampun dah.“Jadi aku tiiiidak bisaaaa tanpa diriiimuuu…”Arumi langsung nutup telinganya pakai dua tangan. “Astaga, Om! Please, itu suara atau alarm kebakaran?!”Dayandra nggak nyadar, sudah setengah mabuk, goyang kanan-kiri sambil teriak. “Yeeeahhh, semua ikut nyanyiii!”“Om, stop! Kupingku bisa meledak nih.” Arumi meringis, tapi malah ngakak kecil liat gaya noraknya Dayandra.Tiba-tiba lagu berhenti. Dayandra nyodorin tangan. “Ayo kita joget.”“Hah? Joget?”Tanpa nunggu jawaban, Dayandra narik tangan Arumi. “Come on, TikTok dance style!”Arumi mendengus. “Yaudah, siap-siap kaget ya, Om.” Ia langsung nge-dance ala-ala TikTok: goyang pinggul, gerakan tangan viral, ditambah ekspresi kocak.Dayandra bengong sebentar, lalu malah ikutan. “Gi

  • LC PERAWAN MILIK CEO   Gadis Nakal

    *** Pagi itu kamar Arumi masih terasa pengap. Udara dari AC yang bocor di pojokan sama sekali nggak bikin lega. Ia bolak-balik di atas kasur tipisnya, rambut awut-awutan, tatapannya kosong menatap plafon. “Nikah kontrak? Terima nggak yah?” gumamnya pelan. “Tapi aku kan nggak mau nikah muda. Tapi… daripada tinggal di neraka ini?” Ia menggulingkan badannya ke kanan, lalu ke kiri, lalu tengkurap, lalu tiba-tiba manjat tembok seakan lagi cosplay cicak. Tangannya nempel ke dinding, wajahnya meringis penuh drama. “Duh pusing banget! Kenapa hidup aku jadi kayak sinetron FTV tengah malam sih?” Arumi menggaruk kepalanya sendiri. Tiba-tiba pintu kamarnya kebuka. Lili masuk dengan santai, sambil ngemil snack ciki yang entah dapet dari mana. Matanya langsung melebar begitu liat Arumi lagi nempel kayak cicak. “Arumi… Kau? Kau kenapa?” Lili ngakak sampai hampir keselek ciki. “Astaga, ini cosplay apa? Cosplay wall gecko edition?” Arumi langsung loncat turun, wajahnya manyun. “Kak, aku bingun

  • LC PERAWAN MILIK CEO   Ngajak Nikah!

    Kamar Arumi berantakan kayak kamar cewek yang habis unboxing Shopee haul, bedanya ini high-end semua. Lipstik berjejer kayak tentara, eyeshadow palette numpuk di atas meja, skincare berjajar rapi.Arumi duduk bersila di lantai sambil nyoba-nyoba satu per satu.“Coba pake lipstik nude ini… hmmm, kok jadi kayak bibir kena minyak goreng. Ah, gak cocok. Ganti ah.” Dia ngedumel sendiri sambil ngaca.Tangannya sibuk ngeblend foundation, terus nyobain eyeliner. Gara-gara tangannya tremor, hasilnya malah miring. “Ya ampun! Kok jadi kayak Joker sih?”Dia ngakak sendiri, terus buru-buru hapus.Satu jam berlalu, meja rias kecil penuh printilan. Akhirnya dia capek banget. “Udah lah, ntar aja. Aku pingsan dulu.”Arumi tiduran di kasur, mukanya masih ada sisa foundation belang-belang, tapi dia udah ketiduran saking capeknya.⸻Jam dinding nunjukin pukul 7 malam. Alarm HP bunyi kenceng. Arumi bangun kaget, langsung cuci muka buru-buru.Setelah mandi, dia keluar kamar mandi dengan dress navy yang bar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status