Beranda / Romansa / LONELY TOGETHER / Meragukan Kebaikan

Share

Meragukan Kebaikan

Penulis: Tami ilmi
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-16 22:20:32

Setiap manusia punya sisi yang baik dan juga sisi yang tidak baik. Punya hal yang bisa terbuka dan juga sebaliknya. Gaia sebenarnya tumbuh menjadi pribadi yang periang dan mudah bergaul, meski dia sebenarnya juga sangat tertutup. Dia bahkan bisa membuat seseorang yang dia sukai mendekatinya, tanpa menunjukkan hal yang berlebihan. Sejak sekolah Gaia tidak pernah berkeinginan memiliki kekasih. Dan juga, dia sangat takut dengan laki-laki. Namun seiring berjalannya waktu dan dia mengenal banyak laki-laki yang berada di sisinya untuk pertemanan yang tulus, Gaia pada akhirnya mulai bisa dekat dengan laki-laki meski tidak juga dalam hubungan yang mesra.

Gaia membuka matanya perlahan, menatap ruangan kosong yang sangat lenggang. Beberapa tahun terakhir hari-hari Gaia begitu lengang. Hampir 5 atau 10 tahun. Bahkan meski dia menikah dua tahun lalu. Gaia tidak merasakan apa-apa terhadap suaminya. Dia juga tidak merasa harinya berbeda. Tapi perempuan itu selalu saja menampilkan kondis
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • LONELY TOGETHER   Sebuah Pembuktian

    Raga masuk ke kamar setelah lima menit, dia menyadari jika Gaia sedang mandi dan keluar lagi untuk memindahkan laptopnya ke sofa. Laki-laki itu duduk di karpet dan meletakkan laptopnya di meja kaca, dia melihat televisi yang masih menanyangkan series pilihan Gaia. Raga kemudian menuju ke dapur setelah beberapa saat mengamati laptop dan tidak ada masalah yang serius. Dia membuka lemari pendingin, memilih beberapa bahakn makanan. Setelahnya dia kemudian membersihkan bahan makanan itu dan membuat sup. Sambil menunggu beberapa sayuran matang, Raga juga menyiapkan nasi, menu lainnya yang bisa dia olah dengan mudah adalah ayam goreng. Raga cukup puas dengan apa yang sedang dia kerjakan saat ini. Dia hanya ingin Gaia makan siang bersama dengannya.“Mau aku bantu?” Suara Gaia membuat laki-laki itu berhenti tersenyum dan kemudian berbalik. Raga melihat perempuan itu dalam balutan kaos dan boxer miliknya. Laki-laki itu menyunggingkan senyum.“Duduk saja, mau makan di meja makan atau

  • LONELY TOGETHER   Meragukan Kebaikan

    Setiap manusia punya sisi yang baik dan juga sisi yang tidak baik. Punya hal yang bisa terbuka dan juga sebaliknya. Gaia sebenarnya tumbuh menjadi pribadi yang periang dan mudah bergaul, meski dia sebenarnya juga sangat tertutup. Dia bahkan bisa membuat seseorang yang dia sukai mendekatinya, tanpa menunjukkan hal yang berlebihan. Sejak sekolah Gaia tidak pernah berkeinginan memiliki kekasih. Dan juga, dia sangat takut dengan laki-laki. Namun seiring berjalannya waktu dan dia mengenal banyak laki-laki yang berada di sisinya untuk pertemanan yang tulus, Gaia pada akhirnya mulai bisa dekat dengan laki-laki meski tidak juga dalam hubungan yang mesra.Gaia membuka matanya perlahan, menatap ruangan kosong yang sangat lenggang. Beberapa tahun terakhir hari-hari Gaia begitu lengang. Hampir 5 atau 10 tahun. Bahkan meski dia menikah dua tahun lalu. Gaia tidak merasakan apa-apa terhadap suaminya. Dia juga tidak merasa harinya berbeda. Tapi perempuan itu selalu saja menampilkan kondis

  • LONELY TOGETHER   Tidak Ada Perempuan Lain

    “Gia..” Raga berusaha mengendalikan dirinya sendiri meski perempuan itu masih terus melakukan provokasi padahal hanya dengan ciuman. “Sudah berapa lama? Raga berfikir dan bicara dalam hati. Raga mulai kehilangan dirinya ketika Gaia sudah membelai perlahan dan sedikit menarik rambut Raga sambil berciuman. Gaia memegang kendali, atau dia juga sama tidak bisa mengendalikan diri. “Sudah lama bukan? Atau kamu punya perempuan lain untuk melampiaskan hasrat?” Gaia melepaskan ciumannya dan bertanya sambil menatap Raga. Belaian di rambut Raga masih terus dia lakukan. Raga sendiri berusaha mengendalikan nafasnya yang sudah sangat memburu. Dia menggeleng mendengar pertanyaan yang harus dengan serius dia jawab.“Pembohong?” Gaia tersenyum nakal, perempuan ini benar-benar menggoda Raga tanpa ragu. Raga masih mengatur nafasnya sehingga hanya bisa menggeleng untuk menjawab. Dan Gaia mencium bibir Raga lagi, kali ini menggunakan lidahnya. Raga sepertinya tidak sanggup untuk menolak godaan itu, Unt

  • LONELY TOGETHER   Pernikahan Seperti Apa

    “Aku ke toilet dulu ya?” Raga mencolek Gaia yang masih terlihat mengobrol dengan istri dari Ragas. Gaia mengangguk pelan. Dia melanjutkan obrolan setelahnya. Raga masih memikirkan setiap kalimat dari Gaia untuk menjawab pertanyaan sederhana kakak pertamanya. Raga mencuci tangannya dan menatap wajahnya dalam cermin di wastafel yang panjang di toilet itu.“Kalian memang luar biasa, Gaia itu sangat menarik.” Kakak pertama Raga keluar dari kamar mandi dan mencuci tangan di sisi sebelah kanan Raga. “Dia bahkan bilang kalian sudah saling kenal 10 tahun.” Kakak pertama Raga terlihat mengecilkan apa yang Gaia katakan. Raga berbalik, bersandar pada wastafel melihat ke arah kakak laki-lakinya itu.“Tapi dia tidak bohong Kak. Kami memang sudah kenal selama itu, semua yang dia katakan benar. Aku yang tidak ingat dan dia ternyata tidak pernah lupa.” Raga tersenyum, seolah dia puas akan apa yang dia dengar. Entah orang lain percaya atau tidak, tapi baginya, mendengar apa yang Gaia ka

  • LONELY TOGETHER   Fase Hidup

    Laki-laki itu gugup dan khawatir karena ponsel pintarnya masih belum berhenti berbunyi. Entah itu panggilan telepon atau bahkan notifikasi chat yang masuk. Dia mengambil ponsel pintarnya dan kemudian berjalan cepat menuju pintu keluar rumahnya. Raga masuk ke dalam mobil dan mengendarai mobil nya dengan tergesa. Hanya sekitar lima menit dia sampai di rumah dengan warna pagar orange yang sangat jarang sekali digunakan oleh orang. Raga turun dan kemudian mendorong pintu pagar yang berwarna putih ke samping. Ada bunyi derit yang cukup keras dan dia masuk ke mobil lagi untuk mengendarai mobilnya masuk halaman yang cukup luas. Dari dalam Gaia sudah membuka pintu dan terlihat sudah siap untuk pergi.“Mana Bapak Ibumu?” Raga terlihat sudah berjalan cepat menuju teras meski Gaia sudah membuka pintu mobil karena merasa harus bergegas.“Nanti saja.” Gaia sedikit berteriak. Tapi Raga terlihat tidak mendengarkan Gaia dan masuk ke rumah. Perempuan itu terpaksa mengikuti Raga lagi masuk ke

  • LONELY TOGETHER   Biarkan Saja Aku yang Menyukaimu

    “Sudah minum obat?” Gaia bertanya sambil memegang telapak tangan Raga yang duduk di sofa. Tangan lainnya memeriksa dahi Raga yang tidak terasa hangat ataupun panas.“Mungkin kurang istirahat, apa kamu sibuk sekali? Atau tidak bisa tidur cepat?” Gaia banyak bicara menandakan jika perempuan ini sebenarnya cukup khawatir dengan laki-laki yang bahkan menahan senyumnya memperhatikan Gaia dengan gemas.“Kamu imut sekali.” Raga berucap ketika Gaia masih berusaha untuk menerka apa yang sebenarnya terjadi pada Raga.“Masih bisa begitu? Katanya pusing?” Gaia membuat Raga tersenyum karena sudah tidak bisa bertahan melihat imutnya perempuan itu saat ini. Raga mengecup perlahan bibir Gaia dan langsung mengakhiri begitu saja. Gaia menatap tajam menunjukkan ekspresi tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh laki-laki yang ada dihadapannya itu.“Kamu tidak demam, jadi kalau sudah minum obat pasti sebentar lagi sembuh.” Gaia terlihat hendak berdiri, dan tentu saja seperti biasa Ra

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status