Share

25. Tangis tak terdengar

"Jadi bodoh seperti kakek dan ibunya, maksudmu? heh!"

"Mereka tidak bodoh, hanya hati mereka yang terlalu baik."

"Apa bedanya itu? Terlalu baik dan bodoh sama saja bagiku. Aku hanya tak ingin anak itu berahir seperti mereka berdua. Bernasib sama seperti kakek dan ibunya. Lalu menjalani hidup dalam kebohongan tanpa tau hidup yang dijalani adalah tipu muslihat," ucap wanita itu membuat Anto menarik nafasnya dalam.

"Setidaknya Wijaya tidak menyesali cara hidupnya meski dikelilingi manusia-manusia seperti kita. Wijaya hanya terlalu baik dan menganggap kita pun sama baiknya segelap apapun jalan yang kita pilih, sampai ahir hayatnya."

"...."

"Baiklah sudah dini hari sebaiknya kau tidur, aku juga ingin pulang dan istirahat."

Anto menatap layar ponselnya yang sudah mati beberapa lama dan menarik nafas dalam sebelum menutup map dan memasukkannya kedalam laci miliknya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status