Share

Sang Perawat Tamak

Namun semua mimpi dan harapannya lenyap, saat suatu hari Hendrick memberikan sebuah kenyataan yang membuat Rangga sangat murka. Dan hal inilah yang disesalinya hingga kini ….

Hendrik yang saat itu telah dijodohkan dengan salah satu keluarga bangsawan dari suku Jawa, menolak perjodohan itu dengan dalih bahwa ia telah jatuh cinta dengan seorang wanita cantik yang dikenalnya kala menunaikan ikatan dinas kedokterannya di sebuah desa terpencil. Bahkan dalam waktu dekat berniat akan melamarnya.

Mendengar jawaban jujur dari putranya itu, Rangga murka dan memberikan pilihan pada Hendrik. Menikah dengan wanita pilihan Rangga, atau tetap menikahi wanita pilihan putranya, tapi harus rela kehilangan semua fasilitas yang ia miliki sekarang.

Hendrick yang saat itu sudah merasa yakin dengan pilihannya, akhirnya memilih melepaskan semuanya, ia pergi hanya menggunakan pakaian yang melekat dibadannya. Hal itu sungguh diluar perkiraan Rangga, bahwa putranya memilih jalannya sendiri.

Itulah terakhir kali Rangga bertemu dengan putra kesayangannya, hanya satu kali Hendrik menghubunginya sejak kejadian itu, saat hendak meminta restu akan menikahi wanita pujaan hatinya. Namun karena masih diliputi perasaan kecewa, Rangga tak pernah menginjakan kakinya menemui pasangan yang tengah berbahagia itu. Selain karena rasa malu dan gengsi, ternyata wanita yang dijodohkan dengan putranya itu, tak sebaik yang ia kira selama ini. Perasaan itu pula yang membuat Rangga di dera penyesalan yang tak bertepi.

***

Sementara itu disebuah rumah sakit, nampak dua orang pria berbadan tegap menghampiri meja costumer service, hendak mencari informasi seorang wanita korban penganiyayaan. Pria tersebut mengaku telah kehilangan wanita tersebut, dengan membawa sebuah foto orang yang dicarinya. Entah sudah berapa puluh rumah sakit telah mereka datangi, namun hasilnya nihil.

Dan kali ini mereka berharap menemukan titik terang mengenai keberadaan wanita yang dicarinya, karena hari ini merupakan hari terakhir kesempatan mereka memperoleh imbalan yang sangat besar.

Dengan rasa pesimis, kedua orang itu memasuki rumah sakit yang menjadi harapan terakhir mereka. Saat tengah berusaha mencari informasi, tiba-tiba terdengar suara ponsel berdering, gegas salah satu dari mereka memijit tombol hijau.

“Ya, Boss,”

[ …]

“Kami belum menemukan titik terang mengenai keberadaan kekasih Boss.”

[ … ]

“Kami sudah mencari kesemua rumah sakit disekitar lokasi, tapi tidak ada informasi apapun yang kami dapat. Dan kami sedang berada di rumah sakit terakhir, kemungkinan kekasih Boss mendapat pertolongan.”

[… ]

“Baik, Boss. Kami mengerti.”

Kemudian pembicaraan itu berakhir, mereka menarik napas lega, karena sang Boss besar mengerti dengan yang disampaikan. Pada saat hendak meninggalkan pusat informasi, seorang perawat wanita menegur mereka.

“Pak, bisa bicara sebentar di sana? Ada yang ingin saya sampaikan,” ucap perawat itu mengajak mereka menepi ke sebuah koridor yang cukup sepi.

“Bapak-bapak ini benar sedang mencari keberadaan keluarga dari seorang wanita yang kalian bawa fotonya?” Perawat itu mengawali pembicaraan sambil menatap wajah kedua orang pria tersebut.

“Bukan saya yang kehilangan, sus, boss kami yang mencarinya. Karena wanita yang hilang itu adalah tunangannya. Mereka akan menikah tak lama lagi, jadi kalau suster bisa memberikan informasi keberadaan kekasih boss kami, suster pasti akan dapat hadiah yang cukup besar dari Tuan Adi,” beber salah seorang pria itu berbicara.

Mendengar jika dirinya akan mendapat imbalan, tentu saja ia tergiur. Matanya membola, dan bibirnya menyeringai licik. Benaknya sudah dipenuhi dengan bayangan sejumlah uang yang sangat besar untuk modal bersenang-senang bersama kekasihnya.

“Kapan tepatnya tunangan Boss kalian hilang?” tanyanya dengan antusias.

“Kurang lebih minggu yang lalu, karena mobilnya ditemukan nyaris hancur di jurang. Tapi kami tak menemukan jasad siapapun disana,” jawab pria itu lagi, sementara pria satunya hanya diam menyimak obrolan mereka bertiga.

“Memang malam itu kami menerima seorang pasien wanita, katanya salah satu korban, entah itu korban kecelakaan atau perampokan. Wajahnya hancur dan terdapat banyak sekali luka disekujur tubuhnya, beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan. Hanya saja seseorang telah membawanya pindah untuk mendapat perawatan yang lebih baik, malam itu juga wanita itu dibawa entah kemana,” tutur sang perawat menjelaskan kejadian yang diketahuinya malam itu..

“Siapa dokter yang menangani wanita itu?” tanya pria yang tadi diam menyimak, kini mulai ikut berbicara.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status