Share

54

Tarno duduk di kursi teras dengan ditemani secangkir kopi panas yang mulai dingin. Ia baru saja menutup teleponnya setelah menelepon Dila dan Dinda cukup lama. Ditaruh ponselnya di meja lalu menyeruput kopinya yang sudah tidak panas lagi.

Tadi ia menghubungi kedua putrinya untuk menanyakan jadwal mereka hari minggu besok. Rencananya ia akan mengajak mereka jalan-jalan bersama Lastri lagi. Usahanya untuk mendekatkan kedua putrinya dengan Lastri sepertinya masih belum membuahkan hasil.

Dila sepertinya masih enggan menerima kehadiran Lastri dalam hidupnya sehingga ia menunjukkan rasa tidak sukanya secara terang-terangan dan sering kali bersikap tidak sopan padanya.

Tarno menghembuskan nafas kasar. Ia merasa bingung harus menasihati Dila seperti apa lagi. Putri sulungnya yang mulai beranjak dewasa itu semakin sulit untuk dikendalikan. Tidak seperti dulu, saat masih kecil Dila adalah gadis manis yang penurut dan selalu mendengarkan perkataannya.

“Kamu la

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status